Morgan & Emily,
Perjanjian bisnis orang tua Morgan, memmbuat Morgan & Emily harus menikah.
"Walaupun pernikahan kita atas dasar org lain, tapi aku tidak ingin ada org lain dalam rumah tangga ini ketika nanti kita sah menjadi pasangan suami istri". ucap Emily
Menjadi seorang Wanita karir sekaligus seorang istri, Emily selalu berusaha membuat suaminya bahagia dan menjaga rumah tangganya ditengah-tengah kesibukannya mengejar target menjadi kepala rumah sakit dan menyelesaikan proyek pembangunan rumah sakit miliknya sendiri.
"Aku hanya ingin kau fokus dengan Rumah tanggal & kandunganmu Emily, aku tidak meminta kau berhenti bekerja setidaknya kurangi beban pekerjaanmu". ucap Morgan frustasi sambil mengacak-ngacak wajahnya dengan telapak tangannya
Disaat Hubungan dengan Suaminya mulai terbangun sebuah peristiwa mengubah segalanya & membuat Emily keluar dari rumah dan meninggalkan segalanya dalam keadaan mengandung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GRACIA SYLIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian Sebelum nikah
Jam 6.30 pagi
Emily baru saja selesai mandi dan bersiap untuk pakaian berdandan, sedangkan disisi lain Morgan masih terlelap dengan dengkuran halus yang menandakan ia sangat kelelahan. Bagaimana tidak ia bergadang menunggu istrinya terbangun dibassement hotel. "Apa aku sudah jatuh cinta sama kamu?" Gumam Emily menatap suaminya yang masih terlelap dengan tatto dipunggung yang terekspos. Tentu saja kejadian dibassement jam 3 malam masih berkeliaran di pikirannya.
Morgan memiliki kebiasan tidak akan bisa tidur jika masih menggunakan baju, dan kebiasaan ini cukup membuat Emily membelalak diawal pernikahan mereka dan merasa geli. Bagaimana tidak dia harus tidur dengan Pria yang sebelumnya tidak ia kenali dalam keadaan telanjang dada.
Walaupun Pernikahan mereka karena perjodohan, sejak pertama kali menikah sampai hari ini mereka tidak pernah sekali pun pisah ranjang meski kadang bahkan pernah diawal-awal rumah tangga mereka bertengkar tapi ketika malam hari mereka akan tetap tidur seranjang. Dan itu kesepakatan diantara mereka berdua, jika ada masalah tidak ada yang boleh pindah tidur apalagi keluar dari rumah.
...***FLASHBACK***...
(Satu Minggu sebelum Pernikahan)
........
..."Aku sudah berada dilobby apartemenmu". Pesan itu terkirim dan langsung di buka oleh Emily...
..."Aku turun sekarang"...
........
Ini adalah moment pertama kalinya Morgan & Emily bertemu, mereka sepakat tidak ingin membuang-buang waktu karena menolak atau menentang keinginan orang tuanya, pernikahan mereka akan tetap berlangsung.
Tidak banyak basa-basi, saat lift terbuka Emily langsung saja berjalan mendekati Morgan dan saat itu juga Morgan segera berdiri untuk menuntun langkah Emily menuju Mobilnya.
"Mobilku terparkir disana, jika tidak ada yang tertinggal kita langsung saja pergi" Ucap Morgan dingin.
"Menyebalkan sekali, setidaknya ulurkan tanganmu atau minimal berikan senyum". Gumam Emily sedikit Badmood sambil mengikuti langkah besar morgan dari belakang menuji mobilnya.
"Silahkan." Ucap Morgan menatap Emily sambil membukakan pintu mobilnya.
Perjalan kurang lebih 45 menit dari apartemen Emily menuju tempat yang akan mereka datangi, sepanjang perjalanan hening tidak ada dari mereka yang berusaha membuka percakapan satu patah katapun.
Sampai akhirnya Emily mencoba mengeluarkan Uneg-unegnya.."Aku tau pernikahan kita nanti atas dasar orang lain, tapi tetap setelah kita sah menjadi pasangan suami istri aku tidak ingin dalam rumah tangga kita ada orang lain." Ucap Emily tegas dengan tatapan lurus menikmati perjalanan.
Mendengar itu Morgan hanya menoleh ke arah Emily tanpa ada sanggahan apapun, mencoba sepakat dengan apa yang disampaikan dengan Emily. Bagaimanapun Dia juga hanya ingin menikah sekali seumur hidup, dan memiliki keluarga kecil yang harmonis. Melihat Umur Morgan sudah sangat mapan, Usia 32 tahun dengan karir yang cemerlang tidak ada lagi yang dia inginkan selain ingin memiliki anak & istri.
Sambil fokus menyetir, kali ini giliran Morgan yang mengajukan pertanyaan. "Apa kau masih memiliki hubungan yang belum selesai dengan org lain?..Maksudku pacar." Tanya Morgan to the point
"Sebenarnya aku...." Dengan ragu dan sedikit berpikir Emily memilih untuk tidak melanjutkan ucapannya. "Lupakan saja!"
Mendengar itu Morgan memicingkan matanya seolah tak puas dengan apa yang diucapkan calon istrinya. "Bukankah kamu sendiri yang mengatakan setelah menikah tidak ingin ada orang lain dalam rumah tangga kita?" ucap Morgan seakan mengintimidasi
"Aku baru saja putus dengannya, 1 jam sebelum kamu menjemputku di Apartement." Jawab Emily sedikit malas untuk mebahas hubungannya dengan mantan kekasihnya yang ternyata selama ini mengkhianati Emily dengan berselingkuh dan keluar masuk Bar sesukanya bermain perempuan setiap malam.
Seketika Morgan merasa canggung setelah mendengar penuturan Emily.
"Lalu bagaimana denganmu?". Tanya balik Emily
Morgan tak langsung menjawab ada sedikit jeda untuk kembali fokus pada pertanyaan Emily. "Semoga diam mu bukan jawaban bahwa kamu masih menjalin hubungan dengan perempuan lain."
"Aku tidak memiliki kekasih," Jawab Morgan santai tak terlihat sedikit raut kebohongan.
Tidak ada yang perlu disembunyikan, Morgan merasa perasaannya terhadap satu perempuan yang sudah memiliki suami dan satu anak yang dulu pernah menjadi kekasihnya waktu Kuliah tidak bisa dianggap masih memiliki hubungan yang belum selesai, karena hubungan itu benar-benar sudah selesai 8 tahun yang lalu.
...***FLASBACK OFF***...
...****************...
