The Great Divine Lord (Tuan Ilahi Yang Agung)

...Siksaan Wendigo...

Lin Tian menggunakan kekuatan Necromancer dari Demi-Plane Spectral atau Undead Demi-Plane nya.

Ini membuat sebuah kekuatan hitam Necromancy yang hebat. Sebuah kekuatan yang mampu membuat seseorang ketakutan.

“ Jìnghuà xié líng dì sān chóng, qūzhú xié líng! ” Lin Tian merapalkan mantra dari kekuatan Necromancy nya, menciptakan sebuah tekanan yang membuat beberapa roh jahat bergetar disana.

Perut Lin Naoyi semakin membesar besarnya seperti wanita yang mengandung selama 10 bulan, menciptakan rasa sakit yang tidak terkata kan, dia memuntahkan banyak darah hitam yang membuat nya kesakitan.

Akibat muntah darah hitam sebanyak itu, perut Lin Naoyi kembali mengecil. Sementara Lin Naoyi, dia pingsan.

Darah hitam yang di muntah kan oleh Lin Naoyi menyatu dan berubah menjadi eksistensi yang familiar, Roh Wendigo.

“Bocah sialan ini berhasil menganggu rencanaku! Sialan sekali, aku harus pergi.” gumam Wendigo, dia melesat mencoba pergi.

“ Jīngshén shùfù suǒliàn, chūxiàn!! ”

Sebuah rantai lalu muncul, mengikat Wendigo dan membuat nya tidak bisa melarikan diri dari Demi-Plane tersebut. Ini adalah rantai pengikat roh.

“ Dìyù zhī mén.. Dǎkāile! ”

Lin Tian menggunakan mantra pembuka gerbang menuju ke neraka, sebuah gerbang atau portal yang langsung menarik entitas yang akan dimasukkan ke dalam Neraka.

“ Suǒ qǐláile!! ” Lin Tian menyalakan kekuatan Neraka, alam bawah ini telah bergejolak dengan sangat gembira, menunggu daging dan roh Wendigo untuk disiksa, dan dikoyak-koyak.

Sebuah tekanan gravitasi yang dahsyat muncul, membuat Wendigo begitu panik.. Dilihat nya ke bawah dimensi yang hancur.

Sebuah tempat penuh akan mayat, dan penuh akan api yang menyala-nyala. Di dalam nya ada banyak senjata tajam, hewan liar, dan makhluk supranatural yang sedang menyiksa roh jahat, roh iblis, dan roh orang orang jahat.

“Tidak! Aku tidak akan pernah masuk ke sana! Aku tidak ingin!” Wendigo gemetar ketakutan, sebuah tempat mengerikan sudah siap untuk menerima kedatangan nya dengan siksaan penuh akan duka.

“Anak muda.. Maksud ku, t-tuan! Tolong jangan masuk kan aku ke dalam tempat itu. Mohon lepaskan aku, aku tidak ingin memasuki tempat yang mengerikan seperti itu!” Wendigo terus memohon, dan bersimpuh dalam kepanikan kepada Lin Tian.

“Baiklah, aku akan mempertimbangkan nya.” Lin Tian menurunkan tekanan nya, namun masih mengikat roh Wendigo dengan begitu erat, dan juga kuat.

“Baiklah, setelah dipikir-pikir aku bisa membuat mu kembali ke jalan yang benar dan mengampuni mu.” sahut Lin Tian sesaat kemudian.

“Namun, setelah melihat semua kekacauan, dan pembantaian yang telah kau lakukan, serta kanibalisme yang kau lakukan kepada manusia, maka aku tidak akan mengampuni mu.“ Lin Tian menyeringai.

Yang baru saja dia lakukan hanyalah mengerjai Wendigo, dan membuat nya semakin ketakutan.

Seperti dugaan, Wendigo benar benar menjadi ketakutan. Dia bersimpuh memohon ampun kepada Lin Tian terus menerus.

“Tuan.. Mohon tuan ampuni saya, saya tidak bisa masuk ke tempat mengerikan itu, saya akan tersiksa jika memasuki tempat itu.”

“Heh! Kau bahkan tidak memberikan ampunan mu kepada manusia yang kau makan dengan sadis. Jadi jangan berharap aku akan mengampuni mu.” Lin Tian langsung menendang Wendigo hingga masuk ke Neraka.

Dia terjatuh, terjun bebas menuju ke Neraka yang penuh akan siksaan untuk orang orang yang jahat, dan semua iblis.

