🔥🔥🔥
Harap bijak dalam membaca!
Its real my karya, jika ada unsur kesamaan nama, tokoh atau kejadian yang sama itu diluar dugaan saya. dengan ini saya menyatakan, bahwa saya telah berfikir keras dalam memberikan cerita khayalan ini. terimakasih!
***
*
Bulan Aleena Zahrani, gadis muslimah bercadar yang sangat cantik, dia terlahir dari keluarga Sederhana. tapi nasibnya tidak secantik parasnya. Bulan dinikahi oleh pria berdarah dingin tentunya dari keturunan mafia kejam sama seperti nasib yang ia alami saat ini.
Stevan Jafer Dirgantara, anak dari Moundy Dirgantara. Dia adalah mafia yang terkenal paling kejam di kotanya. Stevan menikahi Bulan karena ingin membalas dendam pada Ayah gadis bercadar tersebut.
Lalu bagaimana dengan nasib Bulan?
Apa dia akan tetap bertahan menerima kekejaman dari suaminya atau justru dia akan pergi?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Kekejaman Suamiku
By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16
Beberapa hari berlalu, sudah satu hari sejak kepulangan orang tua Bulan. Kini wanita itu sudah lebih baik dari sebelumnya.
Stevan pulang dari perusahaan lebih cepat dari biasanya, dia masuk ke dalam rumah tanpa salam dengan wajah datar dan tatapan dingin pada setiap memandang.
Bulan yang sedang duduk di ruang keluarga menoleh melihat Stevan sudah pulang jam dua siang mengerutkan keningnya. Wanita itu melangkah mendekat menyambut suaminya pulang.
Stevan menghentikan langkah nya setelah Bulan berada di hadapannya.
"Tumben kau pulang cepat? Apa kau sakit?" tanya Bulan menempelkan telapak tangannya di kening Stevan.
"Aku tidak sakit. ini! Pakailah saat malam nanti!" jawab Stevan menyerahkan satu kotak pada istrinya.
"Apa ini?" tanya Bulan sembari membuka kotak itu.
Dia melihat sebuah gaun mewah berwarna pink pastel beserta hijab dan cadar yang senada.
"Ini?"
"Aku akan membawamu ke pesta pernikahan nanti malam! Sepupuku telah menikah hari ini, dia memintaku untuk membawamu!" sahutnya datar kemudian melangkah menaiki tangga menuju kamarnya.
"Pernikahan sepupu?" gumam Bulan.
Bulan merasa heran dengan pria yang menjadi suaminya saat ini. Dia sebagai istri baru mendengar Stevan mengajak dirinya ke pesta pernikahan keluarganya. Sedangkan dia tidak pernah mendengar Stevan mempunyai keluarga ataupun saudara.
*
Malam harinya.
Bulan sedang bersiap-siap, dia malam ini menggunakan gaun yang di belikan oleh Stevan berwarna pink pastel dengan berbagai pernak-pernik bercahaya di bagian lengan, pinggang dan ujung bawah gaun. Dia berdiri di depan cermin dengan tatapan tak percaya diri.
"Apa ini tidak terlalu mewah? Aku tidak percaya diri memakainya." Bulan berkali-kali memantaskan namun hasilnya tetap sama saja.
"Apa kau masih lama menggunakan gaun mu?" Stevan masuk ke dalam kamar Bulan karena wanita itu tidak juga keluar.
Bulan menoleh ke arah Stevan karena terkejut yang tiba-tiba mengeluarkan suaranya di depan pintu.
"Tidak, aku sudah selesai kok!" sahut Bulan tersenyum tipis dibalik cadarnya.
"Cepatlah, kita sudah hampir terlambat!" ujarnya dengan wajah datar seperti biasanya.
Bulan segera menyambar tas nya dan dia melangkah mendekati Stevan yang berdiri di ambang pintu. Baru saja akan keluar, Bulan kembali berbalik karena ponselnya tertinggal di atas kasurnya.
Bulan mengambil ponselnya dan kembali akan melangkah sudah di hadang oleh Stevan dan membuat langkahnya terhenti. Tanpa aba-aba, Stevan menarik Bulan ke dalam pelukannya. Dia mencium aroma wangi yang tercium membuatnya sedikit tenang. Karena pikiran pria itu sedang kacau saat ini.
Sedangkan Bulan hanya bisa diam tanpa mengatakan apapun. Dia bingung dengan sikap pria itu, karena sikapnya suka berubah-ubah.
Setelah melepas pelukannya, Stevan menarik tangan Bulan melangkah menuruni tangga tanpa bicara. Keduanya sudah seperti pasangan pengantin yang sempurna jika orang lain melihatnya. Namun tidak bagi kedua orang itu.
Mobil yang di tumpangi Stevan dan Bulan sudah dalam perjalanan menuju Hotel Mewah bintang lima di kota tersebut. Tema pesta pernikahan ini adalah Couple. Jadi harus membawa pasangan masing-masing, jika tidak maka akan terkena hukuman mandi di kolam renang tanpa pakaian.
Tak berselang lama, mobil yang membawa kedua pasangan itu tiba di Hotel. Stevan keluar lebih dulu dari mobilnya dan membuka kan pintu mobil untuk Bulan. Stevan mengulurkan tangannya membantu wanita itu turun karena Bulan menggunakan sepatu hak tinggi.
