NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Beda Hati

Takdir Cinta Beda Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pernikahan Kilat / Romansa
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zahrotul Wulandary

Khalisa harus menelan pil pahit kala calon suaminya malah menikahi sahabatnya sendiri disaat pernikahan mereka hanya 1 minggu lagi. Sakit hati tentu saja Ia rasakan tapi karena tidak mau terlalu berlarut dalam kesedihan Ia akhirnya menerima tawaran Paman nya yang seorang Direktur sebuah rumah sakit untuk menjadi relawan di daerah terpencil.

Bertahun-tahun Ia menjadi relawan dan setelah semuanya selesai Ia memutuskan untuk pulang dan melepas rindu dengan keluarga nya. Namun, bukannya melepas rindu setelah pulang Ia malah harus menghadapi Arkana Xander Walton akibat perjodohan gila yang diatur keluarga nya.

" Tanda tangani kontrak itu! "

" Lebih baik batalkan saja pernikahan ini jika harus terikat kontrak. Aku tidak berminat untuk bermain dengan sesuatu yang sakral. "


Bagaimana kisah ke-dua nya yang harus bersatu disaat hati keduanya berbeda. Sanggup kah Khalisa hidup bersama Pria kejam nan gila seperti Arkan atau Ia akan menyerah.

Mari simak cerita nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahrotul Wulandary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa yang Kamu mau sebenarnya?

Langit malam nampak indah dengan kilauan cahaya bintang yang memenuhi langit. Tak ada angin yang berhembus seakan bumi berusaha menenangkan diri. Tak ada juga cahaya bulan yang selalu menemani bintang juga langit malam. Namun meskipun begitu bumi tetap nampak terang karena masih ada bintang

Ketenangan yang dirasakan bumi seperti nya tidak berlaku bagi Perempuan cantik yang baru saja menyelesaikan Solat Isya. Masih dengan mukena di kepala nya, Khalisa sesekali akan melihat jam di dinding kamar disela-sela baca Al- Qur'an nya. Berusaha tetap tenang dengan berpikir positif dan yakin jika Suaminya akan pulang sebentar lagi.

Ingin menelpon namun tidak tau nomor mana yang harus dihubungi. Khalisa sudah berusaha menghubungi Arkan maupun Lukas namun nomor kedua nya sama-sama tidak aktif.

" Ayla. " Panggil nya kepada pengawal perempuan yang entah kapan ada di depan pintu kamar nya.

" Ya Nyonya. Ada yang bisa Saya bantu? "

Khalisa tersenyum. " Apa Tuan Arkan memberitahu Mu mereka kemana hari ini? Ini sudah hampir larut tapi Tuan Arkan belum juga pulang. " Tanya Khalisa karena menurutnya Ayla pasti tau kemana Suaminya itu pergi.

Tapi Khalisa sedikit pesimis melihat wajah Ayla yang seperti enggan memberitahu nya. Hal ini semakin menambah rasa curiga dalam diri nya.

" Maaf Nyonya. " Ayla menunduk dalam karena tidak bisa menjawab.

" Terimakasih. "

Khalisa tau Ayla tidak mau memberitahu nya jadi Ia tidak akan memaksa. Tapi bagi Ayla ucapan terimakasih dari sang Nyonya merupakan sebuah peringatan halus baginya bahkan senyuman itu seperti menyimpan bahaya.

Khalisa akan kembali ke kamar nya namun bunyi lift yang datang membuat langkah nya terhenti dan sesaat kemudian tersenyum manis melihat orang yang baru keluar dari pintu lift itu adalah Suaminya.

" Selamat malam. Kamu udah makan? " Khalisa mengambil tangan Suaminya untuk Ia cium membuat Arkan sedikit kaget.

" Hm. " Arkan hanya bergumam kemudian berlalu meninggalkan Khalisa yang masih berdiri di depan pintu lift.

