NovelToon NovelToon
Gadis Kecil Kesayangan Mafia Dingin

Gadis Kecil Kesayangan Mafia Dingin

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / CEO / One Night Stand / Roman-Angst Mafia
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Senja

Aluna, gadis berusia delapan belas tahun dengan trauma masa lalu. Dia bahkan dijual oleh pamannya sendiri ke sebuah klub malam.

Hingga suatu ketika tempat dimana Aluna tinggal, diserang oleh sekelompok mafia. Menyebabkan tempat itu hancur tak bersisa.

Aluna terpaksa meminta tolong agar diizinkan tinggal di mansion mewah milik pimpinan mafia tersebut yang tak lain adalah Noah Federick. Tentu saja tanpa sepengetahuan pria dingin dan anti wanita itu.

Bagaimana kehidupan Aluna selanjutnya setelah tinggal bersama Noah?

Langsung baca aja kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 007

Baru saja keluar dari markas, ponsel milik Noah bergetar.

Tentu saja Noah tahu siapa yang sedang menghubunginya malam-malam begini, Nayla—ibunya.

“Ya, Mom. Katakan ada apa. Karena aku sedang sibuk sekarang,” sahut Noah.

Dia menempelkan benda pipih itu ke sisi wajahnya sembari melangkah masuk ke mobil. Duduk di jok belakang. Kemudian memberikan perintah pada supir untuk meninggalkan tempat itu.

“Dasar bocah ini! Kamu baru saja mengangkat telfon dari Mommy dan sekarang kamu mengatakan kalau kamu sedang sibuk? Kapan kamu akan pulang!” teriak Nayla.

Noah langsung menjauhkan ponsel itu dari telinganya.

“Berhenti berteriak, Mom. Aku belum tuli,” ucap Noah lembut.

“Mommy kangen kamu, sayang. Bisakah sekali saja kamu menemui kami di sini?” kata Nayla lagi.

Suara Nayla melemah. Andai Noah tahu, wanita paruh baya itu sedang menahan mati-matian genangan air matanya agar tidak jatuh.

Sudah hampir satu tahun lamanya, Noah menolak untuk pulang ke mansion utama. Dan selama itu pula, mereka hanya berkomunikasi lewat ponsel.

Untuk saat ini, Noah memilih hidup seorang diri dibandingkan bersama kedua orang tua dan juga saudara kembarnya.

“Bukankah di sana ada Keanu? Mommy urus saja dia. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Tidak perlu kalian bersusah payah untuk—”

“Bocah sialan!” bentak Reinhard merebut ponsel dari tangan istrinya. Dia langsung memotong ucapan Noah. “Apa belum cukup selama ini kamu membuat istriku bersedih karena ulahmu itu, hah?!” imbuhnya dengan menggebu-gebu.

“Istriku hanya ingin kamu pulang, apa susahnya mengatakan ya!”

Noah tersenyum kecut. Muak mendengar ocehan Reinhard yang selalu saja menyalahkan dirinya dan lebih memihak pada Kenan.

“Halo, Dad. Apa kabar?”

“Berhenti basa-basi dan cepatlah pulang!” teriak Reinhard.

“Jika tidak ada lagi yang ingin Daddy katakan, lebih baik aku akhiri saja.”

Noah hendak mematikan sambungan teleponnya, namun kalimat Reinhard menghentikan niatnya.

“Pikirkan soal pertunangan kamu dengan anak sahabat Daddy. Kalau kamu bersedia menerimanya, maka Daddy akan memaafkan semua kesalahanmu!” tegas Reinhard.

“Daddy pikir aku tidak laku sampai-sampai Daddy ingin menjodohkan putramu ini?”

“Buktinya saja kamu masih menjomblo sampai sekarang.”

“Terserah Daddy,” ucap Noah pasrah.

Inilah yang selama ini paling tidak disukai oleh Noah. Kedua orangtuanya selalu saja memaksakan kehendak mereka.

Seakan-akan, mereka menganggap Noah hanyalah sebuah boneka yang akan menuruti semua keinginannya.

Sikap penurut Noah, membuat mereka mengatur hidup Noah. Dia tidak dibebaskan untuk mengambil keputusan sama sekali.

Berbeda dengan Kenan—saudara kembarnya itu bisa bertindak sesuka hatinya tanpa larangan.

Noah membuang nafas kasar sembari memijat pangkal hidungnya. Kepala Noah mulai terasa pusing.

“Mau langsung pulang ke mansion, atau kembali ke hotel, Tuan?”

“Hotel saja.”

“Baik, Tuan.”

Sang supir mengendarai mobilnya menuju ke hotel dimana selama beberapa hari ini Noah menginap.

“Jangan lupa, minta Vincent mempersiapkan semuanya. Karena besok malam aku akan pulang,” titahnya.

“Tentu, Tuan. Saya akan melakukan apa yang anda perintahkan,” jawab supir tersebut menganggukkan kepala.

***

Hampir satu jam, Vincent mondar mandir di depan pintu apartemen miliknya. Menunggu Aluna yang sedang berganti pakaian.

Bahkan Vincent hampir kehilangan kesabaran. Apa menunggu wanita berdandan harus selama ini?

“Hei, Nona. Mau sampai kapan kamu berada di dalam? Ini sudah hampir satu jam lamanya!” teriak Vincent.

Jeremy hanya bisa menggeleng sambil menahan tawanya. Bisa-bisanya pria yang selalu menghabisi musuhnya dengan satu tembakan menjadi penyabar pada seorang gadis.

Terlebih lagi, gadis itu mantan penghuni klub malam.

“Kamu mengejekku?” ketus Vincent menatap sengit Jeremy. Vincent tahu, rekannya itu sedang menertawakannya dalam hati.

“Kamu terlalu percaya diri, Vin!” ucap Jeremy.

Vincent berdecak kesal. Mengusap wajahnya yang mulai frustasi. Jangan-jangan setelah ini, Vincent akan menjadi budak gadis lemah dan menyebalkan itu. Pikirnya.

1
Milka Budi
Luar biasa
Liswati
Biasa
Liswati
Kecewa
Winny Anpooh
Luar biasa
reRe (^_^メ)
jauh dri nyata
Afrisa risa
Luar biasa
reRe (^_^メ)
sah
reRe (^_^メ)
gas
Babar Dbabarian
nah visual itu yang aku suka luar negri tapu menurut wajah nya kurang sangar kalau untuk seorang mafia yang kejam dan dingin
Babar Dbabarian
kalau ditanya apakah kalian suka visual luar negri apa korea maka aku akan jawab aku suka luar negeri lebih machow wak
Sudarto Juwana14
sumpahin aja si Nathan jadi super bucin melebihi ayahnya Noah👍
Sudarto Juwana14
awawawawaw plis dong Thor jangan kayak gini😞🙈🙉🙊
Mr21
Buruk
Mr21
Kecewa
Sudarto Juwana14
makin seru aja ini jalan ceritanya,mantap gaskeun👍
Ati Suryati
seru ceritanya
Fitri Riyani
Luar biasa
Omah Tien
coba ks kembar g rebutan
Omah Tien
saya paling g suka cewe lemah kaya g ada tenaga g tegar
Vindi Dwitara
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!