NovelToon NovelToon
Desa Terkutuk. Buku Kedua (Detektif Astral)

Desa Terkutuk. Buku Kedua (Detektif Astral)

Status: sedang berlangsung
Genre:Rumahhantu / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / Roh Supernatural
Popularitas:10.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ady Irawan

Pembaca baru, mending langsung baca bab 2 ya. Walaupun ini buku kedua, saya mencoba membuat tidak membingungkan para pembaca baru. thanks.

Prolog...

Malam itu, tanpa aku sadari, ada seseorang yang mengikuti ku dari belakang.

Lalu, di suatu jalan yang gelap, dan tersembunyi dari hiruk-pikuk keramaian kota. Orang yang mengikuti ku tiba-tiba saja menghujamkan pisau tepat di kepalaku.

Dan, matilah aku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Menemukan Lorong Rahasia Yang Lain!!

Hari Minggu aku dan Pak Jatmiko pergi ke kantor polisi. Aku kecewa karena tidak mendapatkan kabar perkembangan kasusnya Naya. Sosok yang terekam di video barang bukti, sampai sekarang masih misteri dan belum di ketahui siapa dia, tinggal di mana, maupun apa pekerjaan.

   Tapi, kabar baiknya adalah. Rumah Pak Jatmiko deal di beli oleh Pak Zainal Abidin atau bisa aku panggil Pak Kumis dengan harga cukup fantastis!

   Dah, lah. Sekarang, aku bingung mau mulai dari mana lagi. Soalnya, misteri Dibalik Hilangnya Naya sudah terpecahkan, ya walaupun belum seratus persen selesai sih. Bisa di bilang, baru dua puluh persen nya yang selesai.

   Kemarin lusa, saat Levi kesurupan di rumahnya Pak Jatmiko. Aku merasakan ada seseorang yang sedang mengawasi kami. Tapi, siapa? Siapa? Apakah ada orang lain yang mengetahui jalan rahasia itu selain aku dan para polisi? Kalaupun benar, pasti dia adalah salah satu pelaku alias kawanannya Pak Buang yang sudah terbunuh saat penggrebekan.

   Malam harinya di hari itu, aku menunggu Pak Jatmiko tertidur pulas. Dan dia tertidur ketika jam menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Aku keluar rumah saat itu juga, lalu melesat ke arah kali Gimun.

   Pasti ada yang terlewat, jalan rahasia itu pasti masih ada lagi menuju ke tempat yang lain. Ke rumahnya komplotan nya Pak Buang mungkin? Pokoknya, malam hari ini aku haru memecahkannya. Apapun yang akan terjadi.

Nex

   Saat mendekati rumah tua itu, aku berjalan mengendap endap. Aku yakin, komplotan Pak Buang saat ini sedang bersembunyi di rumah itu. Sangat yakin, karena tidak ada yang tahu menahu soal jalan rahasia itu.

   Saat membuka pintu, aku melihat bayangan putih di bawah tangga menuju lantai dua. Dia. Naya! Bagus Naya, tunjukkan jalan menuju kebenaran seperti malam kemarin!

   Waktu aku mendekati dia, dia hanya diam dan menatap ke arahku, wajahnya biasa tidak menyeramkan atau apalah. Cuma pucat layaknya mayat yang telah kehabisan darah. "Tunjukkan jalannya." Bisik ku ketika sudah berada di depan arwah Naya.

   Dia tidak berbicara, tapi, dia hanya mengangguk dan memutar badannya dan mulai naik ke lantai dua. Di lantai dua, dia menuju kamarnya, masuk ke pintu rahasia di balik lemari. Lalu, turun ke lantai bawah tanah. Dia berhenti tepat di tengah tengah ruangan, lalu menggeleng kan kepalanya.

   "Kamu cuma tahu sampai di sini saja?

   Dia mengangguk pelan. Lalu dia seolah merasakan hawa kehadiran seseorang. Karena itulah aku langsung mencari tempat persembunyian yang aku rasa sangat aman. Aku menuju kolong kamar tidur yang di duga sebagai tempat Naya di perkosa.