Mata Khalisa terpejam saat tubuh itu melewati nya. Perasaan apa ini, kenapa Ia merasa tubuh yang baru saja melewati nya terasa sangat jauh dalam sekejap. Bukankah tadi siang Arkan masih memperlakukan nya dengan lembut bahkan masih sempat menciumnya. Tapi sekarang.....

Menghela napas panjang dan berdoa agar diberikan kekuatan dalam menghadapi suaminya yang sulit ditebak. Khalisa memilih untuk masuk kedalam kamar dan mengabaikan perasannya.

Namun keesokan paginya sikap Arkan semakin dingin terhadap nya bahkan kembali berkata tidak ingin semua barangnya disentuh Khalisa. Dengan rasa yang sedikit geram Khalisa menatap tajam Suaminya dengan tangan terkepal.

" JANGAN MENYENTUH BARANG-BARANG KU! BERAPA KALI HARUS KU KATAKAN! GANTI SEMUA PERALATAN DI MEJA! " Bentakan nya sangat keras membuat semua pelayan bergetar ketakutan.

" Apa yang Kamu mau sebenarnya? Pagi ini bilang tidak ingin disentuh tapi siangnya bersikap seolah pagi ini tidak pernah terjadi. Apa yang mau Kamu lakukan sebenarnya. " Tak ada nada tinggi melainkan hanya ada nada penuh tekanan membuat kedua insan itu saling melempar tatapan tajam.

" Menjauh dari Ku dalam radius sejauh-jauhnya. Hanya itu yang Aku mau. " Ucap Arkan dengan wajah datar membuat hati Khalisa seperti tertusuk.

" Mulai hari ini Kau dilarang menyentuh barang-barang Ku bahkan Kau dilarang berada dekat dengan Ku. Anggap kita hanya dua orang asing yang tinggal di satu atap. "

Khalisa terdiam dengan wajah tanpa ekspresi mendengar perkataan kejam itu keluar dari mulut Suaminya. Tangannya terkepal menahan segala emosi. Tatapannya semakin menajam namun penuh akan ketenangan. Lukas yang berada di sudut ruangan menahan napas melihat pertengkaran pasangan Suami Istri didepannya.

" Mengapa tidak Kau pulangkan saja Aku kerumah orang tua Ku? Dengan begitu Aku akan berada dalam radius sejauh-jauhnya dari Mu. " Ucap Khalisa tenang namun berhasil mengundang amarah Arkan.

Brak

Nyali Khalisa tidak ciut sama sekali meskipun Arkan memukul meja dengan kuat sampai membuat makanan diatas meja bergetar dan minuman di dalam gelas tumpah. Khalisa tidak suka diperlakukan dengan semena-mena oleh orang lain meskipun itu adalah Suaminya. Tidak menurunkan sedikit pun rasa hormat nya pada sang Suami Khalisa berusaha agar emosi nya tidak ikut tersulut karena itu tidak akan menyelesaikan masalah.

" Mimpi! Kau selamanya akan berada di sini dan tidak pernah akan bisa keluar seinci pun tanpa seizin Ku! "

" Aku bisa pergi kemanapun jika Aku mau. Jika Aku pergi maka Kamu sekalipun tidak akan pernah bisa menemukan Ku. "

Amarah Arkan benar-benar terbakar pagi ini. Apalagi mendengar perkataan Khalisa yang ingin pergi darinya membuat dada Arkan semakin memanas. Tak akan Ia biarkan Khalisa pergi kemanapun tanpa dirinya. Tidak ada kata tidak bisa jika Ia sudah bertekad.

" Kau dilarang keluar dari Mansion! Kurung Nyonya di dalam kamarnya. Jangan biarkan Nyonya keluar selangka pun dari Kamarnya. Jika itu terjadi kepala kalian taruhannya. " Ucap Arkan dengan penuh amarah kemudian segera pergi agar amarahnya tidak semakin meledak.

Khalisa mengangguk saja seraya tersenyum manis membuat siapa saja tidak akan sanggup melihat senyuman nya yang terlihat menyakitkan. Matanya menatap nanar kepergian Suaminya.

