NovelToon NovelToon
Ketulusan Cinta Umar

Ketulusan Cinta Umar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Suami ideal
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Umar yang menikahi sekarang gadis karena insiden yang dialami keduanya, kisah cinta rumit keduanya karena ternyata sang Istri memiliki orang yang dia cintai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Musibah Aryan

Setelah beberapa hari berlalu, belum ada perkembangan dari istrinya, sedangkan anak-anak nya sudah membaik dan lepas dari masa kritisnya.

Kini Umar tengah sibuk menjalani peran baru sebagai ayah, tapi untuk kali ini dia tinggal bersama kelaurga besarnya kerena tak mau jika haknya diurus baby sister.

Seperti malam ini dia kembali dari rumah sakit setelah pulang bekerja tapi tak mendapati perkembangan istrinya yang tengah koma itu.

"Semoga Allah memberimu kesembuhan dek, aku kasihan dengan anak-anak karena lahir tidak bisa bersama ibunya". Umar mencium tangan isteinya yang masih dipasangi selang infus untuk menopang kehidupan.

"Kamu tahu mereka sangat lahap meminum susu terutama di sulung". Cerita Umar kepada sang istri.

Setia dia datang untuk menjenguk istrinya, dia menceritakan semua perkembangan kedua anaknya kepada istrinya agara istrinya bisa merespon karena baik kata dokter.

Mereka sering rewel tengah malam, mungkin karena mencari kamu dan merindukanmu". Ucap Umar kembali bercerita.

Setelah puas menyampaikan semuanya, Umar pulang kerumah untuk menjaga anak-anak nya, dia bersyukur ada sang ibu ya g bisa menjaganya dan lebih bagus lagi karena Safa dan Fahira selalu datang membantu ibunya jika mereka kosong dari kuliahnya.

"Assalamualaikum". Ucap Umar begitu sampai didalam rumah dan dia bisa melihat keluarganya sudah bersiap untuk sholat berjamaah.

"Cepatlah nak, kita akan sholat berjamaah bersama-sama". Ucap Ahmad mengajak sang anak, di sebelahnya sudah ada semua saudara lelakinya.

"Iya abi, dia tidak jadi masuk ke kamarnya bersih-bersih tapi langsung ikut bersama melaksanakan sholat di mesjid.

Setelah Sholat mereka kembali kerumah dan itulah kesempatan Umar untuk bersih-bersih kemudian menjaga anak-anak nya.

"Ayo makan malam dulu nak, kamu dari rumah sakit?? ". Tanya Shofiyah pada sang anak.

"Tidak ada perkembangan ummi, entah sampai kapan seperti ini". wajah Umar berubah sendu mengingat keadaan istrinya itu.

"Kamu yang sabar nak, ini adalah ujian dalam rumah tanggaku, tidak ada rumah tangga yang sempurna karena hanya Allah yang sempurna". Shofiyah mengelus pundak sang anak dengan perhatian.

"Ummi mu benar nak, kamu harus banyak bermunajat pada Allah untuk meminta kesembuhan agar istrimu cepat sembuh, kamu bisa lebih rajin bersedakah dan atas na makan istrimu agar doa itu makin mengalir padanya". Ahmad ikut mengelus pundak sang anak mendukung istrinya.

"Terima kasih ummi, Abi masih mau mengurus aku dan anak-anak ku padahal aku sudah menikah, malah merepotkan kalian lagi". Umar menundukkan kepalanya karena malu.

"Kamu anak kami nak, selamanya seperti itu dan mereka adalah cucu kami, cucu keluarga kita jadi wajar jika ummi dan abi menyayangi mereka, apalagi kondisi mu menang membutuhkan dukungan, selamanya kami tetap orangtua mu". Ahmad mengelus punggung sang anak yang tiba-tiba menangis.

Diantara semua anak mereka Umarlah yang paling gampang meneteskan air mata karena memang dia tipe perasa walau pendiam, dia sosok pemimpin bagi adik-adik nya tapi seperti anak kecil saat bersama Ummi dan abinya.

"Jangan terlalu dipikirkan nak, kamu harus fokus pada kesembuhan istrimu, jangan lupa perbanyak sedekah dan bermunajad pada Allah agar istrimu diberi kesembuhan".

"Terima kasih, ummi dan abi, aku akan mengingatnya, aku masuk dulu mengambil anak-anak karena aku rindu pada mereka".

"Mereka sedang tertidur dikamar mu nak, kamu bisa langsung masuk kesana, ummi sudah meletakkan mereka di box bayi".

"Terima kasih ummi, kalau begitu aku masuk dulu". Umar mencium pipi ummi dan abinya bergantian lalu masuk ke kamarnya untuk bersama anaknya

Umar mengelus kepala anaknya yang baru berusia seminggu itu, dia sangat kasian kepada mereka karena lahir tak bisa merasakan kehangatan ibunya seperti anak lainnya, bahkan mereka meminum susu Formula.

"Kalian sehat-sehat yah nak, ibu belum bisa mengurus kalian karena dia masih sakit".

Umar merebahkan tubuhnya ke kasur yang berada di samping box bayi anaknya, jujur saja tubuh dan pikirannya sedang lelah.

Keesokan harinya Umar sedang libur dan membawa anaknya untuk berjemur sebentar. Dirumah besar keluarga Ahmad hanya ada orang-orang yang bekerja saja yang terlihat, rumah dengan luas 50 hektar ini terdiri dari perkebunan, pertanian, peternakan dan yang lainnya.

