Kegagalan dalam membina rumah tangga dengan Alven, membuat Tamara memilih untuk hidup menjadi seorang single mom, membesarkan buah hatinya.
Sebuah Pengkhianatan sang suami membuat Tamara harus menelan pil pahit hidup dalam kesusahan. Karna dirinya hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi, saat perpisahannya dengan Alven membuat Tamara mau tidak mau, harus banting tulang, untuk menafkahi putrinya seorang diri.
Hingga pertemuan tak terduga dengan seorang pria bernama Regen Aditama. Yang kondisinya, sangat mengenaskan akibat kecelakaan tunggal yang ia alami.
Tamara berusaha mengeluarkan tubuh Regen dari mobilnya yang sudah mau terbakar.
Bagaimana kisah hidup Tamara setelah pertemuannya dengan Regen?
Dan bagaimana Perjuangan Tamara menafkahi sang putri pasca ditinggal nikah oleh sang suami? yuk simak ceritanya di "Jodoh kedu."
original by Morata
dilarang keras plagiarisme.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6. KEMBALI KE TANAH AIR
Beberapa minggu kemudian Alven dan Soraya pun melangsungkan pernikahan. Kedua orang tua Alven pun tersenyum bahagia melihat Sang putra menikah kembali pasca bercerai dengan Tamara.
Entah salah apa Tamara, membuat kedua orang tua Alven sepertinya bahagia dengan pernikahan kedua Putra mereka.
Tamara juga sudah mendengar kabar pernikahan mantan suaminya itu. Bahkan ia juga tidak diundang sama sekali. Padahal hasil pernikahan Tamara dengan Alven lahir seorang putri yang cantik seperti Fitricia
Tapi kedua orang tua Alven juga sepertinya mengacuhkan mereka berdua.
"Oke Mas, Semoga kamu bahagia dengan pernikahanmu kali ini. Aku harap kamu jangan menyesal nantinya."gumamnya dalam hati sembari melihat rekaman video yang dikirimkan oleh rekan kerja Alven kepada Tamara.
Rekaman video pernikahan Alven dengan Soraya. lagi lagi Tamara tersenyum getir, menatap foto dan video itu. Ia tidak ingin larut dalam kesedihan. Sehingga ia memilih untuk tetap berusaha agar dirinya dapat menafkahi putrinya walaupun dirinya hanya single Mom.
Cia datang menghampiri Tamara. "Ma kata orang-orang Papa menikah lagi."ucap Cia dengan nada suara khas anak kecilnya.
"Kamu tahu dari siapa sayang?"tanya Tamara penuh selidik.
Tante depan rumah, katanya Tante itu mendapatkan undangan pernikahan Papa."ucap Cia kepada Tamara. Ya, Tante yang dikatakan oleh Cia itu merupakan saudara jauh dari Alven.
Tapi sepertinya, tante yang dikatakan Cia itu kurang menyukai sosok Alven yang meninggalkan Tamara begitu saja bersama putrinya. Karena Wanita itu mengetahui siapa sosok Tamara yang sebenarnya.
Sejujurnya Rida kasihan melihat Tamara. Tapi dia juga tidak dapat berbuat banyak, karena sepertinya kedua orang tua Alven mendukung keputusan Putra mereka.
Entah setan apa yang merasuki hati dan pikiran Alven, sehingga hati nuraninya tertutup melihat Cia yang masih membutuhkan kasih sayang darinya.
Oleh karena itulah, Rida memilih untuk tidak menghadiri pesta pernikahan Alven untuk yang kedua kalinya. Kesel rasanya mendengar sikap dan tingkah laku Alven terhadap Tamara dan putrinya.
Ada kekesalan, tapi tidak dapat berbuat banyak. Karena yang menjalani kehidupan mereka sendiri.
Mendengar pertanyaan dari Cia, Tamara terdiam. "Sudah sayang, tidak perlu sedih mungkin suatu saat nanti kita akan menemukan kebahagiaan."ucap Tamara kepada putrinya sambil langsung meraih tubuh putrinya ke pelukannya.
****
Pagi hari yang indah matahari Sudah terbit Di ufuk timur. Tamara bangkit dari tempat tidurnya." Astagfirullah, ternyata sudah siang. aku ketiduran lagi habis salat subuh tadi."gumamnya dalam hati sambil memperhatikan raut wajah putrinya yang masih tertidur pulas.
Perlahan Ia bangkit, lalu masuk ke kamar mandi berniat untuk membersihkan diri. Setelah selesai membersihkan diri, Ia keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang dililitkan di tubuhnya.
Kemudian Ia membuka lemari, lagi lagi ia melihat baju Alven yang ada tertinggal di dalam lemari, membuat dirinya teringat saat kebersamaannya dengan Alven lima tahun belakangan ini.
Tamara langsung membalikkan tubuhnya, lalu kembali mengambil pakaiannya dan memakainya. Setelah memastikan penampilannya telah rapi, ia berlalu ke dapur berniat membuat sarapan untuknya dan juga putrinya.
