PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.
Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 35. ZHILIU
" Monster?" Qixuan semakin penasaran.
" Baiklah. aku akan memberimu Gambaran." ucap Kang Jian.
" zhiliu'er. Coba kamu duduk posisi berkultivasi!" perintah Kang Jian.
" Baik Guru." Zhiliu mencari tempat kemudian duduk bersila dalam posisi sedang Berkultivasi.
" Sekarang Tutup matamu dan Rasakan Energi Alam di sekitarmu!" ucap Kang Jiang.
"Mmmmm" Zhiliu menutup matanya kemudian mencari Energi alam yang dimaksud Kang Jian.
Waktu telah berjalan beberapa jam hingga menjelang sore, kini Zhiliu mulai merasakan Keberadaan Energi Alam di sekitarnya.
" Zhiliu'er sekarang seraplah Energi alam itu menuju ke Pusar atau Qi milikmu." Kang Jian memandu
Zhiliu mencoba mencari cara bagaimana cara untuk menyerap Energi Alam tersebut. Hingga akhirnya dia mulai mampu menyerap Energi Alam dengan sangat kuat.
'Level 1, 2, 3, 4, 5. Secepat itu' Batin Qixuan sambil menatap ke arah Kang Jian seakan meminta penjelasan.
Kang Jian yang menyadari Ekspresi dari Qixuan kini hanya memasang senyum tipis.
Setelah 5 Jam Proses Penyerapan, Kang Jian meminta Zhiliu menghentikan proses Penyerapannya mengingat Selama satu jam lebih Zhiliu tidak bisa lagi Naik level meskipun Energi Alam terus masuk ke tubuhnya.
" Secepat itu level 25?" Qixuan sangat kaget.
" Guru Qixuan sepertinya kamu masih belum paham?" Kang Jian menatapnya.
" Mmmm " Qixuan mengangguk.
Jika Kang Jian tidak berbicara langsung dengan Orang Tua Zhiliu, mungkin dia juga tidak faham sama sekali seperti Qixuan.
" Guru Qixuan. biar aku memberi gambaran untukmu lebih sederhana. Jika Lautan itu Sudah lama terkuras hingga mengering. Apakah cukup dengan kendi untuk mengisinya kembali sampai penuh?" Tanya Kang Jian.
" Jadi maksudnya Zhiliu ini lebih dari level 30 atau 40 ke atas?" Qixuan membayangkan Tingkat Kultivasi Zhiliu.
" Benar. Sepertinya pemuda ini juga memiliki Teknik Penutup Kultivasi tingkat tinggi. Bahkan Aku sendiri hanya merasakan Samar-samar " ucap Kang Jian.
" Benar. aku juga merasakan Samar-samar. Jika begitu sepertinya aku Harus mencari cara untuk mengatasi ini." Qixuan terlihat senang.
" Guru Qixuan. Apa kamu mulai menyukai pemuda ini? Dia Sangat Tampan, Sepertinya kalian Cocok." Kang Jian mengejek.
" Sebagai Seorang Guru, itu wajib harus melindungi Seorang murid." Quxian menutup Rasa malu dengan wajah memerah.
Sedari tadi Zhiliu terus menatap mereka dari tempat lumayan jauh terasa bingung sambil menunggu instruksi berikutnya.
" Baiklah aku akan mempercayakan Zhiliu'er padamu. Lagi Pula disini sangat aman dari gangguan. Ditambah lagi aku banyak memiliki murid lain" Kang Jian terlihat serius.
" Ah.. Baik" Qixuan mengutuk dirinya sendiri salah ucapan.
" satu lagi. Zhiliu sedang hilang ingatan mungkin sedang mengalami depresi berat. jadi, meskipun dia Seumuran denganmu, tapi pikirannya seperti usia sepuluh tahun." ucap Kang Jian.
" Hilang Ingatan?" Qixuan mengerut keningnya.
" Benar. Jadi kuharap kamu Hanya memberikan Pengetahuan umum saja padanya. Dengan begitu, Secara sendirinya Ingatannya akan pulih secara perlahan." Kang Jian melangkahkan kakinya.
" Ba...Baik" Qixuan terasa gugup tidak tau bilang apa lagi. Sudah terlanjur dengan ucapan sebelumnya.
" Guru." Zhiliu berlari ke arah kang Jian saat melihat akan meninggalkan tempat tersebut.
" Zhiliu Sekarang yang akan mendidikmu adalah Guru Qixuan. Jadi kuharap kau mematuhinya dan berlatih lagi." ucap kang Jian.
" Baik Guru" Zhiliu menunduk patuh.
" Aku pamit undur diri." Kang Jian melanjutkan langkahnya.
Uhiliu terus memandangnya hingga tidak terlihat lagi. lalu memandang ke arah Qixuan seakan meminta instruksi selanjutnya.
