Karina tak pernah menyangka liburan mewahnya di kapal pesiar akan mengubah hidupnya selamanya. Malam yang diawali dengan angin laut yang menenangkan berubah menjadi malam penuh gairah bersama seorang pria misterius bernama Demian.
pertemuan pertemuan tidak sengaja membuatnya semakin tenggelam dalam gelombang gairah yang tidak bisa padam.
Namun, semuanya berubah menjadi rumit ketika pria itu terus mengejarnya padahal pria itu tahu bawa dirinya telah menikah.
Lebih mengejutkan lagi Demian adalah seorang mafia yang berkedok sebagai pengusaha sukses.
Kehidupan Karina semakin jungkir balik saat
Demian terus mengejar Karina, dan pria itu tahu rahasia besar dibalik pernikahan Karina dan Malvin yang selama ini di sembunyikan dari banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umnai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
Karina dengan gugup menghampiri Demian yang saat ini tengah duduk, wanita yang bernama Lily itu menempel pada Demian.
"Demian.,." panggil Karina
Demian segera berdiri, tubuhnya yang tinggi menjulang, membuat karina harus mendongak ke atas.
"ada apa Karina?" tanya Demia, suara bass itu membuat jantung karina berdebar ditamabh tatapan Demia yang membuat siapapun terhipnotis.
"aku harus pamit, aku rasa aku tidak bisa melanjutkan pesta ini, maksudku,.,. Gaunku.,. Sudah membuatku tidak nyaman" ucap Karina.
"terimakasih atas pesta yang menyenangkan ini" lanjut Karina denagn senyum, ia segera berbalik namun cekalan tangan seseorang membuatnya berhenti, pelakunya adalah Demian, ia merasa ada sengatan listrik saat kulitnya bersentuhan kangsung dengan pria itu.
"duduklah, kau sudah berbuah hal hebat untuk malam ini, pelayan sebentar lagi datang membawakan wine terbaik dan termahal di kapal ini untukmu" ucap Demian membuat Karina terkejut.
"ta.,. Tapi,..
"ayolah princess, masih terlalu pagi untuk tidur, kau harus ikut minum bersama kami" ucap Sean merangkul pundak Karina.
"pakailah ini untuk menutupi kakimu" ucap Alex ikut nimbrung menyerahkan jaketnya pada Karina.
Karina semakin bimbang ia lalu menoleh pada Siera namun wanita itu tidak bisa berbuat banyak.
"baiklah," ucap Karina lada akhirnya.
Demian mengangkat sudut bibirnya melihat kekalahan Karina.
Demian tetap masih menatap Karina dengan begitu tenang dan dingin tidak perduli dengan ocehan lily yang terus melendot di lenganya.
Seorang pelayan datang membawa wine termahal.
"Ijinkan ku menuangkan wine ini untukmu karna kau telah melakukan hal hebat malam ini" ujar Demian.
Karina mengangguk, wanita itu menatap setiap gerakan tangan Demian.
"Yey bersulang" teriak Siera dengan heboh.
Malam semakin larut, di meja itu sean, Alex dan siera lah yang kebih banyak bicara.
"Karina, Siera malam ini bersamaku" ucap Alex mengangkat tubuh Siera yang sudah tidak sadarkan diri akibat terlalu banyak minum.
"Baiklah, tapi ingat jangan menghamili sahabatku sebelum kau menikahinya,"
"Tenang saja, kami selalu menggunakan pengaman" balas Alex membuat Karina menggelengkan kepalanya.
"Baiklah Sean, Demian, Daniel, aku juga harus kembali kekamarku" ucap Karina juga ingin pergi.
"Mau aku antar? Tawar Sean dengan senyum menggoda.
"Tidak perlu" jawab Karina menggeleng dengan senyum.
"Terimakasih atas Wine yang spesial ini" ucap Karina pada Demian sebelum berlalu pergi.
"Kau hanya diam?" Tanya Daniel.
Demian segera berdiri membuat lily tersungkur, wanita itu sudah terlalu mabuk dan sedari tadi memeluk lengan Demian.
"Oh, itu lasti sakit sekali" ucap Sean saat kening Lily terpentok meja.
"Mau kemana?" Tanya Sean.
"Mencari angin segar" jawab Demian dengan datar
Sean dan Daniel saling lirik, dan tersenyum penuh serigaian.
Karina merasa seseorang ada yang mengikutinya saat ia melewati lorong menuju kamarnya, jam sudah menunjukan tengah malam orang orang sudah tidur.
Ia segera berjalan dengan cepat,
"Akkhhh" jerit Karina karna seseorang tiba tiba menyentuh lenganya, saat tanganya memegang handle pintu kamarnya dan akan masuk.
Orang itu adalah Demian, pria itu memenjarakan tubuh Karina dengan tembok dan tubuhnya. Jarak yang sangat dekat itu membuat jantung Karina berdebar aroma maskulin pria itu langsung menyeruak dalam indra penciumanya.
"Demian.,." Bisik Karina.
"Ada apa?" Tanya Karina dengan gugup.
"Apa tidak ada yang ingin kau katakan, sedari tadi kau mencuri pandang kearahku" bisik Demian semakin memajukan wajahnya.
"A.,. Aku tidak begitu" jawab Karina dengan gugup
,
"kau begitu Karina, kau sejak tadi mencuri pandang kearahku" bisik Demian membuat tubuh Karina meremang.
"Bukan aku tapi kau Demian" ucap Karina dengan berani menatap Demian.
"Ya memang" balas Demian dengan senyum tipis, tanganya mengusap wajah Karina yang begitu lembut
"Ke.,.ke .,na ,..pa?? Tanyanya tergagap akibat tangan Demian yang mengusap lembut pipinya
"Karna aku tertarik dengamu" balas Demian masih dengan suara serak dan seksinya membuat mata Karina membulat sempurna.
"Tidak, kau tidak boleh begitu,.." balas Karina dengan cepat
"Why.,.
"Aku sudah memiliki suami" ucap Karina membuat Demian terdiam, namun pria itu langsung tersenyum kembali.
"Aku tidak perduli Karina" balas Demian semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Karina, hembusan nafas Demian semakin membuat tubuh Karina membeku
Demian membungkam bibir Karina dengan bibirnya, membuat Karina terkejut, ia berontak namun Demian tidak terganggu, pria itu semakin memperdalam ciuman nya, tanganya bergerak meremas pinggang Karina secara sensual membuat Karina meleguh dan dengan alami membalas ciuman Demian membuat pria itu menyerigai disela sela cumbuanya.
Demian membawa tubuh Karina masuk dalam kamar tanpa melepas pangutan bibir mereka.