Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Musuh Bisnis Dunia Atas Atau Bawah?..
Tok!
Tok!
Tok!
"Permisi ada orang?"
Rissa menatap sekeliling takut dia merapatkan tubuhnya ke Belva yang mencoba mencari tahu ini ada penghuninya atau tidak.
Krettt!
Suara kayu tua yang di geser membuat tubuh wanita paruh baya itu merinding.
Cit..cit..
"Akh!.." Kaget Rissa karena suara aneh di dalam sana. Gelap dan menyeramkan.
"Tenang mom, itu hanya tikus!"
"Mommy takut!..kita pulang yuk." Rissa ingin menangis karena takut. Selain takut mati dia juga takut hantu.
"Ini sangat gelap elva."
Rissa hanya menatap ketakutan sekeliling batang terlihat menyeramkan tanpa melihat perubahan wajah Belva. Belva jadi kangen dengan mommy nya di sana saat kehidupan pertamanya.
Elva itu nama sayang keluarganya.
"Apa kabar kalian?..hah!" Batinnya menggeleng-gelengkan kepala karena ini bukan waktunya.
"Kenapa ada yang sakit?" Khawatir Rissa membuat Belva tersenyum tipis di Cahaya yang minim itu.
Siussssss...
Angin kencang menerpa mereka membuat tubuh mereka menggigil kedinginan, apalagi Belva yang hanya menggunakan gaun yang robek selutut.
"Mau hujan mom. " Menatap bulan yang hampir tertutup awan gelap.
"Ja..jadi apa yang kita lakukan?.." Wajah Rissa pucat karena lukanya yang masih belum mendapat di obati.
"Ayok!.." Tak peduli mertuanya itu protes Belva dengan cepat menarik Rissa ke dalam. " Jangan di tutup pintunya agar cahaya masuk,bantu Belva cari sesuatu yang bisa buat cahaya mom. " Mau tak mau Rissa menurut walaupun takut.
Tidak butuh lama mereka menemukan lilin dan sebuah korek api,ada juga sebuah kayu yang kering di dalam gubuk tua ini. Gubuk ini kotor seperti tidak pernah ada yang menghuninya lagi.
Setelah berhasil menghidupkan api tiba-tiba hujan turun dengan deras. Membuat mereka menggigil kedinginan.
Belva melihat keluar yang sudah sangat gelap sudah di pastikan ini mungkin tengah malam lewat. menutup pintu dan duduk di samping mertuanya yang di dekat api.
"Hiks hiks " tiba-tiba Rissa menangis membuat Belva tersentak kaget.
"Kenapa mom? " Tanya Belva dengan mengoles daun yang di tumbuk itu untuk di oleskan ke lengan Rissa dan kakinya yang terluka.
Sebelumnya belva sempat mengambil daun yang dapat meredakan sakit. Jangan kalian berfikir di kehidupan dulu dia sama dengan Belva tubuh ini. Walaupun secara prilaku mereka sama tapi secara pengetahuan dan tenaga, Belva lebih hebat dari pada Belva tubuh yang di tempati.
"Mommy khawatir dengan Kenzo dan mommy juga minta maaf sama kamu karena.."
Sutt!
"Sudahlah mom tidak papa,dia pasti baik baik saja. Mommy bisa tidur di tikar itu. Cuman itu yang Belva dapat." Hanya alas tikar saja yang dia dapat.
Hah
Rissa mengangguk dia sudah mengantuk dan badannya sangat terasa lelah akibat lari dan jalan terlalu jauh.
Mata Belva menatap wanita paruh baya yang seperti wanita muda itu sudah berbaring dan memejamkan matanya.
tatapan Belva terarah pada api tapi pikirannya jauh entah kemana. " siapa orang orang tadi?...musuh bisnis dunia atas atau bawah?.." tangan nya di dekatkan pada api agar dapat menghangatkan tangannya yang sedingin es. " atau itu ada hubungannya black Eagle?.."
" kalau iya." tatapan Belva tiba-tiba menjadi rumit. " apa hubungannya mereka dengan keluarga Arsanio?.."
Tangannya mengepal kuat seolah ada dendam besar di sana. " kalau iya ini ulah kalian?... kalian memang orang orang biadab yang pernah aku kenal."
belva menatap api di depannya dengan pandangan kosong.
Hah
Entah berapa kali dia menghela nafas. Malam ini Belva tidak akan tidur dia hanya akan menjaga mertuanya itu. Takut nanti ada hal yang tidak di inginkan bila dia tidur.
" Semoga besok Kenzo berhasil menemukan kami di sini. Ais sial nasib gue makin buruk aja." Dengus Belva kesel dan dia melupakan Emosinya tadi yang meluap-luap.