Gadis Nakal Kesayangan Om Mafia

"Baby.." Panggil Jayden, dia mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi. Tadi, sesampainya mereka di hotel, Ayyara langsung berpamitan ke kamar mandi. Dia juga terlihat menyembunyikan sesuatu di tangan nya. Tapi sekarang, sudah beberapa menit berlalu tapi gadis itu belum keluar juga.

"Sebentar, Om." 

"Lagi apa? Cepatlah." Ucap Jayden. 

"Iya, sebentar Om. Sabar dong." Ucap Ayyara, Jayden pun memilih membiarkan gadis itu di kamar mandi. Sedangkan dirinya memilih untuk membuka gordeng dan menikmati pemandangan kota di sore hari ini.

Cuaca nya cukup mendung dan terasa dingin, seperti nya sebentar lagi akan turun hujan. Paling benar memang mereka harus menginap disini malam ini. Harus nya, Jay mengajak Ayyara ke apartemen nya saja agar tidak di batasi oleh jam. 

Entahlah kenapa, dia suka berlama-lama dengan Ayyara. Gadis itu seperti punya daya pikat yang tinggi, atau memang dirinya yang sudah tergila-gila dengan gadis cantik itu.

Pria itu berdiri dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celana bahan nya, hari ini Jayden nampak sangat gagah dengan kemeja berwarna biru navy. Celana bahan hitam dengan ikat pinggang berwarna coklat dari merk ternama.

"Om.." panggil Ayyara, membuat Jayden berbalik dan menatap penampilan gadis itu dari atas hingga ke bawah, seketika jiwa kelelakian nya bergejolak.

"Kenapa memakai pakaian seperti ini?"

"Alah, Om mah pura-pura nanya. Padahal suka, iya kan?" Tanya Ayyara dengan senyum nya, membuat Jayden terkekeh. Ya, dia memang menyukai saat Ayyara memakai pakaian seperti ini.

"Haha, aku memang menyukai nya. Kemarilah, duduk disini." Jayden menepuk paha nya, meminta Ayyara duduk di pangkuan nya. Gadis itu menurut, dia pun duduk mengangkaang di pangkuan pria itu. Kedua tangan nya melingkar mesra di leher kokoh Jayden.

"Kapan kau membeli pakaian seksii seperti ini, babe?"

"Tadi di mall, saat Om ke toilet." Jawab Ayyara sambil tersenyum. Jayden membelai wajah cantik Ayyara, lalu mengangkat dagu gadis itu. 

"Kenapa kamu berinisiatif memakai pakaian seperti ini?"

"Untuk menyenangkan, Om. Soalnya Om udah beliin aku tas mahal." Jawab Ayyara, Jayden tergelak. Gadis itu terlalu jujur, tapi tak apa karena dia lebih suka dengan gadis yang apa adanya. Tanpa melebih-lebihkan atau mengurangi sesuatu. 

"Kamu terlihat sangat menggoda dengan pakaian ini, sayang."

"Harus nya aku tahu ya, tanpa memakai pakaian seperti ini pun, Om sudah bernafssu padaku." Jawab gadis itu. Benar memang, dia sudah candu oleh tubuh Ayyara yang benar-benar nikmat. Dia tidak bisa berhenti saat bergerak di atas nya.

Ayyara hanya tersenyum, Jayden memeluk mesra pinggang gadis itu dengan posesif. Pria itu memulai dengan mencium bibir Ayyara, memberikan jejak kepemilikan lagi di beberapa tempat. 

Dengan cepat, Jayden merebahkan Ayyara di atas ranjang, lalu merangkak menaiki tubuh gadis itu. Dia menciumi setiap inchi tubuh gadis itu, benar-benar indah. 

Setelah beberapa menit pemanasan, akhirnya kedua nya pun menyatu. Mereka menyatu entah yang ke berapa kali nya, tapi seolah-olah Jayden tak pernah puas akan tubuh Ayyara yang benar-benar membuat nya candu. 

"Aaahh.. pelan-pelan dan jangan terlalu dalam menekan nya, Om." Lirih Ayyara dengan nafas yang tersengal, tubuh nya terguncang saat pria itu bergerak memacu tubuh nya di atas tubuh polos gadis nya.

"Aku tak bisa berhenti menikmati tubuh mu, babe!" Racau Jayden, dia benar-benar menikmati sensasi menyatu dengan Ayyara dan yang lebih mengherankan nya adalah, dia tak pernah bosan dengan tubuh gadis itu. 

Padahal biasa nya, dia adalah tipe laki-laki yang mudah bosan dengan wanita. Itulah alasan nya kenapa dia hanya memakai wanita satu kali, selebihnya meskipun wanita itu mengemis untuk dia tiduri, Jayden takkan peduli sama sekali.

"Aaaahhh.." Ayyara mendesaah panjang, dia berhasil meraih pelepasan yang entah ke berapa kali nya di penyatuan kali ini. Senjata milik Jayden terlalu dalam menusuk lubang miliknya, jadi dia lebih mudah untuk mendapatkan klimaaks nya.

"Nikmat, baby?"

"Pelan-pelan saja, ini terlalu dalam." Pinta Ayyara lagi, tapi Jayden tidak akan menuruti permintaan gadis itu. Dia hanya akan bermain sesuai dengan kehendak nya. 

Satu jam kemudian. 

Jayden semakin mempercepat gerakan maju mundur nya, dia ingin meraih pelepasan yang terasa sudah di ujung nya. Hingga akhirnya, pria itu mengerang nikmat saat benih-benih nya tumpah di dalam inti sang gadis. Ayyara memeluk erat leher kokoh Jayden, dia juga berhasil mendapatkan klimaaks yang entah ke berapa kali nya di permainan malam ini.