" Sebaiknya kita sudahi latihan hari ini. Sekarang ikutlah denganku, aku akan menunjukkan kamar barumu." Qixuan menuju kediamannya diikuti Zhiliu.
Setelah berada di kediaman Qixuan, Dia langsung menunjukkan sebuah kamar yang tidak jauh dari kamarnya sendiri.
Meskipun sedikit Canggung, Qixuan berusaha bersikap profesional layaknya Guru pada umumnya.
Di kamarnya, Qixuan terlihat kebingungan yang kini Secara tidak langsung telah mengangkat seorang Murid akibat kebodohannya sendiri dalam mengucap.
Disisi lain, terlihat sebuah senyuman dari pipi lembutnya saat mengingat Zhiliu yang menurutnya cukup Tampan bahkan bisa dibilang paling tampan dari seluruh anggota Sekte Pedang Kuno.
Keesokan harinya kini Zhiliu sudah siap untuk melakukan latihan dengan penuh Antusias. Sedangkan Qixuan sendiri hanya memberinya sebuah buku untuk menambah pengetahuan Zhiliu yang mana seperti pesan dari Kang Jian.
Zhiliu yang sedikit belum paham hanya menurut membaca sebuah Kitab dengan penuh ketelitian.
Secara diam-diam, Qixuan terus mengamati Zhiliu yang kini sudah mempelajari beberapa Buku yang Qixuan berikan.
" Zhiliu. Apa kamu mengingat apa yang ada pada Kitab itu?" tanya Qixuan.
" Ingat Guru." Zhiliu terlihat yakin.
" Baik. Sekarang kamu jelaskan secara rinci apa yang ada dalam kesepuluh Kitab itu" Qixuan meminta
" Baik Guru." Zhiliu mulai menjelaskan satu-persatu tentang apa yang ada pada kesepuluh Kitab tersebut.
Hal itu tentu saja membuat Qixuan semakin penasaran padanya dan mengambil beberapa Kitab yang ada di perpustakaan Sekte Pedang kuno.
Dengan tepat juga Qixuan menjelaskan secara rinci dari semua kitab yang dibacanya membuat Qixuan sangat kagum sekaligus waspada.
" Sekarang Zhiliu. apa kau ingat tentang masa lalumu? Atau beberapa Gerakan atau teknik." Pinta Qixuan.
Sekali lagi Zhiliu mencoba mengingatnya namun hasilnya tetap Gagal.
" Zhiliu. Coba kamu Resapi alunan Kecapi yang kumainkan. Tapi jangan kamu lawan." Qixuan mengeluarkan sebuah kecapi miliknya.
" Mmmmm " Zhiliu langsung duduk bersila.
Terdengar sebuah alunan musik yang sangat indah namun menyejukkan hati membuat Zhiliu seakan menolak sebuah suara itu masuk ke telinganya seakan ingin memberontak.
Berkali-kali Qixuan mengingatnya agar tidak melawan, namun tetap saja tubuhnya bergetar hebat bahkan seperti orang histeris.
Merasa khawatir, Qixuan menghentikan petikan kecapinya berlari ke arah Zhiliu yang terlihat berkeringat dingin berguling-guling di lantai buyar buyar dari posisi meditasinya.
" Zhiliu... Kamu tidak apa-apa? " Qixuan terlihat khawatir.
" Tidak masalah Guru. Aku masih kuat. ayo lanjutkan latihannya.!" Zhiliu kembali bangkit dan memperbaiki posisinya seperti semula.
'Berapa banyak beban yang ditanggung Pemuda ini? Bahkan menolak semua teknik milikku' Qixuan terus berfikir mencari cara.
" Sepertinya aku harus mencobanya dengan Seruling Dewi Kesedihan." Qixuan menatap ke arah Zhiliu dengan seksama.
" Zhiliu. Aku tidak tau beban yang kamu pikul, tapi kali ini kamu harus lebih berkonsentrasi lagi untuk menyerap semua suara dari Seruling yang akan kumainkan." Qixuan mengeluarkan Seruling miliknya.
Saat seruling dimainkan, kini Zhiliu sedikit tenang sambil meresapi semua alunan suara tersebut yang masuk ke telinganya.
Perlahan Zhiliu merasakan sesuatu dari alam bawah sadarnya mengingat beberapa Gerakan bahkan sepotong-sepotong kejadian masa lalunya.
Kini Elemen Petir Berwarna Ungu mulai terbentuk semakin lama semakin kuat hingga terlihat dengan jelas Sosok kera Petir sedang Berdiam dengan Jinak.
Sontak hal tersebut membuat Qixuan menghentikan tiupan Serulingnya, seketika itu pula wujud kera Petir semakin memudar.
