Setelah Mende berhasil merebut Prasetya dari istri nya yang bernama Fiona, wanita itu mengira hidup nya akan indah seperti impian nya.
Hidup bahagia dengan Prasetya yang pegawai kantoran dan tinggal dirumah megah dengan segala kemewahan yang dimiliki pria itu.
Namun dia lupa jika hukum tabur tuai itu ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
"Perempuan Jalang"! hardik bu Soraya.
"Baru beberapa hari merawat ku sudah menyumpahi seperti itu, Fiona yang berbulan bulan tidak pernah bersikap kasar pada ku"
"Ya pergilah ikut Fiona, dasar nenek tua bau pesing"
Mende yang merasa jengkel memutuskan untuk keluar dari kamar Bu Soraya, bahkan wanita itu memilih pergi keluar untuk mencari ketenangan.
ingin pergi ke apartemen tidak mungkin, karena masa sewa nya sudah habis.
Sedangkan orang tua Mende entah dimana keberadaan nya.
Sejak kecil Mende sudah tidak di inginkan oleh kedua orang tua nya, Entah apa yang membuat mereka sangat tidak menginginkan kehadiran Mende.
Karena itu lah bayi kecil yang baru di lahirkan saat itu di beri nama Mende, yang artinya Menderita.
Sejak kecil Mende di asuh oleh bu Marsi, bu Marsi seorang janda yang bekerja sebagai buruh cuci keliling di tempat mereka tinggal.
Meski begitu bu Marsi mampu menyekolahkan Mende sampai SMA, hingga dua hari setelah kelulusan Mende, bu Marsi meninggal karena penyakitnya.
Sejak saat itu kehidupan Mende menjadi sesuka hati.
Wanita itu pergi menemui seseorang tanpa memikirkan bu Soraya yang tinggal di rumah sendirian.
Kehidupan Mende dan Fiona berbanding terbalik.
Fiona yang sekarang sudah menjadi wanita yang sangat cantik, bentuk tubuh nya yang aduhai bahkan bekas jerawat di wajahnya sudah hilang.
Rambut panjang nya yang selalu di biarkan tergerai indah, tentu saja membuat Aditya memiliki ketertarikan pada janda anak satu itu.
Dari atas balkon kamar nya, Aditya mengintip Fiona yang tengah sibuk menanam buah strawberry di polibag berasa bi Minah.
Sejak ada Fiona, lahan yang tidak terlalu luas yang ada di samping rumah itu di sulap oleh Fiona menjadi kebun buah Strawberry.
Fiona melakukan itu awal nya karena merasa bosan saat pekerjaan rumah sudah selesai ia kerjakan.
Jadilah keduanya memilih bertanam di lahan tidak luas itu.
"Entah kenapa sejak ada Fiona dan Anak nya, rumah ini terasa hidup. aku merasa rumah ini kembali ramai dan damai" ucap Aditya dan kemudian kembali mengintip Fiona.
Pria itu menertawakan tingkah nya sendiri kemudian turun ke bawah.
Hari itu Aditya merasa malas untuk ke kantor, karena memang tidak ada yang harus ia kerjakan.
"Anak ganteng,, mau main sama Om"? ajak Aditya menghampiri bocah kecil yang tengah asik mainan robot robotan.
Bocah kecil itu mengelengkan kepala nya.
Aditya menjadi heran, kenapa anak itu tidak mau padahal biasanya anak itu selalu senang di ajak nya.
"Aka gak mau main sama Om"? ucap Aditya dengan nada sangat lembut nya.
" Aka mau ainan baru" pinta anak kecil itu dengan bahasa lucu nya, sama sekali tidak merasa sungkan.
"Oh.. Aka mau mainan baru? ok ayo kita beli mainan baru sekarang" ajak nya.
" Aka,, gak boleh gitu nak. Om Adit sibuk" tegur Fiona yang merasa tidak enak hati.
Aditya tersenyum kemudian berkata.
"Ngak papa santai aja, ayo kita beli mainan baru" ajak Aditya yang membuat anak kecil itu kegirangan.
Fiona tidak bisa mencegah, apa lagi saat ini anak nya sudah bersorak kegirangan.
Meski sebenarnya Fiona merasa tidak enak hati pada Fiona.
"Sudah lah Fiona, Tuan Aditya aja gak keberatan gak usah di ambil pusing" tegur bik Minah.
"Iya bik"
"Fiona, menurut bibik anak kamu itu butuh seorang ayah" ucap bi Minah seketika membuat Fiona terdiam.
