NovelToon NovelToon
Unexpected Love

Unexpected Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menyembunyikan Identitas / Bapak rumah tangga
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

Berperan sebagai ayah dan ibu sekaligus tak membuat Mario Ericsson Navio kewalahan. Istrinya pergi meninggalkan dirinya dengan bayi yang baru saja dilahirkan. Bayi mereka ditinggalkan sendirian di ruang rawat istrinya hingga membuat putrinya yang baru lahir mengalami kesulitan bernapas karena alergi dingin.

Tidak ada tabungan, tidak ada pilihan lain, Mario memutuskan pilihannya dengan menjual rumah tempat tinggal dia dan istrinya, lalu menggunakan uang hasil penjualan untuk memulai kehidupan baru bersama putri semata wayang dan kedua orang tuanya.

Tak disangka, perjalanannya dalam mengasuh putri semata wayangnya membuat Mario bertemu dengan Marsha, wanita yang memilih keluar dari rumah karena dipaksa menikah oleh papinya.

“ Putrimu sangat cantik, rugi sekali pabriknya menghilang tanpa jejak. Limited edition ini,” - Marsha.

“Kamu mau jadi pengganti pabrik yang hilang?”

Cinta tak terduga ! Jangan lupa mampir !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan siang

Pagi hari diawali dengan piring dan gelas yang kotor membuat Marsha harus membersihkannya sekarang. Dia mendapat kabar jika opanya akan datang berkunjung. Marsha bukanlah tipe wanita yang serba bisa, tapi dia melakukan itu semua untuk bertanggung jawab karena memilih hidup mandiri.

Keluar dari mansion papinya tak membuat Marsha putus asa namun membuat dirinya menjadi lebih bertanggung jawab dan mandiri  dengan apa yang dia lakukan sekarang bahkan dengan kerja kerasnya sendiri Marsha dapat membeli motor walaupun bekas. Itu sudah membuatnya bersyukur.

“Ahhh, akhirnya beres juga..”

Tok ! Tok !Tok !

“Ya sebentarrrr !!! Aduh, opa datangnya cepat banget !!” paniknya.

Marsha bergegas membuka pintu kamarnya dan benar saja Kendrick datang disaat Marsha baru selesai membersihkan kamarnya.

Alis Kendrick naik sebelah. Dia menatap kamar kos cucunya yang sangat sederhana. Kamar 1 petak dengan kamar mandi dalam dan dapur mini yang kecil, ada wastafel yang terdapat keranjang yang berisi piring yang baru dicuci.

“Kamu betah tinggal disini ?” tanya Kendrick kepada cucunya. Marsha mengangguk pelan.

Kendrick menghela nafasnya. “Apa papimu mengetahuinya ?”.

“ Tidak ! Hanya Kak Amel yang tahu dan opa..”.

“Hufttt…”

“Kakek duduklah sebentar, Marsha mau mandi,”.

“ Astaga ! Kamu belum mandi ??” tanya Kendrick kaget. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 9.38 dan cucunya belum mandi.

“Belum opa. Hehe… Marsha mandi dulu. Opa duduklah sebentar, nanti pinggangnya encok !” celetuk Marsha membuat Kendrick menggelengkan kepalanya.

“Dasar bocah nakal !”.

Hari semakin siang, Kendrick mengajak cucu bungsunya untuk pergi makan siang di luar sembari keduanya menghabiskan waktu bersama. Gilbert tidak tahu jika mertuanya ada di indonesia, Kendrick sengaja tak memberitahukan siapapun karena tak ingin ada yang mengetahui alasannya berada di negara itu.

Kini keduanya tengah berada di sebuah restoran mahal tempat favorite Kendrick , Amelia, Gilbert  dan Marsha saat Ghea dan Kaynala masih hidup. Kini keluarga cemara itu harus terpecah karena insiden yang sampai saat ini masih dicari penyebabnya.

“Udah lama kita nggak kesini ya, opa. Marsha jadi ingat dulu kita sering datang kesini bersama oma, mami  papi dan Kak Amel…” ucap Marsha tersenyum sambil atensinya memandang interior yang sudah berbeda dari dulu.

