NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Pungut

Pembalasan Anak Pungut

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Callista merupakan salah satu murid yang menjadi korban pem-bully-an. Ternyata dalang dari semua itu adalah Zanetha, adik kesayangannya sendiri. Sampai suatu hari Callista meninggal dibunuh oleh Zanetha. Keajaiban pun terjadi, dia hidup kembali ke satu tahun yang lalu.

Di kehidupan keduanya ini, Callista berubah menjadi orang yang kuat. Dia berjanji akan membalas semua kejahatan Zanetha dan antek-anteknya yang suka melakukan pem-bully-an kepada murid yang lemah.

Selain itu Callista juga akan mencari orang tua kandungnya karena keluarga Owen yang selama ini menjadi keluarganya ternyata bukan keluarga dia yang asli. Siapakah sebenarnya Callista? Kenapa Callista bisa menjadi anak keluarga Owen?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Mendonorkan Darah

Bab 4. Mendonorkan Darah

Bangunan sekolah di sayap kiri kebanyakan ruang praktek beberapa mata pelajaran, ruang kesehatan, dan perpustakaan. Jarang sekali murid-murid datang ke sana, kecuali bagi yang rajin.

"Aku pergi ke perpustakaan," jawab Bertrand.

"Aku juga ke perpustakaan, tetapi tidak melihat keberadaan kamu," ujar seorang murid lainnya.

"Aku melihat kamu masuk ke ruang kesehatan sambil membawa sesuatu yang berwarna merah. Aku mengira kamu akan makan dengan seseorang di sana," kata murid perempuan memberikan kesaksian.

Wajah Bertrand menjadi pucat dan terlihat gugup. Dia tidak menyangka kalau akan ada orang yang memergoki dirinya ketika melakukan hal itu.

"Apakah dia membawa benda ini?" tanya Charlie kepada murid perempuan itu.

"Iya, mirip. Aku melihatnya dari kejauhan, tidak tahu persisi seperti apa bentuk aslinya," jawab si murid perempuan.

Callista yang tahu siapa pelaku yang sebenarnya, memutuskan untuk menginterogasi Bertrand agar mengaku siapa yang sudah menyuruh dia. Namun, pemuda itu tidak mau mengaku.

"Aku melakukan semua kejahatan itu kepadanya karena urusan pribadi. Aku merasa sakit hati, setelah dia menolak cintaku," kata Bertrand dengan penuh keyakinan.

Pihak guru dan anggota OSIS, memutuskan untuk mengeluarkan Bertrand dari Sekolah Alexandria. Tentu saja banyak murid yang lain meminta keadilan untuknya. Karena sudah di-bully orang beberapa murid.

Setelah adanya kejadian ini, pihak sekolah membuat peraturan baru dan hukuman bagi si pelaku. Tentu saja ada yang pro dan kontra dengan kebijakan baru itu.

***

Beberapa hari berlalu, Callista selalu berusaha untuk menjauh dari Zanetha dan teman-temannya. Dia sedang disibukkan dengan OSIS karena mendapatkan pengaduan dari beberapa murid yang di-bully.

Callista mendapatkan surat dari seseorang yang bernama Vega. Dia mengaku murid kelas 1 dan ingin meminta tolong kepadanya. 

"Vega!" panggil Callista.

Callista di minta untuk datang ke halaman belakang sekolah. Namun, di sana tidak ada siapa-siapa di sana.

"Apa Vega belum datang ke sini, ya?" Callista bermonolog.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang memukul kepala Callista dari arah belakang. Gadis itu pun jatuh tidak sadarkan diri.

***

Callista merasakan kepalanya sakit sekali. Dia membuka mata dan mendapati dirinya sedang berada di ruang kesehatan sekolah. Tidak ada siapa-siapa di sana, bahkan perawat yang selalu menjaga setiap waktu tidak ada.

"Aduh, sakit!"

"Siapa yang sudah membawa aku ke sini, ya?"