Kedua wanita itu, kembali melanjutkan pekerjaan mereka.
Tanpa terasa pagi sudah berganti siang, Aditya dan Caraka sudah pulang sambil membawa banyak mainan yang di belikan oleh Aditya.
Tawa canda dari ke-dua nya terlihat seperti seorang Anak dan Ayah nya.
Fiona merasa bahagia saat mendengar gelak tawa keduanya.
Singkat cerita malam pun tiba, di dalam kamar Aditya merasa gelisah. karena sejak makan malam ia tidak melihat Fiona dan Caraka disana.
Pria itu pun pergi ke dapur untuk mencari Fiona, tapi tidak ada.
"Tuan Aditya butuh sesuatu"? tanya bi Minah.
" Fiona sama Caraka ke mana bi, kok dari tadi aku gak lihat"? tanya Aditya.
"Mungkin ada dikamar nya tuan , soalnya sejak sore badan Caraka panas" jawab bi Minah memberi tau.
Aditya bergegas pergi menuju kamar Fiona. Pria itu mengetuk pinta dan dengan cepat Fiona membuka nya.
"Kata bi Minah badan Caraka panas"?
" Iya mas"
Tanpa ijin dari Fiona pria itu langsung masuk ke dalam kamar langsung mengecek suhu tubuh Caraka.
"Apa sudah minum obat"?
" Sudah mas, tapi masih tetap saja panas"
"Fiona, kita harus segera bawa Caraka ke rumah sakit, suhu tubuh nya sangat panas" ucap Aditya seketika membuat tubuh melati lemas.
Aditya langsung mengendong Caraka keluar dari kamar, pria ini meminta pada pak Saipul untuk mengantar kan mereka pergi ke rumah sakit. bi Minah pun juga ikut menemani Fiona ke rumah sakit.
Fiona merasa sangat khawatir, baru kali ini Caraka panas sampai harus masuk rumah sakit.
"Tenang lah, sebentar lagi kita sampai rumah sakit" ucap Aditya menenangkan Fiona.
Meskipun mengangguk, Fiona teta saja merasa khawatir pada anak nya.
Karena Caraka adalah salah satu tumpuan yang membuat Fiona kuat sampai saat ini.
lain hal ya dengan Fiona yang tengah mengkhawatirkan anak nya. pras pria itu justru seolah lupa jika punya anak, bahkan saat ini pria itu tengah menikmati desahan panas di atas ranjang nya.
Sesampai di rumah sakit Caraka langsung mendapatkan perawatan dari dokter.
"Pak Saipul dan bi Minah sebaiknya kalian pulang saja, biar aku yang menemani Fiona di sini" titah Aditya.
"Baik tuan" jawab kedua nya.
Pak Saipul dan bi Minah sudah sudah pulang, tinggalah Aditya yang masih menemani Fiona.
Bocah ini tidak rewel bahkan saat ini dia sudah terlelap, mungkin efek obat yang di berikan oleh dokter.
Melihat wajah lelah Fiona, Aditya merasa tak tega.
"Fiona, kamu tidur aja biar aku yang menjaga Caraka" ucap Aditya yang merasa tak tega jika seorang perempuan harus bergadang seperti ini.
"Yang seharusnya tidur mas Aditya, karena besok harus bekerja. aku gak papa sudah biasa bergadang"
Aditya membuat nafas kasar nya, pria ini menatap wajah lelah Fiona.
"Sebaiknya kamu istirahat saja, kalau nanti kamu ikut sakit, siapa yang akan menjaga Caraka"?
Fiona menatap putra kecilnya lalu mengusah halus wajah Caraka.
Fiona akhirnya mengangguk, ia beranjak dari tempat duduk nya menuju ke sofa.
Wanita itu merebahkan tubuh lemas di atas sofa rumah sakit itu, dan benar saja tak menunggu lama Fiona sudah tertidur.
Aditya menghampirimu Fiona, pria itu berdiri di samping Fiona lalu dengan sangat pelan aditya menyelimuti Fiona.
kejang nnti klo tau fiona justru jdi istri konglomerat... /CoolGuy//CoolGuy/
klo ada nenantu yg dgn ikhlas merawat mertua.... mka sayangilah... jgn pernah sakiti...
scara fiona dpt ganti suami yg jauh segalanya dri pras.... skrg fiona di ratukan suaminya... di manjakn...
fiona klo ada uang buat merawat diri.... pastilah 20x lbh cantik dri jalangmu....