Di Demi-Plane Undead, Lin Tian yang berdiri menatap ke arah Chen Cang'an dan Hu Xuan lalu berkata, “Bawa Lin Naoyi kembali ke ruang Unit Kesehatan Akademi (UKA) dia saat ini masih pingsan.”

Lin Tian menghela nafas.

“Baiklah, kami akan membawa nya kembali ke akademi.” ujar Chen Cang'an.

Hu Xuan juga mengangguk.

Keduanya lalu memapah Lin Naoyi, dan membawa nya menuju nie Unit Kesehatan Akademi (UKA)

Sementara itu, di dalam Neraka..

Tempat yang penuh dengan penderitaan tak berujung. Api yang menyala-nyala membakar tanpa henti, sementara belerang mengeluarkan bau busuk yang menyengat.

Raungan kesakitan dan ratapan putus asa memenuhi udara. Gelap gulita menyelimuti seluruh penjuru, tanpa secercah cahaya harapan. Suasana mencekam dan menakutkan membuat siapa pun yang berada di sana merasa tersiksa baik jasmani maupun rohani.

Bayangkan sebuah jurang yang tak berdasar, di mana setiap langkah hanya membawa pada kegelapan yang lebih dalam.

Suara-suara bisikan jahat terus menerus menghantui, mengingatkan pada kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Neraka adalah penjara bagi jiwa yang menolak untuk berubah dan mencari pengampunan.

Lautan api yang tak bertepi, di mana jiwa-jiwa yang tersiksa berkeliaran seperti bayangan.

Hujan asam membakar kulit mereka, sementara angin panas meniupkan abu ke wajah mereka.

Suara jeritan dan tangisan membentuk simfoni penderitaan yang tak terlukiskan. Neraka adalah mimpi buruk yang tak pernah berakhir.

Beberapa prajurit penyiksa terlihat merantai sosok makhluk yang tidak lain adalah Wendigo, dia dilemparkan hingga terjatuh tepat di hadapan Raja Neraka, Yama.

Sosok pria muda yang sangat tegas, dan berwibawa. Duduk di atas tahta Neraka dengan meja penghakiman di depan nya.

Dia memiliki mata sipit yang indah, kulit seputih salju, dan pakaian megah dengan jubah berwarna ungu kehitaman. Berwajah tampan dan berwibawa, berambut panjang berwarna ungu.

“Hormat kepada Tuan Yama.” semua penjaga Neraka memberikan hormat kepada Raja Neraka Yama.

“Tidak perlu sungkan, pengadilan akan segera dimulai. Siapkan terduga!” perintah Raja Yama.

“Baik yang mulia!” para penjaga Neraka serentak memberi hormat, dan melemparkan Wendigo tepat di hadapan Yama dengan kondisi yang buruk.

“Hoo.. Dia terjatuh secara paksa rupanya.” gumam Raja Neraka.

“Wendigo, seorang kanibal yang berubah menjadi iblis karena dirasuki roh jahat. Kau seperti nya tidak sekuat yang aku kira. Ranah kultivasi mu hanya dewa iblis seratus ribu tahun, demi mencapai nya kau sudah memakan banyak manusia, dan mengubah banyak makhluk hidup menjadi Wendigo.” Raja Yama membacakan catatan kehidupan Wendigo.

Wendigo menjadi panik.

“Memakan manusia tanpa ampun, dan menjajah banyak planet setelah mencapai kultivasi dewa iblis. Hmph! Memang tidak dapat di duga.” Raja Yama mulai mengambil palu penghakiman nya.

“Atas semua dosa yang dia lakukan, lemparkan dia ke dalam Neraka terbawah kedua!” Raja Yama memberikan perintah, lalu memukul kan Palu penghakiman nya.

“Tuk! Tuk! Tuk!”

Suara palu penghakiman di pukul tiga kali, menandakan keputusan tidak bisa diubah.

Wendigo ketakutan, “Maafkan, ampuni aku tuan raja, maafkan kesalahan dan dosa ku!”

Wendigo terus memohon, hingga bersujud untuk pengampunan nya.

Namun, keputusan atas dosa nya sudah tidak bisa di abaikan. Para penjaga Neraka langsung menyeret nya dengan paksa, dan melemparkan Wendigo ke Neraka terbawah tingkat kedua.

Siksaan yang mengerikan.

Wendigo terus disiksa dengan dimakan oleh ular raksasa, dan di dalam perut ular raksasa dirinya di tusuk terus terusan hingga mati, lalu hidup lagi dan mengulang siksaan yang sama. Hal itu berlaku selama nya.

****************

................

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