NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Hot Duda

Menikah Dengan Hot Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Paksaan Terbalik
Popularitas:360.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Mutzaquarius

Hari pernikahan adalah hari bahagia, dimana di satukan nya dua hati dalam satu ikatan suci. Tapi sepertinya, hal itu tidak berlaku untuk Keyra.
Tepat di hari pernikahannya, ia justru mengetahui pengkhianatan calon suaminya selama ini dan hal itu berhasil membuat hati Keyra hancur. Dia menyesal karena tidak mendengarkan keluarganya dan memilih percaya pada calon suaminya.
Tapi, nasi sudah menjadi bubur dan Keyra harus menerima semua konsekuensinya.
Keyra dengan tegas membatalkan pernikahan mereka di depan tamu undangan. Tapi, ia juga berkata jika pernikahan ini tetap akan di gelar dengan mengganti mempelai pria. Dia menarik seorang pria dan memaksanya menikah dengannya tanpa tahu, siapa pria itu.
Bagaimana kehidupan Keyra selanjutnya? Akankah pernikahan Keyra berakhir bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Di salah satu pusat perbelanjaan besar di pusat kota, Keyra dan Clarissa tengah sibuk memilih-milih baju dan aksesori di sebuah butik ternama. Clarissa tampak antusias, mencoba berbagai pakaian, sementara Keyra mengikuti dengan senyum tipis, melihat mertuanya yang begitu kesulitan menentukan pilihan setiap baju yang ia sukai.

“Keyra, menurutmu warna mana yang cocok untuk mommy?” tanya Clarissa sambil memegang dua dress berwarna berbeda.

Keyra menatap dress itu sejenak sebelum mengangguk. “Semua cocok untuk mommy. Warnanya tidak mencolok dan cocok dengan warna kulit mommy.”

Clarissa tersenyum mendengar pujian itu. Mereka melanjutkan menyusuri rak-rak pakaian hingga tiba di bagian pakaian dalam. Clarissa berhenti di depan rak yang memajang lingerie dengan desain elegan namun menggoda. Mata Clarissa berbinar saat melihat salah satu koleksi yang menarik perhatiannya.

Tanpa sepengetahuan Keyra, ia mengambil salah satu lingerie berwarna lembut, tidak terlalu mencolok, tapi cukup untuk memancarkan kesan menggoda. Dalam hati, Clarissa tersenyum, terbesit ide cemerlang di kepalanya. "Kau harus berterima kasih pada mommy, Alexio," batin Clarissa.

Setelah mendapatkan pilihan desain yang pas, Clarissa menghampiri kasir dan membayar barang tersebut. Sesekali, ia melirik Keyra yang tengah sibuk memilih aksesoris yang tidak jauh darinya.

Setelah puas berbelanja, mereka meninggalkan pusat perbelanjaan dan kembali menuju rumah keluarga Wiratama. Clarissa membuka pembicaraan ringan selama dalam perjalanan pulang. “Mommy sangat senang hari ini. Mommy harap, kau bisa sering-sering mengunjungi mommy. Jadi, kita bisa pergi berbelanja bersama."

Keyra tersenyum kecil, meski dalam hati ia merasa sedikit canggung. “Iya, mom. Aku juga senang bisa menghabiskan waktu dengan mommy.”

Sesampainya di rumah, mereka disambut oleh aroma masakan yang menggoda dari dapur. Makan siang telah disiapkan oleh para pelayan, dan di meja makan, Alexio dan Alex sudah duduk, siap menyantap makanan.

"Kalian sudah pulang? Bagaimana? Apa hari ini sangat menyenangkan?" tanya Alex.

"Iya, sayang. Hari ini kami bersenang-senang. Lihat! Kami membeli banyak barang." Clarissa mengangkat kedua tangannya, memperlihatkan beberapa paperbag yang ada di tangannya.

"Ya sudah, sekarang duduklah! Kita makan bersama."

Keyra tersenyum dan mengangguk pelan, ia menarik kursi di samping Alexio dan duduk di sana. Dia menarik nafas dalam, mencoba mengabaikan rasa canggung dan ekspresi dingin suaminya.

Sementara Clarissa tersenyum , merasa sangat puas. Ia berharap rencananya akan membuahkan hasil seperti yang ia inginkan..

Setelah makan siang selesai, Keyra menemani Clarissa di dapur. Awalnya ia hanya duduk di meja dapur, memperhatikan Clarissa mengatur bahan-bahan masakan. Namun, seiring waktu, ia mulai membantu, mencuci sayuran, mengaduk adonan, dan mendengarkan Clarissa berbicara tentang makanan kesukaan Alexio.