Saat sarapan telah terhidang di meja makan sederhana itu, Tamara berlalu ke kamar berniat untuk membangunkan Cia. Tapi Tamara terhenyak ia tidak menemukan Cia di sana, sehingga dia sedikit panik memanggil-manggil nama Cia.
Ternyata Cia sudah berada di kamar mandi, Ia berusaha untuk mandi sendiri.
"Sayang kamu di sini?"tanya Tamara
"Iya mom, Cia kan sudah besar, Cia ingin mandiri dan ingin mandi sendiri." ucap Cia sambil tersenyum.
"Ya Allah, ternyata putriku sudah besar dan dia sudah mandiri."ucap Tamara sambil membantu Cia membersihkan dirinya.
Setelah Cia selesai mandi, Tamara langsung memakaikan pakaian untuk putrinya, setelah mengoles tubuh putrinya dengan menggunakan minyak kayu putih. lalu mengolesnya dengan bedak baby.
"Sekarang Putri Mama sudah cantik, bersih, dan wangi."ucap Tamara sambil langsung memberikan kecupan hangat di wajah tembam putrinya.
Sekarang kamu pasti sudah lapar, kita sarapan yuk." ajak Tamara kepada putrinya.
"Wah, Mama tau banget kalau Cia sudah lapar." ucapnya sambil nyengir kuda.
Tamara dan Cia berlalu ke ruang makan lalu mereka pun menyantap sarapan pagi yang sudah dihidangkan oleh Tamara. Terlihat Cia makan dengan lahap membuat Tamara tersenyum melihat putrinya.
Sementara di tempat lain, seorang pria yang telah menyelesaikan studinya S3 di luar negeri, berniat untuk segera kembali ke tanah air.
Ia sudah menghubungi ayahnya. Kalau dia ia akan kembali dan bersedia untuk memimpin perusahaan yang dipimpin oleh ayahnya sendiri..
Karena sebelumnya Tuan Aditama menghubunginya, kalau kondisi kesehatannya akhir-akhir ini sudah semakin menurun. Dan Sepertinya dia sudah tidak sanggup lagi untuk mengelola perusahaan miliknya. Ia ingin putranya yang mengelola saat ini.
Setelah melakukan mediasi dan pertimbangan yang cukup, akhirnya pria itu pun bersedia kembali ke tanah air. Pria itu pun menyetujui permintaan sang ayah karena dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada ayahnya.
Tepat pukul sebelas siang, pria itu sudah tiba di bandara Soekarno Hatta. Ia tidak memberitahu kalau saat ini dirinya sudah tiba di tanah air.
Perkiraan Tuan Aditama, paling dia akan tiba di tanah air satu minggu yang akan datang, sesuai dengan janji pria itu terhadap ayahnya.
Regen Aditama pria berusia tiga puluh enam tahun itu dengan tubuh kekar, dan atletis. Ia berjalan keluar dari bandara. Dia memilih naik taksi online dibandingkan harus dijemput oleh sopir yang bekerja di rumah utama keluarga Aditama.
Saat Regen Aditama sudah tiba di rumah utama keluarga Aditama, Tuan Aditama benar-benar terhenyak melihat putranya yang sudah tiba di rumah.
"Siang pa?"sapa Regen Aditama yang baru tiba dan langsung masuk ke dalam kamar Tuan Aditama karena saat ini Tuan Aditama sedang beristirahat di kamar, kebetulan hari ini hari libur. Sehingga Tuan Aditama berada di rumah.
"Apa kabar pa? tanya Regen kepada ayahnya
"Ya seperti yang kamu lihat, kondisi Papa akhir-akhir ini semakin menurun. tubuh Papa sudah semakin lemah mungkin sudah termakan usia." ucap Tuan Aditama sambil terkekeh.
Pria yang hampir berusia kepala tujuh itu berusaha bangkit dari atas ranjangnya.
" Sudah Pa, Papa istirahat saja, Regen tidak ingin terjadi sesuatu kepada papa. karenanya satu-satunya yang Regen punya hanya Papa." ucap Regen kepada Tuan Aditama.
"Re, usia Papa sudah senja. Papa tidak tahu kapan papa akan berpulang. Tapi sebelum Papa baru pulang, Papa ingin melihat pernikahan kamu untuk yang kedua kalinya. kamu tidak perlu mengingat masa lalu mu yang begitu kelam dengan mantan istrimu.
Sudah saatnya kamu meraih kebahagiaanmu, Papa juga ingin menimang cucu. Di usia Papa yang hampir kepala tujuh ini, Papa benar-benar menginginkan menimang cucu. Apakah kamu tidak ingin mengabulkan permintaan papa?"ucap Tuan Aditama kepada Regen Aditama putranya.
Regen menghela nafas panjang. Lalu Ia berusaha mengembangkan senyumnya. "Nanti akan Regen pikirkan, ya."sahutnya tidak ingin mengecewakan Tuan Aditama.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA TEMAN EMAK.
sebelum nya juga manggil ayah dan papa
cia... ciaa
kok manggil nya ganti² nggak angger sih Thor 🙏🏻🙂.