Seorang gadis cantik sekaligus seorang CEO di sebuah perusahaan suatu hari dia diundang dan mendatangi sebuah pesta pada saat itu dia dijebak dengan seseorang lelaki di sebuah kamar dan pada saat itu lah kehidupan nya berubah
yuk saksikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 27 Bertemu Daddy
Setelah menutup leptop, Zea sigadis gemoy itu memilih duduk di atas kursi putar milik daddy nya.
Zea duduk sambil memutar-mutar kursi tersebut, setelah nya dia berdiri di atas kursi dan melompat lompat pelan..
" Hihihihi... " Gadis kecil itu terkikkk sendiri.
" Yee Zea jadi CEO sekarang " ucap Zea kembali duduk sambil memasang wajah datar seolah-olah dirinya memang seorang CEO.
Setelah merasa bosan sendiri gadis kecil itu menopang dagunya.
" Capek juga ya jadi pemimpin perusahaan " keluhannya, seolah memang dia memimpin perusahaan.
" Zea hubungi kakak aja deh " ucap Zea setelah mengatakan itu Zea langsung menyalahkan jam tangan miliknya dan menghubungi ke dua kakaknya.
" Hallo kakak.. kakak ku yang tampan " panggil Zea dengan centilnya begitu panggilan mereka telah terhubung.
" Ada apa? " ucap sahutan diseberang sana, yang Zea yakini adalah suara datar Zio.
" Kakak tahu tidak Zea ada dimana? " tanya gadis kecil itu dengan senyum ceria nya.
" Dikantor mommy " sahut Zayn.
" Salah, Zea sekarang ada diruangan daddy, Zea ikut mommy meeting ke kantor daddy " jelas Zea sambil terkikik lagi, kemudian dia menceritakan bahwa sekarang dirinya sedang duduk dikursi sang daddy.
" Zea jangan berantakin ruangan daddy ya " pesan Zio, yang tau betul sifat sang adik.
Belum sempat Zea menjawab, suara langkah kaki terdengar mendekat ke ruangan daddy nya.
" Kakak sudah dulu ya, sepertinya ada orang mau kesini " ucap Zea,Tut Zea langsung mematikan panggilan secara sepihak.
Setelah itu Zea langsung mencari tempat bersembunyi, gadis kecil yang gemoy itu memilih sembunyi di bawah kolong meja, Zea mengintip kaki seseorang yang menggunakan Highest.
" Siapa dia? " tanya Zea bertanya-tanya. dari kaki nya gadis kecil itu yakin bahwa itu adalah seorang perempuan.
Zea menyembuhkan sedikit kepala nya, apa lagi saat dia mendengar suara sendok yang beradu dengan gelas, Zea bisa melihat seorang wanita muda dengan menggunakan dress ketat diatas lutut yang berwarna merah menyala.
Yang membuat Zea langsung melotot saat Zea melihat sendiri, wanita itu diam-diam memasukkan sebuah obat tablet, ke dalam minuman yang dia buat dan di letakkan di atas meja sang Daddy.
" Apa dia si mak Lampir itu "gumam Zea dalam hati, apalagi melihat gelegat Suci yang melihat ke sana ke sini sebelum memasukkan sesuatu di minuman tadi. Zea yang begitu pintar bisa menebak ada yang tidak beras.
" Setelah ini kau akan menjadi milik ku seutuhnya Elang sayang " ucap Suci dengan senyum semringah nya, Suci memang memiliki akses untuk keluar masuk dari ruangan CEO tersebut.
Dan suci juga tahu bahwa diruangan tersebut ada CCTV, itu lah sebabnya Suci mencampurkan sesuatu saat membelakangi CCTV, akan tetapi Zea melihat semua itu.
" Dasar bibi sihir " kesal Zea sambil cemberut, akan tetapi karna tak ingin ketahuan, gadis kecil itu memilih untuk diam dan tetap bersembunyi.
" Sekarang waktunya untuk bersiap-siap , sebentar lagi Elang pasti akan selesai meeting " ucap Suci tersenyum miring, tidak tahu aja bahwa ada anak nya yg mendengar semua nya siapa lagi kalo bukan si gadis gemoy, Zea.
" Bibi lampir itu mau ngapain daddy ya? " tanya Zea dalam hatinya, si gadis kecil itu tampak berpikir keras.
Tak... tak.. tak... terdengar suara langkah kaki keluar dari ruangan tersebut, Zea melihat dengan jelas kaki jenjang yang putih itu melangkah keluar ruangan.
Setelah pintu ruangan kembali tertutup, bocah perempuan itu dengan kuncir kudanya keluar dari kolong meja. Saat mau keluar dari bawah meja kepala nya sempat terbentur ke meja.
" Aduuhh... " ringis gadis kecil itu, sambil mengusap kepala nya yang ke jedot meja meskipun lumayan sakit bocah itu sama sekali tidak menangis.