Callista mencoba bangun, tetapi pandangannya terasa berkunang-kunang. Jadi, dia memutuskan untuk kembali berbaring.

Terdengar bunyi pintu dibuka dan terlihat ada Charlie masuk sambil membawa nampan berisi teko dan gelas. Pemuda itu tersenyum tipis ketika melihat Callista sudah bangun.

"Bagaimana keadaan kamu?" tanya Charlie sambil meletakan nampan itu di meja kecil di samping brankar.

"Kepala aku pusing dan bagian belakang kepala sakit," jawab Callista lirih.

"Minum obat ini dulu. Ini bisa menghilangkan rasa sakit," kata laki-laki berseragam sekolah.

Callista pun meminum obatnya setelah di bantu duduk bersandar. Rasa pahit dan bau langsung dirasakan olehnya ketika memasukan obat ke mulutnya.

"Apa kamu yang sudah membawa aku ke sini?" tanya Callista kepada Charlie.

"Iya. Tadi, aku tidak sengaja menemukan kamu sedang terbaring tidak sadarkan diri di belakang gedung sekolah," jawab Charlie.

"Apa tidak ada siapa-siapa ketika kamu datang ke sana?" tanya gadis itu lagi.

"Tidak ada siapa-siapa," jawab Charlie.

***

Sepulang sekolah, Callista berniat kembali ke halaman belakang sekolah. Dia ke sana untuk mencari petunjuk tentang si pelaku yang sudah menyerangnya secara tiba-tiba. Namun, panggilan seorang guru kepadanya membuat dia urung melakukan hal itu.

"Callista, kamu ditunggu oleh supir jemputan," kata laki-laki paruh baya yang memiliki kening lebar.

Ternyata benar saja, supir keluarga Owen sedang menunggu dirinya di depan pintu masuk bangunan sekolah. Sudah beberapa bulan ini dia jarang pulang dengan mobil jemputan. Alasannya karena Callista terlalu lama di kelas dan Zanetha sudah ingin pulang. Jadinya, gadis itu pulang naik trem.

Dalam perjalanan Callista tidak banyak bicara. Dia tersadar kalau jalan yang mereka lalui bukan menunju arah kediaman keluarga Owen.

"Clif, kita mau ke mana?" tanya Callista.

"Ke rumah sakit, Nona," jawab sang supir.

Tentu saja ini membuat Callista menjadi heran. Dia menduga kalau keluarga Owen mengirimkan supir karena mengetahui dirinya yang sedang terluka.

"Apa mereka benar-benar menghawatirkan diriku yang sedang terluka ini? Siapa yang sudah memberi tahu mereka kalau aku di serang ketika di sekolah?" Callista bertanya-tanya di dalam hati.

"Apa Zanetha? Sepertinya mustahil. Karena dia sangat menginginkan aku celaka dan terluka," batin Callista.

Begitu mobil sampai ke bangunan besar dengan tanda palang merah yang menjadi simbol ciri khasnya, Callista di suruh mendatangi ruang yang tertulis di secarik kertas. Begitu dia turun, supir itu langsung pergi meninggalkan dirinya. Tentu saja ini semakin membuat dia terheran-heran.

Callista pun mencari ruangan yang tertulis di kertas itu. Dia sudah bertanya kepada penjaga rumah sakit dan tempatnya berada di lantai tiga.

"Kenapa Zanetha bisa mengalami kecelakaan lagi?" tanya Michael Owen dengan nada gusar.

"Dia terjatuh dari kuda dan terseret beberapa meter yang mengakibatkan kepala dan punggungnya terluka parah," jawab Hannah dengan terisak.

"Bukannya kamu tahu sendiri golongan darah Zanetha itu langka yang punya," ujar laki-laki berparas tampan dan memiliki tubuh yang gagah.

"Bukannya Callista juga memiliki darah yang sama dengan Zanetha. Suruh dia mendonorkan lagi darahnya!" titah Hannah.

