Dicintai pacar secara ugal-ugalan X
Dicintai sepupu secara ugal-ugalan ✓
Olivia berasal dari desa. Wanita cantik berkulit kuning Langsat serta rambut panjang bergelombang mencoba peruntungan mendaftar sebagai pengajar disalah satu sekolah di ibukota. Nasib baik Seakan berpihak padanya, ketimbang menyewa kos atau kontrakan sang bibi yang merupakan adik dari ibunya menawarkan untuk tinggal bersama dirumah nya. Dari situlah percintaan tabu dimulai antara Olivia dengan sepupu laki-laki bernama Galang. Nyatanya antara Olivia dan Galang itu sendiri tidak pernah bertemu sedari kecil. Meski usia Galang terpaut dibawah Olivia tak menyurutkan jalinan cinta itu bersemi. Akankah mereka bisa terus melanjutkan hubungan. Ataukah terpaksa mengakhiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rismasuzy93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 4
Resmi sudah saat ini Oliv sudah menjadi bagian dari jajaran pengajar disalah satu sekolah unggulan di Jakarta, dimana sekolah itu bernama SMA Tunas Bangsa.
bukan saja mencari pengalaman, Dirinya berjanji akan mengabdikan diri sebagai guru teladan bagi anak didiknya. Oliv akan mengajar kelas matematika sesuai bidangnya.
Tentu wanita cantik nan imut tersebut sedari tadi teramat senang, senyum sumringah terus menerus ia pancarkan Setelah wawancara dirasa cukup. siang harinya perempuan bergigi gingsul itu memutuskan segera pulang. Karena kegiatan belajar mengajar akan dilakukan mulai esok hari.
Saking senangnya dengan pencapaian kali ini. Sampai-sampai Oliv kurang fokus pada jalanan didepan karena sedari tadi dirinya terus menerus menunduk.
Bruuggghh..
sebuah benda bulat yakni bola menghantam kepalanya. "Aww.. sshhh." Oliv meringis sementara stau tangan memegangi kepala.
"Maaf, apa ada yang luka?" ucap salah satu laki-laki dewasa mendatangi nya. Terlihat dari pakaian yang dipakai nampaknya dia juga pengajar disekolah yang sama. Namun, bukannya menjawab Oliv malah terdiam tatapan nya menuju ke arah lain dimana ada Galang tak jauh darinya terlihat memakai Jersey basket serta bandana melingkar dikepala. tubuhnya tinggi semampai dipenuhi peluh sampai pelipis.
Tentu Oliv kaget melihat ada Galang dilapangan sekolah tersebut, yang mana Pemuda yang tak lain tak bukan adalah sepupunya sendiri. bermain basket beserta siswa lain. Itu artinya Galang merupakan siswa disekolah ini.
Namun, bukan hanya itu fokus Oliv saat ini. Entah kenapa ada rasa kagum pada adik sepupunya itu. dia pun tidak tahu pasti mengapa bisa ada keinginan untuk memuji pemuda itu dalam benaknya. disaat seperti itu kadar ketampanannya makin bertambah.
Jujur saja Oliv sempat kaget dengan postur tubuh Galang. Dia itu baru kelas XI SMA dan umur nya juga belum genap delapan belas tahun. Tapi kenapa pemuda itu mempunyai postur tubuh sangat tinggi dan atletis. Ini tidak masuk diakal.
manik coklat Galang tak berpindah dari diri Olivia. sorotnya yang setajam bilah pedang itu kian menatap dalam. Seperti biasa remaja laki-laki itu akan menunjukkan tatapan datar namun menikam. setiap kali memandang kearah kakak sepupunya.
"Maaf, apa ada yang luka?" adegan saling tatap dengan adik sepupunya harus segera berakhir kala mendengar suara dari seseorang yang sudah ada didepannya. Menyadari itu Oliv tersenyum hangat
"Oh. nggak mas, saya nggakpapa ko, cuma kaget sama pusing sedikit tadi." jelas Oliv pada lelaki itu.
pria bercelana training hitam itu tersenyum lega. "Syukurlah kalo gitu. Tapi sekali lagi maaf yah mungkin tadi anak-anak ngeshot bola nya terlalu over jadi sampai keluar arena."
Olivia tersenyum hangat. "Iya mas, nggakpapa." oliv berusaha seramah mungkin. "Kalau boleh tau, mas ngajar disini?" tanya Oliv akhirnya.
"Iya betul, saya ngajar disini Kebetulan saya guru olahraga. Kalau boleh tau mbak pengajar juga kah disini?'' lelaki itu balik bertanya masih dengan senyuman manis.
"Iya, kebetulan hari ini saya selesai wawancara. Mungkin besok saya sudah mulai mengadakan kegiatan belajar mengajar." jelas Oliv lagi.
sosok pria yang merupakan guru olahraga itu manggut-manggut usai mendengar segala penjelasan. "Perkenalkan. saya Andi," lelaki itu mengulurkan tangan.
Oliv pun mengikuti hal sama mengangsurkan satu tangan. "Aku Olivia," jawab wanita itu ramah, pada akhirnya satu tangan mereka saling menjabat dan saling melempar senyum.
"Berarti saya panggilnya pak Andi saja yah. Karena pak Andi 'kan seorang guru. Jadi agar terlihat profesional dan sopan saya akan panggil nya pak Andi saja."
"Panggil Andi saja juga tidak masalah ko." Tutur Andi tersenyum canggung. begitupun Oliv.
"Ya nggak bisa gitu dong, pak, Kecuali kita bertemu diluar sekolah baru kita bebas lah tidak perlu bersikap formal." menurut Oliv demikian.