Melihat kejadian tersebut, Qixuan kembali meniup Seruling dengan Energi Qi yang lebih kuat lagi membuat alunan tersebut menyebar berbagai arah memenuhi wilayah Sekte.
" Suara apa ini begitu memilukan?" Semua Murid Sekte menangis dengan keras tanpa ada sebabnya.
Beberapa Guru yang mengajar juga merasakan dampak tersebut tanpa terasa mereka meneteskan Air mata tanpa Sebab.
" Qixuan'er... Apa yang sedang kamu lakukan?" Paktriak Zhang Fei menutup indranya agar tidak terkena dampak.
Kang Jian yang awalnya terkena dampak kini tersadar langsung Mengeluarkan Qi untuk menutup Semua Indranya.
" Guru Qixuan. Semoga kau berhasil" gumam Kang Jian.
Di tempat lain, Sosok kera Petir telah berhasil dalam wujud Sempurnanya dari gabungan Elemen Petir dan Racun yang sangat kuat namun terlihat jinak.
Setelah merasakan sudah cukup, Qixuan berhenti meniup Serulingnya karena Khawatir seluruh anggota sekte akan terkena dampak bahkan buruknya bisa membuat mereka Hilang kesadaran hingga pingsan.
Benar saja. Kini beberapa guru tengah sibuk mengurus Para murid yang telah berjatuhan karena pingsan.
" Suara Suling itu sangat mengerikan" ucap satu sama lain merasa merinding.
Sedangkan Qixuan yang sudah berhenti meniup seruling, kini menatap Sosok Kera Petir yang seakan jinak kepadanya dan secara perlahan Kera petir memudar hingga terlihat Zhiliu yang membuka matanya.
" Terimakasih Guru." Zhiliu memberi Hormat.
" Aku sudah ingat semua Teknik milikku! tapi aku masih belum ingat siapa aku sebenarnya." Zhiliu terlihat bersemangat.
" Baiklah... Sekarang kita menuju lapangan latihan aku ingin melihat teknik milikmu!" Qixuan keluar Ruangan.
" Baik Guru" Zhiliu keluar ruangan mengikuti Qixuan.
" Sekarang tujukkan kemampuanmu" Qixuan memberi perintah.
" Baik Guru." Zhiliu berjalan ke tengah lapangan menarik napas panjang.
'TEKNIK DASAR MENGGUNCANG SEMESTA'
" Booomm... booomm... Booomm" Sambaran petir menyerang ke berbagai arah membuat lapangan latihan Rusak.
'LANGKAH KILAT WUJUD HANTU'
" Wuush" Sebuah bayangan menembus batu besar.
" Booomm" Batu berukuran sedang terbelah 6 bagian.
Zhiliu mengeluarkan Pedang Naga Pembelah Gunung mengangkatnya ke Atas mengumpulkan Elemen Petir berpusat kepada Pedang miliknya dengan pandangan ke arah Batu Besar.
" Cukup...Cukup. Kamu bisa menghancurkan tempat kediamanku" Qixuan Sedari tadi mematung tersadar jika dilanjutkan, semua area akan Hancur.
Mendengar suara tersebut, Zhiliu menghentikan Aksinya memasukkan kembali Pedang Naga Pembelah Gunung.
" Maaf Guru. Aku terlalu bersemangat." Zhiliu menunduk sambil memperhatikan areal di sekitarnya yang telah rusak.
" Teknikmu terlalu berbahaya. Lebih baik kamu sembunyikan teknik itu dari Orang lain." Qixuan tidak ingin mengambil Resiko yang bisa saja dia sendiri terkena imbasnya.
" Baik Guru. Aku akan selalu mengingat Nasehat Guru." Zhiliu sadar apa yang dikatakan Qixuan ada benarnya.
Dari kejauhan di balik Pepohonan, terdapat 2 Sosok yang memperhatikan apa yang Zhiliu lakukan.
" Qixuan'er. Sepertinya kamu sudah mendapatkan Saingan yang berat." Zhang Fei senyum kecut.
" Paktriak Fei... Kurasa cucumu akan mendapatkan Pasangan yang Cocok" ucap Kang Jian.
" Guru Jian. mengapa kamu memiliki pemikiran seperti itu? Tanya Zhang Fei.
" Bukankah kamu Lihat sendiri, Zhang Qixuan terkenal dengan angkuh secara Sukarela ingin mengangkat Pemuda itu menjadi muridnya. Bukankah itu hal yang langka?" Kang Jian memandang penuh makna.
" Bagaimana mungkin Cucuku bisa menyukai sosok Pemuda yang sepertinya masih di level 25 meskipun Tekniknya begitu mengerikan." Tanya Zahang Fei.
" Bukankah Paktriak sendiri sudah tau, awal pamuda itu masuk tanpa Kultivasi. sekarang hanya beberapa hari seperti yang kita lihat sekarang." Kang Jian tersenyum.
