NovelToon NovelToon
Sistem Pesugihan Modern

Sistem Pesugihan Modern

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Sistem / Anak Yatim Piatu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Robot AI
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Tegar, pemuda dengan pembawaan ceria tapi hatinya penuh dengan dendam.

Di depan kedua matanya, Tegar kecil harus menyaksikan kedua orang tua meregang nyawa dan kakaknya digilir di rumahnya sendiri, oleh sekelompok orang.

Yang lebih menyakitkan, para penegak hukum justru tunduk pada orang-orang tersebut, membuat dendam itu semakin dalam dan melebar.

Beruntung, Tegar mendapat keajaiban. Sebuah sistem dengan misi layaknya pesugihan, Tegar menemukan jalan yang bisa dia gunakan untuk melampiaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketemu Vino Lagi

Saat ini, waktu sudah menunjukan pukul 9 malam. Di saat Neneknya sudah tertidur, Tegar masih terjaga dengan mata menatap layar laptopnya.

Di sebelah kanannya, sosok cantik tanpa busana memperhatikan Tegar yang sedang fokus merancang sesuatu yang berhubungan untuk masa depannya serta dendamnya.

Kondisi Tegar pun sama. Anak muda itu hanya menutupi bagian pinggangnya dengan selimut. Ibarat pengantin baru, Tegar sedang semangat-semangatnya membuang benihnya.

"Jadi anda sebentar lagi akan berhenti berjualan, Tuan?" tanya Fiza.

"Yah, memang harus begitu. Lagian, aku juga membutuhkan penghasilan yang lebih besar, biar nanti setelah aku memenuhi misi, aku akan mendapatkan uang yang lebih banyak lagi," balas Tegar.

"Apa ini ambisi anda?"

Tegar menoleh sejenak, menatap Fiza yang saat ini meniru wajah artis papan atas. Lalu dia tersenyum sekilas.

"Yah, bisa dibilang ini memang ambisiku. Asal kamu tahu, aku pernah diposisi tidak berdaya. Sebagai orang biasa, keadilan yang seharusnya aku dapatkan, justru menjadi milik orang-orang yang berkuasa."

Fiza mengangguk paham.

"Seandainya keadilan itu ada, aku yakin, warga dari golongan rakyat kecil, akan berani mengeluarkan suara mereka. Tapi sayangnya, itu hanya mimpi bagi rakyat kecil sepertiku."

Fiza hanya tersenyum manis dan dia memilih tidak bertanya lagi. Hingga Tegar kembali fokus dengan rencana yang dia susun menggunakan laptopnya.

####

Keesokan harinya, seperti biasa, Tegar menyambutnya dengan penuh semangat.

"Nek, kayanya aku akan berhenti ambil dagangan di tempat Bu Tatik deh, Nek," ucap Tegar disela-sela menikmati menu sarapannya.

"Kenapa berhenti?" Nenek yang sedang menemani cucunya sarapan, nampak kaget mendengar keputusan cucunya.

"Aku ingin buka usaha sendiri, Nek."

"Usaha apa?"

"Masih dalam pemikiran sih, Nek, lagian juga nggak dalam waktu dekat ini."

Nenek mendengus. "Yah, terserah kamu aja. Yang penting usahanya tidak merugikan orang lain."

"Ya nggak lah, Nek. Justru aku pengin usaha yang bisa meringankan beban orang lain."

"Ya bagus kalau begitu, Nenek hanya bisa bantu lewat doa," jawab Nenek. "Ya udahlah Nenek berangkat dulu," Nenek bangkit dari duduknya. "Oh iya, kemungkinan besok Nenek mau ke rumah pamanmu. Kamu nggak apa-apa, ditinggal sendirian?"

"Ya nggak apa-apa, Nek. Nenek berapa hari di kampung?"

"Rencananya sih tiga hari. Tapi ya kalau masih betah ya lebih, hehehe," Nenek malah cengengesan.

Secara otomatis Tegar ikut terkekeh juga. "Nenek kalau mau tinggal di kampung lagi juga apa-apa, jangan terlalu mengkhawatirkan Tegar. Tegar kan udah gede, Tegar bisa jaga diri."

"Gampang kalau begitu. Ya udah, Nenek berangkat dulu."

Tegar mengangguk dan anak muda itu melepas kepergian Nenek dengan senyum manisnya. Begitu sarapannya habis, Tegar bergegas berangkat untuk menjalankan aktifitas seperti biasanya.

######

Sementara itu di tempat lain, Vino kembali melakukan pencarian bersama anak buah ayahnya. Karena kemarin tidak menemukan anak yang dicari, dia akan mengulang pencarian hari ini.

Kali ini Vino sudah memiliki cukup informasi. Hanya dengan melempar pertanyaan dengan kata kunci anak muda yang berjualan keliling dengan menggunakan dua keranjang, beberapa warga yang ditanya anak buahnya Vino, langsung paham, siapa anak muda yang dicari mereka.

"Nanti kita harus berpencar, kata masyarakat sekitar, anak itu biasa lewat gang ini kalau siang," kata salah satu anak buah, pada Vino dan rekan kerjanya.

"Siap!," jawab anak buah yang lain.

"Baguslah," Vino tersenyum puas. "Aku penasaran, bagaimana reaksi anak itu jika tahu aku yang sebenarnya," ujar anak muda itu dengan sikap angkuhnya.

Sementara itu orang yang ditunggu Vino baru saja keluar dari sebuah Bank. Tegar menyimpan semua uangnya di sana. Bahkan, sekarang Tegar juga membawa tas yang ukurannya sedikit lebih besar dari tas sebelumnya, untuk menyimpan kotak ajaibnya.