" Maafkan sikap Tuan, Nyonya. Tuan tidak bermaksud menyakiti Anda. Hanya saja Tuan memang mempunyai pengendalian emosi yang sangat buruk. Harap Anda tidak memasukan nya kedalam hati. " Ucap Zerald membuat Khalisa hanya tersenyum.

" Anda berpikir terlalu jauh Tuan Zerald. Aku tidak berpikir sesempit itu. Hah, mari nikmati sarapan pagi ini sebelum nanti terkurung dalam sangkar emas. " Perkataan nya membuat Zerald menunduk segan dan merasa bersalah.

Khalisa memang bisa sesabar seperti samudra yang luas juga laut dalam yang tidak memiliki dasar. Namun apa benar jika laut tidak memiliki dasar?

🥜🥜

" Tuan apa Anda merasa tidak terlalu keras kepada Nyonya? Maaf jika Saya lancang. " Ucap Lukas memecah keheningan perjalanan mereka menuju kantor.

" Batalkan meeting dengan perusahaan Seno. Kosongkan jadwal Ku sampai jam makan siang. "

" Baik Tuan. " Lukas hany bisa menghela napas melihat Tuannya yang tidak ingin membahas kejadian pagi ini.

Lukas hanya merasa kasian dengan Nyonya nya yang harus menghadapi sikap Tuannya yang sering kali berubah-ubah bahkan dalam hitungan detik.

Arkan merasakan kepalanya berdenyut pusing. Ia sebenarnya tidak mau memulai pertengkaran pagi ini tapi hanya saja.... hanya saja emosi nya sangat sulit untuk dikontrol sehingga kembali mengatakan ingin Istrinya menjauh. Arkan tidak berniat mengatakan itu tapi dirinya benar-benar tidak bisa mengontrol diri. Ia hanya berharap Khalisa tidak akan sakit hati dan menangis karena perkataan nya yang kejam.

Drt drt drt

" Tuan! Nyonya memaksa keluar Mansion dan pergi kerumah sakit menggunakan mobil seorang diri. Kami sedang mengejar Nyonya, Tuan! " Tiba-tiba saja panggilan dari Ayla, pengawal pribadi yang Ia kerjakan untuk Istrinya melaporkan sesuatu yang sangat tinggi ingin Arkan dengar.

Urat lehernya mengeras juga rahang yang mengetat tegas. Khalisa benar-benar menguji batas kesabaran nya.

" Lacak ke rumah sakit Istri Ku pergi! " Titahnya tidak terbantahkan membuat Lukas segera bertindak dengan meminta hacker terbaik mereka untuk melacak keberadaan sang Nyonya.

" Kau membuat Ku berada di jalan buntu, Khalisa. " Gumamnya sangat geram.

Ia sudah melarang Khalisa untuk keluar Mansion tapi perempuan itu malah membangkang. Untuk apa Perempuan itu ke rumah sakit jika Dia saja mengambil cuti panjang. Akan Ia seret Khalisa pulang bagaimanapun caranya.

Khalisa hanya boleh berada didalam Mansion nya. Dunia luar tidak terlalu bagus untuk nya.

Sekuat tenaga Arkan menahan amarahnya sampai Lukas saja merasakan aura yang tidak menyenangkan keluar dari tubuh Tuannya. Lukas menyetir dengan kecepatan cepat namun mereka tetap tidak bisa terlalu cepat karena jalanan yang sedikit padat akibat aktivitas di pagi hari. Kepala nya sama sekali tidak berani menoleh ke belakang takut melihat aura menyeramkan Tuannya yang seakan ingin membunuh.

Sedangkan Arkan terus mengumpat dalam hatinya karena merasa penjagaan yang dia berikan tidak terlalu ketat sehingga Istrinya masih dapat melarikan diri.

1
Omer zayn
ceritanya bagus.. mana cerita selanjutnya???
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan boleh juga mampir karya aku ya 'Kesayangan Tuan Sempurna'..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!