MATA SAKTI MERUBAH TAKDIR

Orang-orang kembali mulai memasangkan taruhannya. Kembali terlihat di atas meja sudah banyak chip pasangan dari para pemain. Kali ini chip justru banyak terpasang pada angka kecil.

Rangga sengaja menunggu di saat akhir untuk memasang taruhannya. Rangga sengaja melakukan itu agar tidak ada orang yang mengikuti pasangannya.

Setelah semua orang selesai memasang, Rangga meletakkan 5 buah chip berwarna emas ke pasangan angka besar.

Bandar wanita seksi juga mulai membuka tabung penutup dadunya. Terlihat tiga buah dadu yang menunjukkan angka 4, 5 dan 6 dengan jumlah 15 poin yang berarti adalah angka besar.

Kembali Rangga memenangkan taruhannya, sementara pemain yang lain terus kalah secara bergantian.

Setengah jam kemudian kini Rangga telah mendapatkan lebih dari 300 chip emas. Sementara pemain lain tampak frustasi karena terus kalah.

"Cukup, aku lebih baik berhenti," ujar pria salah seorang di sana.

"150 juta habis dalam waktu satu jam saja, bahkan aku juga sudah berhutang banyak," ujar pria bermata merah sambil memegangi kepalanya yang sakit.

"Mati, kali ini pasti istriku akan membunuhku," ujar pria gemuk yang sebelumnya menggadaikan rumahnya untuk bermain judi.

Pada dasarnya judi hanya membuat orang jatuh miskin dan menderita. Judi akan berimbas pada kehidupan dan keluarga. Selagi masih bisa di hindari maka hindarilah, kalau sudah terjerumus maka berhentilah. Kemenangan terbesar dalam judi adalah berhenti.

Bandar wanita seksi juga tidak bisa untuk tidak panik sekarang. Kasino juga mulai merasakan kerugian yang besar.

Bandar wanita seksi itu juga memencet sebuah tombol yang tersembunyi di balik meja dadu.

Sesaat kemudian seorang pria datang dari belakang bandar wanita seksi. Pria itu berpenampilan begitu rapi, hanya saja salah satu matanya terlihat juling.

Pria juling itu langsung menggantikan wanita seksi untuk menjadi bandar dadu. Seketika semua orang tampak terkejut melihat kehadiran dari pria juling itu.

"Dia... bukankah dia Tino salah satu bandar dadu terbaik kota ini," ujar seseorang di sana melihat pria juling.

"Aku pernah mendengar bahwa goncangan dadunya sangat hebat dan sulit sekali untuk di tebak," ujar pria yang lain.

"Tidak di sangka dia menjadi bandar di kasino ini," ujar orang yang lain.

Orang-orang juga mulai mengenali Tino yang merupakan salah satu bandar dadu terbaik di kota, dengan ciri salah satu matanya yang juling.

"Aku berhenti saja," ujar salah seorang di sana.

"Kalau Tino sudah turun tangan bagaimana mungkin bisa menang," ujar orang yang lain.

"Lebih baik cari tempat main yang lain saja," ujar orang yang lain lagi.

Orang-orang juga mulai mundur dari meja dadu dan hanya menyisakan Rangga saja di sana. Terlihat kini seolah hanya akan jadi pertarungan antara Rangga dan Tino.

Sementara itu Tino tidak perduli dengan kemunculannya ini yang membuat para penjudi berhenti bermain. Kerugian kasino sudah sangat besar, oleh karena itu targetnya adalah Rangga.

Bagaimana caranya, Tino harus bisa mendapatkan kembali semua kemenangan yang di dapat oleh Rangga.

"Tuan anda sangat beruntung sekali hari ini," sapa Tino kepada Rangga sambil tersenyum.

"Bandar sebelumnya sedang ke belakang, saya datang untuk menggantikannya, saya harap tuan tidak mempermasalahkannya," sambung Tino.

"Tidak masalah," balas Rangga.

"Apa dia gila, apa dia tidak mengenal Tino?" ujar salah seorang mengetahui Rangga tetap akan bermain dadu.

"Jika Tino sudah turun tangan, lebih baik langsung saja memberikan uangnya," ujar orang yang lain.

"Aku rasa bocah itu hanya penjudi baru yang mengandalkan keberuntungannya saja tanpa menggunakan akal sehat," ujar orang yang lain lagi.

"Tampaknya kemenangan besar yang dia dapatkan, akan segera habis kembali," ujar orang yang lain lagi.

Orang-orang tidak menyangka bahwa Rangga sama sekali tidak takut kepada Tino dan tetap terus akan bermain.

