NovelToon NovelToon
Pria Seksi Itu, Suamiku

Pria Seksi Itu, Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: redwinee

WARNING : CERITA INI ITU TIPE ADULT ROMANCE DENGAN VERSI ROMANCE SLOWBURN !!!

[ROMACE TIPIS-TIPIS YANG BIKIN JANTUNGAN DAN TAHAN NAPAS]

---

Lima tahun yang lalu, Damien dan Amara menandatangani perjanjian pernikahan demi menunjang keberlangsungan bisnis keluarga mereka. Tidak pernah ada cinta diantara mereka, mereka tinggal bersama tetapi selalu hidup dalam dunia masing-masing.
Semua berjalan dengan lancar hingga Amara yang tiba-tiba menyodorkan sebuah surat cerai kepadanya, disitulah dunia Damien mendadak runtuh. Amara yang selama ini Damien pikir adalah gadis lugu dan penurut, ternyata berbanding terbalik sejak hari itu.

---

“Ayo kita bercerai Damien,” ujar Amara dengan raut seriusnya.

Damien menaikkan alis kanannya sebelum berujar dengan suara beratnya, “Dengan satu syarat baby.”

“Syarat?” tanya Amara masih bersikeras.

Damien mengeluarkan senyum miringnya dan berujar, “Buat aku tergila kepadamu, lalu kita bercerai setelah itu.”

---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon redwinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 4

Damien memarkirkan mobilnya pada parkiran apartemen kemudian menekan lift untuk ke area lantai apartemen berada. Seketika masuk ke dalam apartemennya, pemandangan yang ia lihat adalah punggung Amara yang duduk di sofa sembari membelakanginya. Sepertinya wanita itu juga pulang lebih cepat hari ini, sebab biasanya Amara selalu pulang larut malam, baik karena pertemuan bisnis ataupun meeting dengan para karyawannya.

Damien masih terus memperhatikan Amara sembari berjalan ke arahnya. Rambut wanita itu dicepol asal ke atas dan dia sudah berganti pakaian ke kaos yang lebih santai dan celana panjangnya kotak-kotaknya.

Walaupun pulang cepat, Amara masih tidak melupakan pekerjaannya yang menumpuk. Ia memangku laptopnya kemudian kacamatayang bertengger pada wajah seriusnya itu membuat Damien terpukau dengan betapa ambisiusnya Amara dalam hal pekerjaannya.

Amara tampak tenang dan tidak terusik saat Damien menatap penampilannya secara terang-terangan sebelum pria itu mengambil posisi duduk disampingnya.

“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Damien sembari mengistirahatkan punggungnya pada sandaran sofa.

Tanpa repot-repot mengalihkan pandangannya ke arah samping, tepat kepada Damien, Amara berujar dalam sekali tarikan napas.

“Ayo kita bercerai.”

Damien yang sudah hendak memejamkan kedua matanya rapat mengurungkan niat. Ia menegakkan punggung lebarnya kemudian menoleh ke arah Amara.

Amara menutup laptopnya kemudian meletakannya ke samping sembari melempar tatapan seriusnya kepada Damien. Hening kembali menyelimuti mereka berdua dan entah kenapa semakin lama Amara menatap Damien, Amara dapat menyadari perubahan raut Damien yang menjadi serius. Rahang pria itu terlihat mengeras dan manik biru milik Damien menghujam maniknya lurus dan tajam, seolah tidak mau Amara mengalihkan fokusnya dari pria itu.

“Kenapa?”

Setelah lama hening, Damien memutuskan untuk mengeluarkan suaranya. Nada bicaranya masih terdengar tenang, namun raut emosinya, Damien sudah tidak mampu untuk menyembunyikannya.

“Pernikahan kita membosankan,” ujar Amara serius, ia tidak takut dengan raut emosi Damien. Amara sudah memikirkan hal ini baik-baik, ia sudah memikirkan reaksi yang akan Damien pikirkan dan segala konsekuensinya.

Amara tahu Damien akan kebingungan dengan pernyataannya barusan, tetapi pria itu akhirnya akan melepaskannya, yang berarti akan berakhir menceraikannya. Sebab pria itu juga tahu kalau pernikahan mereka memanglah membosankan. Dan kontrak pernikahan itu hanya berlaku untuk lima tahun. Kontrak yang dibuat oleh Amara dan Damien tanpa kedua orang tua mereka ketahui.

