"kalau udah besar nanti, kamu mau kan jadi istri aku?" tanya davian kecil (7thn) menyerahkan cincin yang ia buat dari akar pohon pada dara
"iya, aku mau" dara kecil (6thn) tersenyum memandangi jari manis nya yang sudah tersemat cincin akar buatan davian
******
"Lo sengaja ya, deketin bokap gue, buat morotin harta nya?" davian (18thn)
"kalo om Rama mau, gue sih gabisa nolak. karena secara gak langsung, om Rama itu penolong hidup gue" dara (17thn)
"ajgg!! gue gak Sudi punya nyokap tiri kayak Lo!" davian (18thn)
.......
start : 21 Des 2024
finish : ???????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BabyZee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FAKTA
"ckckck... Ngurus kayak gitu aja gak becus!" celetuk seorang pemuda yang berjalan menuruni tangga, menggeleng kepala miris, melihat keluarga paman nya yang sudah di ambang ke hancuran
"Apa maksud kamu? Saya sudah berusaha semaksimal mungkin memisahkan wanita incaran kamu dari laki-laki itu!" sentak Arya menatap sinis pemuda itu
"Oh ya? Hasil nya mana? Gagal kan?" Pemuda itu menatap remeh sang paman, sia-sia dia mengeluarkan uang banyak namun tidak mendapatkan apapun
"Mau kemana kamu Ferdi?!!" teriak Arya saat lelaki itu berjalan meninggalkan rumah nya
"Gausah ngurusin saya, urus aja keluarga paman yang sudah hancur itu" Ucap nya santai meninggalkan Arya yang geram menahan amarah nya
Andai hak waris jatuh pada nya, sudah pasti ia akan menendang pemuda sombong itu dari keluarga adiyatma.
"Ferdinand Pratama Adiyatma" Arya berjanji akan membalas semua perbuatan keponakan nya itu
Bisa bisa nya dia memperalat paman nya sendiri untuk menjerat seorang perempuan, dengan memanfaatkan keadaan paman nya yang sedang kesulitan
&&&&&
"Lo dapet darimana rekaman itu? Bisa bisa nya Lo diem diem aja dari kita.." celetuk Raka yang sudah sangat penasaran ingin tau cerita full nya dari dara
kini mereka semua sedang berada di rumah dara, agar bisa leluasa membahas tentang kejadian tadi tanpa takut ketahuan ayah Davian
Sebenar nya dara malas membahas nya lagi, namun ia tidak enak hati melihat mereka menatap nya dengan antusias, terutama Davian yang sedari tadi duduk di samping nya
"Jadi.."
Flashback
Sebulan yang lalu, tepat nya hari Minggu, Raffi mendadak tidak ingin ditinggal kan. Maka dari itu, dara mengabari Rania jika dia tidak bisa menemani nya terapi, dan Rania juga tidak keberatan
Namun setelah Rama mengajak Raffi untuk pergi ke taman bermain, membuat dara bingung mau melakukan apa di rumah
Jadi dara memutuskan untuk pergi ke rumah Rania, untuk menemani nya terapi. Namun ia lupa untuk mengabari nya lagi, bagi dara sih tidak masalah, lagipula pikir nya Rania juga tidak akan kemana mana kan
Setelah sampai, dara mengetuk pintu namun tidak ada jawaban.
Ia lupa jika hari Minggu, semua Art libur, hanya ada satpam saja di depan, Rania juga tidak mungkin membuka pintu nya kan, mengingat dirinya tidak bisa berjalan
Setelah berfikir seperti itu, dara memilih masuk saja mesti tanpa ijin dari si pemilik rumah
"Sepi banget.." gumam nya setelah berada di ruang tamu
tujuan utama dara adalah kamar Rania, ia berjalan menaiki tangga , berhubung ia tidak bersama Rania jadi ia tidak berani memakai lift
"Ran.." panggil nya setelah berada di depan pintu kamar Rania
Hening, tidak ada jawaban, Dara menoleh pada salah satu ruangan di dekat nya, terdengar seperti orang yang... Sedang ribut
Dengan langkah pelan dara melangkah menuju ruangan itu, ia mendengar suara Rania yang menangis mendengar perkataan ayah nya
Dara mengintip dari pintu yang tidak tertutup sepenuh nya itu, mata nya melebar, tak percaya dengan apa yang telah dilihat nya
Rania yang sedang berdiri membelakangi nya, menghadap arya yang sedang duduk di kursi kerja nya
Jadi selama ini dirinya di bohongi, gadis itu tidak benar benar lumpuh, dara menghabiskan waktu berbulan bulan hanya untuk mengikuti permainan mereka, hatinya bergejolak menahan marah
Dara mencoba menenangkan diri, ia mengambil ponsel, merekam semua pembicaraan mereka
Setelah merasa cukup, dara mematikan ponsel nya lalu kembali berjalan keluar seolah diri nya baru saja datang kesana
Dalam hati dirinya bersyukur tidak memakai lift, karna jika memakai lift sudah pasti mereka akan mendengar suara lift yang berhenti di depan ruangan itu
Seminggu setelah ia mengetahui fakta yang sebenarnya, dara masih menemani Rania untuk terapi pura-pura nya.