Sementara Rangga memang tidak mengenal siapa Tino. Selagi Rangga memiliki mata sakti, tidak akan ada orang yang bisa menghalanginya mendapatkan banyak uang dari permainan dadu ini.

"Baik, kalau begitu saya akan memulai permainannya," ujar Tino.

Tino mulai menutup dadu di atas meja dengan tabung, lalu menggoncang nya. Setelah itu, dadu nya di letakkan di atas meja dengan tertutup tabung. Tidak ada yang istimewa dari cara menggoncang dadu dari Tino ini.

"Silahkan tuan pasang taruhannya!" ujar Tino kepada Rangga.

Rangga mulai memandang tabung itu dan menggunakan kekuatan matanya. Seketika cahaya keemasan terlintas di kedua matanya. Rangga dapat melihat ketiga dadu di dalam menunjukkan angka 2, 5 dan 2, dengan nilai 9, yang berarti adalah angka kecil.

Rangga meletakkan 10 buah chip berwarna emas ke atas meja taruhan angka kecil.

"Gila bocah ini bahkan langsung memasang 10 chip emas," ujar salah seorang di sana.

"10 chip emas bernilai 1 milyar, bocah ini benar-benar tidak takut sama sekali kepada Tino," ujar orang yang lain.

Kemudian Tino mulai meletakkan kedua tangannya di tabung dan bersiap untuk membukanya.

Tapi yang terjadi selanjutnya membuat Rangga terkejut. Rangga melihat dadu yang berada di dalam tabung itu berputar-putar. Sesaat kemudian dadu itu berhenti dan angka di dalamnya sudah berubah.

Tino membuka tabung itu dan terlihat tiga buah dadu yang menunjukkan angka 5, 5 dan 6. Angka itu berbeda dari angka yang sebelumnya di lihat oleh Rangga.

"5, 5 dan 6, total 16 poin yang berarti angka besar," ujar Tino.

Tino segera mengambil 10 chip berwarna emas pasangan Rangga pada tempat taruhan angka kecil.

"Tidak sia-sia selama ini aku berlatih hingga menghabiskan waktu selama 20 tahun lamanya," ucap Tino dalam hati dengan puas.

Tino memiliki kemampuan khusus yang mampu menyelipkan sepotong rambut ke dalam tabung tanpa di ketahui siapapun. Rambut itulah yang membuat dadu di dalamnya berputar-putar sesuai apa yang di inginkan oleh Tino.

Tino melatih kemampuannya ini sejak dia berusaha 12 tahun dan baru menguasainya setelah 20 tahun lamanya.

Rangga juga cukup terkejut melihat kemampuan Tino barusan. Namun rambut yang tidak bisa di lihat oleh orang, tampak begitu jelas di mata Rangga.

"Baiklah, aku akan bermain sebentar," ucap Rangga di dalam hati dengan senyuman di bibirnya.

"Bocah ini aku rasa juga gila, dia kalah 1 milyar dalam sekali main, tapi masih bisa tersenyum," ujar salah seorang di sana.

"Biarkan saja dia tersenyum, sebentar lagi pasti akan menangis karena uangnya habis," ujar orang yang lain.

Rangga sama sekali tidak memperdulikan ucapan orang-orang yang terus mengatainya. Bahkan Rangga terlihat begitu tenang tanpa ada sedikitpun keraguan di wajahnya.

"Mulai lagi!" ucap Rangga kepada Tino.

Tino kembali menutup ketiga dadu dengan tabung lalu menggoncang nya. Kemudian meletakkan tabung itu di atas meja kembali.

"Silahkan!" ujar Tino.

Kali ini Rangga meletakkan 50 chip berwarna emas ke tempat taruhan angka besar. Sebelum membuka tabung penutupnya, Tino kembali menggunakan kemampuannya. Dadu itu berputar-putar dan berhenti sesuai dengan keinginannya.

Begitu tabung terbuka, jumlah angka pada ketiga angka dadu adalah 7, yang berarti Rangga yang memasang angka besar kembali kalah.

15 menit kemudian Rangga terus mengalami kekalahan akibat kemampuan hebat dari Tino ini.

Kini jumlah chip berwarna emas milik Rangga juga sudah mau habis. Hanya tinggal tersisa 50 chip emas saja dari yang sebelumnya berjumlah 300 lebih.

"Bocah, lebih baik kamu berhenti saja, sebelum habis tidak tersisa," ujar salah seorang kepada Rangga hendak menasehatinya.

"50 chip emas milikmu bernilai 5 milyar, kamu masih untung banyak," ujar orang yang lain juga menasehati Rangga.

"Tenang saja, ini akan menjadi taruhan terakhir ku, aku yakin pasti menang" jawab Rangga.