Istri Pilihan Ibu season 1
Davin Rendra Wicaksono, terpaksa menikah dengan Riana Zulaika. Seorang gadis yang terkenal janda di usia mudanya, karena harus mengurus anak dari kakak perempuannya.
Dan sampai pernikahan itu terjadi, Rendra belum mengetahui bahwa wanita yang dia nikahi itu masih seorang gadis.
Akankah Rendra bisa mencintai Riana? Dan mungkin kah rumah tangga mereka berjalan dengan baik?Penasaran kelanjutannya kan??? yuuu cuuuz ikutin terus cerita nya yaaaa.....
Istri pilihan Ibu season 2
Kegagalan cinta membuat Alaric menjadi semakin tertutup untuk membuka hati pada wanita. Sampai Riana, bundanya turun tangan memilihkan seorang wanita untuk anak sulungnya itu.
Akankah Alaric melupakan cinta lamanya dan menerima wanita yang dipilihkan oleh bundanya?
Ikuti terus ceritanya ya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon septriani wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Akhir-akhir ini Rendra malas untuk pergi ke kantor. Termasuk hari ini, dia memutuskan untuk tidak pergi ke kantor dan ingin menghabiskan waktu berdua dengan istrinya. Setelah membersihkan diri, keduanya kaget saat melihat keluarganya yang baru saja pulang dari Malaysia.
“Jam segini baru keluar, Mas?” goda Prabu ayahnya. wajah Rendra seketika merah dan Riana pun tertunduk malu.
“Kapan kalian datang?” Rendra mengalihkan pertanyaan ayahnya.
“Baru 30 menit yang lalu. Kamu ga kerja Mas?”
“Hari ini aku izin dulu Yah, mau anter ayah Riana ke dokter,”
“Ada apa dengan ayah kamu, sayang?” Ratih cemas dan langsung menghampiri Riana.
“Ria, juga ga tau Bu. Kemarin, ayah terlihat sangat pucat, makanya Ria mau bawa ayah ke dokter sekarang.”
“Ya sudah, kalian berdua makanlah dulu! Jangan bawa Salsa ya, biar ibu yang jaga dia,” Riana mengangguk tersenyum.
Setelah menikmati makanan, keduanya pun pamit dan segera pergi kerumah ayah Riana. Selama perjalanan Rendra tidak melepaskan tangan istrinya. Benar-benar pemandangan kedua insan yang sedang jatuh cinta. Sesekali keduanya saling melirik dan melempar senyuman. Rendra pun selalu mencium istrinya, mengungkapkan betapa bahagia dan bersyukurnya dia mempunyai istri seperti Riana.
Sesampai di depan gang rumahnya, Rendra memarkirkan mobilnya di mini market dekat dari sana. Keduanya pun berjalan sambil bergandeng tangan, menyusuri jalanan yang sempit. Sampai di depan rumah Budi, terlihat tampak sepi. Riana melepaskan genggamannya dan mengetok pintu rumahnya, mencoba memanggil ayahnya tapi tak kunjung ada jawaban.
Riana mulai panik begitu juga dengan Rendra. Tetangga yang melihat keduanya pun berkumpul dan menanyakan ada apa yang terjadi. Para tetangga membantu Rendra mendobrak pintu, karena sejak tadi tidak ada jawaban sama sekali.
Setelah pintu terbuka, Riana langsung berlari kedalam kamar. Benar saja yang dia khawatirkan sejak tadi, ayahnya tergeletak di bawah lantai tak sadarkan diri. Reflek Riana berteriak, mendengar teriakan istrinya. Rendra dan beberapa tetangganya masuk ke dalam.
Riana sudah menangis duduk memeluk ayahnya. Para tetangga membantu membopong tubuh ayahnya ke mobil Rendra untuk di larikan ke rumah sakit. Dengan langkah cepat Riana mengikuti orang yang mengangkat ayahnya sambil menangis. Rendra merangkul sang istri dan berusaha membuat istrinya tenang.
Selama perjalanan Riana terus menangis, memeluk dan mencium wajah ayahnya. Dia sangat menyesal meninggalkan ayahnya kemaren. Rendra menatap wajah istrinya yang penuh kesedihan di spion mobilnya.
Sampai di rumah sakit, para tim medis sudah siap dengan peralatan menunggu datangnya pasien. Karena memang sebelumnya dia sudah menghubungi pihak rumah sakit dan dokter keluarga Wicaksono. Tim medis membantu Rendra mengeluarkan mertuanya dari mobil. Langkah pertama, mereka memberi bantuan alat pernafasan, karena denyut nadinya yang semakin melemah.
Sambil berlari kecil Riana mengikuti ayahnya. Sampai di ruang tindakan, keduanya pun di persilahkan menunggu sampai mereka menyelesaikan pemeriksaan lanjutan.
Rendra merangkul sang istri duduk di bangku depan ruangan. Riana memeluk pinggang suaminya, menangis dan bersembunyi di dada bidang Rendra.
“Ayah pasti akan baik-baik saja, sayang ....” Ucap Rendra mencium kepalanya sambil menepuk punggung istrinya. Tangis Riana tak kunjung berhenti, Rendra hanya bisa memeluk sang istri dan berusaha menenangkannya.
Dokter pun keluar dari ruangan pemeriksaan. Melihat itu Riana langsung menghampiri nya dan menanyakan keadaan ayahnya.
“Anda, siapanya pasien?”
“Dia, anaknya Dokter Pras. Bagaimana keadaan mertua saya Dok?”
“Sebaiknya kita ke ruangan saya dulu, ada beberapa hal yang harus saja jelaskan.” Keduanya pun mengikuti langkah Dokter Pras menuju ruangannya.
Kak Desi, kamu dimana? Ayah sedang sakit sekarang. Aku harap kak Desi segera pulang dan berkumpul lagi bersama kita.
.
.
.
.
~Bersambung~
Jangan lupa Like, komen dan vote ya..
Terimakasih...