NovelToon NovelToon
Hello, Salsha

Hello, Salsha

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Romansa / Bad Boy
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: zennatyas21

Kisah seorang gadis pembenci geng motor yang tiba-tiba ditolong oleh ketua geng motor terkenal akibat dikejar para preman.

Tak hanya tentang dunia anak jalanan, si gadis tersebut pun selain terjebak friendzone di masa lalu, kini juga tertimbun hubungan HTS (Hanya Teman Saja).

Katanya sih mereka dijodohkan, tetapi entah bagaimana kelanjutannya. Maka dari itu, ikuti terus kisah mereka. Akankah mereka berjodoh atau akan tetap bertahan pada lingkaran HTRS (Hubungan Tanpa Rasa Suka).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zennatyas21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Mampir Bentar

Sesampainya ke rumah Salsha, Zidan ingin segera pulang namun dicegah oleh kedua orangtua Salsha. Lelaki itu hanya mengantarkan sampai pintu gerbang rumah Salsha.

"Mas nya mampir dulu sini, mau diajak ngobrol sama ayahnya Salsha." ucap ibunda nya Salsha.

Perempuan yang masih memakai seragam identitas sekolah SMA Putra Bangsa itu pun tersenyum pada Zidan.

"Tuh, diajak masuk loh. Yakin gak nurut? Warga sini serem kalo liat ada anak motor bawa anak orang." ujar Salsha sambil cekikikan senang.

Zidan menatap wanita yang masih berdiri di ambang pintu menunggu anak dan dirinya untuk masuk ke rumahnya. "Iya, gue masuk. Tapi gak lama ya, gak enak main ke rumah cewek tanpa bawa apa-apa." jawab Zidan kemudian menancap gas motornya masuk ke pekarangan rumah Salsha.

"Iya juga sih, ntar dikira pacar gue. Padahal mah ketemu juga baru, mana kenalan juga di jalan. Bisa mampus gue kalo jadi bahan gosip terhangat." gumam Salsha terdengar oleh Zidan.

Lelaki berjaket tulisan Andaran itu tersenyum. "Emang warga sini kalo ada informasi nyebarnya cepet? Sekalipun cuma sekedar temen?" tanya Zidan sembari turun dan melepas helmnya.

Salsha mengangkat bahunya tidak tahu, "kalo menurut penelusuran gue sih gitu, apalagi kalo cewek pulang malem dianterin sama cowok bukan warga sini." balas Salsha berjalan menghampiri bundanya.

Zidan mengikuti langkah Salsha. "Apa ada sanksinya? Atau wajib lapor gitu?" Lelaki tersebut semakin tertarik dengan topik pembicaraan mereka.

"Gak ada sanksi, palingan dikeroyok warga terus diwawancara. Layaknya kayak orang asing mendadak terkenal. Karena gosip terhangat dan panas." kata Salsha membuat Zidan terdiam dan melangkah berjabat tangan dengan ibundanya Salsha.

"Assalamualaikum, Bu." ucap Zidan lembut seraya tersenyum.

"Waalaikumsalam, siapanya Salsha, ya?" tanya Mira-ibunda Salsha.

Zidan melihat ayahnya Salsha keluar dan menatapnya serius. "Assalamualaikum, Pak. Saya Zidan, baru kenal Salsha tadi di jalan."

Kedua orang tua Salsha tiba-tiba masuk ke dalam meninggalkan Zidan yang terdiam.

Saat berada di ruang tamu, seorang gadis kecil berumur enam tahun dan baru bersekolah TK berdiri dibalik pintu ke ruang tamu. Gadis itu adalah adiknya Salsha yang bernama Reyva Arunika Putri. Memakai baju bergambar bintang dan planet, Reyva mengintip dibalik gorden dengan rasa penasarannya yang lucu.

Namun, ternyata Salsha melihatnya. Remaja SMA kelas 11 IPS tersebut memanggil adiknya saat Zidan tengah duduk di sampingnya sambil membuka ponselnya.

