NovelToon NovelToon
A Fractured Family'S Hope

A Fractured Family'S Hope

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Cerai / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:386
Nilai: 5
Nama Author: Echaalov

Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata keluarga? Rumah untuk berteduh? Tempat meminta perlindungan? Tempat memberi kehangatan? Itu semua benar. Tetapi tidak semua orang menganggap keluarga seperti itu. Ada yang menganggap Keluarga adalah tempat dimana ada rasa sakit, benci, luka dan kekangan.

"Aku capek di kekang terus."

"Lebih capek gak di urus."

"Masih mending kamu punya keluarga."

"Jangan bilang kata itu aku gak suka."

"Kalian harusnya bersyukur masih punya keluarga."

"Hidup kamu enak karena keluarga kamu cemara. Sedangkan aku gak tau siapa keluarga aku."

"Kamu mau keluarga? Sini aku kasih orang tua aku ada empat."

"Kasih aku aja, Mamah dan Papah aku udah di tanam." Tatapan mereka berubah sendu melihat ke arah seorang anak laki-laki yang matanya berbinar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

"Cie lagi akur nih ceritanya," ucapan Gerald menyadarkan Azel dan Candy.

Mereka terkejut dan menatap tangan mereka yang masih bertautan.

Dengan cepat Candy menarik tangannya."Ngapain kamu pegang-pegang tangan aku."

"Gak salah? Yang megang tangan aku kan kamu," ucapnya.

"Jangan bertengkar, Ibu akan melanjutkan pertanyaan selanjutnya," ujar Bu Rosa yang langsung membuat seisi kelas diam. Mereka diam karena takut di tunjuk.

"Berapa KPK dari 12 dan 15 ? "

"60," saat Azel akan menjawab, Candy lebih dulu menjawab. Hal itu membuat Azel mendengus kesal ia menatap wajah Candy yang menunjukkan wajah penuh kemenangan.

"Benar." Suara tepuk tangan terdengar dengan nyaring.

"Selanjutnya, berapa KPK dari 8 dan 12 ? "

"24," kini giliran Azel yang tersenyum penuh kemenangan.

"Benar."

"Berapa FPB dari 12 dan 15 ? "

" 3 "

"Berapa FPB dari 18 dan 24 ? "

" 6 "

Bu Rosa terus melontarkan pertanyaan dan di jawab bergantian oleh Azel dan Candy.

"Hebat mereka terus ngejawab pertanyaan yang di berikan oleh Bu Rosa," takjub Tyra.

"Jelas dong sahabat aku," Tania menjawab dengan tersenyum bangga.

"Sahabat aku juga," ucap Naysa.

"Iya-iya Sesel sahabat kita bersama," ucap Tyra terkekeh.

Di antara mereka emang Candy yang terpintar. Candy ini tipe orang yang ambisius ketika menyangkut tentang pelajaran. Apalagi ia selalu bersaing dengan Azel yang juga anak yang pintar, nilai mereka bahkan sering beda tipis. Kadang nilai Candy lebih besar, kadang nilai Azel yang lebih besar, terkadang juga nilai mereka sama.

Bedanya di antara mereka adalah kepintaran Candy terlihat karena sifat ambisius nya, sedangkan Azel terlihat selalu bermain-main terlihat tidak peduli soal nilai karena tidak pernah keliatan belajar.

"Pertanyaan terakhir, berapa KPK dari 18, 24 , dan 30 ? "

"Kenapa menggunakan tiga bilangan Bu? " tanya Candy.

"Kenapa? kamu gak bisa ngerjain? " ujar Bu Rosa.

"Bisa Bu," balasnya.

Candy dan Azel baru saja akan menuliskan rumus di bukunya, tiba-tiba seseorang mengangkat tangan nya. Pandangan Candy dan Azel tertuju kepada anak itu.

"Kamu tahu jawabannya? "

"Iya."

"Berapa jawabannya? "

"360."

"Jelaskan!"

"Kelipatan dari 18 ada 18, 36, 54, 72, 90, 108, 126, 144, 162, 180, 198, 216, 234, 252, 270, 288, 306, 324, 342, 360, Kelipatan dari 24 ada 24, 48, 72, 96, 120, 144, 168, 192, 216, 240, 264, 288, 312, 336, 360, Kelipatan dari 30 ada 30, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, 360, bilangan yang sama pada ketiga daftar kelipatan tersebut adalah 360. Jadi, KPK dari 18, 24, dan 30 adalah 360." Jelas Anka dengan wajahnya yang terlihat tenang. Semua murid melongo mendengar Anka yang menyebutkan angka sebanyak itu, termasuk Candy dan Azel. Bu Rosa pun terlihat tertegun.

"Kenapa menggunakan cara yang sulit? Kenapa tidak menggunakan rumus yang ibu jelaskan? " Bu Rosa menunjuk rumus yang ia tulis di papan tulis.

"Menurut saya, lebih mudah apa yang saya sebutkan barusan Bu. Karena angka-angka itu ada dalam otak saya Bu," ucapnya dengan tenang.