"Mommy tidak menuntut mu untuk bisa memasak, tapi alangkah baiknya jika kau tahu apa yang di sukai dan tidak di sukai Alexio," ujar Clarissa

Keyra tersenyum simpul. "Aku memang tidak ahli dalam memasak, tapi setidaknya, ada satu atau dua jenis masakan yang bisa aku masak."

"Benarkah? Wah, kapan-kapan mommy ingin mencoba masakan mu."

"Jangan, mom, maksud ku ... biarkan aku belajar dulu," sahut Keyra.

Clarissa tersenyum tipis, mereka terus berbincang, sampai-sampai tanpa sadar waktu berlalu dengan cepat.

Alexio muncul di dapur, memandangi keduanya yang tampak asyik, sampai-sampai tidak menyadari kehadirannya di sana. “Keyra, ayo kita pulang," ajaknya singkat.

Keyra menoleh. “Baik, aku akan bersiap,” jawabnya.

Clarissa tersenyum melihat keduanya. “Tunggu sebentar, sebelum kalian pergi, mommy punya sesuatu.”

Dia keluar sebentar dari dapur dan kembali dengan beberapa paperbag di tangannya. "Ini untukmu, Key," ucapnya sambil menyerahkan paperbag itu.

Keyra terkejut. “Mom, ini terlalu banyak. Aku tidak bisa menerima semuanya.”

“Jangan begitu. Anggap saja ini hadiah kecil dari mommy,” ujar Clarissa sambil menepuk lembut tangan Keyra.

"Terima kasih, mom," ucap Keyra. Dia keluar dari dapur, membawa paperbag-paperbag tersebut, diikuti oleh Alexio. Namun tiba-tiba, Clarissa menahan Alexio dan membisikkan sesuatu ke telinganya, membuat pria itu sedikit terdiam.

“Sering-seringlah mengajak Keyra keluar, Alexio,” bisiknya dengan nada tegas namun penuh perhatian. “Wanita suka dimanja, dan mungkin itu salah satu cara agar kau bisa lebih dekat dengannya.”

Alexio hanya mengangguk kecil, tanpa memberikan respons lebih. Setelah itu, mereka berpamitan dan meninggalkan rumah utama keluarga Wiratama.

...****************...

Setibanya di apartemen, Keyra segera meletakkan paperbag belanjaan di meja, di kamarnya. Ia penasaran dengan barang-barang yang diberikan Clarissa, lalu mulai mengeluarkan isinya satu per satu. Gaun, sepatu, hingga aksesoris cantik, semuanya ia coba tempelkan di tubuhnya sambil bercermin di depan kaca besar di kamarnya.

Alexio yang sedang duduk di sofa sambil membuka laptopnya, sesekali melirik ke arah Keyra. Awalnya, ia tidak terlalu peduli, tetapi ekspresi Keyra yang senang setiap mencoba barang-barang itu menarik perhatiannya

"Mommy benar-benar tahu seleraku. Aku pikir tadi dia membeli untuk dirinya sendiri," gumam Keyra, melihat pantulan dirinya di cermin saat menempelkan gaun di tubuhnya. Namun, ekspresi wanita itu berubah ketika membuka paperbag terakhir. Alisnya terangkat tinggi saat melihat isi paperbag itu, sebuah lingerie berwarna lembut dengan desain menggoda. Matanya membelalak, ia buru-buru memasukkan kembali lingerie itu ke dalam paperbag.

Namun terlambat, Alexio sudah berdiri di depannya, dan dengan cepat merebut paperbag itu dari tangannya. "Apa ini?" tanyanya dengan nada datar, namun sorot matanya penuh tanda tanya.

"Alexio, kembalikan itu," ucap Keyra gugup, berusaha merebut paperbag tersebut.

Alexio mengeluarkan lingerie dari dalam paperbag dan memandanginya dengan alis terangkat. "Kau sengaja membeli ini?" tanyanya dengan nada setengah menggoda, namun matanya tetap tajam.

Keyra segera menggeleng dengan wajah memerah. "Tidak! Itu bukan aku yang beli, itu... itu pasti milik mommy!"

Alexio menyipitkan matanya, mencoba membaca ekspresi Keyra. Setelah beberapa detik, sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman kecil yang sulit ditebak. "Apa kau pikir aku bodoh? Mana mungkin ini milik mommy?" ucapnya dengan nada datar, namun jelas ada nada godaan di baliknya.

Keyra tidak menjawab, hanya memalingkan wajahnya yang semakin memerah.

"Bukankah, apa yang sudah dibeli, seharusnya dipakai?" ucap Alexio tiba-tiba. Ia melangkah mendekat, memegang lingerie itu di depannya, membuat Keyra mundur selangkah dengan wajah yang semakin memanas.

