Luna gadis cantik dan manis, anak dari seorang pria penjaga hewan kesayangannya namun mampu membuat pria yang usianya hampir kepala 4 jatuh cinta terhadap aluna atmaja gadis 22tahun, bagaimanakah perjalanan cinta mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Olla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon mantu
Happy reading
Hari ini luna sudah rapi dengan setelan khasnya, memakai celana panjang hitam serta kemeja yang kedodoran berwarna maroon, walau dandanannya tidak menarik namun dia tidak perduli, berhubung dirinya tidak memiliki pekerjaan karena ulah calon suaminya yang tidak menginginkannya bekerja walau berat namun luna bisa menerima permintaan alex bahkan ayahnya pun tidak mempermasalahkannya.
Luna sudah janjian dengan anes kebetulan gadis tersebut juga sedang libur kerja, siang ini rencana mereka akan pergi ke mall untuk berjalan-jalan sambil menghabiskan waktu yang ada.
Dret.
Dret.
Dret.
Aktifitas luna terhenti saat mendengar getaran ponsel miliknya dan bibirnya melengkung kala melihat id yang ada dilayar.
Mas alex calling
"Halo mas." jawabnya lembut saat dirinya sudah menggeser layar berwarna hijau.
"Halo honey, jadi perginya?" tanya alex disebrang sana.
Luna mendudukkan tubuhnya dipinggiran tempat tidur. "Jadi mas, ini lagi siap-siap." jawabnya riang bahkan senyumnya tidak pudar sedikitpun.
"mas temani ya." pinta alex disebrang sana.
Luna menghela nafas sejenak. "Bukannya mas ada pertemuan penting? Luna nggak papa mas berangkat sendiri lagian kan luna nanti jalannya sama anes nggak sendirian juga." luna memberi pengertian pada calon suaminya, bukannya dia tidak ingin alex mengantarnya namun semalam pria itu bercerita bahwa siang ini alex akan ada pertemuan penting dari investor luar.
"Hah...Ya sudah kalau gitu, hati-hati nanti kabari mas kalau ada apa-apa." alex mendesah pelan disebrang sana.
Mereka lantas berbicara ringan tak perlu waktu lama panggilan sudah berakhir karena alex segera menutup telfon saat kedatangan asistennya.
Luna segera membereskan perlengkapan untuk dirinya jalan tak lupa ponselnya dimasukkan kedalam tas dan bergegas menuju keluar.
Rumah sepi sebab ayahnya sudah pergi pagi-pagi sekali sekalian untuk mengantar anna sekolah, dan saat ayahnya memutuskan untuk berhenti bekerja lalu membuka usaha kecil-kecilan luna mendukung keinginan sang ayah dan lagi pula untuk biaya pendidikan anna mereka sedikit bernafas lega pasalnya anna mendapat biaya siswa untuk melanjutkan pendidikannya oleh sebab itu gio akan membuka usaha sendiri.
Saat luna sudah berada diluar dan mengunci pintu ketika tubuhnya berputar untuk berjalan keluar namun seketika langkahnya terhenti dan matanya sedikit menyipit saat mengenali mobil yang terparkir dibahu jalan depan rumahnya tak lama sosok didalamnya keluar dari dalam mobil sambil tersenyum sopan.
Luna segera mempercepat langkahnya.
"Looo uncle ed kok disini?" tanya luna ketika sudah berada didekat sopir pribadi alex, bahkan pandangannya menyipit untuk melihat kedalam mobil mencari sosok yang lainnya lagi.
Seolah tahu apa yang dicari oleh calon istri bosnya edwin segera mengeluarkan suara.
"Bos sudah dikantor nona, mari masuk saya akan mengantar anda ke tujuan." edwin segera membuka pintu penumpang.
"Kenapa uncle jemput, pasti disuruh mas alex ya?" tanyanya menyipit kearah pria tua itu bahakn dia belum bersedia masuk kedalam mobil.
Edwin hanya tersenyum tipis dan memberi kode agar luna masuk kedalam mobil.
Dan mau tak mau luna masuk kedalam mobil yang dikirim alex, setelah masuk kedalam mobil dan luna sudah dalam keadaan aman, mobil segera melaju perlahan meninggalkan rumah luna, didalam mobil luna segera mengambil tas dan mengirim pesan untuk alex karena sudah menjemput tak lupa dia mengucapkan terima kasih.
"Sama-sama honey, have fun ya...nanti kabari mas, kalau waktunya pas mas jemput."
Sepenggal balasan chat dari alex membuat luna menerbitkan senyum, dirinya merasa beruntung bisa dicintai oleh pria yang dulunya selalu membuatnya takut dan bergetar bila berdekatan dengan pria itu namun semakin dia mengenal ternyata alex mampu membuatnya merasa begitu berarti bagi hidup pria matang tersebut.
