NovelToon NovelToon
Janda Kembang Pilihan CEO Duda

Janda Kembang Pilihan CEO Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Duda
Popularitas:10.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Cimai

Anak dibawah umur dilarang mampir🙅
Harap bijak dalam membaca👍

Slow update 🙏
Silahkan mampir juga ke novel pertama Cimai, klik profil Cimai yaaa😍

"Menikah Dengan Adik Sahabatku"

------

Belum ada dalam pikiran Dira untuk segera mengakhiri masa sendirinya, ia masih trauma pasca ditinggalkan oleh suami yang teramat ia cintai pergi untuk selamanya dan disusul satu-satunya superhero yang selalu berada disisinya, yaitu Ibu.

Meskipun pada kenyataannya sosok pria yang selama ini selalu memperlakukan Dira dengan lembut, ternyata diujung usianya menunjukkan sebuah kenyataan yang teramat pahit, sehingga menyisakan luka dan trauma yang teramat mendalam bagi Dira.
Dira masih tetap mencintainya.

Disisi lain, putra sulung dari pemilik Raymond Group mengalami kegagalannya dalam berumahtangga.
Setelah berhasil dari masa keterpurukannya dan memilih tinggal diluar negeri, akhirnya ia kembali ke tanah air dan menggantikan posisi ayahnya, Erick Raymond.

Awal pertemuan yang tidak sengaja anta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cimai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 31 : Ghadira Mentari, Menantuku

''Sudah siap, Mentari?'' tanya Edgar.

Mentari mengangguk.

''Bu, kami pamit dulu, terimakasih sudah menjaga istriku kemarin.'' ucap Edgar kepada bu Maryam.

''Oh hehe.. tidak perlu berterimakasih Tuan. Saya yang sangat berterimakasih kepada anda karena meluangkan waktu dan berbagi rezeki kepada anak-anak disini, mereka terlihat sangat bahagia.'' tutur bu Maryam.

''Emm.. saya titip Dira, tolong jaga perasaannya, jiwanya sudah terlalu rapuh, dia hanya berusaha terlihat kuat.'' ujar bu Maryam lirih kepada Edgar.

Edgar mengangguk. ''Baik Bu..''

Mentari berpamitan kepada bu Maryam, para pengurus lainnya, serta anak-anak disana. Suasana haru menyelimuti perpisahan ini. Meskipun berat, Mentari sudah memutuskan untuk ikut bersama sang suami.

''Kau mau kemana?'' tanya Edgar mencegah Mentari.

''Ya mau masuk mobil..'' jawab Mentari.

''Siapa suruh duduk di depan? mau berduaan sama supir?''

''Iya, anda juga bisa berduaan dengan tuan Jimmy.'' jawab Mentari ketus.

Edgar dan Jimmy langsung saling menatap, sesaat kemudian mereka langsung bergeser dan menaikkan bahunya berulang kali karena risih.

''Cepat kau masuk!'' suruh Edgar seraya mendorong lengan Jimmy agar segera masuk ke kursi samping pengemudi.

''Baik Tuan.''

''Nona, saya mohon turuti saja perintah tuan Edgar, demi keselamatan saya.'' ujar Jimmy sebelum masuk ke dalam mobil.

Mentari tidak menjawab, kedua lengannya diraih oleh Edgar dan dituntunnya masuk ke dalam mobil. Manis sekali perlakuan ini, sayangnya ini tidak tulus, hanya saja agar terlihat baik-baik saja dalam pandangan bu Maryam, begitu pikir Mentari.

Mentari melambaikan tangannya kepada penghuni yayasan.

''Daaaa Kakaaaaaakkkk....''

Seruan dari anak-anak yang akan selalu dirindukan. Mentari menganggap mereka adalah anak, namun, bu Maryam mengajarkan kepada anak-anak untuk memanggilnya kakak.

Mobil sudah melaju di jalan raya yang lumayan ramai. Mentari tidak ingin menatap ke arah Edgar maupun arah depan, ia menatap luar dari kaca sampingnya.

''Agenda hari ini tolong ditunda Jim..'' ujar Edgar.

''Baik Tuan.'' jawab Jimmy.

Edgar mencuri pandang ke arah Mentari, tidak ada respon sama sekali. Antara tidak peduli atau ketiduran.