"Assalamualaikum". Ucap Seorang gadis yang datang berkunjung entah mencari siapa.

"Wa'alaikum salam, maaf anda cari siapa yah?? Tanya Umar menundukkan kepalanya.

"Maaf saya sedang mencari pak Aryan, apa dia ada??

"Dia ada, tapi maaf ada keperluan apa dengan adik says??

"Saya ingin minta pertanggungjawaban atas perbuatannya pada saya tempo hari".

"Perbuatan seperti apa?? tanya Umar itugan raut terkejut.

"Lebih baik kayaknya dibicarakan didalam, saya harus bertemu dengannya ". Ucap perempuan yang tak di kenalnya itu.

"Baiklah, ikuti saya". Umar berjalan terlebih dahulu sambil mendorong stroller anaknya masuk kedalam ruma.

"Tunggulah disini, akan kupanggil Aryan dan keluargaku terlebih dahulu". Icap Umar mempersilahkan tamu itu duduk di ruang tamu khusus untuk tamu.

"Ummi, abi ada yang mencari Aryan, tolong panggil dia dan dampingi, aku memandikan Anak-anak ku dulu, dan Ummi tolong telpon Ammar dan Ubay untuk kesini, karena ada hal penting yang akan orang itu bahas untuk kita". Ucap Umar dengan lembut.

"baiklah nak".

" Terima kasih ummi". Umar berjalan meninggalkan kedua orangtuanya dan masuk kedalam kamarnya untuk mengurus anak-anaknya yang masih kecil,

Saat dia masuk kedalam ruang kelurga, dia terkejut melihat adiknya di hajar sang ayah tanpa belas kasih.

"Loh ada apa ini abi, ummi kok Aryan dihajar sama Abi??

"Adikmu menodai seorang gadis dan tak mau bertanggungjawab". Ucap Ahmad dengan nafas memburu.

"Benar begtu Aryan?? Tanyanya dengan dingin.

"Maaf kak, aku khilaf, sebenarnya itu bukan keinginanku tapi aku dijebak". Ucap Aryan menangis, itu bukan keinginanya tapi dia memang dijebak oelh orang lain.

"Tapi benar kau menyentuhnya?? Tanyanya dengan dingin.

Aryan menunduk kemudian mengangguk. Dia menyesal karena ikut perkataan temannya padahal itu adalah jebakan, tidak jauh berbeda dengan sang kembaran yang juga dihajar sang ayah.

"Kau tidak mau bertanggungjawab?? Tanya Umar dengan datar dan dingin.

"Iru bukan kesalahanku kak, mereka bekerjasama memberikanku minuman peransang dan wanita ini sengaja memasukkan aku dalam kamarnya dalam keadaan seperti itu".

"Tapi kau bisa menahannya Aryan, kenapa harus melakukan hal menjijikkan seperti itu". Ucap Umar dengan suara meninggi.

"Aku laki-laki normal yang sedangkan mendapatkan reaksi obat peransang kak, dia sengaja mengunci pintu kamar itu dan menggodaku bahkan aku terluka karena berusaha kabur". Aryan memperlihatkan badannya yang terluka .

"Betul yang dikatakan adik saya?? Tanyanya dengan dingin menatap tajam lurus kedepan wanita itu.

Perempuan itu hanya menunduk tak tahu harus berkata apa. Melihat tatapan kemurkaan keluarga berpengaruh itu membuat nyalinya menciut seketika.

"Dengar baik-baik mba, kami memiliki adik seorang tentara dan polisi serta pengacara, aku juga memiliki sepupu seorang dokter begitu juga dengan ipar saya, mari kita buktikan jika apa yang mba katakan pada keluarga saya benar adanya dan semua orang yang terlibat akan saya kejar karena berani membuat adik saya seperti itu". Ucap Umar dengan penuh wibawa.

1
Puspa Indah
Maaf ya kak, rasanya ada yang gak pas dengan jalan cerita dari awal. Umar, orang sholeh kenapa refreshing di pantai?

Kalau boleh kasih masukan dikit, Umar nyelamatin si wanita yang mau bundir di jembatan atau dimana lah. Si wanita depresi karena cowoknya. Karena kasihan dan ingin mengayomi takut kejadian terulang, Umar ngelamar wanita itu. Nah.. di situ tuh.. baru jalan cerita lika-liku ketulusan Umar menyadarkan isterinya sembari mencoba meraih hatinya. Maaf ya mbak, aku sok-sokan ngasih saran segala. Moga sehat dan sukse selalu. Semangat!
Puspa Indah: Umar kan gak bercadar kak... 😂
Gak kok, saya cuma melihat dari sisi Umar sebagai lelaki bujangan sholeh yang sepertinya sangat menjaga mata dan sentuhan terhadap lawan jenis. Sedangkan pantai bisa dikatakan sebagai tempat wisata yang paling berpotensi terlihatnya aurat yang terbuka, entah sepi atau ramai. Sekali lagi mohon maaf ya kak..🙏🙏🙏
Ummu Umar: terima kasih sarannya, nanti diperbaiki lagi berikutnya.
masalah Refresing tidak masalah sebenernya dimana tempatnya. didalam cerita juga dikatakan disana tempatnya sepi.
banyak kok teman-teman bercadar pergi ke pantai sebagai bentuk tadabbur alam.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!