Mobil berhenti tepat didepan lobby mall, tak lupa dirinya mengucapkan terima kasih ketika hendak turun dan langsung meminta uncle edwin agar pergi meninggalkannya sebab didepan sana anes telah menunggunya.
"LUNAAA...." suara pekikan dan langsung menerjang tubuh sahabatnya ketika turun dari mobil mewah.
"Astaga nes, kamu ini bikin malu." gerutunya sambil menepuk pundak anes dengan wajah memerah lantaran malu karena suara cempreng anes yang berhasil membuat orang-orang memandang ke arah mereka berdua.
Anes segera melerai pelukannya dan mendengus kesal menatap temannya itu.
"Iya-iya nyonya smith." anes menjulurkan lidahnya dan langsung menggandeng tangan luna agar mereka masuk kedalam mall.
Luna hanya menggelengkan kepalanya pelan dan melangkah mengikuti anes.
"Kamu sendiri nes?" tanyanya sambil mengedarkan pandangannya siapa tau gadis tersebut bersama seseorang.
"Ya sendiri lah, kan aku sudah bilang kalau mau me time sama kamu." anes memutar bola matanya malas.
"Ya siapa tau kamu nggak diijinkan pergi sama si onoh." ucapnya sambil memandang kesana kemari.
"Ckkk udah deh hari ini nggk usah bahas dia, ayo saatnya kita main." anes segera berlari menyeret tangan luna saat didepa sana sudah tersedia berbagai macam permainan yang bisa dimainkan oleh orang dewas.
Luna hanya terkekeh kecil mengikuti langkah kaki anes bahkan mereka mengabaikan tatapan banyaknya pasang mata kearahnya yang seperti tak pernah masuk kedalam mall namun tampaknya anes dan luna tampak acuh untuk saat ini.
Sedangkan disebuah kastil yang dibangun oleh alex sendiri dengan hasil jerih payahnya nampak kedatangan sebuah keluarga.
Tok.
Tok.
Tok.
Seorang wanita paruh baya membuka pintu membuat si pengetuk pintu seketika menundukkan sedikit tubuhnya.
"Ada apa jo?" tanya mommy maria saat mendapati kepala ART dikastil ini.
"Maaf mengganggu nyonya besar, diluar ada tamu yang ingin bertemu namanya nyonya tamara dan keluarganya." terangnya.
Maria melebarkan matanya, dirinya sangat kaget mendengar nama yang disebut oleh jo pasalnya tidak ada orang yang tahu jika dirinya berada di tempat sang putra.
Namun sepertinya maria lupa, bahwa wanita tersebut sering mengabadikan kegiatannya untuk di unggah ke sosial media miliknya.
"Iya sebentar saya temui."
Maria menutup pintu setelah melihat anggukan pelayan jo, dirinya lantas berjalan kearah sang suami yang sedang duduk disofa yang biasa mereka tempati saat berkunjung ke kastil mewah milik sang putra.
"Ada apa mom?" tanya mike memandang sang istri yang sedikit gugup.
"Ahh tidak dad, mommy keluar dulu dad." maria bergegas menyambar ponsel yang ada dimeja tepat depan sang suaminya duduk.
"Siapa yang datang mom?" samar-sama mike mendengar bahwa ada tamu yang datang ke sini.
"Te...teman dad." maria bergegas meninggalkan sang suami karena takut suaminya akan bertanya terus.
Didalam hatinya sungguh dirinya merasa sangat gugup dan takut, tidak ada yang mengetahui tentang perbuatannya selama ini termasuk suaminya sendiri.
Sebetulnya dia sudah membatalkan niatnya namun sepertinya dari pihak sana tidak menerima pembatalan tersebut karena merasa dipermainkan selama setahun ini.
"Hay...maria." wanita paruh baya yang seumuran dengan maria tersebut lantas berdiri saat melihat sahabatnya itu.
Maria tersenyum kaku dan membalas pelukan ringan dari tamara horison sahabat lamanya.
Maria melerai pelukan mereka lantas matanya bergulir memindai sosok lain yang sedang duduk diatas sofa
Disana ada pria paruh baya david horison suami dari tamara dan seorang wanita cantik dengan gaya elegannya tersenyum lembut kearahnya.
"Ohhh iya maria, kenalkan ini eve putri ku yang akan menjadi mantumu."
Deg.
Jangan lupa tinggalkan jejak, maaf kan mom yang baru bisa up☺🙏🏾🙏🏾🙏🏾🙏🏾