Akhirnya Edgar memberanikan diri mendekati Mentari, tiba-tiba kepala Mentari yang posisi miring hampir membentur ke depan saat dijalanan yang sedikit temurun. Beruntung Edgar dengan sigap menangkapnya sehingga tidak terjadi benturan.

''Ada apa Tuan?'' tanya supir saat menyadari Edgar sedang melakukan sesuatu dibelakang. Jimmy juga langsung ikut menoleh ke belakang.

''Istriku ketiduran, kamu pelan-pelan saja nyetirnya.'' ujar Edgar.

''Baik Tuan.''

Edgar membenarkan posisi kursi itu agar Mentari merasa nyaman.

Edgar menyelipkan rambut Mentari yang menutupi wajahnya ke belakang telinga.

Melihat Mentari begitu nyenyak dalam tidurnya, Edgar merasa gemas, tiba-tiba teringat malam sebelum Mentari pergi.

''Tidak-tidak..'' Edgar menggeleng-geleng cepat agar tidak teracuni oleh pikiran dan bayangannya sendiri.

''Apakah Tuan baik-baik saja?'' giliran Jimmy yang bertanya.

''Hemm, iya..'' jawab Edgar.

°°

Mentari sudah membuka matanya sejak beberapa menit yang lalu. Sepertinya sekarang sudah di tempat yang tidak asing. Ia hanya berani menatap sekilas kepada suaminya dan kembali menatap arah luar.

Saat tiba dirumah mewah itu lagi, seluruh tubuh Mentari terasa gemetaran hebat. Apalagi dengan tambahan bayangan mertua.

''Ayo masuk..''

Mentari mengangguk, mengikuti dari belakang.

''Mi, Pi..'' panggil Edgar.

Pasangan suami-istri senior yang masih menonton televisi itu langsung menoleh. Mami tampak terkejut sehingga hanya melongo dengan kedua mata terbelalak, sedangkan tuan Erick terlihat santai.

''Kau sudah menemukan istrimu, Edgar.'' ujar tuan Erick.

''Ohh itukah menantuku?'' timpal mami.

Mentari langsung membungkukkan badannya tanda hormat.

''Selamat siang, Tuan.. Nyonya..'' ucap Mentari.

''Hah? apa?'' seru mami.

''Dasar kau anak nakal, Edgar! bagaimana bisa istrimu memanggil kami seperti memanggil majikannya!'' omel mami sambil memukul lengan putranya.

Mentari nyengir setelah menyadari kesalahannya.

''Maaf Nyo, eh Mami.. Papi..'' ujar Mentari mengulangi.

''Istriku belum terbiasa Mi..'' sahut Edgar.

''Selamat datang Ghadira Mentari, menantuku..'' sambut tuan Erick yang membuat Mentari semakin gugup.

''Ehehe terimakasih Tu.. eh Papi.''

''Ayo duduk..'' ujar tuan Erick.

''Bagaimana ini bisa terjadi? dan kau menemukan istrimu dimana, Edgar?'' cerca mami.

Sedangkan tuan Erick terlihat santai saja, hanya senyum-senyum.

''Aku ke yayasan X Mi, dan ternyata Mentari berada disana..''

''Kok bisa?''

''Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang sudah saya lakukan karena pergi dari rumah ini..'' ujar Mentari.

''Apa yang membuatmu pergi dari rumah ini? kamu tidak betah? apa kamu mengalami KDRT dari Edgar?'' tanya Mami membuat Edgar hampir protes.

''Kau diam! Mami sedang bertanya kepada istrimu..'' potong mami.

''Tidak Nyo, eh Mi. Saya salah karena belum berhasil beradaptasi dengan suasana baru, saya mohon maaf..'' ujar Mentari.

''Sudahlah Mi, yang penting kan sekarang mereka sudah berkumpul lagi. Tujuan kita kembali kesini lebih cepat kan untuk berbahagia, bukan untuk menaikkan tensi darah.'' ujar tuan Erick.

''Ish Papi.. iya, iya.''

''Maafkan Mami ya sayang..'' ucap mami pada Mentari.

Mentari mengangguk seraya tersenyum.