“Benar, kamu benar. Kita sudah lama tidak kesini. Opa cukup terkejut melihat interiornya yang sangat berbeda dari yang dulu..”

Marsha mengangguk membenarkan ucapan Kendrick. Keduanya sedang menunggu pesanan datang, makanya keduanya saling bernostalgia.

Dering ponsel Kendrick membuat percakapan keduanya terhenti. “ Opa angkat telfon dulu ya, kamu disini tunggu pesanan kita…”.

Marsha mengangguk. Kendrick pergi keluar untuk menerima panggilan. Suasana di dalam restoran cukup ramai sehingga Kendrick memilih untuk menerima panggilan di luar resto bertepatan dengan dua wanita beda usia yang masuk ke dalam resto.

“Ma, bagaimana ? Apa papi mau membantu Dora untuk dekat dengan asisten Kai ?”.

“Tentu, papimu sangat menyayangimu. Pastinya dia akan membantumu. Maka dari itu, kita akan bertemu dengan ibu dari pria yang kamu sukai itu !”.

“ Serius ma ?? Wah, Dora jadi nggak sabar !!” pekii Dora heboh.

Keduanya memasuki restoran yang sama dengan Marsha namun belum menyadari adanya Marsha disana begitupun Marsha yang memilih fokus dengan ponselnya.

“Hallo, jeng Neta !”

“Hai, jeng Nella. Apa kabar !!” kedua wanita itu cipika-cipiki. Dora tentu saja bersikap sopan dengan ibu dari pria yang dia sukai itu.

“Silahkan duduk, jeng “.

“ Ah, iya…” Nella tersenyum manis. “ Apa dia Dora, Nella ? Cantik sekali !” puji Arneta membuat Dora tersenyum malu-malu.

“Tante bisa saja,”.

“Bagaimana, Net ? Apakah putramu mau menemui, putriku siang ini ?” tanya Nella tak sabar.

“Sebentat lagi dia akan datang, aku sudah membujuknya. Aku yakin putraku akan menyukai putrimu, Nella..”

“Harus Netta. Putriku sangat menyukai putramu, bukan begitu sayang?”.

“ Tentu.. Dora sangat menyukai, Kai tante..” jawab Dora malu-malu. Dia menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga. Suaranya yang biasa cempreng mendadak diperhalus membuat siapa saja yang mengenal Dora sedikit geli.

“ Uh, kamu memang menantu idaman tante !” seru Arneta senang.

Ketiga wanita itu berbincang riang. Hingga tatapan Dora terhenti saat dia melihat sosok Marsha sedang duduk menikmati minumannya.

“Ada apa ?” tanya Nella kepada putrinya.

“Mah, itu bukannya Marsha ? Kok dia bisa disini ?” bisik Dora heran.

Dia berpikir bahwa Marsha tak mungkin bisa makan di restoran mewah. Apalagi semua fasilitas yang Gilbert berikan kepada Marsha sudah dirampas oleh dirinya.

“Mama nggak tahu, tapi nggak mungkin dia punya banyak uang untuk makan direstoran mewah ini..” balas Nella.

“Dora mau samperin..”

“Jangan… Jangan bertindak bodoh, disini ada calon mertuamu. Jangan bikin malu dengan bertindak bodoh..”

“Kalian kenapa ?” tanya Arneta membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang Nella dan Dora pantau.

“Ah, bukan siapa-siapa kok jeng..”

Arneta manggut-manggut. Dora segera mengalihkan pembicaraan, menanyakan keberadaan Kai yang sudah berada dimana. Untungnya Arneta teralihkan, dia segera menghubungi putranya sementara Nella dan Dora menatap Marsha yang sekarang  tengah mengobrol dengan seseorang.

*

*

*

*

“Ada apa ?” tanya Mario saat melihat raut wajah asistennya yang masam.

“Tidak ada, “.

Mario menganggukkan kepalanya. Keduanya tengah berada di ruang kerja untuk membahas kerjasama dengan perusahaan luar negeri. Sementara Maureen kini sedang bermain bersama Isabell dan Flora yang ternyata mereka satu kompleks perumahan.

