NovelToon NovelToon
Find Me Daddy

Find Me Daddy

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:13.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: kenz....567

mampir mampir mampir

“Mari kita berpisah,”

“Mas rasa pernikahan kita sudah tidak bisa di pertahankan, mungkin ini memang salah mas karena terlalu berekspektasi tinggi dalam pernikahan ini.” Lirih Aaron sambil menyerahkan sesuatu dari sakunya.

Zevanya melakukan kesalahan yang amat fatal, yang mana membuat sang suami memilih untuk melepasnya.

Namun, siapa sangka. Setelah sang suami memutuskan untuk berpisah, Zevanya di nyatakan hamil. Namun, terlambat. Suaminya sudah pergi dan tak lagi kembali.



Bagaimana kisahnya? jadikah mereka bercerai? atau justru kembali rujuk?

Baca yuk baca!!

Ingat! cerita hanya karangan author, fiktif. Cerita yang di buat, bukan kenyataan!!

Bijaklah dalam membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melamar wanita lain?

"Mengapa bisa begitu?" Tanya Raihan yang ikut larut dalam kisah Marsha.

"Aku tidak tahu masalah pastinya, yang aku tahu ... ayah Marsha telah menandatangani surat pisah. Selepas itu, dia pergi entah kemana. Ibu Marsha sering menangis dan menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang terjadi."

Sejenak, Ayla menjeda ceritanya. Dia menarik nafas pelan dan menghembuskannya perlahan.

"Saat Marsha lahir, pihak rumah sakit menahannya. Karena kami belum melakukan pembayaran persalinan. Selama dua minggu dia di tahan di rumah sakit."

"Belum lagi, saat bayi dia selalu sakit. Tubuhnya sering mengalami demam, kami menghabiskan biaya yang tak sedikit untuk penyembuhannya. Bersyukur, sekarang Marsha tumbuh menjadi anak yang ceria."

Raihan menyimak cerita Ayla tanpa memotongnya, dia jadi penasaran dengan Marsha.

Kehidupan Marsha dan dia sangat berbanding terbalik, seperti nya pulang nanti dia harus memeluk daddy dan mommy nya karena selama ini dia sering melawan.

"Apa Marsha tidak pernah bertanya siapa ayahnya?" Tanya Raihan dengan penasaran.

Ayla menggeleng. "Belum, Marsha memiliki insting dan pemikiran yang kuat. Dia tahu kalau ibunya tidak suka di tanya tentang ayahnya, tanpa bertanya lebih dulu siapa itu ayahnya. Marsha sudah tahu, bahwa ayahnya tak bisa bersama dia dan ibunya."

"Dia masih kecil, bagaimana bisa dia berpikiran seperti itu?" Heran Raihan.

Ayla menghela nafas pelan, dia beralih menatap Raihan yang masih menatap lekat padanya.

"Aku tidak tahu, tapi Marsha pernah bilang. Aku punya bunda, aku tidak akan iri dengan siapapun. Karena aku punya bunda."

Ayla mengusap pipinya, tak sengaja dia menangis setelah menceritakan tentang Marsha.

"Sesederhana itu dia bahagia." Lirih Raihan.

"Ehm, apa kalian tidak mencari keberadaan ayah Marsha? aku tahu dia belum menanyakannya, tapi tidak menutup kemungkinan kalau suatu saat nanti dia bertanya tentang ayahnya kan?"

Ayla terdiam, benar. Tidak menutup kemungkinan Marsha bertanya soal ayahnya.

"Kami tidak tahu dimana keberadaannya sekarang, nomor ponselnya sudah tidak aktif lagi sayangnya." Jawab Ayla.

"Boleh aku melihat foto ayah Marsha, aku akan membantumu untuk menemukannya." Pinta Raihan.

Ayla menggeleng. "Aku tidak punya fotonya, aku hanya punya foto ibunya Marsha." Jelas Ayla.

Raihan berusaha berpikir, "Yasudah tidak papa, aku minta foto ibunya. Aku bisa meminta abangku untuk mencarinya, dia pintar mencari data seseorang." Seru Raihan.

"Boleh." Sahut Ayla dan mengeluarkan ponselnya.

