NovelToon NovelToon
Cinta Datang Sekali Lagi

Cinta Datang Sekali Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mia Riski

" aku takut untuk kembali patah setelah jatuh hati " ---


Ziva gadis cantik yang batal menikah karena suatu hal yang tak jelas. Lelaki yang ia percaya itu pergi meninggakkan dirinya sebelum hari pernikahan mereka dilangsungkan. menghancurkan segala mimpi setelah sekian lama di bangun bersama. Segala kesakitan itu membuat ziva sulit untuk kembali menjalin hubungan yang baru . Hingga kehadiran seorang lelaki aneh yang memberi warna baru dalam hidupnya. Namun banyak rahasia yang tersembunyi di balik kemunculannya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mia Riski, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hidup Bersama

" Sayang , dokumen penting udah kamu masukin ke koper kan .. " Gabriel sedang memakai bajunya. Hari ini mereka akan kembali ke Indonesia dan berterus terang tentang pernikahan mereka . Meski kedua orang tua mereka akan sangat terkejut karena belum saling mengenal siapa pasangan dari keduanya.

" kamu udah ngomong itu berapa kali Biel . Capek aku dengernya " ziva menutup koper dan menyusunnya di dekat pintu .

Gabriel hanya menunjukkan cengirannya . Belakangan ini ziva memang terlihat lebih sensitif meski hanya untuk hal hal kecil . Maklum saja , ia tengah mengandung 4 bulan . Perutnya masih belum terlihat sekali jika mengenakan pakaian yang sedikit longgar .

Gabriel kini memajukan wajahnya pada perut ziva , menciumnya cukup lama . Mengelus perut itu dengan kasih sayang.

" Anak papi nanti kalau udah besar jangan suka marah marah ya , cukup mami aja . Papi gak kuat.. "

" Ihh, kenapa ngomong begitu ! Gak baik tauk " ziva memundurkan wajah Gabriel dari perutnya. Ia mengusap perutnya lama.

" Jangan dengerin papi ya, ajarannya gak ada yang bener " ucap ziva yang mendapat kekehan dari Gabriel . Lelaki itu malah menggaruk tengkuknya yang tak gatal .

....Jakarta ....

Gabriel dan ziva telah sampai di sebuah rumah mewah pada kawasan elit . Rumah itu memiliki dua lantai , dominan warna putih dan abu .

" Ini rumah kita.. " ucap Gabriel menarik tangan ziva masuk ke dalam rumah mewahnya. Terdapat 3 pembantu , 2 supir dan 2 satpam disana .

" Selamat datang .. " ucap mereka sedikit menunduk dirinya. Ziva hanya membalas dengan senyuman di bibirnya.

" Kapan kamu membeli rumah ini dan menyiapkan ini semua? " Tanya ziva .

" Kak lyona dan Rafael yang membantuku . Lagi pula aku telah membangun rumah ini sejak awal ku kuliah di London " ucapnya enteng .

Gabriel memang anak orang kaya yang baru lulus kuliah S3 , namun jangan salah . Ia berbisnis dari awal mengenyam pendidikan S1 di London . Semua yang ia miliki adalah hasil kerja kerasnya .

" Gabriel.. " seseorang dari belakang mereka dengan perasaan marah mendekati ziva dan Gabriel yang baru saja sampai .

" PLAKKK!!! " Sebuah tamparan mendarat pada pipi kanannya. Gabriel memegang ujung bibirnya yang berdarah dan terlihat memar disana . Hantaman tangan papanya itu begitu kuat .

" Rupanya papa sudah membaca pesanku . " Gabriel masih terlihat tenang meski Anton begitu menahan emosinya .

" Berani sekali kamu menikah tanpa sepengetahuan kami ! Aku telah menjodohkan kamu dengan azima , ia wanita yang cocok untuk mu . Mengapa kau malah bertingkah seenak jidatmu . kau malah membawa wanita asing ke dalam keluarga kita " Anton menatap tajam kearah ziva . Melihat wanita itu dari atas sampai bawah.

" Wanita tidak berkelas ! " Hina anton. Ya , ziva memang bukan wanita yang hobby berdandan seperti seorang model kelas atas . Tapi salah jika menilai ziva orang tak mampu.

Ziva menunduk , ia tak tahu harus melakukan apa. Tapi ini memang akan terjadi . Ia bahkan belum memberitahu kedua orang tuanya .

" Ini gadis pilihanmu itu? " Kini iren yang bersuara , ia menghampiri ziva yang mengelus perutnya yang sedikit buncit.

" seleramu rendah sekali sayang . Hanya sebatas Perempuan murahan " iren melihat kearah perut ziva .

"Tes.. "

Ziva berusaha menguatkan hatinya. Ia tetap menunduk .

" Apa maksudmu mama?dia adalah pilihanku . Kalian harus menerimanya " Gabriel mendekati ziva . Ia tak ingin wanitanya terpengaruh dengan ucapan jahat mereka.

" Com on baby , kamu tentu bisa mendapatkan yang lebih baik darinya. Kau lihat sendiri dia , aku sendiri tak berminat untuk sekedar tahu namanya . Ia lebih pantas di panggil jalang" Memandang tak suka kearah ziva .