Bu Rosa speachless mendengar jawaban Anka. Ia menghembuskan nafasnya pelan.

"Untuk hari ini, di cukupkan sekian. Kerjakan soal matematika yang ada di halaman 10-13. Ibu periksa ketika pelajaran matematika lagi. Sekarang jam istirahat, silahkan kalau kalian ingin makan atau jajan. Ibu pamit Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam," ucap murid serentak.

Setelah Bu Rosa keluar, kelas menjadi berisik. Candy dkk menghampiri meja Anka begitu pun Gerald dan Harrel. Kini mereka berdiri melingkar di meja Anka dan Azel.

"Kenapa kamu ke sini? " ucap Azel menatap tidak suka kepada Candy.

"Bukan urusan kamu. Lagian aku ke sini mau bicara sama Anka." Tatapan tajam Candy berubah menjadi tatapan penasaran begitu matanya bertatapan dengan mata Anka.

"Anka gimana cara nya bisa hafal angka sebanyak itu? " tanya Candy penasaran. Begitu pun teman-temannya, mereka menatap Anka.

"Angka kayak gitu gak perlu di hafal. Cukup kamu memahami polanya, kayak tadi contohnya kelipatan 18 kamu tinggal tambah 18 di setiap hasil yang udah kamu jumlah," jelas Anka.

"Aku juga ngelakuin itu, tapi kalau 3 bilangan kayak tadi cukup susah," keluh Candy.

"Itu mah kamu nya yang bodoh," ejek Azel.

"Apa kamu bilang! " marah Candy.

"Permen pait bodoh," ejek Azel dengan nada yang menyebalkan.

"Jelly busuk yang bodoh mana jelek lagi," ledek Candy.

Terjadi lah percekcokan di antara mereka. Anka dan yang lainnya menatap mereka malas. Sepertinya jika sehari saja mereka tidak bertengkar mulut mereka terasa gatal.

"Nanti ajarin aku ya? " ucap Naysa kepada Anka.

"Aku juga."

"Aku ikutan."

"Iya nanti aku ajarin," ucap Anka.

"Aku kagum sama kamu. Udah pintar baik lagi," ujar Tyra.

"Di atas Azel dan Candy masih ada Anka," tutur Harrel.

"Anka ini diam-diam menghanyutkan," Gerald menepuk bahu Anka. Anka terkekeh pelan mendengar ucapan Gerald.

"CANDY," teriakan membahana Silvi membuat semua orang menatapnya. Pertengkaran Azel dan Candy berhenti, mereka menatap Silvi yang berjalan ke arah mereka dengan wajah yang merah karena marah.

"Menarik," ucap Azel tersenyum lebar.

"Jelly busuk suka sama Silvi? " tanya Candy. Ia menutup mulutnya dengan tangan berpura-pura terkejut.

"Bukan gitu, ini pertunjukan menarik melihat kalian bertengkar," jawabnya.

"Bohong, jelly busuk pasti suka sama Silvi kan? Aku bilangin ya SILVI JELL-" teriakan Candy terpotong karena Azel menutup mulutnya menggunakan tangan.

"Lwwpaswn," ucapan Candy tidak jelas karena mulutnya di bekap.

"Aku lepasin tapi jangan ngomong yang barusan," ucap Azel, Candy menganggukkan kepalanya.

Azel pun menjauhkan tangannya dari mulut Candy."Bau banget tangan kamu," ucap Candy, tidak di hiraukan oleh Azel.

"Candy," panggil Silvi membuat Candy mengalihkan pandangannya ke wajah Silvi.

"Apa? " jawab Candy malas.

"Omongan aku yang tadi ingat."

Candy mengerutkan dahinya bingung."Yang mana? "

"Aku aduin kamu ke Mami."

"Oh yang itu."

"Iya liat aja besok Mami aku ke sekolah dan marahin kamu," ucap Silvi, ia ingin melihat tatapan ketakutan di wajah Candy. Namun bukannya tatapan takut, yang ia lihat adalah tatapan datar.

"Kok kamu gak takut? " heran Silvi. Selama ini setiap ada orang yang Silvi tidak suka atau yang membuatnya kesal, pasti ia akan mengadukannya kepada sang Mami agar mereka tidak berani kepadanya. Apalagi ketika Mami nya datang selalu ada tatapan takut di mata orang yang ia adukan.

Setengah jumlah murid di kelas ini sudah pernah di marahi oleh Maminya Silvi. Jadi mereka ketakutan, mau bagaimana pun mereka hanya anak yang berusia sebelas tahun. Di marahi oleh orang yang seumuran dengan orang tuanya membuat mereka takut.

"Mami kamu masih makan nasi kan? Ngapain takut? "

"Siapa bilang Mami makan nasi? Mami itu makan steak dan makanan yang mahal lainnya tahu," ucap Silvi sombong. Candy memilih pergi daripada mendengarkan omongan Silvi yang tidak akan pernah capek memamerkan kekayaan orang tuanya.

Tapi sebelum itu Silvi mencekal lengannya."ingat ya besok kamu akan di marahi Mami aku."

Candy menepis tangan Silvi."Aku tunggu."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!