Alana Safira Mahendra, ialah gadis biasa yang sering di panggil lana. ia berusia 16 tahun tapi dia sangat di benci oleh keluarganya, karna hasutan dari anak angkat yang di temukan oleh orang tuanya.
Awalny keluarga mereka harmonis tapi setelah kedatangan anak yang di temukan oleh orang tuanya semua berubah, ia menghasut dan mefitnah Lana kepada keuarganya mengakibatkan keluarganya membeci Lana.
Karna telah lelah mengemis kasih sayang dan perhatian dri keluarganya Lana pun meyerah, ia akan menunjukan sifat asli yang selalu ia tutupi dari keluarganya.
'Semuanya berubah, akan aku tunjukan siapa Alana safira yang sebenarnya dasar keluarga bangs*t' Ucap Alana Safira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laras noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 27
Di Mansion Mahendra
Setelah kepergian Lana Leon dan Nino memasuki rumah tanpa menghiraukan kedua orang tuanya,Niko dan Hana yang berada di dekat pintu masuk.
Saat Nino melewati Hana Nino menampilkan wajar tak suka terhadap Hana. Hal itu membuat Hana terkejut dan gugup.
"Ada apa dengan Kak Nino" batin Hana.
Alex merangkul Ratih dan mengajaknya kembali masuk kedalam rumah untuk melanjutkan istirahat karna Alex sama sekali belum beristirahat.
"Mari mah kita kembali kedalam untuk beristirahat" ucap Alex.
Ratih masih mematung melihat Lana pergi meninggalkan kediaman Mahendra.
"Pah apa aku keterlaluan sama Lana" ucap Ratih.
"Tidak mah dia yang sudah tak menghargai kita sebagai orang tuanya. Sudah tak usah di pikirkan lagi mah" ucap Alex memapah Ratih untuk masuk kedalam rumah.
Hana dan Niko telah lebih dulu kembali masuk setelah Leon dan Nino masuk.
***
Setelah menunggu cukup lama telpon Matthew berdering anak buahnya sudah berada di kaki bukit. Matthew pun menggendong Lana dengan hati hati saat membawanya turun bukit.
Akhirnya Matthew sampai di kaki bukit di sana sudah ada 2 orang anak buah yang menunggunya.
"Kalian bawa kedua motor itu dan ikuti aku" ucap Matthew.
"Baik King" jawab dua orang serentak.
Matthew menggendong Lana ke arah mobil dia membaringkan Lana di jok samping pengemudi dan menyelimuti tubuh Lana. setelah merasa posisi Lana nyaman ia segera menuju kuris pengemudi.
Matthew langsung melajukan mobilnya menuju apartemen begitu juga kedua anak buah Matthew yang mengikuti dari belakang.
Setelah menempuh eaktu sekitar satu jam setengah akhirnya mereka sampai di sebuah apartemen.
"Kalian boleh kembali terima kasih" ucap Matthew.
"Baik King sama sama"jawab serentak.
Mereka pun meninggalkan area parkir Apartemen Lawrence. Setelah kedua anak buahnya pergi Matthew langsung menggendong Lana dengan hati hati menuju unit apartemennya.
Setelah sampai di depan unit apartemen Matthew menekan sandi apartemennya dan segera memasukinya. Ia bergegas menuju menuju kamar tamu untuk membaringkan Lana agar dapat istirahat dengan nyenyak.
Di apartemen Matthew terdapat 2 kamar tidur yang sudah di lengkapi dengan kamar mandi di dalamnya. Setelah membaringkan Lana Matthew menyelimuti Lana agar tak kedinginan lalu ia bergegas meninggalkan Lana agar dapat beristirahat tak lupa sebelum meninggalkan kamar Matthew mencium kening Lana.
"Aku tak akan pernah menyakitimu bee" gumam Matthew.
Ia segera menuju kamarnya untuk membersihkan diri terlebih dahulu dan baru setelah itu ia akan istirahat. Setelah ritual membersihkan diri selesai ia pun langsung merebahkan dirinya di atas kasur dan manatik selimutnya sampai sebatas dada dan bersiap untuk terlelap.
"Selamat istirahat bee" ucap Matthew memejamkan matanya.
Ke esokan harinya.
Lana terbangun karna cahaya matahari yang menerobos melewati celah celah tirai. Saat ia membuka matanya ia menengadahkan pandangannya ke seluruh kamar karna ia tak mengetahui kamar siapa itu. Dan ia teringat soal semalam saat ia menangis dalam pelukan Matthew tiba tiba wajah Lana memerah.
"Apa yang gue lakuin bisa turun harga diri gue" gumam Lana yang mengingat semuanya.
"Jangan jangan gue di rumah tuh cowo" gumam Lana melihat pakaian yang ia kenapa masih sama dan utuh jadi tak terjadi apapun dengannya.
"Huhh kira gue bobol" ucap Lana.