" Apakah Gabriel menemukanmu di kelab malam ? Apakah kau ini perempuan jalang yang sering tidur bersama banyak lelaki? Anakku lelaki keberapa yang berhasil kau tiduri? Ahh, kasian sekali putraku mendapatkan istri seperti dirimu .. "

" Mama cukup!! Ini sudah keterlaluan . Dia bukan jalang , dia istriku.!! " Gabriel berusaha agar mamanya tak mengatakan hal hal yang lebih menyakitkan lagi.

" kau sudah sangat berani saat ini Gabriel . Wanita ini pasti telah meracuni pikiranmu . Hingga kau begitu patuh oadanya .

sepertinya ia memiliki rencana jahat untuk menaklukkan dirimu.

Jangan jangan ini bukan cucuku. Kau sengaja meminta pertanggung jawaban anakku bukan? Agar kau bisa menikmati kekayaannya.

Apa kau sendiri tidak tahu lelaki mana yang menghamilimu? Kasihannya orang tuamu , menyekolahkan kamu sampai ke London . Tapi anaknya malah memperjualkan dirinya . Sungguh itu menjijikkan .. "

" Stopp.. !! " Apa ini , ziva sudah tidak tahan lagi . Kupingnya benar benar panas . Mereka sudah melampaui batas . Harga dirinya benar benar jatuh ketika mama Gabriel menghina dan memfitnah dirinya bahkan kedua orang tuanya di depan seluruh pekerja rumah ini . Ia sudah tak bisa lagi menerimanya. Mereka melampaui batas batasnya.

" Kau bisa menghinaku sesuka hatimu tapi jangan pernah berkata yang tidak tidak tentang mama dan papaku juga anakku.! " Ziva melepaskan tangan Gabriel dari bahunya. Ia berjalan mendekati iren , menatapnya Nyalang seakan ingin menerkam.

" Aku bukan jalang ! Mungkin kau tak ingin tau namaku . Ya , tak apa bagiku . Namun ingat baik baik nyonya , aku takkan pernah melupakan penghinaanmu ini!

Dan lagi , anakmu lelaki pertama yang meniduriku ! Aku bukan wanita rendahan . Terakhir , Ini anak Gabriel , cucuk kalian . Tapi jika memang kalian tak menginginkan aku dan anakku tak apa . Aku akan pergi dari sini membawa buah hatiku dengan Gabriel . Aku akan melepaskan anak kalian.. " ziva menoleh kearah Gabriel . Ia telah mengeluarkan air mata cukup banyak . Gabriel menggeleng , ia tak ingin ziva meninggalkan dirinya .

" Please sayang, kita bisa bicarakan ini baik baik " Gabriel memegang tangan ziva . Namun ziva menepisnya.

" Turuti keinginan orang tuamu Gabriel .." Gabriel mencoba menahan ziva yang ingin pergi , tapi Anton menyuruh bodyguard nya untuk menahan tangan itu .

Tanpa mereka sadari azima mendengar segala percakapan mereka dari luar . Ia datang kemari bersama dengan kedua orangtua Gabriel .

Ziva berjalan keluar mendapati azima yang berdiri mematung di teras .

" Kau sudah tahu semuanya kan.. "ziva tersenyum miring.

" Maafkan aku azima . Aku yang salah , seharusnya aku tak hadir di tengah kau dan Gabriel . Dan sekarang kau bisa memilikinya , aku takkan menjadi penghalang.. " ziva kini berjalan tertatih memegang perutnya . Ia menghapus air matanya yang masih belum mengering.

Azima tak bergeming,ia menatap punggung ziva yang semakin jauh. Tampak ziva berjalan kaki keluar dari rumah besar hanya dengan tas di tangannya . Ini sungguh menyedihkan.

Ia tak pernah membayangkan di perlakukan serendah ini .

Apa memang hidupku selalu untuk di jatuhkan? . Ia membatin dan mengutuk dirinya sendiri . Ingin sekali melenyapkan diri jika ia tak berpikir tentang buah hatinya .

" Mana ziva? " Gabriel berhasil melepaskan dirinya dari bodyguard papanya .

"Pergi.. " ucap azima singkat .

Dengan nafas yang terengah engah , Gabriel berlari keluar dari pintu gerbang menyusul istrinya . Ia terus memanggil nama ziva , namun wanita itu enggan berhenti. Meski kakinya terasa begitu pegal . Di tambah harus berjalan membawa kandungannya.

Mata Gabriel membelalak ketika tampak dari arah depan , ada sebuah mobil yang sengaja melaju cepat ke arah ziva .

" Ziva , awass!!! "

Gabriel mendorong ziva ketepi namun sayangnya kaki wanita itu tergelincir hingga ia terbentur cukup hebat pada sebuah batu besar dan hantaman kuat pada kandungannya. wanita itu kini berlumuran darah segar.

" BRAKK!! "

Sedangkan Gabriel tak bisa menghindar dari mobil itu. Ia sudah terkapar di tengah jalan dengan terlungkup. Perlahan darah segar juga keluar dari tubuhnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!