Novel ini Terdapat dua cerita yang berbeda, sengaja Author gabung, karna cerita nya pendek.
1.Rumah Kos Terkutuk
Perjalanan Tono yang mencari kosan, untuk tempat tinggal nya, yang sengaja ia di pinggiran kota supaya dapat yang tarif nya murah.
namun apes nya, Tono malah di tipu oleh pakde yang ternyata jelmaan jin.
2.Pendakian Terakhir
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 1 Pendakian Terakhir
Cerita ini tentang Pak Rusdi dan ke enam teman nya (Amir 23 tahun, Jono 24 tahun, Johan 21 tahun, Utari 19 tahun, Ajeng 20 tahun, Widyawati 19 tahun), sedangkan umur pak Rusdi 22 tahun.
Next..
"Johan ! Tungguin !" Teriak Widyawati, yang akrab di panggil Wiwit.
"Halaaah baru seperempat jalan udah ketinggalan kamu ! cepetan ah ! " Timpal Johan, berhenti sejenak dan menoleh ke arahnya, yang kira-kira jarak nya 12 m di depan nya Widya
"Han, udah kamu jalan duluan, biar aku yang gantiin jadi sweeper " Hardik Amir yang ikutan berhenti sejenak yang posisi nya di depan Johan, sambil menatap kesal Johan
Fyi: Sweeper yaitu anggota rombongan pendaki gunung yang posisi nya paling belakang
Setelah di hardik seperti itu, Johan melewati nya dengan memasang muka kesal juga kepada Amir.
" Makasih Mir " Ucap wiwit sambil tersenyum manis kepada Amir yang rela berhenti menunggui nya.
"Udah seharusnya tugas sweeper bertanggung jawab mengamankan anggota wit " jawab nya, sambil membalas senyum tipisnya widya.
Mereka berhenti sejenak, berdiri berhadapan sambil bertatapan sedetik. Lalu widya melanjutkan melangkah ke depan.
Kini Amir di posisi belakang, di depan nya ada Widyawati, nomor tiga dari belakang Johan, depan nya ada Utari kemudian Ajeng, nomor dua dari depan adalah Rusdi dan yang paling depan Jono, orang yang paling banyak pengalaman nya dalam hal mendaki gunung di bandingkan teman-teman nya.
Mereka masing-masing menggendong tas bag carrier yang kira-kira ukuran 70-80 liter, dan yang wanita ukuran 45-50 liter kesemua nya tas tersebut penuh dengan muatan perbekalan untuk camping.
Siang itu cuaca setengah tak bersahabat, kabut lumayan tebal dengan jarak pandang enam meter, sedangkan kecepatan angin nya kira-kira 90 knot, lumayan kencang dan seperti nya hujan akan segera turun. Meskipun begitu, mereka bertujuh tetap melangkah maju menembus tebal nya kabut dan kencang nya terpaan angin gunung.
"Udah hampir tiga jam kita jalan Jon !" Teriak Rusdi kepada Jono yang tepat ada di depan nya, di sertai suara angin yang cukup kencang.
"Ya, kita maju dikit lagi. Ada pos untuk kita istirahat" Timpal Jono dengan suara keras juga karena terganggu suara angin yang berseliweran di telinga mereka, sambil terus berjalan mereka melanjutkan diskusi nya.
Jono hafal trek pendakian gunung itu karena sudah tiga kali dia mendaki gunung tersebut.
Sedangkan Amir yang di belakang sendiri tertinggal lumayan jauh, karena Widyawati yang ada di depan nya sering langkah nya terhenti karena kecapaian.
Maklum lah, ini adalah pengalaman pertama dia mendaki gunung, terpaksa Amir pun ikut berhenti. Karena salah satu tugas sweeper adalah menjaga anggota rombongan, memastikan tidak ada anggota yang tertinggal.
"Hah hah hah hah.. Capek juga ya Mir" keluh nya dengan posisi badan rukuk sambil mengatur ritme nafas nya, sedangkan Amir turut berhenti di belakang nya.
"Berangkat sekolah jalan kaki aja capek, apalagi naik gunung sebesar ini Wit" canda nya yang sedikit memancing senyum nya wanita manis itu, yang dari tadi sibuk mengatur frekuensi nafas nya dengan posisi badan masih tetap rukuk dan kedua tangan nya bertumpu pada tumit nya.
"Halah " cibir Widya sambil mengangkat punggung nya lagi dan berlalu dengan tersenyum tanpa menatap nya, sedangkan Amir hanya berdiri mematung sambil tersenyum melihat ia berlalu.