''Lebih baik kalian istirahat dulu.'' ujar tuan Erick.

''Ya benar, kami sangat lelah. Lebih baik aku membawa istriku istirahat terlebih dulu, sampai jumpa nanti..''

Supir dan Jimmy sudah diperintahkan untuk kembali ke kantor. Sedangkan Edgar segera mengajak Mentari masuk ke dalam kamar.

Di dalam kamar keduanya sama-sama diam, jantung keduanya sama-sama berdegup kencang. Edgar melepaskan dasi dan juga jasnya, kemudian melepaskan kancing dilengan kemeja.

''Tuan mau ngapain?!'' seru Mentari.

''Aku? mau ganti bajulah..'' jawab Edgar santai sembari menunjuk ke arah dirinya sendiri.

''Ohh..'' Mentari langsung melengos karena merasa malu sudah berprasangka buruk.

''Bod0h! bod0h!!! bisa-bisanya berpikiran kotor!'' Mentari merutuki dirinya dalam hati.

Edgar melihat Mentari dari belakang, ia tau jika Mentari merasa malu.

''Apa kau merindukan sentuhanku hem?'' bisik Edgar ditelinga Mentari secara tiba-tiba.

''Aaaaa! hup''

Mentari menutup mulutnya yang tidak sengaja berteriak karena terkejut dengan suara seksi Edgar ditelinganya. Memberikan sensasi merinding yang luar biasa.

''TIDAK!!'' seru Mentari.

Edgar langsung terkekeh dan kembali menjauhi Mentari.

1
Tyaz Wahyu
jandes n dudes cucok nih
Tyaz Wahyu
kesan pertama begitu menggoda selanjutnya pst si CEO tu akan bucin akut ke dira wuakkkkkkkk
Ejan Din
apa Salahnya jujur.. siapa jua akan rasa seperti mentari dipergunakn Tanpa syarat.. dimanfaat Tanpa syarat.. yg klu aku juga lebih balik pergi daripada menunggu seperti boneka.. tiada luahan isi hati masing2 CEOnya yg egois, selfish,
Danty Wirodonomo
ayang edgar,... aku padamu👈@👉
Wulan Catur
mungkin Jimmy kali ya 🤔
Mimi Sanah
hahahaha koplak 😁
kyxhgle
author plis buat lanjutan Erin sm Jimmy 🙁
kyxhgle
suka gantung² cerita deh author
kyxhgle
author plisplis
kyxhgle
author buat lanjutan Erin dan Jimmy dongg plis
Budiman Wahid
😋😋😋
Budy Firmansyah
hahaaaahasa😄😄😄
Mimik Pribadi
Art nya ada yng ingin jdi ulat bulu nich,,,,lgi kerja mlh ingin bertingkah,itu namanya gali lobang utk sendiri,,,,
Mimik Pribadi
Aku ko merasa agak lebay aja liat Mentari,pdhl udh sah msh aja ketakutan,sering menghindar gitu,,,,
Gak berusaha ikhlas toh Edgar jga memperlakukan dia lembut ko, gak grasak-grusuk mementingkan napsunya sendiri,,,
Mimik Pribadi
Jngn smpe Ardi berbuat macam2 thor,saking gak relanya gebetan nikah sm sepupunya,,,pleace!!!! 😃😃
Mimik Pribadi
Erin saking smangatnya nangkap bunga,smpe dibela2in lompat,,,,skrng pertanyaannya apakah selama ini Erin udh punya pacar belum????
Mimik Pribadi
Oohh apakah itu sepupunya Edgar yng suka sm Mentari??? Adhi klo gak salah namanya sih
Mimik Pribadi
Ini baru yng namanya Horang kaya,,,,bkn cuma kaya harta,tapi kaya akan budi pekerti,karna tidak membeda2kan kasta,dngn tetap menjaga wibawa sebagai atasan di sebuah perusahaan bsr,utk menjaga semua karyawannya disiplin dan bertanggung jawab dlm menjalankan pekerjaannya 🥰🥰🥰
Mimik Pribadi
Hahaaa,,,,baju tdur nya disediain lingerie,kira2 Edgar bakal ngungkapin perasaannya gak y
Mimik Pribadi
Manggilnya msh Tuan terus,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!