TUJUH PEDANG PELINDUNG

Di bawah hujan yang turun dengan sangat deras. Mereka berdua saling melihat satu sama lain karena masih kebingungan dengan apa yang terjadi.

"Dari mana kau berasal?" tanya ksatria itu

Ziaz pun memperlihatkan lambang kerajaan cahaya di jubah miliknya. Ksatria itu pun langsung tersenyum dan mengucapkan sesuatu yang membuat Ziaz sangat terkejut.

"Apa nama keluarga mu adalah Blue?" ucapnya

Ziaz yang mendengar itu pun sangat terkejut. "Bagaimana kau tau?" ujarnya

Ksatria itu pun memperkenalkan dirinya sebagai keturunan dari Ksatria Cahaya yang berasal dari Kerajaan Petir. "Namaku Lawkei Yellow, lalu kau?"

"Ziaz... Ziaz Blue... Kenapa pedang pelindung berwarna kuning bisa berada pada mu?" ucap Ziaz

"Hmm? Bukannya itu sudah jelas, karena aku adalah keturunan dari Ksatria Cahaya yang memakai pedang pelindung berwarna kuning, satu abad yang lalu." kata Lawkei

Ziaz yang mendengar itu merasa kebingungan karena dia tiba tiba memberikan pertanyaan yang aneh.

"Kenapa pedang itu bisa berada di Kerajaan Petir? Bukannya pedang pelindung muncul di Kerajaan Cahaya?" ucap Ziaz

Lawkei yang mendengar itu pun langsung tertawa. "Kau berpikir kalau semua Ksatria Cahaya itu berasal dari Kerajaan Cahaya? Mereka semua awalnya merupakan kandidat terbaik dari masing masing Kerajaan di dunia,"

"Apa maksudmu? Bagaimana bisa Raja Cahaya pertama meminjam Ksatria Kerajaan lain," ucap Ziaz dengan nada serius

"Sepertinya kakek mu tidak bercerita terlalu banyak ya?" ujar Lawkei

Lawkei pun menjelaskan kalau saat itu Raja Cahaya pertama ingin membentuk sebuah tim Ksatria Cahaya yang di isi 7 Ksatria terbaik dari masing masing kerajaan di dunia.

"Hal tersebut awalnya sangat di bantah oleh Raja Kerajaan lain karena mereka semua tidak ingin kehilangan satu Ksatria terbaik mereka." ucapnya Lawkei

Namun karena Raja Cahaya mengatakan kalau para Ksatria yang dia pilih itu akan menyelamatkan dunia suatu saat nanti. Para Raja Kerajaan lain pun memutuskan untuk menyetujuinya dengan satu syarat.

"Apa syarat yang di berikan oleh para Raja Kerajaan lain kepada Raja Cahaya pertama?" tanya Ziaz kepada Lawkei

"Syarat yang mereka ajukan adalah, para Ksatria yang di pilih oleh Raja Cahaya harus di kembalikan setelah Raja Cahaya tiada atau turun dari kursi tahtanya,"

"Di kembalikan..." kata Ziaz yang kebingungan

"Setelah tragedi itu, para Ksatria Cahaya kembali kepada Kerajaan mereka masing masing, kakek ku awalnya tidak ingin kembali dan akan memburu para prajurit Kegelapan yang tersisa bersama kakek mu." ujar Lawkei

Ziaz yang mendengar itu mulai merasa kalau kakeknya terlalu banyak menutupi sesuatu kepada dirinya. "Jadi begitu ya... Kakek mu ternyata lumayan akrab dengan kakek ku ya," ucapnya

"Tidak heran kenapa aku bisa mengetahui kalau kau seorang Blue, karena kakek ku pernah menceritakan kalau ada Ksatria Cahaya yang sangat lincah dan kuat, yang merupakan kandidat terbaik dari Kerajaan Cahaya." kata Lawkei

Disisi lain, Raja Yuto pergi ke kediaman keluarga Blue, dia pun mengetuk pintu sambil memanggil orang di dalam. "Permisi! Apa ada orang!" ujarnya

Ibu Ziaz pun pergi membukakan pintu, dia pun sangat terkejut melihat Raja Yuto yang datang ke kediaman keluarga Blue. "Yang mulia? Ada apa?" tanyanya

"Sudahlah jangan memanggilku dengan sebutan itu, lagian kita dulu berasal dari angkatan yang sama saat masih muda." ujar Raja Yuto

