menceritakan tentang seorang gadis yang menyimpan hati pada seorang anak laki laki yang saat kecil dia jumpai. Hingga besar pun,gadis kecil itu masih mencintai laki laki itu.
gadis itu bermimpi ingin menjadi pasangan hidup si laki laki itu,dan yah impian nya terwujud kan. Namun sayang tuhan mempersatukan nya dengan cara yang salah,gadis itu menikah bukan karena cinta melainkan karena kesalahan satu malam.
akankah pernikahan mereka bisa bahagia? atau berakhir dengan nestapa karena hubungan yang mereka jalani berawal dari sebuah kesalahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4.tak akan menikahi
Pukul sembilan pagi Arkhana baru bangun, kepalanya berdenyut nyeri, kemudian dia mengendarakan pandangannya ke penjuru kamar hotel itu.
"Dimana ini."gumam nya sembari memegang kepalanya yang terasa sakit.
Kejadian demi kejadian langsung berputar di kepala Arkhana, permainan panas, pemaksaan dirinya terhadap gadis yang sama sekali tak dia ketahui itu mulai kembali ke ingatan nya.
Arkhana melihat ke sampingnya yang sudah kosong,namun dia melihat ada noda merah di sprei itu.
"Apa jangan jangan."pikiran Arkhana langsung tertuju pada sang gadis yang kemarin dia paksa untuk menuntaskan hasratnya.
"Si*l siapa yang udah menjebak saya, siapapun itu akan saya pastikan hidup nya tak akan tenang."geram Arkhana.
Ada rasa bersalah dalam hatinya karena sudah memakai wanita yang masih per*an, apalagi dengan cara yang salah dan memaksa.
Arkhana pun bangun dari tidurnya berjalan ke kamar mandi,namun dia melihat sabun mandi di kamar mandi itu habis tak tersisa,dia juga melihat spons mandi yang terlihat ada noda merah seperti darah.
Selesai mandi Arkhana kembali mengenakan bajunya dan meninggalkan kamar hotel itu.
Arkhana tak langsung pulang ke rumahnya dia malah langsung pergi ke kantor nya, karena tadi ada pesan dari asisten nya jika siang ini akan ada meeting.
Selama meeting pikiran Arkhana melayang entah kemana, hingga tak fokus dengan meeting nya. Dan sikap Arkhana itu dapat langsung di tangkap oleh asistennya.
Selesai meeting Arkhana langsung kembali ke ruangannya.
"Apakah ada masalah tuan?"tanya Arman selaku asisten Arkhana.
Dia sudah bekerja dengan Arkhana selama belasan taun,sudah pasti dia paham betul akan watak dan sikap tuan nya.
"Aku meniduri seorang gadis."ucap Arkhana jujur.
Jawaban Arkhana itu membuat Arman kaget bukan main. Selama ini tuan nya tak pernah bermain main dengan wanita, walaupun banyak yang menggoda dirinya, bahkan banyak yang dengan terang terangan mengajak Arkhana melakukan one night.
"Saya di jebak,ada yang mencampurkan sesuatu ke dalam minuman saya tadi malam di pesta. Saya langsung merasakan hawa panas dan perasaan yang aneh,saya berniat untuk pergi ke kamar hotel saya. Namun karena kesadaran saya yang tidak stabil,saya masuk kedalam kamar seorang wanita. Saya masih ingat gadis itu menangis di bawah saya,namun saya tak menghentikan kelakuan bejad saya."
"Hingga tadi pagi,saat saya terbangun dia sudah tak ada di samping saya."Arkhana menceritakan kejadian semalam pada asistennya.
"Saya akan mencari tau siapa ang telah menjebak anda tuan,saya juga akan mencari informasi tentang gadis yang anda tiduri."Arman sudah tau apa yang harus dia lakukan.
"Lalu apa yang akan anda lakukan pada gadis yang telah anda tiduri itu tuan?"tanya Arman.
"Saya akan meminta maaf dan memberikan nya uang sebagai permintaan maaf saya dan untuk membayar apa yang telah dia berikan pada saya. Siapkan saja uang satu miliar cash untuk gadis itu."titah Arkhana.
