sudah 6 tahun Freya menikah dengan Abigail Maulana Ferdian, mereka telah di karuniai seorang putri yang sudah berusia 5 tahun.tapi Abi tidak pernah menganggap mereka karena Abi tidak mencintai Freya bahkan saat Freya mengandung dan melahirkan dia tidak perduli karena pernikahan mereka terjadi karena suatu insiden.
"5 tahun mas,,, selama 5 tahun apa pernah mas menggendong atau memperhatikan Dania? " tanya Freya yang mengangkat satu tangan nya.
"karena saya tidak Sudi menggendong anak itu!" ucap Abi.
"kenapa, apa karena Dania terlahir dari wanita miskin seperti ku dan bukan anak seorang model, ingat mas yang anak kandung mu adalah Dania bukan Sherin!" ucap freya.
"iya karena anak itu terlahir dari wanita kampung seperti mu!"ucap Abigail kejam setelah itu dia meninggalkan Freya yang mematung mendengar ucapannya.di saat Freya menangis sebuah tangan kecil menghapus air mata nya.apakah Freya akan bertahan sedangkan yang menjadi alasan nya bertahan sudah menyerah??
baca cerita selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
"bukan untuk saya!" ucap tuan Felix
"lalu?" tanya Tasya
"untuk anak saya Zaki al barak!"ucap nya lantang tapi hanya orang terdekat yang mendengar nya sehingga mereka yang berada di dekat nya memandang tuan cekik termasuk Abi.
mendengar itu Tasya tersenyum puas,apalagi melihat wajah kakak ipar dan juga keponakan nya.
"bagus,, tunggu setelah dia bercerai dan akan ku pastikan itu tak akan lama lagi?" ucap Tasya yang masih menampakan senyum licik nya sembari melirik kerah Abi.
"apa saya bisa ke sana?" kata istri tuan felix yang langsung mendapat kan anggukan dari nyonya Tasya.
Saat nyonya Arumi ingin menghampiri Freya tiba-tiba dia menoleh.
"apa nyonya Sintya tidak ingin ke sana ?" tanya nyonya Arumi.
"saya_,?"
"ayolah,, kita temani nyonya Arumi untuk menemui calon mantu dan juga calon cucu nya?" kata nyonya Tasya, mau tidak mau Sintya pun mengikuti orang itu.
sedangkan Abi jangan di tanyakan lagi perasaan nya seperti apa,tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.
"Freya?" panggil Tasya setelah mereka berada di dekat meja Freya.
"Oma?" panggil Dania senang karna melihat Tasya.
"Tante? Panggil Freya.
Dan tatapan Dania mengarah ke wanita paruh baya yang juga menatap nya tapi Dania langsung berpindah ke nyonya Arumi.
"Hay sayang?" sapa nyonya Arumi me noel pipi Dania.
"nyonya siapa?" tanya Dania yang tidak mengenal Arumi.
"panggil Oma saja seperti kamu memanggil Oma Tasya" pinta nyonya Arumi,tapi Dania tidak langsung mengiyakan dia melihat ke arah bunda nya sedangkan bunda nya melihat Tante Tasya.
setelah mendapat kan anggukan dari nyonya Tasya Dania pun kembali melihat Dania dan dia mengangguk kecil.
"baik lah Oma?" kata Dania tersenyum lebar.
dan itu tidak terlepas dari penglihatan Abi dan juga mama nya.
"ayo duduk,kenapa cuma berdiri?" kata Tasya yang menyuruh duduk.
"kamu sudah sekolah?" tanya nyonya Arumi
"sudah?" jawab Nia.
"TK di mana?" tanya nyonya Arumi.
"TK di Al iklas Oma?" akunya jujur.
"kalian cuma berdua?" tanya nyonya arumi lagi sehingga ke tiga orang dewasa itu hanya menyimak.
"iya ?" jawab Dania polos.
"ayah Nia kemana?" tanya nya lagi seperti nya nyonya Tasya sudah tidak sabar lagi.