   Dari arah lorong yang menuju rumahnya Pak Buang, muncul seseorang yang sedang berjalan dengan santainya. Karena kolong tempat tidur itu sangat rendah, aku harus berusaha keras untuk melihat wajah orang itu. Tapi, gagal, aku hanya bisa melihatnya sampai perut ke bawah saja.

   Dia mondar mandir di dalam ruangan itu. Tidak berkata apa apa, hanya sesekali berhenti di depan rak buku dan memeriksanya lalu berjalan mondar mandir lagi.

   Sepuluh menit kemudian, dia mengambil kursi dan duduk di depan meja, lalu menyalakan lampu meja.

   Dia sedang membaca? Membaca apa? Apa yang dia baca? "Hihihi... Tinggal sedikit lagi. Aku bisa menguasainya. Ajian lipat bumi."

   Ha? Hallow? Ajinomoto lipatan bumil? Kampret kalau ngomong yang jelas, biar aku bisa mendengarnya!

   "Setelah itu, rawarontek. Hihihi. Lalu yang lainnya bisa menyusul. Benar kata dukun itu, kalau korban nyawa, bisa langsung bisa. Hihihihi."

   Rawarontek? Jadi, apa lagi ini? Korban? Korban nyawa? Hei, itu semacam Tumbal!! Tumbal untuk ilmu hitam!!

   Oi oi oi. Kasus dukun itu cukup sampai di Bogel dan Pak Bejo saja! Kenapa harus ada lagi? Tunggu, menurut cerita Efi dulu, si Ponijan belum ketemu sampai Efi meninggal. Apakah dia ada hubungannya dengan apa yang orang itu katakan? Lagi pula, jaman sekarang ilmu seperti itu untuk apa coba?

   Sosok itu berdiri, lalu menuju rak tadi, dan sepertinya dia meletakkan apa pun yang dia baca tadi. Dan pergi menuju jalan yang dia pakai untuk masuk ke dalam ruangan ini.

   Aku mengikutinya dengan hati hati. Jantungku berdetak kencang ketika mengikutinya, penampilannya mirip Pak Buang ketika menakut nakuti kami dulu. Memakai jubah serba hitam tapi bedanya dia membawa sebuah tongkat yang pegangannya berbentuk kepala ular kobra.

   Lorong rahasia itu, setahuku berujung di gubuk yang ada di belakang rumahnya Pak Buang, tapi, ternyata, di tengah tengah lorong rahasia itu ada jalan rahasia yang lain, dan itu sama sekali tidak aku ketahui, ataupun menyangka kalau ada jalan lain di sana. Dia memutar sebuah ornamen di dinding lorong, lalu tak lama kemudian dinding di sebelah ornamen itu terbuka, dan terciptalah sebuah jalan rahasia yang lain. Setelah orang itu masuk, pintu langsung tertutup rapat. Dan dinding itu benar benar mulus seolah tidak ada pintu di sekitarnya.

   Aku menunggu sekitar sepuluh menit untuk membuka pintu rahasia yang baru saja aku ketahui itu. Takut kalau orang itu masih berada di baliknya. Tapi, saat aku mencoba menempelkan telingaku ke pintu rahasia itu. Di balik sana tidak terdengar suara apapun. Jadi, aku tanpa ragu lagi memutar ornamen tadi dan pintu langsung terbuka lebar.

    Aku masih tetap berjalan dengan hati hati menyusuri lorong rahasia itu. Dan menemukan beberapa pintu di sana, juga ada banyak lemari besar yang tingginya sampai menyentuh langit langit lorong itu. Aku melihat di setiap pintu, ada lubang yang cukup kecil, mungkin sebesar telapak tangan orang dewasa. Aku mengintip ke dalam sana.

   Jantungku seolah berhenti berdetak ketika melihat apa yang ada di dalam sana. Di dalamnya ternyata sebuah kamar, atau lebih tepatnya di sebut penjara. Lalu, Ada wanita tanpa busana sedang terbaring di kasur yang sudah usang. Dia bergerak, jadi dia masih hidup.

   Aku menuju pintu yang satunya. Sama ada seorang wanita tanpa busana juga. Dan total kamar atau penjara itu ada sepuluh buah. Tapi, yang ada isinya cuma empat kamar saja.