Ayla menunjukkan foto di ponselnya, Raihan dengan pelan meminta izin pada Ayla untuk meminjam sebentar ponsel milik Ayla.

"Ini aku dan ini ibunya Marsha, kak Zeva." Unjuk Ayla pada sebuah foto.

DEGHH!!

Raihan merasa terkejut bukan main, dia bahkan sampai mengusap matanya karena berpikir jika ada yang salah sama matanya.

"Kak Zeva, kak Zevanya?" Tanya Raihan memastikan.

"Iya, eh ... kok kamu tau namanya Zevanya?"

Raihan mengembalikan ponsel Ayla, dia menyugar rambut dengan menghela nafas berat.

"Aku kenal dengannya," ujar Raihan.

"Apa? kamu kenal? kamu kenal kak Zeva?" Antusias Ayla.

Raihan mengangguk, netranya beralih menatap Marsha yang masih mencari-cari mainan.

"Dia baby sitter keponakanku Ay, dia bekerja di rumahku," ujar Raihan.

Ayla menutup mulutnya, tak percaya dengan apa yang di dengar nya. Dia menatap Raihan dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Kamu keluarga Smith?!" Pekik Ayla

Raihan mengangguk cepat, dia tak menyangka jika Zeva sudah memiliki anak. Di lihat dari wajah wanita itu, terlihat masih sangat muda.

"Aku pikir dia masih sendiri, ternyata sudah punya anak. Harus aku kasih tau ke bang Aaron nih, ck ... ck ... ck ... belum juga berjuang sudah kalah di awal perjuangan. Sabar ya bang." Batin Raihan.

"Aar!" Panggil Ayla menyadarkan Raihan dari lamunannya.

"Eh iya," ujar Raihan kembali sadar.

"Kalau begitu, kamu bisa bantu aku buat hubungi kak Zeva kan? Dari kemarin Marsha bertanya soal bundanya, tapi kak Zeva belum mengabari kami. Ponselnya di jual, jadi kami gak tau harus gimana caranya menghubungi dia. Bisakah kami meminta bantuanmu?" Harap Ayla dengan wajah memohon.

Raihan mengangguk cepat, "Nanti akan ku sampaikan pada Kak Zeva," ujar Raihan.

Marsha sudah selesai membeli mainannya, mereka kan pun memutuskan untuk pulang karena hari sudah siang.

"Campai duga akhilna, telima kacih Aa. Udah antelin Malcha, cenang kali lacana." Ujar Marsha setelah turun dari motor Raihan.

"Sama-sama gembul." Ujar Raihan sambil mencubit pelan pipi Marsha.

Marsha berlari masuk, sementara Ayla masih berdiri di sebelah motor Raihan.

Raihan beralih menatap Ayla, keduanya terlihat sama-sama canggung.

"Kalau gitu, aku pulang ke penginapan dulu." Pamit Raihan kembali dan menyalakan motornya.

Tak lupa Ayla mengucapkan terima kasih, dia melambaikan tangannya sampai Raihan pergi dari pandangannya.

***

3 hari kemudian.

Zeva buru-buru berlari ke arah pintu, setelah Pak Anto memanggilnya karena ada seseorang yang katanya mengantarkan surat untuk nya.

"Zeva, ada surat atas namamu," ujar Pak Anto bodyguard yang memang berjaga di pintu utama.

Zeva mengambil kiriman surat itu, tak lupa dia mengucapkan terima kasih pada Pak Anto yang telah mengambilkan suratnya.

"Sudah datang rupanya, cepat sekali." Gumam Zeva.

Zeva pun membuka surat itu ketika dia sampai di kamarnya, surat tersebut merupakan surat gugatan cerainya pada Aaron. Dia hanya butuh tanda tangan suaminya itu dan di serahkan ke pengadilan. Setelah itu, dia akan mengikuti beberapa sidang sebelum akhirnya mereka bercerai.

"Apakah ini akhir dari kisah cinta kami." Lirih Zeva menatap namanya dan Aaron yang tertera di surat cerai itu.

Zeva kembali teringat dengan putrinya, apakah dirinya begitu egois? Sampai detik ini Aaron belum tahu tentang putrinya.

"Apa aku harus memberitahu Mas Aaron tentang Marsha, dia berhak tau tentang keberadaan putrinya kan?" Gumam Zeva.