"Terimakasih, baby."

"Hmmm, sama-sama. Sekarang bisakah Om turun dari tubuh ku? Om berat." Ucap Ayyara, Jayden pun menurut dan berguling ke samping. Otomatis penyatuan mereka pun terlepas, Jayden memeluk Ayyara dan menyandarkan kepala gadis itu di dada nya. 

Perlu di ketahui, ini juga pertama kali nya seorang Jayden melakukan hal seromantis ini pada wanita. Biasa nya, setelah puas dia akan membayar para wanita itu dan menyuruh mereka pergi, tanpa ada adegan-adegan mesra-mesraan seperti ini, atau bahkan sekedar mengucapkan terimakasih seperti yang dia lakukan pada Ayyara. Tidak pernah sama sekali.

Semua yang Jayden lakukan pada Ayyara, itu adalah pertama kali nya. Istilah nya, Ayyara mendapatkan perlakuan yang spesial dari Jayden.

"Om.."

"Iya, sayang."

"Aku masih ingin kuliah, Om."

"Ya terus? Tinggal kuliah saja, memang nya siapa yang melarang?" Tanya Jayden sambil mengusap-usap kepala Ayyara.

"Tapi, Om selalu mengeluarkan nya di dalam kan? Bagaimana kalau aku hamil?" Tanya Ayyara, sontak saja Jayden terhenyak saat mendengar ucapan Ayyara. 

"Kamu tenang saja, sayang. Aku sudah melakukan kontrasepsi, jadi tidak perlu khawatir tentang hal itu."

"H-aahh, maksud nya gimana?" Tanya Ayyara, dia mendongak menatap wajah tampan Jayden dengan wajah heran nya.

"Aku sudah mengenakan kontrasepsi, sayang."

"Lho, memang nya ada ya kontrasepsi buat laki-laki? Setahu ku cuma buat perempuan doang kan?" Gadis itu terheran-heran, dia baru pertama kali mendengar kalau ada kontrasepsi untuk laki-laki.

"Tentu saja ada, sayang. Aku tak mungkin seceroboh itu menanam benih-benih ku pada sembarang wanita, sayang." Jawab Jayden. 

"Hmmm, gitu ya? Baiklah, jadi aku tidak perlu melakukan kontrasepsi apapun kan?"

"Ya, tidak perlu." Jawab Jayden lagi, dia mengacak rambut Ayyara dengan gemas.

"Aku mengantuk.." Lirih Ayyara sambil mendusel di dada bidang Jayden.

"Tidurlah, baby girl." 

Ayyara merasa nyaman dengan apa yang di lakukan oleh Jayden, dia memeluk erat gadis itu. Dia juga menyelimuti tubuh polos Ayyara, Jayden juga mulai memejamkan mata nya. Akhirnya, kedua nya pun tertidur di bawah selimut yang sama. 

Sedangkan di tempat lain, Jack berdiri bersama rekan-rekannya yang lain. Pria itu menyelipkan kedua tangan nya di saku celana bahan nya, saat ini pria itu tengah berada di pelabuhan. 

Malam ini, barang baru akan datang dari distributor ilegal. Barang apa? Senjata api. Ya, klan mafia yang di pimpin oleh Jayden bergerak di bidang penyelundupan senjata ilegal. Maka di tempat ini, ratusan anak buah Jayden di tugaskan di bawah perintah Jack sebagai wakil ketua karena saat ini Jayden sedang sibuk bersama gadis kecil nya.

Kapal besar yang mengangkut ribuan senjata api berbagai jenis itu mulai mendekat, tapi saat itu juga mata elang Jack melihat sesuatu yang aneh. Ada beberapa kapal boat yang mengikuti kapal besar itu. Bahkan sudah ada tali yang terhubung dengan kapal besar itu.

"Ckkk, sial. Bagaimana hal ini bisa bocor!" Umpat pria itu, dia membuang rokok nya dan mengeluarkan senjata api dari saku jas nya. Dia pun menembak tepat ke arah salah satu kapal boat itu, tepat nya ke arah orang yang mengemudikan nya.

Tembakan Jack tepat sasaran, peluru panas itu menembus jantung pria yang mengendarai boat itu. Begitu mendengar letusan tembakan senjata api, anak-anak buah Jayden yang sudah tersebar di beberapa tempat langsung keluar dari persembunyian nya.

"Lakukan tugas kalian masing-masing, pastikan barang aman sampai ke markas, sisa nya habisi mereka." Perintah Jack, mereka pun langsung bergerak.

Pelabuhan hari itu di penuhi dengan suara-suara tembakan yang nyaring, hingga air laut berubah menjadi merah karena darah para musuh yang berhasil anak buah mafia Jayden lumpuhkan. Pelabuhan yang semula rapih itu, kini terlihat sangat berantakan dengan beberapa mayat yang tergeletak.

Jack tersenyum jahat, klan mafia nya memenangkan pertarungan lagi. Jack pun memasukkan senjata nya ke dalam jas, lalu berbalik dan pergi setelah memastikan semua musuh tewas. 

Pria itu mengawasi pemindahan senjata, anak-anak buah nya melakukan nya dengan sangat hati-hati. Ceroboh sedikit saja, bisa-bisa senjata itu meledak bersamaan dan itu sangat membahayakan nyawa orang-orang yang berkumpul disana. 

"Bereskan kekacauan ini, yang lain ikut bersama ku ke markas." Perintah Jack lagi, tak mungkin dia membiarkan kekacauan ini begitu saja. Yang ada, nanti memancing kecurigaan pihak berwajib.  

.....

🌻🌻🌻🌻