Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.
memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.
Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh
memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kemana?
"pak kayaknya barang yang akan dikirim ada masalah di luar negeri, sebaiknya dicek langsung karena importirnya khawatir tak sesuai pesaban kita" ucap vivi yang mendapat kabar jika pengiriman mengalami kendala
"kelvin kemana?" tanya dewa
"masih mengecek ulang semua surat-surat pak, dan saya sudah terima email dari suplier sudah saya kirim ke email bapak silahkan dicek dulu" vivi dan kelvin adalah tim yang sangat kuat dan pintar untuk membantu dewangga menjalankan bisnis impor barang mewah dari luar negeri
Dewangga tak bekerja dengan ibunya yang memiliki perusahaan besar peninggalan papanya, karena itu perusahaan keluarga dan beberapa keluarga atau saudara dewa bekerja diperusahaan itu
dan dewa memilih merintis karirnya dengan mendirikan bisnis bersama sahabatnya
"segera hubungi suplier apakah kita bisa tunda pengiriman sampai kita sampai disana, jika bisa bawa kembali ke gudang agar tak makin menambah masalah" dewa meminta vivi bernegosiasi lagi
Sedangkan dewa memanggil kelvin untuk rapat dadakan dengan para petinggi perusahaan.
Rapat diadakan hanya untuk memastikan semua prosedur sudah sesuai dan juga tak ada yang melakukan kesalahan disetiap bagian
"kalau begitu saya dan kelvin akan berangkat malam ini, untuk yang ada disini tunggu pengiriman pertama akan datang lusa dan siapkan prosedur pengecekan yang memenuhi standart kita.
jika ada temuan yang lebih dari satu maka kita bisa kembalikan lagi sebelum pengiriman kedua datang" dewa dengan cepat mengambil keputusan
"saya harap kerjasama yang solid untuk semua tim. karena ini akan menentukan kredibilitas perusahaan bagi konsumen kita. Rapat selesai silahkan kembali ke pekerjaan masing-masing" dewa menutup rapat dan segera meminta vivi menyiapkan berkas sedangkan kelvin menyiapkan segala kebutuhan perjalanan dan penginapan serta kebutuhan pribadi dewa
"kita berapa hari pak?" tanya kelvin
"kemungkinan paling lama satu minggu, jika semua berjalan sesuai rencana paling cepat tiga hari" ucap dewa
"jemput saya di rumah mama nanti malam, saya mau pamitan dulu sekalian ada yang mau diobrolin" lanjut dewa
"oke pak!" kelvin masih sibuk dengan pekerjaannya "nanti saya jemput! Jangan lupa pamit istri juga" ucap kelvin tanpa melihat dewa yang menatapnya jengah
*****
Tiba di rumah bu anggun
"mama kemana bik" dewa tak melihat mobil mamanya di rumah. Padahal saat ini ke kantor sudah tak setiap hari
"katanya mau ambil pesanan apa gitu tuan" ucap art bu anggun
"ya sudah saya mau istirahat di kamar kalau mama pulang bangunkan saya" dewa sudah tak tidur semalaman karena kejadian yang membuatnya syok
kini dewa menyempatkan tidur sebelum bergelut lagi dengan masalahnya yang cukup besar. Tapi sudah bertahun-tahun dewa melakukan bisnisnya dan baginya ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan
sekitar satu jam dewa terlelap tidur ditengah-tengah masalah perusahaannya, matanya terbuka saat mendengar suara art membangunkannya
"tuan, nyonya besar pulang"
"iya bik!" jawab dewa dan segera membuka pintu takutnya bu anggun pergi lagi, karena memang banyak kegiatan
"ma, dari mana?" tanya dewangga pada mamanya yang membawa banyak kotak makan
"sudah makan nak?" tanya bu anggun dengan senyuman hangat
"belum ma, mama habis borong makanan?" dewa mendekati meja makan
"ayo makan dulu, pasti ada yang mau dibicarakan bukan? Kita makan lalu ngobrol" bu anggun paham jika anaknya pulang pasti karena ada hal penting saja
"mama beli dimana ini? Sepertinya dewa pernah makan dan rasanya sama!" dewangga mengingat lagi dimana pernah makan masakan yang sama
"mungkin saja pernah, ini dari mertuamu. Rasanya enak kan?" ucap bu anggun
"mertua? Maksudnya mamanya zeva?" dewa ingat jika makan menu yang sama di rumah beberapa minggu lalu dan mencoba cari makanan restoran dengan menu sama tapi rasanya berbeda
"emangnya kamu punya berapa mertua, iyalah mama zeva! Mama sering dikirimin lauk yang enak-enak dan ini mama mampir kesana dibawakan sebanyak ini" ucap bu anggun memuji kebaikan besannya
"mama kenapa repotin orang sih, kan bisa beli cuma makanan begini!" ucap dewa sambil terus mengunyah makanan di mulutnya
"udah nambah berapa kali kamu? Rasanya ngga ada yang seperti ini kalau beli" ucap bu anggun ikut makan bersama dewa
dewa jujur jika memang semua masakannya cocok dilidahnya dan pastinya rasanya sangat enak
Setelah selesai makan dewa mengajak mamanya mengobrol dan sekalian berpamitan jika akan pergi keluar negeri beberapa hari, pekerjaan dewa yang memang mengharuskan sering pergi ke luar negeri beberapa kali dalam sebulan
"kenapa pamit sama mama, sekarang pamitnya sama istrimu dong" bu anggun menasehati anaknya
"ma, jangan mulai deh! Sebentar lagi kelvin jemput dewa siap-siap dulu ya!" dewa tak mau jika membahas tentang istrinya dan memilih menghindar
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!