Baru saja keduanya masuk sudah di sambut dengan mulut ibu-ibu julit dan para netizen yang tidak suka melihatnya.
"Eh lihat itu, Stevan dengan siapa?" salah satu wanita muda yang sedang berkumpul dan bergosip.
"Itu istrinya Stevan." sahut teman nya mengangguk menatap Bulan dengan tatapan keanehan.
"Heh, stop! Jika Stevan mendengar kalian membicarakan istrinya, habislah kalian!" ujar teman yang lain memberi peringatan.
Mereka akhirnya diam hanya menatap tanpa bicara. Stevan dan Bulan berjalan beriringan menuju tempat dimana pasangan pengantin berada dan memberi ucapan selamat.
"Ini istri mu Kak Stevan?" tanya Serlin sepupu Stevan dengan ramah.
"Hem.." sahut Stevan singkat dengan mengangguk.
"Hai kak, aku Serlin. Namamu Kak Bulan kan?" Serlin memperkenalkan diri pada istri dari pria kejam itu.
"Iya, aku Bulan." sahutnya lembut dan tersenyum. "Selamat atas pernikahan mu. Semoga langgeng hingga maut memisahkan." sambung Bulan lagi.
Mereka berdua akhirnya duduk di meja paling ujung agar kehadiran Stevan tidak di lihat oleh keluarga yang lain. Tapi ternyata salah, hal itu membuatnya semakin terlihat dari keluarga Serlin.
"Stevan! Kau sudah datang? Kenapa nggak samperin tante sih!" ujar nya mengecup pipi kanan kiri Stevan membuat pria itu tersenyum masam.
"Maaf tante, aku pikir tante sedang sibuk." sahutnya lembut seperti kucing anggora.
Wanita yang di panggil Tante itu adik dari Ayah Stevan yang bernama Maharani Dirgantara, yang biasa di panggil tante Rani.
"Dia siapa Van?" tanya tante Maharani menunjuk Bulan.
"Dia Bulan, istriku!" sahutnya tersenyum.
"Waaah, pasti cantik sekali dia. Sayang, kenalin aku tante Stevan." ujarnya antusias memeluk Bulan.
"Iya tante, salam kenal." sahutnya lembut.
"Baiklah, nikmati pestanya. Tante kesana dulu ya, mau menyambut tamu yang lain. Stev, ajak istrimu berkeliling. Oke!"
Tante Maharani mengusap bahu Bulan sesaat dan melangkah pergi meninggalkan keduanya. Stevan menoleh menatap Bulan sekilas dan menyuruhnya duduk.
Sedangkan Bulan yang sedikit gugup meminta ijin pada suaminya untuk pergi ke toilet.
"Aku mau ke toilet dulu." ucapnya pelan.
"Mau aku antar?" tanya Stevan sebelum wanita itu pergi.
"Tidak usah, aku bisa sendiri."
Bulan akhirnya bangkit dan melangkah menuju toilet. Dengan langkah tergesa-gesa, membuat dia menabrak seseorang hingga membuat dirinya hampir terjatuh ke belakang.
"Aaa..."
Mata keduanya saling bertatapan saat pria itu menangkap tubuh Bulan yang akan terjatuh. Pria yang menolong Bulan adalah pria yang akan mencelakai nya waktu itu. Ya, dia adalah Raka.
"Kau!" ucap Bulan gugup.
"Hay wanita cantik, apa kabarmu?" tanya Raka tersenyum menyeringai.
"Ah lepaskan aku!" Bulan berontak karena Raka membawa Bulan pergi.
"Aku tidak akan melepaskan mu. Rejeki datang secara tiba-tiba, dan aku tidak bisa membiarkan nya hilang begitu saja."
Dia menggendong tubuh wanita itu dan entah akan membawanya kemana. Bulan tetap berontak, dia memukuli punggung dan pinggang Raka bahkan menyubit pria itu tapi tak membuatnya melepaskan Bulan. Justru gendongannya semakin erat dan semakin membuatnya sulit untuk terlepas.
Bulan di gendong dengan di sampirkan ke bahunya dan membuat kepala Bulan terbalik di pinggang pria itu. Bulan berteriak sekuat tenaga memanggil Suaminya.
"Stevaaan...! Stevaaan tolong akuuu...!"
Sekuat apapun dia berteriak, Stevan tak akan bisa mendengarnya. Karena di pesta itu musik dansa sudah di nyalakan dan mengeluarkan dentuman keras tak akan ada yang bisa mendengar teriakan Bulan.
Sedangkan Stevan masih duduk di tempatnya sambil melihat semua pasangan berdansa dengan senang.
Lalu bagaimana dengan Stevan, apa dia akan mengetahui Bulan di bawa pergi oleh Raka? Atau dia tidak akan pernah tahu Bulan berada di mana dan membuat dia terus mencarinya?
Kita lihat di episode berikutnya yaa...
...****************...
Bulan hamil..
semoga boy org pertama yg mendapat kabar Bulan hamil
semakin seru nih....
lanjut thor
istrinya yang habil stevan yang ngidam😁
semangat berkarya..
aku yakin saat ini Stevan jafier dirgantara sedang menikmati indahnya penyesalan
semoga Bulan terus kuat menjalani kehidupannya
Steven dan Bulan benar2 berpisah nih