NovelToon NovelToon
Mysterious Man

Mysterious Man

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta Beda Dunia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kekasih misterius
Popularitas:670
Nilai: 5
Nama Author: Sweet Raa

"mengapa kamu selalu menghindari saya?" Tanya seorang pria tampan dengan tatapan tajam. Seorang gadis cantik terus saja memundurkan langkahnya ketika pria tersebut terus berjalan kearahnya

"Kamu takut kepada saya? Ayara Pricilla Zoya?" Ucap pria tersebut dengan senyum smirknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet Raa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2

"Kamu pulang sama siapa Mik?"

"Biasa naik ojek, kamu pasti sama Liam kan?" Mika menggandeng tangan Ara dan berjalan keluar kelas

"Iya pasti sama dia, sama siapa lagi, kamu kan tau sendiri"

"Kenapa kamu betah banget sih sama dia? Padahal posesif parah, dah gitu toxic lagi, hubungan tidak sehat" Mika beberapa kali menggelengkan kepalanya saat ingat perlakuan Liam terhadap Ara

"Kamu kayaknya dipelet deh Ra"

"Kamu kayaknya dipelet deh Ra"

Ara berbicara bersamaan dengan Mika, mereka saling pandang dan akhirnya tertawa bersama

"Kamu kok tau sih Mika bakal bilang apa?" Tanya Mika. Ara memegang erat tangan Mika dan menatap lekat wajah lugu Mika "bukan sekali dua kali kamu bicara begitu Mik, bahkan hampir setiap hari"

"Ya kamu sih Ra, kayak kepelet sama tu tengik, kenapa sih mau aja sama dia, betah banget lagi 2 tahun, Mika udah sering kali bilang, dia gak baik buat kamu, sekarang kamu di kekang parah, kesini gak boleh kesana gak boleh sedangkan dia gak bisa nemenin kamu kemanapun, kamu kemana mana juga sendiri, bahkan buat naik motor sama Mika aja gak boleh" kesal Mika

"Udahlah Mik, mau gimana lagi, namanya juga cinta. Kalo kata Mamah Ara 'cinta tu bagaikan tai kucing rasa cokelat' yang artinya kita tu bener bener dibutakan oleh cinta"

Tukk!

Dengan santainya Mika mengetuk kepala Ara menggunakan botol plastik yang dipegangnya. "Jadi kamu mau aja gitu makan tai kucing?" Ketus Mika

"Ya gak gitu juga Mik, jijik banget" Ara bergidik ngeri saat membayangkan bagaimana jadinya jika dia memakan tai kucing yang begitu bau

"Ojeknya udah didepan, Aku duluan ya Ra"

"Okee hati hati dijalan" Ara melambaikan tangannya saat Ara sudah mulai berjalan menjauh

Ara memilih duduk di depan pos satpam dengan tangan yang sibuk mengutak-atik ponsel

Tin...Tin...

"Ara gue anter pulang ayo"

"Z-zio gak usah" Ara panik ketika Zio tiba tiba berhenti dihadapannya

Zio turun dari mobilnya dan berjalan menghampiri Ara, menarik pelan tangan gadis itu

"Ayo Ra, disini panas banget, nanti Lo item"

"Ara udah ada yang jemput Zi, kamu duluan aja" Ara mencoba melepaskan genggaman tangan Zio tetapi lebih dulu ada seseorang yang menghentakkan tangan mereka berdua

"Ngapain Lo pegang pegang tangan cewe gue?! Lo juga jadi cewe gausah murahan, enak dipegang pegang gitu hah?!"

"Lo gapapa marahin gue, tapi gausah lo bentak bentak Ara, ini tempat umum, lo pacarnya atau bukan? Kasar banget jadi cowo!"

"Kak udah ayo kita pulang. Zio maaf ya" Ara dengan cepat menarik tangan Liam untuk pergi meninggalkan halaman sekolah, tetapi tangannya tertahan oleh Zio

"Lo pulang bareng gue aja Ra" ucap Zio dengan masih menggenggam tangan Ara, dan kedua kalinya Liam menghentakkan kasar tangan Ara

"S-sakit Kak" lirih Ara saat tangannya tak sengaja terbentur tembok karena hentakan yang begitu kuat