"Kenapa kau datang malam malam begini?" tanya ibu Ziaz

Raja Yuto pun melihat ke dalam kediaman keluarga Blue. "Apa Ziaz sedang pergi? Komandan Tera menyuruh ku untuk memanggil Ziaz karena dia telah ikut dalam strategi yang di buat oleh Komandan." ucapnya

"Eh? Apa maksudmu? Kenapa tiba tiba membuat strategi besar sampai melibatkan Komandan?" tanya ibu Ziaz

Raja Yuto pun langsung ingin membahas apa yang sebenarnya terjadi. "Sebaiknya kita tidak membicarakan hal ini di luar ruangan bukan?" ujarnya

Ibu Ziaz yang paham pun langsung menyuruh Raja Yuto untuk masuk dan duduk di ruang tamu terlebih dahulu.

Sambil menghidangkan teh terbaik di Kerajaan Cahaya, ibu Ziaz mulai bertanya kepada Raja Yuto. "Apa yang sebenarnya sedang terjadi?" tanyanya

Raja Yuto pun menghela nafasnya. "Para Kegelapan mulai beraksi kembali sepertinya..." ucapnya

Ibu Ziaz yang mendengar itu pun sangat terkejut. "Apa? Tapi bukannya mereka muncul terakhir kali 25 tahun lalu?"

"Kemarin malam desa yang ada di perbatasan Kerajaan Cahaya di serang oleh seseorang, saat aku bertanya apa saja ciri ciri orang tersebut, penduduk desa memberikan ciri ciri orang tersebut yang sangat mirip seperti yang kita temui saat menjalan misi 25 tahun lalu." ujar Raja Yuto dengan nada serius

Ibu Ziaz yang mendengar itu pun tidak sengaja menjatuhkan tempat untuk menuang air teh. "Tidak mungkin..." katanya

Raja Yuto pun mulai menceritakan kembali kejadian 25 tahun lalu...

Pada saat itu mereka masih berumur 17 tahun dan sedang di tugaskan dalam sebuah misi yaitu menyelidiki tentang gunung merapi yang berada di dekat perbatasan kerajaan api.

Ibu Ziaz dan Raja Yuto pun berada dalam satu tim yang berisikan 10 orang ksatria muda. Mereka semua di perintahkan langsung oleh Raja Cahaya ketiga untuk membantu ksatria kerajaan api dalam menyelidiki gunung tersebut.

"Apa rencana mu kali ini Yuto? Apa kau ingin naik ke atas gunung itu?" tanya ibu Ziaz yang masih sangat muda

"Itu lumayan mustahil, aku akan meleleh sebelum sampai di atas sana." ucap Raja Yuto yang masih sangat muda

Tiba tiba mereka mendengar seseorang yang teriak dari balik kegelapan di malam hari itu. Mereka berdua pun bergegas pergi melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Namun mereka berdua sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat. Seseorang dengan berjubah hitam dan mata berwarna merah menyerang seluruh anggota milik tim Kerajaan Cahaya dan hanya menyisakan Raja Yuto dan Ibu Ziaz saja.

"Huh... Apa yang telah kau lakukan huh!" ujar Raja Yuto yang kesal

Dengan marah dia pun menyerang orang tersebut, sedangkan ibu Ziaz pergi membantu para anggota yang sedang terluka.

"Bertahanlah!" ucap ibu Ziaz sambil menolong anggotanya

Raja Yuto pun bertarung dengan sangat sengit melawan orang tersebut. Namun saat Raja Yuto hampir terkena tebasan dari orang itu, Raja Kerajaan Api pun datang dan langsung melukai dada dari orang itu. Namun orang tersebut masih bisa tersenyum dan merubah menjadi asap berwarna hitam.

"Apa kalian tidak apa apa? Hey medis! Cepatlah!" ujar Raja Api

"Siapa orang itu tadi Yang Mulia?" tanya Raja Yuto yang sedang terbaring karena kehabisan tenaga

"Dia itu tadi sepertinya Ksatria Kegelapan nomor 12, kau sudah hebat bisa bertahan melawannya." kata Raja Api

Raja Yuto pun melihat sekelilingnya. Dia melihat para anggotanya yang sedang terluka karena kelalaiannya.

"Sial!" teriak Raja Yuto pada saat itu

___ END CHAPTER 4 ___