Tok!

Tok!

"Zeva, kau di dalam?"

Suara Adinda memecahkan lamunan Zeva, wanita itu segera menyembunyikan surat cerai itu di bawah bantalnya. Buru-buru dia berjalan ke arah pintu untuk membukanya.

Cklek!

"Ada apa kak?" Tanya Zeva.

"Kakak titip si kembar yah, kami semua akan pergi ke rumah calon istri Aaron untuk melamarnya."

DEGH!!

Hati Zeva terasa seperti di tusuk, dia sungguh terkejut mendengar fakta jika suaminya akan melamar wanita lain.

"Me-melamar?" Tanya Zeva dengan raut wajah yang terkejut.

"Iya!" Seru Adinda lalu memegang kedua tangan Zeva.

"Kau tau Zeva, kami sekeluarga sangat bahagia mendengar jika Aaron menerima perjodohannya dengan putri keluarga Rafassyah. Dia wanita yang hebat, gadis yang pintar. Aaron pasti akan sangat cocok dengannya, aku tidak sabar dia akan segera menikah!

"Dan kamu tahu Zeva? calon istri Aaron adalah sahabatku. Aku sangat bahagia karena sebentar lagi, aku dan sahabatku akan menjadi ipar." Lanjut Adinda dengan antusias.

Air mata Zeva jatuh, rasa sakit di hatinya tak mampu dia tahan. Melihat Zeva yang menangis, senyum Adinda pun luntur.

"Ada apa? kenapa kamu menangis?" Tanya Adinda dengan bingung.

Buru-buru Zeva menghapus air matanya, lalu memasang senyuman palsu. Dia berbalik menggenggam tangan Adinda dengan erat.

"Ti-tidak, aku sangat terharu. Aku orang yang mudah sekali terharu dan menangis bahagia, keluarga ini sangat baik padaku. Jadi, kalau mereka senang aku pun ikut senang." Jawab Zeva dengan menahan sesak di d4d4nya.

Adinda tersenyum mendengarnya, sementara Zeva. Hanya bisa membantin dalam hatinya.

"Setelah bercerai, yang aku punya hanyalah Marsha. Jika Mas Aaron percaya Marsha putrinya, dia pasti akan merebut hak asuh Marsha. Secara finansial aku sudah kalah, aku tidak rela putriku di asuh oleh ibu tiri." Batin Zeva.

Mau double up, tapi authornya ngantuk banget. Aku usahain yah, mungkin agak maleman🥱. Kalau enggak, yah authornya ketiduran😁

JANGAN LUPA BINTANG LIMANYA😁

1
Dita Suriani
cunak,cucu anak😀😀😀😀
Clarissa Hartawani
Luar biasa
Fani Indriyani
oohh,azura anaknya rio toh...wah mentari alhamdulillah udh sehat
Suherni Akhsan
Lumayan
Fani Indriyani
mentari pacarnya rio ya,wah jgn2 itu anaknya rio
Angustia Tia
Luar biasa
Vera Wilda
Akhirnya tamat thor , makasih thor 👍
Vera Wilda
Mylooooo 😁😁😁😁
Vera Wilda
😁😁😁🤣🤣🤣
Vera Wilda
Gak kasihan thor sm Aizha ? Hamil tanpa suaminya tau, masak menghubungi istri nya aja gak boleh , aneh … 😔😔😒😒
Vera Wilda
Ada gt ya seorang ibu ??? 🤔🤔
Vera Wilda
😁😁😁😁
Vera Wilda
Kocak emang cadel2 😁😁😁😁
мєσωzα
jdi inget reels cosplay akting di ig yg kaya gini 🤣🤣
Nenk Manieez
plis sofia jgn sm rio thor,ksian soalnya si rio jht
Jie Fitri
Luar biasa
Vera Wilda
Ervin ini pasti cucunya temen kakeknya yg autis itu
Raufaya Raisa Putri
br awal udah typo.... mengembangkan nafas.yg ad menghembuskan kl ah
Vera Wilda
Akhirnya tamat juga 😁😁😁
Vera Wilda
S Marsha kenapa dr menikah dg Nathan kerja ngambek terus , kok gak dewasa2 Marsha 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!