Di dalam kontrak itu tertulis jelas, bahwa setelah kerja sama ini berhasil menguntungkan kedua belah pihak yaitu perusahaan ayah Amara yang semakin berjaya kemudian berikut dengan bisnis Damien yang semakin besar, mereka akan mempertahankan pernikahan mereka selama lima tahun sebelum akhirnya berpisah.

“Kontrak itu juga hanya berlaku selama lima tahun,” lanjut Amara lagi, berusaha menjelaskan kepada Damien perihal keputusannya dalam mengutarakan kalimat cerainya sebelumnya.

“Membosankan?” tanya Damien, saat ini raut pria itu benar-benar terlihat serius. Bahkan ia tidak mengalihkan pandangannya dari manik Amara sedari tadi.

Amara merasa gugup, tetapi berusaha semampunya untuk tetap terlihat tenang dan tidak terbata-bata dengan pengucapannya.

“Jadi kau ingin sesuatu yang menyenangkan?” Damien menampilkan senyum miringnya membuat Amara menautkan alis setelah mendengar kalimatDamien itu.

“Apa maksudmu?” tanya Amara.

Damien mengangkat alis kanannya kemudian terkekeh singkat. Tawa yang sangat jarang Amara lihat. Benar-benar sudah lama.

“Kau ingin aku memberimu sebuah panggilan spesial? Baby? Apakah itu cukup?” tanya Damien dengan nada menantangnya.

Amara mengerjap beberapa kali, “Aku tidak mengerti.”

Damien bangkit dari duduknya kemudian mengambil tempat tepat disamping Amara, Damien benar-benar mengikis habis jarak mereka.

“Di dalam kontrak itu, kau bahkan tidak mengizinkanku untuk menyentuhmu selama pernikahan kita. Dan aku mematuhinya selama lima tahun Amara,” ujar Damien, nada bicaranya merendah, terdengar seperti putus asa.

Amara menahan napasnya, tubuhnya beringsut mundur saat Damien mendadak memajukan tubuhnya. Kini punggung Amanda sepenuhnya menempel pada sandaran sofa dengan Damien yang terus memajukan tubuhnya.

“Dan sekarang kau bilang pernikahan kita membosankan?” tanya Damien lagi, pandangannya yang menatap kedua manik hazel Amara perlahan turun dan berhenti pada bibir pink gadis itu.

“Perjanjian tetaplah perjanjian Damien,” ujar Amara berusaha tidak terpengaruh dengan fakta bahwa Damien saat ini lebih mendominasi kondisi diantara mereka berdua.

Amara tidak mau membiarkan Damien yang memimpin percakapan ini, Amara berusaha untuk mengatur fokusnya. Namun setiap kali ia menarik napas untuk menjernihkan pikirannya, lagi-lagi Amara jatuh pada manik biru Damien yang tenang dan terkesan mengurungnya. Mmebuat akalnya timbul tenggelam tanpa bisa ia kontrol.

“Hm… benarkah?” Damien tersenyum simpul sebelum menjauhkan wajahnya dan dengan segera Amara bangkit berdiri untuk menjauhkan dirinya dari jangkauan Damien.

Damien berakhir membaringkan tubuhnya kembali ke atas sofa, dengan tangannya ia jadikan sebagai bantalan, pria itu mulai menutup kedua matanya rapat. Damien seperti hendak pergi ke alam mimpinya bahkan dengan pakaian lengkapnya yaitu jas kantor yang masih melekat pada tubuhnya.

“Ayo kita bercerai Damien,” ujar Amara dengan raut seriusnya.

Damien menaikkan alis kanannya sebelum berujar dengan suara beratnya,

Dengan satu syarat baby.”

“Syarat?” tanya Amara masih bersikeras dengan permintaannya untuk bercerai.

Damien mengeluarkan senyum miringnya dan berujar, “Buat aku tergila kepadamu, lalu kita bercerai setelah itu.”

Damien dengan posisi yang hampir tertidur itu masih menyempatkan diri untuk mengeluarkan senyum bodohnya yang sayangnya terlihat sempurna pada wajah tampan pria itu.