"Ngapain sih kepo banget, pake ngintip segala dibalik gorden pintu." Celetuk Salsha menyindir adiknya.

Zidan yang mendengar seketika mendongak menatap gorden di pintu tengah. Ia melihat seperti ada anak kecil sedang mengintip. Lelaki tersebut hanya memperhatikan wajah sebal Salsha dengan sosok anak kecil dibalik gorden itu.

"Udah, sini kalau pengen kenalan. Gak usah pake ngumpet kayak orang gak ketahuan aja. Suka banget ngurusin hidup kakaknya." cibir Salsha membuat Zidan tersenyum lucu.

Si gadis itu akhirnya keluar dari persembunyiannya, seolah seperti maling yang ketangkap basah sedang kepo.

Dengan langkah kecilnya, Reyva mendekat hingga berdiri di depan meja tamu yang ada Zidan dan Salsha. "Mau dibuatin apa, Kak?" tanya Reyva pada kakaknya.

Salsha langsung malu sendiri melihat adiknya yang selalu membuatnya gemas ingin mencubit pipinya.

"Ngomongnya bukan ke kakak, Reyvaa ..." Sepertinya Salsha hampir kehilangan kesabaran hanya untuk menanggapi tingkah menyebalkan adiknya.

Reyva cekikikan dengan tampang tak berdosanya. "Oh iya, kakak mau mi-"

"Salim dulu kek," Potong Salsha kesal.

"Oh iya, salim dulu. Kenalin nama aku Leyva Alunika Putli. Adik mungilnya Kak Sasha yang paling imut dan putih." cerocos Reyva dengan tingkah sok imutnya.

Salsha semakin geram sekaligus malu. Sementara Zidan masih menyalami tangan Reyva yang belum dilepas oleh anak kecil berponi itu.

"Gak usah sok cadel, Reyy ... Udah sana tidur udah malem juga masih melek aja kamu." ucap Salsha.

"Kan besok aku libur, wlee! Lagian orang aku belum kenalan sama kakaknya kok." Reyva masih belum melepas tangan Zidan.

"Kak, namanya siapa?" tanya Reyva.

Zidan meletakkan ponselnya di meja. "Nama kakak Zidan Alvano Putra. Dipanggilnya Zidan, kenapa Reyva belum tidur?" tanya lelaki itu lembut.

Adik Salsha terlihat salting sedangkan Salsha merinding sendiri melihat adiknya centil pada Zidan. Padahal selama ini ketika ada lelaki bertamu Reyva tidak pernah bersikap seperti itu.

Dasar bocil sudah tahu cowok ganteng!

"Belum, Kak. Soalnya denger dari bunda kalo ada cowok ganteng tapi anak motor. Terus kata ayah mau dikasih jarak sedikit karena kakak orang kaya, kan?" cerocos Reyva membuat Salsha mendelik sebab tidak enak pada Zidan.

Zidan mendengar itu tersenyum, "Yang orang kaya itu orang tua kakak, Dek. Bukan kakak, dan mungkin semua pandangan orang tentang anak motor itu terlihat gelandangan dan ugal-ugalan ya? Padahal kakak gak gitu, ya memang kakak keliatan kayak anak motor tapi bukan anak motor yang suka bikin rusuh di jalanan." jawab Zidan sambil mengusap puncak Reyva begitu lembut.

Perlakuan dan ucapan Zidan ternyata diperhatikan oleh kedua orang tuanya Salsha dibalik pintu tengah. "Kalo Reyva lagi kesepian di rumah, kakak bisa kok panggil teman-teman yang lain. Dan gak semuanya cowok, ada ceweknya juga. Jadi, Rey bisa bebas main sama kakak-kakak cantik." ucap Zidan.