   Aku menuju pintu di ujung sana. Dan mencoba untuk membukanya. Gagal, tidak ada gagang pintunya, dan tidak ada ornamen yang sekiranya dapat di pakai tombol rahasia untuk membuka pintu itu. Jadi, aku berupaya untuk membuka pintu penjara yang ada di lorong itu.

   Tapi....

   "Tidak!!! Tolong!!! Jangan masuk!!!" wanita yang ada di dalam sana langsung berteriak kencang ketika aku mencoba membuka pintunya. Lalu di susul teriakan lain dari kamar kamar yang lain. Lalu, terdengar suara orang berlari menuju lorong rahasia itu dari balik pintu yang tidak bisa di buka tadi.

    Aku yang panik, langsung membuka pintu dimana aku masuk ke lorong ini. Tapi aku tidak lari kesana. Tapi, balik lagi dan bersembunyi di salah satu lemari raksasa yang ada di dalam lorong itu.

   "Brengsek!!! Kalian berisik!!" teriak orang yang aku yakin adalah orang yang aku buntuti tadi. "Aaah!!! Pintanya terbuka!!! Sialan! Ada seseorang yang masuk ke dalam sini!!!" Lalu dia berlari melewati lemari yang aku pakai bersembunyi dan menuju pintu yang aku buka tadi. Lalu aku mendengar pintu tertutup dengan kencang.

   Aku mengintip keluar, pintu yang tidak bisa aku buka tadi, sekarang terbuka lebar. Dan aku tanpa ragu langsung melesat kesana dan mengeluarkan Handphone Nokimen N93i ku dan mulai merekam apa yang ada di balik pintu itu.

1
Ruri
dasar si udin/Speechless/
Green Force
ini maksute opo cak?
Ady Irawan: wkwkwk. wes tak bener no kang...
total 1 replies
Green Force
Mbot. coba gae cerita seng serius sitik mbot.
Ady Irawan: lha iku kan wes serius cak...
total 1 replies
Vivi Olivia
kok ada cerita yang terlewat cukup jauh bang?
Ady Irawan: ehh. lhoo? benar tak cek e
total 1 replies
Vivi Olivia
Nex!! Macam Nessy judge aja.
Emma Shania
Gaya penulisannya beda. ga pernah serius, dan selalu di selipkan humor. untuk buku ke dua, horornya di tambahin lagi dong.
Ady Irawan: hehee. siap siap.. 😁😁
total 1 replies
Neo Kun
Dasar Pak buang!! buangsaaaatt!!/Curse/
Ady Irawan: 😭😭😭😭 kabur ah.
total 1 replies
Ruri
cover bukunya ganti. itu Riyono? ganteng bet.
Ruri: lho d ganti beneran /Sob/
Ady Irawan: Wkwkwk. Iya, itu gambarane Riyono Harianto. 😂😂😂 terlalu ganteng a? tak nerf yak? 😂😂
total 2 replies
Ruri
lhoo. lhoooo. lhoooooo... /Scream//Scream//Scream//Scream//Scream//Scream//Panic//Panic//Panic/
Ruri
kalo belum selesai, namanya bukan case close dong /Smug/
Ady Irawan: wkwkwkw. iya ya.. 😂😂😂
total 1 replies
Neo Kun
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Neo Kun
riyono sok detektif banget
Ady Irawan: 😭😭😭😭 jangan di ketawain, nanti Riyono nya ngambek lho. 😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
Neo Kun
horor nya kurang, ga kaya di buku pertama nya.
Ady Irawan: hehehee.. masih belum kak... tunggu ya... 😁😁
total 1 replies
Ruri
nokimen. 😭😭😭😭
Ady Irawan: wkwkw.. Nokia mbak ... 😂😂😂
total 1 replies
Andy Hartono
menarik.
Neo Kun
ini temanya tahun berapa sih?
Neo Kun
jiyaaah Naya nya nikah sama kakek kakek. /Facepalm/
Neo Kun
ini Naya yang ada di novel sebelumnya kah?/Grievance/
Ady Irawan: Bukan lah. wkwkwkw
total 1 replies
Neo Kun
/Toasted/
Neo Kun
ayu yang ini jangan sampe mati seperti ayu sebelumnya ya? dia masih kecil, kasihan /Sob//Sob//Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!