Sambil mengusap usap kepala nya bocah itu melihat isi dalam gelas yang ada diatas meja daddy nya.
" Kopi hitam " ucap Zea kemudian dia mengendus minuman ini, hidung nya sudah seperti hidung kucing yang mencari bau daging dan ikan asin.
" Tidak bau, Kira-kira apa ya yang dimasukkan Bibi penyihir tdi." ucap Zea tampak penasaran dengan apa yang dimasukkan suci.
" Apa itu vitamin? atau obat ya? " gadis itu menerka-nerka sendiri.
" Tapi bagaimana kalau itu racun tikus? " ucap Zea terbelalak setelah mengatakan hal itu.
" Kak Zio kan pernah bilang, kalau dulu ada kasus orang meninggal karna minum kopi yang dkasih racun tikus, OMG, tidak daddy tidak boleh meninggal, kasihan mommy " ucap gadis itu yang masih sibuk dengan pikiran nya.
" Kalau Zea buang, bagaimana kalau ternyata kopi nya tidak beracun dan ternyata yg dicampur oleh Bibi penyihir tadi asal obat " ucap Zea lagi yang begitu dilema.
Disaat Zea tampak berpikir keras gadis itu kembali mendengar suara langkah kaki, bocah perempuan gemoy itu kembali bersembunyi dibawah meja tempat tadi.
Bocah perempuan itu mengintip untuk melihat kaki yang saat ini melangkah mendekat ke arah meja, sepatu pantofel pria melangkah dengan pasti.
" Daddy. " sorak Zea dalam hati, dia yakin betul pastilah kaki laki-laki itu adalah kaki daddy nya.
Meskipun bocah itu sangat yakin bahwa yang datang saat ini adalah daddy nya, akan tetapi bocah perempuan itu masih memilih untuk bersembunyi. Hingga terdengar suara kursi bederit, kerna Elang telah mendudukkan bolongnya disana.
.Zea menyembulkan kepalanya sedikit, untuk menatap sang daddy, dilihat nya sang daddy tengah membuka leptop.
" Sangat Tampan...hihihihi " ucap Zea cekikikan, tau aja yg mana lelaki tampan atau tidak nya.
Saat Zea sedang sibuk menatap wajah sang daddy, bocah itu melihat tangan Elang mulai meraih gelas yang ada diatas meja tersebut.
" Daddy kenapa ceroboh sekali " rutuk gadis kecil itu di dalam hati nya.
" Daddyyyy " ucap Zea mengagetkan Elang, dengan menggoyangkan tangan daddy nya, hal hasil gelas yang ada digenggaman Elang terjatuh ke lantai.
" Ehh... ayam berjongkok " spontan Elang berucap latah karena terkejut, sementara Zea hanya Terkikik geli. Elang melihat siapa yang membuat jantung nya mau copot.
" Kau " ucap Elang dengan suara lembut nya membuat gadis kecil itu menampilkan senyum lebar nya.
" Daddy, maaf " ucap Zea dengan menundukkan kepala nya.
" Tetap disitu ya" Elang memperingati Zea untuk tetap diposisi nya, takut terkena pecahan kaca gelas.
Elang langsung bangkit dari duduknya kemudian langsung menggendong tubuh Zea ke sofa, Elang mendudukkan Zea yang gemoy itu di atas sofa, kemudian dirinya menyusul duduk di sebelah Zea.
Zea hanya menatap wajah tampan sang daddy, sambil tersenyum tak jelas, saat menatapnya entah apa yang ada dalam pikiran bocah itu.
" Siapa nama mu anak cantik " ucap Elang bertanya sambil menatap wajah manis Zea, ada rasa tak bisa dia jelaskan saat menatap wajah manis dan imut anak gemoy itu.
Zea mengerjabkan-ngerjabkan kedua mata nya " Raudhatul dipanggil Zea "ucap Zea dengan polosnya. Elang sempat bingung dari mana dapat kata Zea jika namanya adalah Raudhatul.
" Daddy " panggil Zea saat Elang diam saja.
" Eh iya Zea " Sahut Elang yang tersadar.
" Daddy lagi mikirin apa? " ucap Zea dengan menatap lekat membuat Elang seolah sedang ditatap pacar aja.
" Mengapa kau memanggilku daddy? " ucap Elang yang akhirnya bertanya. dia penasara mengapa bocah ini selalu memanggilnya daddy nya.
" Apa mungkin ayah nya mirip dengan ku ya " gumam Elang menyimpulkan.
" Daddy dimana mommy? apakah meeting nya sudah selesai? " ucap Zea kembali brtanya, Elang langsung mengangguk mengiyakan.
Mendengar itu bocah gemoy itu langsung berlari menuju pintu untuk keluar ruangan. Elang hanya melongo menatap gadis kecil itu yang perlahan menghilang dari balik pintu.
*
Bersambung.....
zea - ankasa
zayn- senna
zio- ara
jadi triple z dan asa