NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Suami Posesif

Belenggu Cinta Suami Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Erma Sulistia Ningsih Damopolii

Menjadi aktris baru, nyatanya membuat kehidupan Launa Elliza Arkana jungkir balik. Menjadi pemeran utama dalam project series kesukaannya, ternyata membuat Launa justru bertemu pria gila yang hendak melec*hkannya.

Untung saja Launa diselamatkan oleh Barra Malik Utama, sutradara yang merupakan pria yang diam-diam terobsesi padanya, karena dirinya mirip mantan pacar sang sutradara.

Alih-alih diselamatkan dan aman seutuhnya, Launa justru berakhir jatuh di atas ranjang bersama Barra, hingga ia terperosok ke dalam jurang penyesalan.

Bukan karena Barra menyebalkan, tapi karena ia masih terikat cinta dengan sahabat lamanya yaitu Danu.

“Lebih baik kau lupakan kejadian semalam, anggap tidak pernah terjadi dan berhenti mengejarku, karena aku bukan dia!” ~Launa Elliza

“Jangan coba-coba lari dariku jika ingin hidupmu baik-baik saja.” ~ Barra Malik Utama

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erma Sulistia Ningsih Damopolii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 20 Merasa Tidak Pantas

Sempat membantu Bara menemani adiknya di rumah sakit, nyatanya membuat Iva berhasil mendapat jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Menyadari kebaikan dan keikhlasan hati Iva tanpa curiga wanita itu menaruh hati, membuat Bara mengangkatnya jadi asisten menggantikan posisi Garry.

Setelah Jovita kecelakaan, Bara semakin keras hati dalam menjaganya. Ia bahkan dengan tegas menyatakan bahwa ia sudah tidak bisa memberi toleransi lebih lama lagi atas hubungan sang adik dengan pria gila itu. Bahkan, tanpa pikir panjang Bara memecat Garry dengan penegasan yang lebih tajam lagi hingga pria itu menyerah dan mundur pelan-pelan walau kenyataan dia masih gencar menjalin hubungan diam-diam dengan Jovita di belakang Bara.

Sejak satu bulan terakhir, Iva sibuk berkutat dengan pekerjaan barunya bahkan jarang pulang ke rumah Launa karena terlalu bersemangat bekerja lebih dekat lagi dengan Bara.

Sedangkan Launa, sibuk dengan project barunya yaitu sebagai pemeran utama di series lain . Setelah dia berpikir panjang, Launa memilih hengkang dari industri perfilman yang disutradarai Bara dan memilih pindah industri sebagai Kasih di series Kasih Suci garapan penulis favoritnya.

“Cut! Perfect Launa, kamu memang selalu menyalah.” Puji sutradara baru itu yang dengan sabar menghadapi sikap pelupa Launa. Tidak seperti Bara yang kerap meledak-ledak.

Kemampuan akting Launa semakin terasah di series baru ini. Putus satu tumbuh seribu, begitulah istilah yang pantas disematkan dalam diri Launa saat ini. Tidak hanya tawaran main film, tapi ia juga ditawari jadi brand ambasador di sebuah brand ternama produk dalam negeri.

Kesibukan Launa bulan ini sangatlah padat, sengaja untuk menghindari Bara yang hingga detik ini masih gencar menghubunginya tanpa putus asa.

Tidak hanya menghindari Bara, tapi Launa juga menghindar dari perjodohan yang sudah lama direncanakan. Bukan Launa sudah tidak cinta lagi, justru karena ia sangat cinta hingga membuatnya merasa tak pantas andai ia sampai jadi istri Danu.

Hari ini jadwal Launa tidak sepadat hari sebelumnya, jadi ia punya kesempatan untuk menemui Danu demi menyampaikan keberatannya atas perjodohan itu.

Selesai dari lokasi syuting, Launa menghubungi Danu untuk mengajaknya bertemu di sebuah cafe. Tak bisa dipungkiri, ini adalah hal berat yang paling berat untuk ia jalani. Pasalnya, menikah dengan Danu adalah impiannya sejak lama, namun dia juga yang menghancurkan mimpi itu. Padahal tanpa ia ketahui, perasaannya berbalas. Danu juga mencintainya dan pasti andai Launa jujur akan perasaan yang sebenarnya bisa jadi Danu mau menerima Launa apa adanya.

Setelah menempuh perjalanan beberapa waktu lalu dengan mata berair, sesampainya Launa memoles tipis wajahnya dengan make up demi untuk menyamarkan kesedihan.

Nyatanya, meskipun sudah yakin akan menemui Danu, perasaan Launa tak karu-karuan. Perlahan Launa turun dengan langkah gontainya.

Begitu masuk, ia sudah disambut dengan baik oleh pemilik wajah tampan dan senyum teduh itu.

“Hai Na, bagaimana perjalanannya? Tidak macet kan?” Tanya Danu sembari menarik kursi untuk Launa duduki. Selalu saja, Danu selalu menunjukkan sikap manisnya kala bersama Launa.

Sebenarnya mereka saling cinta tapi kurang komunikasi saja. Malam ini, perbedaan sikap Launa tertangkap mata Danu yang bisa dengan cepat merasa peka akan perasaan sessorang.

“Kenapa Na? Kamu sakit?” Tanya Danu usai memastikan suhu tubuh Launa.

“Tidak Dan, aku tidak sakit, aku hanya…”

“Kenapa? Kangen ya lama tidak bertemu sahabat tampanmu ini?” Goda Danu tersenyum tipis dan hal itu juga berhasil membuat senyum Launa terukir tipis, sangat tipis bahkan tak terlihat.