Ketiga bocah itu sedang asik bermain boneka sedangkan kembaran Flora lebih memilih menonton film daripada ikut bermain bersama ketiga gadis kecil.

“Ola ! Ola ! Ola ! Kemalin ada abang jualan es dung dung, lasana macam-macam lohhhh… dedek cuka lasana …”

“Lasa es  dung dung apa lasa abangna..?” tanya Flora dengan wajah polosnya.

“Lasa dung dung lah, kalau lasa abang na nda ada !” sahut Isabell. Padahal yang ditanya Maureen namun yang menjawab Isabell. Flora menggarukkan kepalanya sedangkan Fiona menghela nafas. “ Nda ucah di jawab, jebakan itu !” seru Fiona membuat Flora kesal.

“Nda ucah bocol, napa cih !! Helan Ola. Mda di lumah nda di cini bocolllll kali mulutnya. Halus tambal pompa bial nda bocol-bocol !”. Omel Flora kesal.

“ Nda ucah kelahi ! Becok mau puaca nda ucah malahan… nanti nyempil di nelaka kayak ibu na Ilen…” kata Isabell menengahi kedua saudara kembar itu. Maureen dengan polos mengangguk.

“Tapi kalau mau nyempil juga nda papa. Kan macih kecil, doca na masih ditanggung olang tua..”

“Hiiiii ngadi-ngadi….”

Fiona kembali fokus dengan filmnya begitu juga dengan Flora, Isabell dan Maureen. Tampak ketiga gadis itu bermain dengan keseruan yang ada membuat acar menonton Fiona terganggu.

“Belicik kali kalian. Nda capek apa ngelualin cuala cempleng gitu. Helan kali aku, di cas belapa pelsen batlai kalian tuh… nda lobet-lobet dali tadi…” omel Fiona kesal karena terganggu dengan suara ketiganya yang kini beralih bermain dengan guguk peliharaan Isabell.

“  Meloooo, guk guguk  ! Kemali guk guguk !! Ayo, lali-lali.. Melo guk guguk !! Kemali guk guguk !! Ayo, lali-lali !!” seru ketiganya menyanyikan lagu “aku punya anjing kecil versi Mero “.

“ Melooooo !!” panggil Maureen.

Merasa namanya dipanggil hewan itu menggonggong membuat Maureen memekik girang. “ Akhilna dia ngelti dipanggil dedek…”.

“Namanya juga guguk ! Gitu aja gilang.. Memang lada-lada Ilen nih,” seru Fiona.

1
♬☆❃.✮:▹alina◃:✮.❃♬☆
Semangat Kak Author ❤
Della: ditunggu ya♥︎
total 1 replies
A R
hedehhhhh
Heni Mulyani
lanjut
Della: masih direview ya, dari semalam belum lulus reviewnya huhu
total 1 replies
Della
Yuhu gess.. bentar lagi bakal masuk ke konflik semoga nyambung ya 😌.. jgn lupa bantu like dan komen..🤗♥︎
Della: guys bab 27 belum selesai direview. gatau ya seharusnya bab 27 udh muncul semalam tapi gatau sistemnya lagi error apa gimana ? aku udh coba masukin lagi tapi sampai skrg belum lulus review. huhu mohon ditunggu ya teman²kuu♡♥︎
total 1 replies
♬☆❃.✮:▹alina◃:✮.❃♬☆
Semangat Kak Author ❤
Heni Mulyani
lanjut
A R
🤣🤣🤣
A R
🤣🤣🤣🤣
Della
jangan lupa like dan komen ya teman-teman🤗👐
A R
bisa aee dedek ilenn 🤣🤣🤣😉
Heni Mulyani
lanjut author
Heni Mulyani
lanjut
A R
aduhh nenek ngmg tutup pabrik segala 🤣🤣🤣🤣
A R
mau sedih tp ga jd 😭😭😭😭😭😭
louis
kok ya jadi nenek tledor ditinggal sendirian anak kecil. untung ada Marsha.
DISTYA ANGGRA MELANI
Kok percya aja sih sang opo gak diselidiki dulu...
Heni Mulyani
lanjut
LISA
Ceritanya bagus bangett nih
LISA
Makin seru nih
LISA
Aman Kak..bagus jg ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!