"Makanya jadi cewe gausah ke gatelan, dan buat lo!" Liam berjalan mendekati Zio dengan jari telunjuk yang menempel di dada Zio. "Gausah ngedeketin cewe gue, dia milik gue, punya harga diri sedikit jadi cowo, disini cewe banyak bukan dia doang. Dan sekali lagi gue liat lo nyentuh dia, habis lo ditangan gue" ucap Liam penuh penekanan dan berbalik dengan kembali menarik tangan Ara

"Gue gak takut sama lo, dan gue bakal buktiin kalo suatu saat Ara bakal bahagia tanpa lo, sialan lo!" Teriak Zio

"Kak udah" Ara menahan tangan Liam saat Liam hendak berbalik, dan segera mengajak Liam untuk segera meninggalkan area sekolah karena beberapa orang yang masih berada dilingkungan sekolah terus menatap kearah mereka dengan berbagai pandangan

"Lo suka disentuh sentuh gitu?!" Tanya Liam saat mereka sudah berada didalam mobil milik Liam

Ara hanya diam menunduk dengan tangan yang terus bergerak memainkan roknya

"JAWAB!" bentak Liam

"G-gak gitu Kak, Ara gak tau tadi tiba tiba aja Zio megang tangan Ara" jawab Ara dengan rasa takut

"Ck emang dasarnya murahan" gumam Liam yang masih terdengar jelas oleh Ara

Jleb...

Ara hanya bisa diam dengan menahan air matanya, walupun bukan pertama kalinya Liam bicara seperti itu kepada dirinya, tetapi tidak dapat Ara pungkiri bahwa hatinya benar benar sakit, saat ini rasanya Ara ingin melompat dari dalam mobil dan berlari menjauh dari Liam

20 menit perjalanan hanya ada keheningan dan rasa canggung, kini mobil Liam terparkir sempurna di depan rumah Ara

"M-makasih Kak, dan m-maaf" Ara segera turun dari mobil Liam dan berlari masuk kedalam rumah

"Loh udah pulang? Liam nya mana?"

"Gak tau Mah, Ara cape mau istirahat" Ara segera berlari menaiki tangga menuju kamarnya

Brukk

Ara melemparkan tasnya keatas meja belajar dan menjatuhkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya

"Walaupun bukan pertama kali, tapi rasanya tetap sama aja, sakit" lirih Ara dengan mengusap air matanya

"Kenapa rasanya sangat sulit untuk ku membencinya, ya Tuhan sakit sekali, kenapa ucapannya masih terngiang ditelinga ku" Ara menutup wajahnya dengan bantal dan nangis tanpa menimbulkan suara

****

"Ara sayang"

Tok...Tok....

"Araaa"

"Eugh..." Ara mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba mengingat kembali apa saja yang baru dilakukannya

"Astaga Ara ketiduran, jam berapa ini" Ara segera bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju pintu

"Kamu tidur ya?"

"Hehe iyaa Mah, ketiduran, gak sengaja" Ara hanya bisa cengengesan mendapati ibunya yang sudah bersidekap dada

"Kan Mamah udah bilang, kalo pulang langsung mandi, jangan dulu tiduran, lihat nih kasur kamu pasti banyak kumannya. Tas disimpen dimana aja kalo udah pakai langsung simpan ditempatnya, sepatu juga kamu gak masukin lagi ke rak, malah gitu aja didepan pintu" omel Ibu Ara

"Ara kamu denger Mamah gak sih?"

"Ah iya mah, Ara denger"

"Denger denger, kamu dengerin mamah masuk telinga kanan keluar telinga kiri, gak disimpen di otak, kalo Mamah udah gak ada kamu mau bagaimana? Coba belajar mandiri deh, kamu tu udah besar Ra, jangan selalu mengandalkan orang lain" Salma sibuk mengganti sprei dan merapihkan kasur Ara

"Mamah mulai deh, Ara gak suka ya kalo mamah bilang kayak tadi, Ara bakal selamanya sama Mamah"

"Makanya jangan selalu bikin Mamah kesel biar gak darah tinggi dan bisa berumur panjang"

"Iyaa Mamah sayang"

Salma berjalan kearah lemari dan mengambil satu buah handuk "sana mandi dulu, Mika udah nungguin tuh daritadi" Salma mendorong tubuh Ara untuk masuk kedalam kamar mandi

"Mika?"

1
Cahya dana
ayo up lg, semangat🙌
Yusuf Muman
Bikin ketagihan!
Mashiro Shiina
Wajib dibaca!
Yakumo Tsukamoto
Gaya bahasa penulisnya enak banget, bisa ngebuat baper atau ketawa-ketawa.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!