Saat Lana masih tersuduk di atas tempat tidurnya dengan pikirannya perutnya berbunyi dan begitu juga tercium wangi makanan.
Lana beranjak dari atas tempat tidur membuka pintu dan mengikuti aroma yang sangat menggugah selera makannya. Saat sampai di sumber aroma yang membuatnya semakin lapar terlihat jelas seorang pria memakai celemek sedang memasak meski di atas meja sudah tertata 2 piring nasi goreng.
"Ehemm"
Matthew yang mendengar suara dari arah belakangnya langsung membalikkan badan, ia melihat Lana sudah berdiri di sana Matthew tersenyum.
"Kamu udah bangun, tunggu di meja ini dikit lagi beres ko" ucap Matthew kembali menghadap kompor.
Lana yang mendapatkan perlakuan lembut seperti itu membuat hatinya berbunga bunga. Lana pun menuruti perintah Matthew untuk duduk di meja menunggu dia menyelesaikan masakannya.
Setlah 5 menit akhirnya Matthew selesai dengan masakannya, ternyata Matthew tadi sedang menggoreng Ayam bumbu. Untuk melengkapi nasi goreng mereka. Matthew meletakkan ayam goreng tersebut di atas meja dan duduk di hadapan Lana.
"Ayo makan kamu pasti lapar kan" ucap lembut Matthew.
"Thanks" jawab Lana.
Lana mulai menyuapkan saru sendok nasi goreng ke dalam mulutnya.
"Gimana enak?" Tanya Matthew
"Enak loe pinter masak ya" ucap Lana tersenyum.
"Syukur kalau itu sesuai sama selera kamu, nggak ko biasa" jawab Matthew.
Akhirnya mereka menyelesaikan sarapan mereka yang terlambat karna Lana bangun jam 9. Sudah telat untuk di katakan sarapan.
Lana pun akan membereskan bekas sarapan mereka tapi di hentikan oleh Matthew.
"Udah gak usah biar aku aja amu tunggu aja dimeja ya" ucap Matthew.
"Gak papa gue bisa ko" jawab Lana.
"Iya aku percaya kamu bisa tapi biarin aku aja yang lakuin semua mendingan kamu pergi mandi gih, udah siang tau" ucap Matthew memegang bahu lana.
Matthew segera membereskan piring dan gelas bekas meeka sarapan dan mencucinya.
Lana pun segera kembali ke kamar yang dia tempati dan membersihkan diri.
Setelah 30 menit berlalu Lana tak kunjung keluar dari dalam kamarnya Matthew pun mendekati kamar lana untuk memastikan sesuatu.
"Lan udah belom si mandinya lama banget?" tanya Matthew tapi tak ada jawaban dari dalam.
Matthew membuka sedikit pintu untuk mengintip kedalam tapi ia tak melihat Lana di sana akhirnya matthew memberanikan diri untuk masuk kedalam kamar yang Lana tempati.
Matthew mendengar suara gemericik air ternyata Lana masih di dalam kamar mandi. Matthew mendekat ke arah pintu kamar mandi.
"Lan aku tunggu di ruang tv ya" ucap Matthew.
Matthew akan meninggalkan kamar, dari arah kamar mandi ada suara yan menghentikan langkahnya.
"Tunggu.. Gue gak ada baju ganti masa pake baju yang semalem" ucap Lana di dalam kamar mandi.
Matthew yang mendengar ucapan Lana menepuk jidatnya. Karna ia menyuruh Lana untuk mandi tapi ia tak menyiapkan pakaian untuk Lana.
"Maaf aku lupa kamu pake baju aku aja dulu ya gak papa?" tanya Matthew.
"Iya gak papa yang penting gue ganti baju" jawab Lana.
"Oke, kamu tunggu di dalem kamar mandi dlu ya aku ambil dulu bajunya di kamar" ucap Matthew.
matthew segera berlari ke dalam kamarnya untuk mencari pakaian untuk Lana ia tak ingin kekasihnya kedinginan.
Ehh ralat ya maksudnya calon kekasih hehehe✌️
Setelah ia menemukan sebuah baju dan celana yang dia kira akan tak terlalu kebesaran untuk Lana ia kembali bergegas masuk kedalam kamar yang di tempati Lana.
"Lan aku udah taro di atas kasur ya bajunya aku keluar dulu, kalau udah ak tunggu di ruang tv" ucap Matthew meletakkan baju untuk Lana di atas kasur.
Matthew pun keluar dari kamar lana dan menuju ruang tv, lana yan mendengar suara Matthew menutup pintu kamarnya iya membuka pintu kamar mandi dan pengintip ke dalam kamar ia takut bahwa Matthew masih berada di dalam kamarnya.
setelah memastikan semuanya man Lana keluar dari kamar mandi dan menyambar baju yang berada di atas kasur dan memakainya.
soalnya kn sikit2 asikk belain si anak pungut. kata nya pengusaha. seharusnya bisa mikir donkk. mana yg salah. mana yg benerrr....
king mafia juga