Hot Apocalypse

Namun, tiba-tiba seorang pria muncul dari belakang mengendap-endap di belakang pria bertopeng dan dengan cepat mencekiknya. Pria bertopeng tidak berdaya dan pingsan seketika.

keitaro mengucapkan terimakasih,

lalu memandang pria itu dan berkata seperti mengenalnya.

"Kamu... Kenta kan?"

pria itu mengerutkan kening.

"iya aku kenta, Kamu kenal aku?"

Keitaro terkejut, matanya terbuka lebar. "Kenta! ini aku keitaro!, Tapi... bagaimana kamu bisa di sini? Kamu harusnya..."

Kenta memandang Keitaro dengan bingung. "aku tidak ingat memiliki kenalan bernama keitaro sebelumnya, dimana kita terakhir kali bertemu?"

Keitaro mengambil napas dalam-dalam. "Kita bertemu di masa depan, saat kiamat panas melanda Bumi. Kita berjuang bersama untuk bertahan hidup."

Kenta terkejut. "masa depan? kiamat panas? Apa yang kamu maksud?"

keitaro menjelaskan "Mitsuri, tunanganku, mengkhianati ku. Dia bersekongkol dengan Nanami, kekasih gelapnya. Mereka membunuh kita saat kiamat itu terjadi dan mengambil semua persediaan makanan. Sebelum mati, aku bersumpah membalas dendam. Sekarang, aku diberi kesempatan kedua untuk memenuhi sumpah itu."

Kenta masih tidak percaya, dia menganggap bahwa keitaro hanya tidak menerima ditinggalkan oleh tunangannya, mengarang itu semua agar dia mau membantu keitaro untuk membalas dendam.

keitaro menyadari Kenta tidak akan mempercayainya hanya dengan cerita itu

Keitaro memandang Kenta dengan serius. "Kenta, aku tahu kamu lahir tahun 2025, berusia 23 tahun sekarang. Kamu suka bermain gitar dan makan ramen pedas. Kamu juga memiliki tato naga kecil di bahu kiri."

Kenta terkejut, matanya melebar. "Bagaimana kamu tahu itu?"

Keitaro melanjutkan dengan tenang, "Aku tahu kamu memiliki impian menjadi musisi terkenal dan menyelamatkan lingkungan. Kita bertemu di masa depan, saat Bumi dilanda kekeringan dan cuaca ekstrem. Kita berjuang bersama 3 teman lainnya untuk melawan kehancuran. Kamu adalah salah satu sahabatku yang ku percaya di masa depan."

Kenta terlihat tercengang. Ia terdiam sejenak, berusaha memahami kata-kata Keitaro. "Bagaimana mungkin... semua yang kamu katakan itu benar. Tidak ada orang lain yang tahu tentang impian atau tato di bahuku."

Keitaro tersenyum tipis. "Aku tahu, Kenta. Karena aku menyaksikan masa depan itu sendiri. Kita bertarung bersama di dunia yang hancur selama 1 tahun. Aku diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya."

Kenta menatap Keitaro dengan serius, akhirnya berkata, "Baiklah. Aku percaya padamu. Meski sulit dipercaya, kata-katamu terlalu detail dan benar adanya."

Kenta menarik napas panjang dan berkata, "Apa yang terjadi di masa depan, Keitaro?"

Keitaro mengangguk, memutuskan untuk berbagi lebih banyak. "Mitsuri dan Nanami menghancurkan segalanya. Mereka membunuhku teman-temanku termasuk kamu. Aku harus membuat mereka menderita saat kiamat itu terjadi."

Kenta mengepalkan tangan, semangat mulai menyala di matanya. "Kalau begitu, aku akan ikut bersamamu.

Keitaro tersenyum lega. "Terima kasih, Kenta. Tapi kita punya misi besar yang harus dimulai sekarang."

"Apa itu?" tanya Kenta, penasaran.

Keitaro menjawab dengan suara tegas, "Kita harus mengumpulkan uang sebesar 1 miliar yen dalam waktu kurang dari tiga bulan."

Kenta terkejut mendengar jumlah uang yang tak masuk akal itu. "Satu miliar yen?! Kamu serius? Bagaimana kita bisa mengumpulkan uang sebanyak itu dalam waktu sesingkat ini?"

Keitaro menatap Kenta dengan penuh keyakinan. "Aku punya rencana, karena uang tidak akan berfungsi lagi saat kiamat itu, kita bisa meminjam uang tanpa membayar.

lalu menjual rumah, mobil, dan harta apapun itu karena saat kiamat, semua itu tidak berguna rumah biasa tidak bisa ditinggali karena cuaca panas yang berlebihan. aku sudah menjual semua barang- barangku, jadi aku minta kamu juga melakukannya."

Kenta mengangguk perlahan. "Baiklah, Keitaro. Aku akan melakukannya" mereka bertukar nomor ponsel,

lalu Kenta pergi segera mengikuti apa yang diminta oleh keitaro.

Keitaro tersenyum kecil, sifat baik Kenta tidak berbeda dari sebelumnya, karna sifatnya itu lah yang membuat Kenta menjadi teman yang keitaro percaya.