Sebenar nya Rania sempat merasa aneh dengan sikap dara saat itu, dara yang biasa nya sangat excited menemani nya, berubah seperti merasa terpaksa
namun ia menepis semua curiga nya, karna melihat dara masih menemani pengobatan nya satu bulan penuh, tanpa dia sadari dara sudah mengetahui semua kebohongan keluarga nya
Tapi dara berusaha bersikap biasa saja, ia tidak akan gegabah, dara akan mencari waktu yang tepat untuk membongkar semua nya
Hingga waktu nya pun tiba, dimana Davian di tekan habis-habisan oleh Arya, untuk menikahi Rania, membuat dara geram melihat tingkah konyol yang katanya seorang anggota dewan itu
Flashback off..
"kenapa Lo gak bilang sama gue sih?" Davian mencubit pipi dara gemas, setelah mengetahui fakta yang di pendam gadis itu
"Yang ada abis di bantai sama Lo.." sahut Rio benar-benar tidak habis fikir dengan keberanian yang dara punya
mereka tidak henti hentinya memuji dara dalam hati, gadis itu benar-benar mengagumkan. apalagi saat dimana dara dengan berani menendang Rania dari kursi roda nya, seolah memberi peringatan pada mereka, jika dirinya tidak akan mudah untuk di permainkan
"ya orang kek gitu emang pantes buat di bantai kan?" tanya Davian melepas cubitan nya saat dara menggeplak bahu nya keras
"Sakit anjir!" keluh nya pada Davian
"Maaf sayang, abis nya gue gemes banget sama Lo.." Davian nyengir mengusap pipi mulus gadis itu yang sedikit memerah karna ulah nya
"tapi, thanks ya.. Lo benar-benar malaikat di hidup gue.." ucap nya tulus, ya memang seberapa pun sakit yang Davian berikan pada gadis itu, dan berapa kali pun dara menolak nya, namun tetap dara lah yang selalu menolong nya saat Davian benar-benar sudah buntu
"Cemburu ih gue.." celetuk Reza membuat dara menjauhkan wajahnya dari Davian
"ganggu aja Lo semvak!" sungut Davian mendengar mereka semua tertawa
.......
PLAKK !!!
Rania tersungkur saat satu tamparan keras mengenai wajah nya, rasa pedih dan asin menjalar di area sudut bibir nya
tanpa berkaca pun Rania sudah tau jika bibir nya terluka, ia tidak menangis, rasa sakit di tubuh nya tidak sebanding dengan sakit di hati nya
"DASAR TIDAK BERGUNA!! PERCUMA SAYA BESARKAN KAMU SELAMA INI, PEMBAWA SIAL!! LEBIH BAIK SAYA BUANG KAMU DARI DULU!"
Ya begitulah Arya pada Rania, Arya yang begitu menginginkan anak laki laki, namun ntah nasib sial siapa, saat mengandung Rania, istrinya mengalami beberapa masalah kehamilan, membuat Rena dengan terpaksa harus mengangkat rahim nya setelah melahirkan rania
Memusnahkan harapan Arya untuk memiliki seorang anak laki laki, karna dalam tradisi keluarga Adiyatma, hanya anak/cucu laki-laki yang bisa mendapatkan hak waris setelah keturunan nya, mungkin itu penyebab utama kenapa Arya begitu membenci nya
Arya pun terpaksa menyalonkan diri menjadi anggota dewan untuk memperluas jaringan sosial nya, agar bisa mendapat dukungan lebih saat menghadapi keponakan nya yang sombong itu, Ferdinand.
Karna tujuan nya saat ini adalah kehancuran Ferdi, setelah ia berhasil menyingkirkan kedua orang tua keponakan nya itu. Yang dimana adalah kakak kandung nya sendiri
Begitu lah harta, bisa membuat semua orang gelap Mata.
.....