“Ditanya kok malah diam, kenapa?” Tanya Danu lagi sembari menatap lekat pemilik netra cantik itu.

“Danu…”

“Ya.” Jawab Danu selembut mungkin hingga membuat Launa semakin terkesima. Dari dulu, kelembutan Danu inilah yang jadi salah satu alasan yang membuat Launa jatuh sejatuh jatuhnya ke dalam hati pria itu.

“Kamu tau kan kalau orang tua kita berencana menjodohkan kita?” Tanya Launa dengan hati-hati yang langsung Danu tanggapi dengan anggukkan pelan.

“Iya, lalu?”

“Aku mau membatalkannya.”

“What? Ehhmm maaf…” ralat Danu dan segera menyembunyikan keterkejutannya karena tak ingin terlalu kentara memperlihatkan rasa kecewanya.

“Maaf sebelumnya kalau ini membuatmu tidak nyaman, tapi aku benar-benar ingin membatalkannya.” Terang Launa hingga Danu terpaku dengan perasaan kecewanya yang berhasil ia tutupi itu.

“Tapi, apa aku boleh tau apa alasannya?”

“Aku tidak pantas untuk laki-laki sebaik kamu.”

“Maksud kamu apa Na?”

“Kamu tau sendiri kejadian apa yang menimpaku bulan lalu kan?” Tanya Launa hingga Danu mengangguk.

“Lalu kenapa Na?”

“Aku merasa tidak pantas lagi bersamamu karena aku sudah tidak suci lagi.” Jawab Launa hingga Danu terperanjat. Hanya karena hal itu Launa merasa hina dan menyerah dengan perjodohan mereka.

Karena Danu tidak tahu pasti perasaan Launa padanya, Danu pun pura-pura setuju meski hatinya hancur. Padahal, malam ini dia berniat ingin mengungkapkan perasaan meskipun ditolak atau tidak. Akhirnya setelah sekian lama Danu berniat memberanikan diri namun sayang, keberaniannya kembali pupus kala Launa menyatakan penolakannya. Definisi ditolak sebelum menyatakan perasaan, Danu seakan jatuh terperosok ke dalam luka hatinya.

Padahal sebenarnya, andai Launa jujur dengan perasaannya, jangankan sudah ternoda, Launa mengandung benih Bara sekalipun Danu tetap akan menerima Launa apa adanya dan dengan sukarela akan bertanggung jawab.

Sayangnya, Launa tidak jujur akan perasaannya dan memilih menyerah sebelum perang. “Soal orang tua kita, biar aku yang bicara_”

“Tidak perlu Na, biar aku yang bicara. Aku takut mereka akan menyalahkanmu. Biar aku yang jujur kepada mereka dan menyatakan seolah-olah akulah yang keberatan di sini.”

“Danu…” ucap Launa lembut seraya mengenggam jemari Danu hingga membuat pria itu tertegun sejenak, “tolong jangan membuat aku semakin merasa bersalah atas kebaikan yang sudah kamu lakukan selama ini. Sudah terlalu banyak aku menyusahkanmu Dan.”

“Tidak apa-apa Launa, aku tidak ingin andai mereka mendesak menanyakan alasannya justru rahasia kamu yang akan terkuak. Biar aku saja yang bicara ya.” Bujuk Danu berganti mengusap jemari Launa.

“Tapi Dan_”

“Sudah, tidak usah pakai tapi-tapian.” Sergah Danu hingga Launa termangu.

“Danu.. kamu pria yang sangat baik, dan kamu tau? Kebaikanmu ini semakin membuat aku merasa bersalah.” Batin Launa seraya menatap lekat pemilih mata teduh itu hingga membuat buliran bening yang sejak tadi menggenang akhirnya jatuh juga membasahi pipi mulus Launa.

Melihat air mata itu, hati Danu kian teriris. Ia pun mengulurkan tangan untuk mengusap lembut buliran bening Launa.

“Kenapa menangis Na?” Tanya Danu namun Launa semakin terisak. Tangisnya semakin pecah hingga membuat Danu bingung sendiri. Pasalnya, begitu Launa memecah tangis, sepasang mata yang berada di sekitar mereka menatap keduanya penuh tanya. Tak sedikit dari pelanggan wanita di sana mengerutkan dahi dan menatap tak suka ke arah Danu hingga pria itu membisikkan sesuatu.

“Na, jangan seperti ini, lihat mata orang-orang itu? Mereka sepertinya salah paham dan menganggap aku sudah melukaimu.”

Mendengar itu Launa pun tersadar dan segera mengusap kasar air matanya. “Maaf.” Hanya itu kata yang terlontar dari bibir ranum Launa.

“Kalau begitu aku pulang duluan ya Dan, terimakasih karena sudah mau mengerti.” Ucap Launa seraya meraih tas dari brand ternama itu di atas meja lalu hendak berdiri namun Danu segera menahan kepergiannya.

“Biar aku antar.”

“Nggak usah Dan, aku masih mau mampir ke suatu tempat. Ada keperluan soalnya.” Tolak Launa secara halus padahal sebenarnya dia senggang malam ini, namun ia ingin menghindari Danu dan akan belajar terbiasa hidup tanpanya.

“Tapi Na_”

“Sudah lah Dan.” Ucap Launa lalu kemudian pergi dari tempat itu tanpa peduli panggilan Danu.

1
Melia Gusnetty
judul sm jln cerita nya gk sesui..jd malas baca nya..
sorry tak skip..
Melia Gusnetty
aahh..jd greget..tokoh utama nya begok bin tolol...lemah lg...gk sreek jd nya...😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!