perjuangan seorang istri yang slalu di anggap sebelah mata oleh suami mertua dan ipar
hanya sebuah ketidak sengajaan berubah menjadi kebencian.
Apalgi hasutan-hasutan dari mertua dan ipar kepada suaminya ina.
lanjut baca aja ya,maaf kalo masih berantakan ini cerita pertamaku.
Semoga suka ya sama ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inot Adhina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Hari semakin siang.Setelah sambutan tadi ternyata cafe di buka langsung.Seingat ina setelah jam makan siang baru di buka kembali.Tapi pada saat ina masuk ke ruangan,bos nya menyuruh untuk membuka saja.
"Ka siapa yang mau istirahat duluan" tanya meta.
"kamu aja duluan,biar bareng teman-teman mu yang lain" sambil tersenyum melihat meta
"Baik ka makasih,aku istirahat dulu ya" sambil berlalu pergi.
Ina yang sendirian di kasir pun sambil beres- beres di meja kasir nya.Sebagian karyawan lain juga masih ada.Tapi itu pun hanya tersisa dua orang untuk melayani nanti kalau ada yang masuk.
"Na gak istirahat" tanya sinta yang baru keluar dari ruangan nya.
"meta duluan,kasian kalau dia yang kedua temen-temen nya pada duluan tadi" jelas ina.
"Yaudah aku duluan ya,soal nya pekerjaan numpuk"
"iya hati hati"
***
Selesai jam pertama istirahat sekarang giliran ina yang istirahat,walau pun sendirian tapi itu sudah biasa bagi ina.Karna terkadang cuman sinta yang selalu bersama ina.Bukan menjauhkan diri tapi teman ina yang lain suka makan di cafe.Sedangkan ina suka jajan di luar.
Ina menunggu pesanan nya datang sambil memainkan ponsel nya.Tanpa ina sadari ada orang yang menghampiri nya.
"Kamu ngapain di luar jam segini" tangan yang di masukan kedalam saku celana, kacamata hitam dan suara yang dingin mempertegas aura orang tersebut.
"Maaf pak tapi ini jam istirahat saya" ucap nya sopan sambil melihat anak bos nya.
Tadi ketika anak bos nya ingin pergi tiba tiba memberhentikan mobil nya.Dan menghampiri ina yang ada di pinggir jalan.
"Ini udah setengah dua masa istirahat lama sekali" protes bos tersebut.
"ingat istirahat itu cuman satu jam.Kamu jangan seenak nya" ucap nya dengan tegas.
"ingat na di depan lo ini anak bos,jangan sampai di pecat gara-gara salah paham ini" ucap ina dalam hati.Walaupun kesal tapi ina harus sabar.
"cepat jawab malah melamun" menyadarkan ina dengan suara dingin nya.
"Sebelum nya mohon maaf pak,saya istirahat dari jam satu dan ini baru beberapa menit saya keluar.Disini istirahat nya dari jam dua belas pak.Dan di bagi dua,itu pun atas perintah dari bu sinta.Bukan saya pribadi yang mengusul kan hal tersebut" jelas ina.
"Besok perintahkan sinta menghadap saya"ucap nya,ketika ingin berlalu di kembali menghadap ina "Cepat masuk,dan besok kamu juga ke ruangan saya" dan berlalu di hadapan ina.
"Emang gue robot yang gak makan, belum sehari aja udah bikin tensi naik ini mah.lama lama bisa darah tinggi " gerutu ina .
Pesanan ina pun datang "ini neng,dari tadi amang mau ngasih cuman gak enak,maaf ya " ucap pedagang tersebut.
"gak papa mang makasih ya" ina pun memakan baso nya,walau pun gak sepanas yang biasa nya tapi ina tetap menikmati.
Apapun makanan nya ina syukuri karna masih bisa makan,walaupun kesal dengan bos nya yang datang datang menegur ina tanpa menanya kan terlebih dahulu,ina tetap makan dengan lahap nya.Apalagi jam makan siang yang seharus nya udah terlewat.
Selesai makan dan membayar nya ina pun kembali bekerja.
\*\*\*
Setelah seharian bekerja waktu nya ina pulang.Di jalan ina mampir dulu beli makanan buat sang anak dan keluarga nya.
Sesampai nya di rumah ina di sambut oleh sang anak yang ternyata belum tidur.Rasa lelah ina tadi hilang begitu saja setelah melihat anak nya.
"Assalamualaikum " sambil mencium punggung tangan sang ibu.
"waalaikum salam,sana mandi dulu baru pegang rayan" ucap ibu yang melihat anak nya akan menggendong cucu nya.
"siap ibu negara" mencium anak nya dan berlalu pergi untuk membersihkan diri.Sebelum memasuki kamar ina kembali berucap "itu ada makanan di buka aja bu,ada buat rayan juga"
"iya sana mandi nanti kita makan bareng" walaupun sang anak sudah masuk kamar nya sendiri.