"ayah Nia_?" ucapan Nia terhenti sejenak karena menatap wajah bunda nya.
"ayah Nia ke kenapa? Ayah Nia sakit?" tanya nya lagi karena dania menghentikan ucapan nya.
Nia menggelengkan kepala pala nya.
"Nia tidak tau,, dari kecil Nia sama bunda saja?" ucap nia yang membuat ke orang dewasa itu saling melihat.
"maksud Nia, Nia tidak melihat ayah atau Nia_ ,,?"
"maaf nyo nya sepertinya kita bahas yang lain saja?" ucap Freya yang menghentikan ucapan Arumi karena Freya melihat wajah Nia yang ingin menangis.
"oh,,, maaf kan saya,soal nya dari tadi saya cuma melihat kalian berdua" akunya cepat.
Sedangkan nyonya Sintya entah kenapa merasakan sesak mendengar ucapan Nia yang tidak tau ayah nya, tepat nya tidak mengakui bahwa dia punya ayah.
"nyonya Sintya kenapa?" tanya nyonya Arumi melihat perubahan wajah Sintya.
"saya tidak apa-apa nyonya?" jawab nya gugup.
dan setelah itu mereka pun melanjut kan dengan makan-makan di iringi canda tawa dan tingkah lucu nya Dania yang menceritakan tentang keseharian nya di rumah.
tapi berbeda dengan nyonya Sintya,mendengar itu dan melihat Dania yang akrab dengan nyonya Arumi membuat nya tidak suka. Apalagi Dania memanggil nya dengan sebutan nyonya padahal dulu dia sendiri yang menolak Dania memanggil nya eyang.
"kapan -kapan kamu mau tidak,main di rumah Oma?" tanya Arumi di sela canda nya.
"Nia si mau-mau saja, tapi kasian bunda sendiri di rumah dan lagian om Denis dan om Daren kalau tidak ada Nia mereka suka ngutang?" adunya yang membuat nyonya Arumi dan Sintya menatap nya.
"Freya membuka kios kecil-kecilan di rumah kontrakan nya dan kebetulan di sana ada anak kos yang tinggal dan mereka suka ngutang begitu?" ucap nyonya Tasya yang Menjelaskan nya karena melihat wajah kebingungan dari ke dua orang tersebut.
Beda dengan nyonya Arumi,nyonya Sintya memandang Dania dengan pandangan yang entah.
Sedangkan di meja yang tidak jauh dari Freya Abi tidak membuang pandangan nya dia melihat ke arah meja Freya dan melihat Dania yang berceloteh dengan senyum yang lebar walaupun dia tidak mendengar nya tapi dia bisa menebak apa yang mereka bicarakan.
"tuan Abi?" panggil tuan Felix. .
"iya,, tuan ?" ucap nya gugup karena ke dapan sedang menatap Dania.
"apa tuan abi mendengar penjelasan saya tadi?" kata tuan Felix.
"maaf kan saya seperti nya saya sedang tidak enak badan!" ucap nya datar dan langsung berpamitan.
setelah dia mengetahui tuan Felix ingin menjodohkan anak nya yang tidak laku-laku itu dengan Freya dia langsung tidak menyukai nya.
"enak saja ingin menjodohkan anak nya dengan istri orang!" ucap nya dalam hati.
Lalu dia melangkah kan kaki nya menuju ke meja tempat mama nya duduk.
"mama belum selesai?" tanya Abi datar tapi tatapan nya mengarah ke Dania,sedangkan Dania yang mendengar suara orang yang dia kenal, langsung menundukkan kepalanya. Kata-kata Abi yang Minggu lalu masih tertanam di ingatan nya. sehingga saat dia mendengar suara Abi sebisa mungkin Nia menghindar dan itu di sadari oleh Freya.
jangan lupa like dan komen nya kakak² readers ❤️
....ceritanya bagus sekali
Tetap semangat 🤗🤗🤗🤗