Rea, wanita polos yang tidak paham soal begituan.
"Tuan, kenapa punya tuan jadi keras?"
"Astaga Rea, apa kamu belum pernah melihat yang seperti itu?" Rea menggeleng.
"Tuan kenapa buka-buka, saya malu!"
***
Kisah seorang wanita yang dijadikan sebagai penghangat ranjang majikannya dengan gaji yang mahal. Sebenarnya Rea ingin menolak, tapi mengingat jika sang ibu membutuhkan biaya untuk berobat akhirnya Rea pasrah.
Lalu bagaimana jika semakin lama Rea menggunakan perasaannya pada sang Tuan muda? Rasa cinta yang tidak seharusnya datang itu terus saja mengalir begitu deras.
Apakah Rea akan mendapatkan balasan dari Tuan Kenzo yang nyatanya memang sudah tertarik pada Rea sejak pertama kali bertemu.
Jangan lupakan jika Kenzo seorang Casanova yang sudah sangat berpengalaman dengan dunia wanita.
Simak kisah cinta rumit Kenzo dan Rea hanya di sini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Happy Reading.
Paras rupawan bak dewa Yunani memang tidak perlu diragukan lagi, Kenzo Dimitri memang setampan itu. Dia kaya, jutawan dan seorang Casanova sejati.
Kenzo tidak bisa jatuh cinta pada seorang wanita setelah dia ditinggalkan oleh wanita yang dulu pernah mengisi hatinya. Itu dulu, sebelum dia menjadi Casanova sejati seperti ini.
Namanya Larasati Anjani, usianya lebih tua dua tahun dari Kenzo. Saat itu Kenzo masih duduk di bangku SMA, tepatnya kelas sepuluh dan Anjani kelas dua belas. Kenzo mencintai Anjani dan cintanya bersambut, mereka menjalin hubungan meski usia mereka terpaut dua tahun, tapi Kenzo tidak peduli.
Bahkan orang yang pertama mengenalkan nya dengan hingar bingar dunia adalah Anjani, dia wanita pertama untuk Kenzo, Anjani lah yang mengambil keperjakaan Kenzo. Tapi Kenzo tahu jika itu bukan pertama untuk Anjani karena wanita itu sudah begitu lihai bermain.
Kenzo tidak masalah meskipun Anjani tidak perawan yang penting Kenzo mencintainya. Mereka memang tidak kerap memamerkan kemesraan di depan umum, tapi kalau sudah di dalam kamar, jangan tanya lagi.
Kenzo merasa bahagia bisa bersama Anjani, wanita itu selalu bisa mengerti dirinya, di saat dia kesepian, Anjani selalu ada untuknya. Hingga ketika wanita mengetahuinya penyakitnya, Post-traumatic stress disorder atau PTSD wanita itu tiba-tiba menghilang begitu saja. Meninggalkan dirinya yang tengah terguncang ketika melihat Ayahnya di buru polisi dan mengalami kecelakaan hebat dan mengakibatkan sang Ayah meninggal dunia.
Trauma akibat di tinggalkan pergi oleh kedua orang tuanya secara tragis membuat Kenzo saat itu sampai harus dilarikan ke rumah sakit. Kenzo selalu berteriak memanggil Ibu dan Ayahnya yang meninggalkannya masih begitu muda, saat itu Kenzo baru menyelesaikan kuliahnya di usia dua puluh tahun.
Kenzo akan tenang jika di beri suntikan obat penenang, hal itu berlangsung selama beberapa bulan dan hanya Kelvin dan Johan yang setia menemaninya.
Setelah beberapa tahun, akhirnya penyakit PTSD Kenzo sudah sembuh, dia sudah bisa mengatasi hanya dengan mengkonsumsi antidrepesan yang diresepkan oleh dokter ketika mimpi buruk datang dan cemas.
Yang hanya ada dipikiran Kenzo adalah menghilangnya Larasati Anjani hingga membuatnya selalu bermain wanita hanya untuk menghilangkan kesepian dan kekecewaan nya.
Cintanya juga ikut hilang menguap bersama dengan kepergian wanita itu.
*****
"Tu-tuan, ini CD nya bisa dipakai sendiri 'kan?" Tanya Rea menahan gemetar dikakinya setengah mati.
"Harus kamu dan tidak ada bantahan!"
Gila, umpat Rea dalam hati. Baru kali ini dia menemukan pria gila messum, bayi besar manja dan sayangnya memang sangat tampan.
Kalau mungkin Rea akan jijjk jika disuruh melakukan ini dengan orang lain, tapi tidak dengan Kenzo, Rea hanya takut saja. Dia sudah mendengar rumor yang beredar jika Kenzo ini pecinta wanita dan dia akan memilih wanita mana yang akan menjadi teman ranjangnya.
Sejujurnya Rea tidak mau dan tidak akan pernah menjual keperawanannya untuk pria yang suka celap celup seperti Kenzo ini. Rea selalu berdoa dalam hati agar dia selamat dari pria itu.
"Rea,, kenapa kamu lemot sih!" Kenzo berdiri menjulang di hadapan Rea, pria itu masih polos belum memakai pakaiannya sama sekali.
Rea beneran takut, apalagi saat dihadapkan dengan senjata pamungkas milik Kenzo yang masih tertidur itu.
Rea memang polos sekali, dia bahkan baru tahu senjata orang dewasa seperti apa, kalau punya anak kecil dia pasti pernah lihat.
"Tuan, kenapa itu berdiri!"
"Tuan, kenapa punya tuan jadi keras?"
"Astaga Rea, apa kamu belum pernah melihat yang seperti itu?" Rea menggeleng.
"Tuan, saya tidak mau!! pakai sendiri!"
Bersambung.
aku udah ikut deg 2kan...nanggung authorr..../Facepalm/