Tidak membutuhkan waktu yang lama,ina selesai bersih-bersih lalu menghampiri anak nya.Walapun setiap hari ketemu tapi waktu seperti ini jarang ina temui.Hanya di waktu cuti ina bisa menikmati waktu bersama anak nya.
Selesai makan ina mengajak anak nya bermain sebentar,dirasa anak nya sudah mengantuk baru ina akan masuk kamar.Bercanda bareng anak dan adik nya adalah sebuah kebahagiaan bagi ina.
Jika tidak memikirkan masa depan anak nya,ina mungkin ingin berhenti untuk bekerja.Tapi apalah daya ina harus menghidupi anak nya.Apalagi sekarang ibu nya tidak bekerja karna mengurus sang anak.Jadi semua kebutuhan ina yang menanggung.Ina mensyukuri masih ada sang ibu yang selalu ada buat ina.
Tentang ayah nya rayan, ina sudah tidak tau dan mungkin terkesan enggak mau tau.
****
Keesokan hari nya ina bersiap untuk pergi bekerja.Berpamitan kepada anak nya yang masih terlelap "mama kerja dulu ya,jangan rewel sama nenek,mama sayang ade" sambil mencium kening anak nya.Setelah beberapa detik memandang sang anak ina pun keluar untuk berpamitan kepada sang ibu.
"Tumben bangun sendiri biasa nya juga di bangunin" ucap ina yang melihat adik nya udah ada di depan tv. "Sana mandi nanti kesiangan pergi ke sekolah" lanjut ina
"Idih bawel bener lo ka,udah sana pergi berisik " kesal sang adik.
"bawel gini juga kalau gak ada di tanyain" ina memang selalu usil terhadap adik nya.Tapi mereka saling sayang satu sama lain."dimana ibu" sambil berlalu dari hadapan sang adik.
"Di dapur lagi bikin sarapan"
Tanpa menjawab ucapan sang adik ina berlalu ke dapur untuk berpamitan ke pada ibu nya.
"Bu ina berangkat kerja dulu ya" ucap ina sambil mencium punggung tangan sang ibu.
"Iya hati hati bawa motor nya,dan ini sarapan kamu kalau sudah sampai jangan lupa di makan"ucap nya sambil memberikan kotak bekal kepada ina.
"Siap ibu sayang" sambil berlalu dari hadapan sang ibu.
Setelah berpamitan dengan sang ibu ina pun pergi untuk bekerja menggunakan motor nya.
Ina memang selalu berangkat pagi tanpa sarapan di rumah.Tapi sang ibu selalu menyiapkan bekal nya.Perjalanan ina ke tempat kerja memakan waktu yang cukup lama satu jam setengah dari rumah.
Walaupun jauh dan lelah harus bolak balik dari rumah ke tempat kerja.Tapi tidak membuat ina ingin jauh dari keluarga nya terutama anak nya.
***
Sesampai nya di cafe ina menyapa beberapa teman nya yang sudah datang.Menuju loker nya untuk menyimpan tas dan bekal yang di bawa tadi.Walau pun masih ada setengah jam untuk sarapan tapi untuk hari ini ina tidak ingin sarapan.Biarlah bekal nya di makan siang hari.Karna ibu nya sendiri memberi ina nasi putih bukan nasi goreng jadi masih aman untuk di makan siang.
Selesai menyimpan tas dan jaket,ina merapihkan pakaian dan jilbab nya.Ina sendiri ketika bekerja memang memakai jilbab,walau pun tidak di wajib kan dalam cafe tersebut karna kebanyakan yang gak pakai.Tapi itu kebiasaan ina,kecuali di rumah.
Ina pun berjalan menuju meja kasir nya,sebelum memulai bekerja ,ina membereskan meja kasir dan mengelap nya.Ada sebagian karyawan juga melakukan hal sama.Di cafe tersebut tidak ada OB karna mungkin bukan kantor yang di wajib kan ada OB.Jadi ketika sebelum buka cafe semua karyawan membereskan dulu tempat nya.
"Pagi ka ina,tumben udah ada di meja,gak sarapan" ucap meta yang baru datang
"Belum pengen ,jadi langsung kesini aja" sambil meneruskan ngelap meja kasir.
"Yaudah aku ke loker dulu ya ka,sambil mau sarapan karna tadi gak sempat,gak papa kan" tanya meta dengan tak enak.
"Gak papa santai aja,jam kerja masih beberapa menit lagi"sambil tersenyum ke arah meta.
Setiap pulang kerja cafe selalu di bersihkan terlebih dahulu,jadi ketika datang hanya merapihkan meja dan kursi nya saja.Itu hal yang biasa semua karyawan lakukan.Selesai ina membereskan dan mengelap meja kasir lanjut ina mengecek kerjaan nya.Ada waktu lima belas menit lagi sebelum ina di sibukkan dengan melayani yang datang ke cafe.
buat novel nya jangan lupa dukung aku di kaya ku judul nya istri kecil tuan mafia dan yang lain nya