Reyva mengangguk senang. "Cari aku atau teman-temanku di Jalan Merak 05, kalau ada tulisan The Cafe GEAN itu tempat kita kumpul. Oh iya, karena ini udah jam 9 malem, aku langsung pamit ya? Ibu sama ayah kamu mana, Sal? Mau pamitan."

Begitu Zidan berdiri, Mira dan Andra -kedua orang tua Salsha seketika berpura-pura masuk ke ruang tamu sambil memasang wajah datar.

Zidan melangkah menghampiri Mira serta Andra, "maaf, Bu, Pak, saya izin pamit karena sudah terlalu malam. Maaf juga apabila kehadiran saya di sini mengganggu waktu Ibu juga Bapak yang mungkin ingin istirahat." ucap Zidan sembari salim pada Mira lalu Andra.

Pria paruh baya bernama Andra Wirawan itu menyalami Zidan dengan bisikan datar. "Lain kali kalau bertamu jangan terlalu malam, tidak baik apalagi ke rumah seorang perempuan, sekalipun kamu teman anak saya." bisik pria tersebut kemudian Zidan mengangguk seraya tersenyum.

"Assalamualaikum," ucap Zidan keluar dari rumah Salsha.

"Waalaikumsalam."

Saat Zidan sudah pulang, Reyva kembali ke kamar bersama Mira juga Andra. Kini tersisa Salsha yang masih termenung di ruang tamu. Otak perempuan itu mengingat nama jalan Merak 05, tempat tongkrongan Zidan dan teman-temannya.

"The Cafe GEAN?" gumamnya lalu matanya tak sengaja melihat sebuah benda di meja.

Keningnya mengerut bingung. "Jam tangan siapa nih? Dari modelnya sih kayak punya cowok, apa punya Zidan?" Sambil mengambil dan membolak-balikkan jam tangan mahal itu, Salsha tak berpikir panjang untuk membawa ke kamar.

Di dalam kamar Salsha terus menerus mencium jam tangan yang diduga milik Zidan. "Uumm ... Wangi banget gila sih, itu cowok bener-bener kaya deh kayaknya. Berarti gue gak boleh terlalu deket sama dia, siapa tau baiknya karena emang dia baik bukan karena hal lain. Nanti kalo tiba-tiba ternyata dia udah ada cewek, gue mah ogah buat sakit hati. Jadi, buat hati gue nih, lo jangan suka sama dia. Karena dia baik ya sewajarnya dia manusia harus baik ke sesama." Cerocos Salsha menunjuk dadanya dengan posisi terlentang di atas kasur.

Kala mata hampir terpejam tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan ada notifikasi pesan.

...← Bang Haikal...

[sal, besok abang balik ke indo]

^^^[siap, bang! btw jgn lupa beliin chicken ya] ^^^

[adeh, iya-iya. eh, si Reyva udah tidur?]

^^^[udah tuh keknya] ^^^

[good girl, lo tidur gih. udah mlm, love u cantikk]

^^^[aaa gue salbrut><] ^^^

[wkwkwk]

^^^[bang , udah gue mau tidur] ^^^

//read

Seusai bertukar pesan dengan kakaknya, Salsha mendapat pesan lagi dari seseorang entah siapa.

"Siapa dah?"

...← 0824xxxxxxxx...

[Sal, ini gue Zidan.]

1
Hanni Hann
hai kak, aku udah mampir. semangat ya/Determined/
chipsz🌙
semangat yaaa nulisnya✨❤️‍🔥
Wida_Ast Jcy
aku mampir nih mampir jg yah thor jgn lp like dan coment yah semangat cintaaa
hanzee
semangat thor, jangan lupa mampir yaa💪🥰
Aulia Nur
bagus Kaka 🥰
Aulia Nur
bagus Kaka lanjut 🥰
Dian
Lanjut Thor smngt❤️
Dian
Bunga utk mu biar makin semangat nulisnya❤️
Dian
Semangat thor,💪🏻 ayo saling dukung mampir jg kek karya aku “two times one love.”
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!