Callista yang sudah sampai mendengar pembicaraan itu cukup terkejut. Dia memilih berdiri di balik pintu untuk mendengarkan pembicaraan pasangan suami-istri Owen.

Beberapa bulan yang lalu, dia juga memberikan donor darah untuk Zanetha, ketika gadis itu terkena penyakit dan membutuhkan transfusi darah. Mau tidak mau, Callista mendonorkan darahnya demi kesembuhan sang adik.

"Lalu, sekarang Callista mana?" tanya laki-laki yang berpakaian rapi dan berharga mahal.

"Clif sedang menjemputnya di sekolah," jawab wanita paruh baya yang berpenampilan elegan.

Callista yang sudah tahu kebusukan Zanetha dan keluarganya, tidak mau dibodohi lagi oleh mereka. Maka, dia pun beranjak pergi dari sana secara diam-diam.

"Callista, mau ke mana kamu?" Terdengar suara Michael Owen yang membuat gadis itu menghentikan langkahnya.

Tahu apa yang akan terjadi kepadanya, Callista berusaha mencari cara agar bisa terlepas dari jerat keluarga Owen. Apalagi sekarang darahnya sedang dibutuhkan oleh Zanetha, orang yang menjadi dalang perundungan terhadap dirinya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Callista bertanya di dalam hatinya.

"Callista," panggil laki-laki yang dahulu begitu dihormati dan dibanggakan oleh gadis itu.

"Eh, aku mau mencari jam tangan. Sepertinya hilang entah di mana, Pa," balas Callista sambil menunjukkan pergelangan tangan yang polos tidak ada benda yang biasanya melingkar di sana.

"Itu nanti Papa belikan yang baru. Sekarang ada yang yang lebih penting yang harus kamu lakukan!" titah Michael Owen menggandeng tangan anaknya menuju ke sebuah ruangan tempat transfusi darah.

Callista kali ini tidak bisa lolos. Meski merasa tidak rela dia memberikan darahnya kepada sang adik.

1
Star Ir
saya juga meles bayar pajak ujung2nya di korup sama pejabat tp mau gimana tetep bayar pajak 🤣🤣🤣
Gencya
seru thor lanjut
Sugiharti Rusli
benar" jahat sekali yah si Zanetha
Sugiharti Rusli
lho berarti dia tetap putri keluarga Owen dunk, walo anak di luar nikah
Sugiharti Rusli
wah siapa yah yang menyapa Callista tuh
Sugiharti Rusli
si Zanetha bisa dibilang Psyco gasih nih orang yah,,
Sugiharti Rusli
miris sekali yah tingkah si Zanetha, masih anak sekolah lho dia tapi otak kriminalnya uda berbahaya sekali
Sugiharti Rusli
parah sekali yah pembullyan yang dilakukan mereka uda main fisik hingga korbannya bisa tewas sekalipun
Sugiharti Rusli
masa sih itu ulah si Henry sendiri, apa motifnya yah dan dia kasih petunjuk juga ke Callista
Sugiharti Rusli
lho dulu si Calista ga mengalami hal ini yah
Sugiharti Rusli
seandainya yah bisa seperti Calista, kejahatan pasti bisa segera terungkap dan dulu kenapa kasus Bella ga terungkap
Rina Yuli
Luar biasa
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
makin seru... si zanet kenpa anda tdak sdar diri....
Sugiharti Rusli
menarik sih,,,
Sugiharti Rusli
setting kisahnya di luar yah ini, semoga menarik yah kisahnya
😚Pejuang Tangguh😚: iya, Kak
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
sedia payung sebelum hujan...
jngan lengah ya callista... karena boom wktu menunggumu... apalgi dngan perbhan si zanet nntinya yg hbis oprasi...
R@3f@d lov3😘
menarik
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
apa callista menerima henry ya ..
semoga saja...
watini
wah,di luar prediksi BMKG inih.moga semua baik2 aja
watini
ternyata kelakuan zanetha emang turunan dari kakek moyangnya yg gak beres.pantau terus thoor,Jan Ampe pestanya kacau.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!