"Alexio, berhenti bercanda. Aku tidak akan—"

"Tidak ada yang bercanda di sini," potong Alexio, matanya menatap langsung ke arah Keyra. "Kalau ini memang untukmu, kenapa tidak dicoba saja?"

Keyra terdiam, bingung harus bereaksi bagaimana. Ia tidak tahu apakah Alexio serius atau hanya membuatnya gugup. Yang ia tahu, suasana di ruangan itu mendadak terasa sangat panas, dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Melihat Keyra yang semakin gelisah, Alexio menyeringai tipis sebelum akhirnya menyerahkan kembali lingerie itu kepadanya. "Baiklah, aku tidak akan memaksamu," katanya sambil berbalik, kembali duduk di sofa. "Tapi kalau kau berubah pikiran, kau tahu di mana aku berada."

Keyra menatap Alexio yang kembali santai di sofa, lalu menunduk menatap lingerie di tangannya dengan raut wajah kesal. Dia melempar lingerie tersebut seraya berkata dengan tegas. "Aku tidak akan memakainya, apalagi memperlihatkannya pada orang yang tidak menghargai pernikahan."

Langkah Alexio terhenti, ia berbalik menatap tajam Keyra. "Apa maksudmu? Siapa yang tidak menghargai pernikahan?"

"Tentu saja, kau." Keyra mengangkat tangannya, memperlihatkan cincin di jari manisnya. "Kau bahkan tidak mau memakai cincin pernikahan kita. Apa namanya jika tidak menghargai pernikahan kita, hah?"

"Aku tahu, aku yang memaksamu menikah denganku. Tapi kau harus ingat kesepakatan kita. Selama semua belum berakhir, kita adalah suami istri yang sah," lanjut Keyra, penuh emosi.

Alexio mengepalkan tangannya erat. Dia mendekati Keyra dengan tatapan yang tajam dan mencengkeram erat lengannya.

"A-apa yang kau lakukan?" Keyra mencoba melepaskan diri dari Alexio, namun sia-sia karena kekuatan tidak sebanding dengannya.

"Kau ingin tahu kenapa aku tidak memakai cincin pernikahan kita?" Alexio melepas paksa cincin di jari Keyra dan memperlihatkan ukiran nama di sana. "Lihat baik-baik! Nama siapa yang terukir di sini? Apa kau pikir aku masih mau memakainya, hah? Harusnya, kau membuang cincin ini, tapi kau justru memamerkan nya dengan bangga di depan teman-teman mu. Apa kau masih mencintainya, hah?"

Tubuh Keyra membeku. Ia bahkan lupa jika cincin itu ia siapkan dengan ukiran nama nya dan nama Frans. "A-alexio, a-aku benar-benar lupa jika ... "

Alexio mengangkat tangannya, meminta Keyra untuk diam. Dia merogoh sakunya, mengeluarkan kotak yang selalu ia bawa. "Aku merasa seperti orang bodoh sekarang." Dengan kasar, ia melempar kotak tersebut dan pergi dari sana.

1
Heri Wibowo
lanjut Thor
jaran goyang
ᴀsʟ ᴋᴀᴜ ᴛᴀᴜ ᴋᴇʏ... ᴛᴜ sᴇᴍᴜᴀ ᴜʟᴀʜ ᴅᴇᴅ ᴍᴜ🤣
jaran goyang
😭😭😭😭😭😭😭
Asyatun 1
lanjut
Nur Adam
lnju
Reni Anjarwani
lanjut makin seru thor doubel up thor
Dewi Oktavia
musuh dalam selimut
Sleepyhead
🤣🤣 Nah lol keceplosan
Sleepyhead
Huuuwww this is too sweet to remember
Dewi Oktavia
y ampun,habis lah persahabatan
Dewi Oktavia
wkwkwkwkwkw,seru tor
💂🏻‍♀️vs 👠
tapi apdetnya cuma 1 😭 whaiiiiiiiii 🦖🦖🦖
Dewi Oktavia
y ampun masih pagi, sudah berkedut😵‍💫🫣🫨
Dewi Oktavia
maksud y
Dewi Oktavia
apa milik kamu,😂🤣😜, bukan y kamu yang selingkuh y😜
Nar Sih
ahir nya kerinduan mu dgn momi flora terbls kan ya key ,semoga anak nya cpt sehat lgi ya kak thor
Sri Fitri Yanti
cepat sembuh buat anaknya yaa Thor
author juga jaga kesehatannya, jangan sampe ikut sakit yaaa thor
Aidah Djafar
Alex tamu undangan jadi mempelai pria 🤗
Aidah Djafar
mampir Thor 🙏
nyimak ..
Asyatun 1
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!