Keputusan itu diambil saat Tegar membelanjakan sebagian uangnya kemarin. Demi keamanan dan kerahasian kotak itu, Tegar memutuskan untuk membawanya kemanapun dia pergi.

Seperti biasa, dengan wajah riang dan ceria, Tegar mengeraskan suaranya menawarkan dagangan yang dia bawa. Dari jalan ke jalan, dari gang ke gang, Tegar sudah tidak ragu lagi menawarkan dagangan yang dia tenteng, kepada setiap rumah yang dilewatinya.

"Hei, tukang jajan, berhenti!"

Ketika baru saja memasuki gang yang sama seperti kemarin, Tegar merasa ada yang memanggilnya. Anak muda itu pun menoleh ke kanan dan seketika kening Tegar agak berkerut.

"Akhirnya, datang juga kamu ya?" seorang anak muda tidak bisa menyembunyikan raut senangnya, kala berhasil menemukan orang yang dia cari. "Kamu masih ingat aku kan?"

Tegar terdiam bebeberapa saat, seperti orang yang sedang berpikir. "Nggak, kamu siapa?" balas Tegar pura-pura.

Dia sebenarnya ingat anak muda yang saat ini tengah tersenyum sinis kepadanya. Apa lagi, Tegar punya rencana sendiri dengan memanfaatkan anak itu, jadi sudah pasti kalau Tegar mengingatnya.

"Cih!" Anak tak percaya begitu saja. "Aku yakin kamu pasti mengingatku. Tapi baiklah, nggak masalah juga jika kamu lupa," anak itu lantas melakukan panggilan telefon.

"Anaknya ada di hadapanku, kasih tahu yang lain suruh secepatnya ke sini?" Vino sengaja mengeraskan suaranya agar Tegar tahu kalau anak itu bukan orang sembarangan.

Tak lama setelah Vino mengakhiri panggilannya, dari tiga arah munculah tiga pria berbadan tegap melangkah mendekat ke arah Tegar.

"Bagaimana? Apa kamu mulai takut?" Vino mulai mengejek.

Tegar menghela nafasnya sejenak. "Kayanya yang takut itu kamu deh, sampai bawa pasukan segala."

Raut wajah Vino langsung berubah. Sikap santai yang ditunjukan Tegar, seakan meruntuhkan kesombongan yang Vino tunjukan sedari tadi.

"Kurang ajar!" Vino langsung melayangkan tangan terkepal mengarah ke wajah Tegar.

Namun anak muda itu dibuat tercengang kala Tegar dengan gerakan cepat, berhasil menghindari serangannya. Vino kembali melayangkan serangan dengan tangan satunya. Tapi, lagi-lagi Tegar berhasil menghindar.

"Kurang ajar! Cepat hajar dia!" Teriak Vino pada tiga anak buahnya.

"Siap, Tuan!"

Tegar langsung mundur. Secepat kilat Tegar mengamankan dua keranjangnya terlebih dahulu, dan setelahnya Tegar langsung memasang kuda-kuda.

Vino menyeringai. Dia sangat yakin, kali ini dia bisa membalas perbuatan lawannya. Namun, seiring waktu berjalan, senyum Vino malah perlahan memudar. Dia tidak percaya dengan apa yang dia saksikan di depan matanya.

"Bagaimana bisa?" Vino bahkan sampai bergumam dengan raut wajah yang mulai panik.

Dengan gerakan yang sangat lincah dan tangkas, Tegar berhasil mengecoh tiga lawannya yang memiliki ukuran tubuh lebih besar.

Bahkan, sepanjang pertarungan, tubuh Tegar hanya menerima beberapa kali serangan. Sedangkan tiga lawannya, justru pada kewalahan meladeni serangan Tegar.

"Hiyat...!"

Dak!

"Aaaa...." seorang anak buah teriak kencang dengan tubuh ambruk dalam posisi tengkurap, setelah menerima tendangan memutar pada wajahnya.

Kini, tiga anak buah Vino terbaring tak berdaya. Seketika Tegar melayangkan tatapan menantang pada anak muda yang wajahnya diliputi rasa panik.

"Sekarang, lawan aku!"

1
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kebongkar jg kan
lanjut thor
Roewina
udah ada yg jual pa blm ya Thor 🤔jadi pingin punya kotak ajaib kek gitu , kek kantong ajaibnya Doraemon🤭
Roewina
idenya author keren 👍 beda dari yg lain lanjut thor
Roewina
kek nya seru nih ceritanya 🤔
Cha Sumuk
ceritanya bagus tp ilfil bc kata2 benih di masukin thor hihh bikin merinding bc nya
Apriyanti
makin seru ni klo ada demo besar²an,, lanjut thor
Was pray
ya tetap punya kekasih manusia tegar....ya selama masih muda sih nggak masalah hidup sendiri,tapi tetap butuh membangun rumah tangga ke depannya itu berarti manusia normal, karena pernikahan nggak cuma urusan melepas kebutuhan biologis doang tapi juga meneruskan garis keturunan
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
tina
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
ig Fu jb bbk jnji
Dirman Ha
ig Fu jb vi
Dirman Ha
ig dy uu Fu h gi
Dirman Ha
ig gh h gh j bbk
Dirman Ha
ig dy gi jb bp
Dirman Ha
if dy yg hj knp
Dirman Ha
ig dy hj onn bbk p
Dirman Ha
ig dy hj knp
Apriyanti
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!