Bagaimana jadinya saat tiba - tiba ibumu menanyakan saat ini berapa umurmu dan menawari hadiah ulang tahunmu yang ke 21 dengan hadiah jodoh?.
"Nis, Nisa sekarang umurmu berapa?." Tanya Dewi tiba-tiba saat masuk kamar putrinya. Nisa yang ditanya sang ibu pun langsung menjawab tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun karena memang sang ibu terkadang sangat random. " Dua puluh tahun sebelas bulan ".
" Berarti sudah boleh menikah, hadiah ulang tahunnya jodoh mau? "Jawab sang ibu yang membuat Nisa kaget dan langsung tertawa.
Nisa yang sudah hafal betul tentang kerandoman ibunya pun berniat meladeni pembicaraan ini yang dia kira adalah candaan seperti yang sudah sudah.
" Boleh... Asal syarat dan ketentuan berlaku, yang pertama seiman, yang kedu-".Belum selesai Nisa bicara dia mendengar ibunya sudah tertawa lepas yang membuat Nisa juga ikut tertawa dan langsung pergi dari kamar putrinya.
Tanpa Nisa ketahui bahwa yang ia anggap candaan itu adalah sesuatu yang serius.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PERMATABERLIAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4.Terjebak
Disebuah meja makan, Nisa bersama dengan orang tuanya sedang melakukan makan malam bersama dengan hikmat.
Sesekali terdengar pembicaraan hangat didalamnya.
" Besok jadikan Nis menemani ibu car free day(CFD)?. " tanya ibu kepadaku untuk memastikan.
Nisa hanya memberi anggukan untuk menjawab pertanyaan ibunya karena mulutnya sedang sibuk mengunyah makanan.
Setelah acara makan malam yang singkat itu, Nisa membantu ibunya membereskan meja makan.
Di sela-sela kegiatannya Nisa mendapatkan pertanyaan yang lucu menurutnya dari sang ibu.
" Nisa... kalo tiba-tiba ada yang datang melamar kamu bagaimana?."
" Ya nanti Nisa minta petunjuk Allah saja." jawab Nisa terdengar bijak.
Mendengar jawaban yang ku berikan ibu hanya tersenyum untuk meresponnya, kurasa ibu lumayan puas dengan jawabanku.
Pertama kali mendengar pertanyaan itu Nisa merasa bahwa ini adalah pertanyaan yang pasti suatu saat nanti akan terjadi dan Nisa merasa memberikan jawaban yang tepat itu penting.
Walaupun dia juga ragu akan bagaimana sikapnya nanti jika sampai hari itu tiba, karena nyatanya berbicara bijak lebih mudah dari pada bertindak bijak.
Untuk pertanyaan yang diberikan oleh ibunya, Nisa bisa sedikit menangkap maksud di dalamnya. Apalagi kalo bukan karena menghawatirkan anak gadisnya ini.
Bagaimana tidak khawatir dan kepikiran, anak gadisnya saja tidak pernah dekat dengan lawan jenis, dan kerjaannya hanya dirumah saja.Keluarpun itu hanya dengan kedua sahabat nya. Ya jadi Nisa menyimpulkan bahwa mungkin ibunya mulai ada pikiran untuk mencarikannya pasangan.
Walaupun Nisa dapat menyimpulkan duduk permasalahan yang sekiranya tepat tapi ia tidak mau ambil pusing. Karena apa? karena mencari pasangan tidak semudah itu bukan.
Hari Minggu pukul 05.30 WIB
Terdengar ketukan pintu di depan kamar Nisa dan diikuti pertanyaan yang dilontarkan Dewi kepada putrinya.
"Nisa sudah siap belum nanti telat kita?."
Tak ada jawaban dari dalam, tetapi tidak lama kemudian pintu kamar Nisa perlahan terbuka dan menampilkan diri Nisa yang sudah siap dengan baju olahraganya.
Baju olahraga yang didominasi oleh warna hitam, tidak lupa kerudung yang senada juga. Nisa tampil segar pagi ini dengan sedikit polesan makeup yang menambah kecantikannya.
Alun-alun kota.
Nisa dan ibunya telah tiba lima menit yang lalu dan saat ini sedang berjalan - jalan santai.
Tapi ada yang aneh dari ibunya, dari tadi berulang kali ibunya itu menengok kesana kemari seperti mencari sesuatu. karena penasaran Nisa pun memutuskan untuk bertanya.
"Ibu lagi cari apa?." tanya Nisa yang ikut mengedarkan pandangannya.
" Lagi cari tante Suci. " jawab ibu cepat.
" Ibu ngajak tante Suci juga?. " tanya Nisa lagi kepada ibunya.
"Iya, Nah itu dia orangnya. "jawab ibu sambil melambai-lambaikan tangannya.
Ku ikuti kemana arah pandang ibuku dan akhirnya aku melihat keberadaan tante Suci. Tetapi tunggu dulu ada yang aneh disini, ternyata tante Suci tidak sendirian melainkan dengan Bagas.
Kali ini Bagas tampil dengan celana training panjang dan kaos yang mencetak dengan jelas otot-ototnya.
"Oke tidak bohong ini penampilan yang akan mubazir jika disia-siakan. "batin Nisa yang sebenarnya adalah pecinta pria tampan dan roti sobek yang menggoda iman.
Tetapi entah mengapa firasat Nisa tidak enak akan keberadaan Bagas disana, terbukti dengan mereka yang ditinggalkan hanya berdua dengan alasan bahwa ibunya dan tante Suci Ingin mencari sarapan secara tiba-tiba.
"Kenapa aku merasa seperti masuk jebakan saja" batin Nisa setelah kepergian tante Suci dan ibunya.
"Oke Nisa bertindak seperti biasanya saja, SKSD saja iya SKSD sok kenal sok dekat. " batin Nisa memberi semangat kepada dirinya sendiri.
Belum sempat Nisa memperkenalkan diri setelah menyakinkan dirinya untuk bertindak seperti biasanya saat bertemu dengan orang baru, terdengar Bagas lebih dulu memperkenalkan dirinya.
" Salam kenal Nisa,saya Bagas anak tante Suci. "terdengar Bagas memperkenalkan dirinya secara singkat dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
Nisa sebenarnya lumayan kaget karena Bagas sudah mengetahui namanya terlebih dahulu, tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena Nisa berpikir mungkin saja tante Suci pernah bercerita tentang dia dan ibunya dan langsung menerima uluran tangan dari Bagas.
Setelah perkenalkan singkat itu untuk menghilangkan kecanggungan yang ada karena baru pertama kali berinteraksi Nisa pun mengajak Bagas untuk lari beberapa putaran.
Bersambung