"Ya baiklah kalau begitu. Berarti saat diarea sekolah saya juga panggil nya ibu Oliv yah" ujar lelaki yang baru saja memperkenalkan namanya Andi. Laki-laki yang cukup tampan dan gagah, mungkin karena dia adalah guru olahraga jadi bisa dimaklumi jika mempunyai tubuh kekar. Usianya sudah menginjak 29 tahun, ya bisa dikatakan cukup dewasa.
Setelah cukup lama berbincang-bincang akhirnya Oliv ijin pamit kepada Andi untuk segera pulang. Guru olahraga itupun langsung mengiyakan. Dengan berjalan keluar arah sekolah Oliv mencari angkutan umum.
*****
Setelah membayar uang receh pada supir angkutan. Oliv Langsung berjalan menuju rumah Tante nya. terlihat Masih sepi, itu artinya belum ada anggota keluarga yang pulang. Oliv Langsung berganti baju dengan mengenakan kaos oblong juga celana santai. Kali ini ia berniat akan memasak setidaknya Oliv harus tahu diri ia juga harus sesekali membantu pekerjaan Rima.
Dia membuka lalu sedikit membungkuk melihat isi kulkas yang ada didapur. Ternyata ada ayam utuh, udang dan seikat kangkung. Semua bahan itu sudah Oliv angkut untuk ia olah menjadi hidangan lezat. Namun, dirinya terkesiap manakala secara tiba-tiba mendapati Galang berdiri dibelakangnya.
"Astaghfirullah. Galang, kamu ngagetin aja sih. " kesal Oliv reflek sembari mengusap dada.
Namun. seperti biasa, Remaja itu tidak menjawab. tetapi sorotnya menatap semakin intens. tak hanya itu, Galang terus maju mendekat seakan mengikis jarak diantara mereka. Dengan sedikit menunduk karena memang tinggi badan tak sejajar Galang dan Oliv. yang mana Oliv hanya sebatas pundak Galang.
Setelah dengan posisi keduanya sudah sangat dekat. wajah Galang yang sudah menunduk sembari menelisik wajah Oliv. sorot matanya kini melirik kerah ujung kening kakak sepupunya sedikit tertutup poni.
Tanpa ada keraguan juga tak diduga satu tangan Galang menyibak rambut poni wanita bergigi gingsul itu. kemudian benar saja ada bekas kebiruan disana. Galang sudah menduga karena itu diakibatkan oleh lemparan bola ulah temannya saat disekolah tadi.
Oliv hanya diam mematung seolah seluruh sistem gerak sensorik nya tan berfungsi. entah kenapa disaat-saat seperti ini Oliv sangat sebal pada jantungnya sendiri yang tiba-tiba berdetak kencang tidak karuan. Ia sendiri tidak menyangka pada adik sepupunya itu ternyata Galang berani melakukan hal sedekat itu padanya.
"Kening mbak Oliv biru. Ayo aku obatin." Oliv tergagap dibuatnya. bukan saja tan menyangka, Oliv juga sangat grogi bila afa dalam hal seperti itu.
Remaja itu langsung menarik tangan Oliv. otomatis wanita itu harus melempar kan semua bahan makanan yang tadi sudah ada di dekapannya.
Galang mendudukkan kakak sepupuny disalah satu bangku. Sedangkan laki-laki itu sibuk mencari obat untu ia oleskan pada dahi Oliv terlihat semakin kebiruan.
Galang meraih salah satu kursi dan ia letakan didepan Oliv persis. Galang mendekatkan wajahnya pada wajah Oliv ia sibakan kembali poni wanita itu dan dengan teliti Galang mengoleskan salep pada area yang kebiruan dengan lembut.
Namun tiba-tiba saja satu bibir Galang terangkat keatas membentuk senyuman miring.
"Biasa aja kali mba detak jantungnya sampe dag dig dug begitu. Mbak Oliv gugup yah karena aku obatin?" pertanyaan konyol memang, tapi tak serta-merta memperbaiki situasi yang amat memojokkan Olivia.
Sialan. Umpat Oliv dalam hati, Dirinya mengumpati jantungnya yang tidak bisa terkontrol. kenapa disaat-saat begini dibuat semakin salah tingkah. Ada apa denganmu Oliv. Ingat dia itu hanya bocah ingusan. Kenapa hanya dengan hal seperti itu saja malah bikin kamu berdebar-debar tidak karuan.
"E-enggak. siapa juga yang berdebar-debar." sangkal Oliv terbata. tanpa ia sadari wajahnya memerah serupa kepiting rebus.
sementara dipihak Galang masih tersenyum dengan sendirinya. kemudian pandangan kembali menatap Oliv datar. Tentu saja hal itu membuat Oliv menautkan kedua alisnya tanda bingung.
Dengan jarak yang begitu dekat Oliv bisa menelisik setiap inci wajah adik sepupunya itu dengan detail. Sungguh Oliv kagum pada sepupunya itu bagaimana tidak, Galang mempunyai wajah tampan dan bersih. Hidung mancung dengan bibir sedikit berisi dan kemerahan serta mempunyai mata yang begitu indah dan juga rahang yang tegas.
Ya ampun Oliv, sadar, kenapa kamu malah menilai bentuk fisik sepupu mu sendiri. Oliv membatin menyadarkan dirinya sendiri.
Cup. Tubuh Oliv seketika menegang saat tiba-tiba Galang dengan berani mencium pipi nya. tetapi sial nya setelah dirinya mencium pipi wanita itu Galang malah tersenyum dan langsung bangkit tanpa mengatakan apapun. Sementara Oliv masih diam tak bergeming.
Bersambung. .