Arman pun hanya bisa menganggukkan kepalanya. "Namun bagaimana jika gadis itu meminta pertanggung jawaban dari anda tuan? Apakah tak sebaiknya anda menikahi dia saja."saran Arman.
Arman sangat tau dengan seluk beluk keluarga Mahendra, dalam keluarga itu tak ada yang berani bermain dengan wanita malam. Ya mungkin memang ada saudara saudara Arkhana yang seperti itu,namun pantang bagi ayah Arkhana mengajarkan hal seperti itu pada anak nya.
Ayah Arkhana atau tuan Hendra, dirinya sangat menjunjung tinggi harga diri dan martabat. Dia tak pernah mengajarkan pada anak anak nya untuk melakukan hubungan s3s tanpa ada hubungan pernikahan.
Bahkan tuan Hendra pernah berkata,jika salah satu anak nya melakukan hal seperti itu akan dia coret dari daftar warisan nya.
"Saya tak ingin menikah dengan wanita yang tak saya cintai,lagi pula semua wanita pasti sama dia akan lebih memilih uang dari pada kehilangan kesuciannya."ucap Arkhana.
"Baiklah tuan jika itu yang anda inginkan."Arman pun hanya bisa melakukan apa yang diperintahkan oleh tuan nya.
"Pastikan juga hal ini tak sampai bocor ke keluarga saya apalagi ayah saya."
"Siap tuan,saya akan merahasiakan masalah ini. Akan saya pastikan tak ada satupun yang mengetahui masalah ini."
"Lakukanlah pekerjaan mu."titah Arkhana.
Arman pun pamit dan keluar dari ruangan Arkhana. "Saya merasa tak asing dengan wajah wanita malam tadi."gumam Arkhana.
***
Di lain tempat dua orang wanita tengah uring uringan.
"Tante bagaimana ini, apakah kita harus jujur pada kak Arkhana. Bagaimana jika kak Arkhana murka,lalu tadi malam dia melampiaskan pada apa."seorang wanita masih sangat muda terus saja tak tenang.
Semalaman dia tak tidur memikirkan masalah ini,dia sangat tau dengan watak sepupu nya. Apalagi kemurkaan sepupunya yang sangat seram itu.
"Susah kamu tak usah khawatir,besok kita akan datang ke kediaman Hendra kita akan jelaskan semuanya. Lagipula ini hanya sebuah kesalahpahaman saja,Tante yakin mereka pasti akan memaafkan kita. Lagi pula ini bukan murni kesalahan nya kita kan."ucap wanita yang di sebut Tante itu.
"Tenang Arkhana tak akan marah padamu,dia itu sangat sayang padamu layaknya seperti pada adik sendiri tak mungkin dia memarahi mu."Tante sangat tau apa yang di khawatirkan oleh keponakannya itu.
***
Zea sedari tadi tak keluar dari kamarnya,dia terus saja menangis di kamar. Tak ada sarapan maupun makan siang. Bahkan saat makan malam pun zea tak turun,seharian dia menangis.
Karena kamar zea kedap suara hingga orang rumah pun tak ada yang mengetahui jika zea menangis.
Tok tok tok
Felix mengetuk pintu kamar zea. "Dek kamu belum makan malam,ayo makan atau mau Kaka ambilin."ucap Felix.
Dia tadi bertanya pada art rumahnya, apakah zea sudah makan siang atau makan malam. Namun ternyata zea belum keluar dari kamar nya sejak tadi pagi.
Lama Felix di depan pintu kamar zea,sembari terus mengetuk pintu kamar zea namun tak ada sahutan.
"Udahlah kak, mungkin dia udah tidur kali. Kalau lapar dia juga bakal keluar dari kamarnya."ucap Riska yang sedari tadi melihat Felix terus mengetuk pintu kamar adik sambung mereka itu.
Felix pun akhirnya pergi dari depan kamar adik sambungnya. Benar juga apa yang dikatakan Riska. Namun entah mengapa ada rasa mengganjal dalam hati Felix,entah kenapa dia terus memikirkan zea.
semangat author💪