“Aku serius Damien,” ujar Amara yang keras kepala dengan pernyataan awal. Ia sendiri tidak mengerti dengan maksud dari kalimat Damien barusan.

“Jika kau bercerai denganku, kupastikan tidak akan ada pria lain lagi yang ingin mengencanimu,” ujar Damien masih dalam posisi berbaringnya. Ia berujar kelewat santai seolah kalimatnya itu keluar begitu saja dan jujur dari lubuk hatinya.

Amara tersinggung. Benar-benar tersinggung. Apa maksud pria tukang tidur didepannya ini?

“Apa maksudmu?” tanya Amara, tidak mampu menahan diri untuk tidak berdecak pinggang. Emosinya berhasil terpancing.

“Tidak akan ada pria yang mau berkencan dengan wanita penggila kerja sepertimu,” ujar Damien kemudian membuka kedua matanya, ia dapat melihat Amara yang berdiri di sisi sofa sembari menatap tajam ke arahnya. Kemudian Damien mengedipkan matanya sekali berniat menggoda wanita itu.

“Hanya dalam mimpimu Damien,” akhirnya kekesalan Amara terlepas begitu saja tanpa bisa ia kontrol.

“Kalau begitu buktikan,” Damien menggoyangkan kakinya sembari kembali bersiap memejamkan kedua matanya rapat.

“Akan kubuktikan kepadamu,” ujar Amara bertekad keras.

Amara akan membuktikan kepada pria didepannya ini kalau masih ada pria yang ingin mengencani dirinya walaupun dunia Amara terdengar membosankan dan hanya seputar pekerjaan. Jujur, Amara adalah wanita kaku yang tidak pandai berekspresi dan mengutarakan perasaannya. Ia cenderung memiliki sisi diam dan suka mengamati dari samping.

“Buktikan melalui diriku, buat aku tergila kepadamu lalu kita bercerai setelahnya.”

Mulut Amara terbuka lebar, tercengang dengan kalimat yang barusan ia dengar. Apa Damien salah makan obat? Tidak, Damien memang sengaja untuk menghinanya dan mengejeknya.

Damien merupakan pria yang menyebalkan dan sekarang ia membangkitkan sisi tidak mau kalah Amara, sisi keras kepalanya, persis saat ia melakukan observasi dalam mengalahkan tender dengan rekan bisnisnya.

Damien telah menantang orang yang salah dan Amara akan membuktikannya kepada pria itu.

“Jangan menyesali perkataanmu barusan dan perlu kuingatkan, tidak ada kontak fisik karena jika ada maka kau akan kalah sebab kau melanggarnya dan kita benar-benar akan bercerai.”

Setelah mengucapkan hal itu Amar mengambil langkah lebar kemudian menarik laptop yang ditindih oleh Damien dan segera pergi meninggalkannya tanpa berujar sepatah katapun lagi.

---

Damien tidak bisa tidur malam itu.

Jika Amara meminta perceraian atas pernikahan mereka, Damien seharusnya bisa memberikannya secara sukarela. Karena itu yang memang terdapat dalam perjanjian mereka lima tahun yang lalu. Tetapi kenapa dia merasa marah?

Terlebih ketika Amara mengatakan bahwa pernikahan mereka itu membosankan?

Dan Damien tidak menyangka taruhan seperti itu akan keluar dari bibirnya. Mengacak rambutnya sekali, Damien segera menyalakan shower membuat derasnya air dari gagang shower turun dan membasahi kepala hingga tubuhnya.

Damien perlu sesuatu untuk menjernihkan pikirannya.

Kalimat terakhir Amara benar-benar mengusiknya.

---

1
Wineeeee
Luar biasa
Faf Rin
setia
Faf Rin
ceritanya bagus
Wineeeee: Makasih udah berkenan baca kak😊😊😊
total 1 replies
Aleana~✯
hai kak aku mampir....yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊
Lya
Hotelnya private buat Damien?
Wineeeee: Makasih kak sebelumnya udah mampirrrr 😁 Bener kak, soalny Damien punya bisnis di bidang perhotelan. Jadi hotel itu punya dia
total 1 replies
Lya
Tapi di bab sebelumnya si Amara kan masak?
Wineeeee: Amara ga pandai masak, Damien yang jagoo /Joyful/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!