" Kamu benar. Apa dia menyimpan Kultivasinya atau menutup tingkat Kultivasi sebenarnya." Zhang Fei penasaran.
" Kurang lebih Kata Menyimpan. Suatu saat Nanti Paktriak akan menemukan Jawabannya." Kang Jian meninggalkan tempat tersebut.
" Jika begitu, Qixuan'er... Kuharap kau tau apa yang seharusnya kamu lakukan." Zhang Fei bergumam seraya meninggalkan tempat tersebut.
" Zhiliu. mengingat teknikmu sangat ganas, Sekali lagi agar kamu tidak boleh menggunakannya. Sebagai Gantinya aku akan mengajarimu 7 Teknik Tarian Pedang musim Semi dan 3 Teknik Pedang Penghancur" ucap Qixuan.
" Baik Guru" Zhiliu menunduk.
" Sekarang Keluarkan Pedangmu." Qixuan meminta.
Zhiliu pun langsung memegang Pedang Naga Pembelah Gunung. lalu menancapkan ke tanah.
Dengan penasaran, Qixuan langsung memegang Pedang tersebut berencana untuk mengangkatnya karena menurutnya pedang itu sangat aneh.
Namun saat ingin mengangkatnya, pedang tersebut seakan menyatu dengan tanah dan berusaha untuk mencabutnya.
" Lebih baik kamu simpan Pedang ini! itu tidak cocok dengan Teknik yang kuajarkan." Qixuan Berkeringat dingin menutup rasa malu Karena tidak mampu mengangkatnya.
" Baik Guru" Ryu memasukkan kembali Pedang Naga Pembelah Gunung.
'Berapa berat pedang itu, kenapa Pemuda ini begitu santai mengangkatnya. Bahkan seperti mengangkat kapas' Qixuan mengukur berapa berat pedang tersebut.
" Ini Pedang milikku untukmu berlatih." Qixuan memberikan Salah satu Pedangnya.
" Mmmmm" Zhiliu mengambil pedang tersebut.
" Sekarang perhatikan Teknik yang kuajarkan" Qixuan mulai memperagakan Teknik Tarian Pedang musim semi.
" Mmmmm" Ryu memperhatikan semua Gerakan tersebut dengan teliti.
......................
Sudah Sepuluh Bulan Zhiliu terus berlatih dengan Qixuan, Kini Zhiliu telah menguasai Semua teknik yang diajarkan.
Sesekali mereka seakan berlatih bersama, mengingat Qixuan juga harus meningkatkan teknik pedang agar semakin Kuat.
Kabar itupun telah sampai di telinga Semua Guru bahkan beberapa Murid. Hal itu tentu saja membuat Lim Heng sangat marah seakan tidak ingin Muridnya tersaingi memikirkan cara untuk menyingkirkan Zhiliu.
" Pantas saja beberapa bulan ini Pemuda itu tidak muncul. Ternyata diam-diam berlatih. " Gumam Lim Heng.
" Ah... Aku ada cara. aku harus mempercepat seleksi itu" Lim Heng dengan wajah Jahat.
" Ayah.. Apa yang kamu pikirkan? " Suara Lim Lian mengagetkannya.
" Tidak ada Lian'er. Aku hanya ingin bertemu Paktriak" Lim Heng keluar Ruangan menyembunyikan Niat jahatnya.
" Zhiliu... Tidak Kusangka kamu secepat itu menguasai semua teknik Pedang Sekte ini. Bahkan kamu mampu menguasai Teknik Pedang yang seharusnya dipelajari pada Level 40 keatas." Qixuan terlihat senang.
" Itu semua berkat bimbingan Guru" Ucap Zhiliu.
Tidak lama, kini terlihat Kang Jian sedang menuju ke Kediaman mereka.
" Guru Qixuan, Zhiliu'er. " Kang Jian terlihat senang.
" Salam Guru" Zhiliu memberi Hormat.
" Guru Jian. Ada masalah Apa datang kemari?" Qixuan seakan tidak senang.
" Guru Qixuan. Aku datang kesini untuk menjemput Zhiliu'er. Bagaimanapun Zhiliu'er adalah Muridku Secara tertulis." Ucap Kang Jian.
" Tidak masalah. Sekarang Bawa dia Pergi dari Sini!" Qixuan menahan marah.
" Aaahhh. Zhiliu'er. Ayo kita berangkat" Kang Jian merasakan ada hal tidak beres dengan Qixuan.
" Guru. Aku mohon Pamit." Zhiliu memberi Hormat.
" Pergi sana. Aku ingin Istirahat." Qixuan melambai tangan menghadap arah lain.
" Ayo!" Kang Jian buru-buru membawa Zhiliu.
kan 21 org