NovelToon NovelToon
Wanita Warisan Kakak

Wanita Warisan Kakak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengganti / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Trihandayani

"DUARRR"

Akhirnya Zevana mengetahui dibalik sikap dingin suaminya. Gadis bernama lengkap Zevana Azalia Hermina Salim itu harus menelan pil pahit dalam rumah tangganya. Ia baru saja mengetahui kalau suami yang baru seminggu menikahinya itu ternyata memiliki tambatan hati. Pantas selama ini suaminya bersikap dingin, bahkan mereka tidak tidur satu kamar.

Apakah pernikahan itu akan terus berlanjut? Atau Zevana akan mencoba membuat suaminya jatuh hati padanya? Bukankah akan sangat melelahkan dan menyakitkan bila bertahan? Dan apakah suaminya mau melepas Zevana jika ada seseorang yang mau membahagiakan Zevana?

Inilah kisah Zevana seorang Putri dari orang ternama nan alim dan disegani. Siapa sangka rumah tangganya begitu nelangsa. Beri support ke author yahh..

Sebelumnya mohon maaf bila ada kesamaan antara nama tokoh, alamat, ataupun yang lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Trihandayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WWK BAB 04

"TAHAN..." Teriak Zevan saat tahu lift akan tertutup. Zevana pura-pura tidak mendengar teriakan Zevan. Sejurus itu Zevan berlari lebih cepat dari sebelumnya dan hampir saja pintu lift tertutup. Lirikan tajam Ia berikan kepada kembarannya yang cantik meski bibirnya manyun beberapa mili.

"Bagaimana kondisi mu, Ray?" Ucap seorang wanita paruh baya. Wajahnya masih begitu cantik walau sudah tidak muda lagi.

"Aku sudah lebih baik, Mah." Saut Rayhan. Yah, wanita tadi adalah Ibu dari Rayhan namanya Lydia Immanuel.

Rayhan masih setia menatap wajah Ibunya, "Bagaimana dengan Opa? Bukankah dirawat disini juga?" Sambungnya lagi.

Terdengar helaan nafas panjang saat Ibunya duduk di sampingnya. "Opa mu bikin gaduh tadi pagi. Asisten Papa mu yang mengatakannya, Opa terlibat adu mulut sama Dokter muda karena nggak mau minum obat." Papar wanita paruh baya itu yang membuat Rayhan menggaruk dahinya.

"Udah gitu vidionya viral lagi. Kasihan Dokter itu dilempar sendal sama Opa mu." Rayhan terkikik karena ucapan Ibunya barusan.

"Papa mu sedang menjenguk Opa mu, pasti mereka adu mulut sekarang. Gegara nyariin kamu Istri sampe segitunya." Celetuk Nyonya Lydia yang tentu saja membuat manik mata Rayhan membulat sempurna. "ISTRI!" Seru Rayhan takut salah dengar.

...----------------...

Hari sudah semakin siang dan Zevana maupun Zevan belum ada tanda-tanda keluar dari ruang IGD. Bahkan mereka melimpahkan tugas visit pada Dokter magang. Sungguh IGD benar-benar repot hari ini.

"Ck... Gagal makan siang lagi kayanya." Keluh Zevan saat Suster memberi tahu ada pasien yang meluncur kembali.

"Elahh, biasa juga gitu." Timpal Zevana yang baru selesai menangani salah satu pasien dan siap di bawa keruang perawatan.

Zevan memakai sarung tangan baru, "Aneh ye? Dokter tugasnye jaga kesehatan pasien, selametin pasien. Lahh tapi selametin diri sendiri kagak bisa."

Zevana terkikik karena ucapan Zevan, "Heh, Dokter juga manusia JetPam. Kita ini cuman perantara, kalo ente laper cepet makan. Noh, Suster Elsahhh mu sudah bawakan makanan." Zevana menunjuk kearah paper bag yang teronggok di meja sudut ruangan.

Mata Zevan menyipit melihat paper bag yang Zevana maksudkan. "Suster Elsa hari ini kan cuti, elu deh perasaan yang terima surat izinnya kemarin."

Zevana terbengong, "Lahh terus ini dari siapa?"

"Lahh kocak nih bocah, ente sedari tadi disini." Saut Zevan.

Zevana mendelik, "Ehh JetPam, ente dari tadi juga di ruangan ini ye." Sergah Zevana seraya tangannya meraih paper bag.

Zevana mengamati isi dari paper bag itu, ada kotak bento berisi makanan sehat dan juga note. Dahinya mengernyit, di raihnya note itu Ia baca dalam hati

"Dimakan ya, Nduk calon cucu mantu. Kakek Panji." Begitulah kalimat yang tertulis dalam note itu.

Karena penasaran, Zevan merebut note di tangan kembarannya. "Apa sih, Je?" Matanya membelalak ketika membaca kalimat pendek di note itu.

"Yolo, etdah aki-aki." Timpalnya kembali seraya mendorong note itu pada kembarannya.

"Buat elu aja, Pan. Buruan makan, keburu pasien sampe." Ucap Zevana seraya menyodorkan paper bag.

"Beneran?" Zevan menatap paper bag dengan tatapan ingin. Ia pun segera menyerobot paper bag itu ketika mendapat anggukan dari Zevana.

"Ehh, Pan." Panggil Zevana sebelum kembarannya itu pergi.

"Hmmm" Zevan menoleh.

"Yang semalem gimana?" Tanya Zevana.

"Aman, nanti ane kirim ke e-mail ente." Saut Zevan seraya hendak melangkah.

"Jadi minta tolong sama siapa, ente?" Tanya Zevana lagi.

"Ituhh bocah mahasiswa abadi." Jawab Zevan enteng seraya ngeluyur pergi.

"Astagfirullah, JetPam... Kak Marcel lebih tua dari ente ya." Sentak Zevana yang tak sadar masih di ruang IGD.

...----------------...

Begitulah roda kehidupan, terus berputar. Detik berlalu menjadi menit, menit berlalu menjadi jam, jam berlalu menjadi hari, hingga hari berlalu menjadi minggu dan minggu menjadi bulan. Kegiatan Zevana tak berubah, hanya seputar rumah, IGD dan sesekali Ia jalan dengan kembarannya untuk sekedar deep talk nggak jelas.

Seperti saat ini, Zevan dan Zevana tengah duduk di cafe dengan masing-masing pesanannya. Sesekali Zevana menghidu aroma kopi di cangkir miliknya.

"Je, elu beneran mau ikut jadi relawan?" Tanya Zevan yang di angguki kembarannya.

"Itu daerah rawan loh, ente kagak kasian enyak? Anak cewe satu-satunye." Tutur Zevan.

Terdengar helaan nafas ringan di bibir Zevana, "Gue bosen, JetPam. Lagian kan cuman tiga bulan, abis itu lanjut spesialis." Terangnya.

"Kenapa nggak ambil spesialis sekarang aje? Biar kagak bosen." Tawar Zevan.

"Ck, hidup gue selama ini datar-datar aja.. Jadi ngerasa butuh tantangan gitu. Lagian kan disana nanti juga dapet ilmu." Sungut Zevana.

"Izin udah di kantongin, tinggal tunggu tanggal berangkat." Timpal Zevana kembali.

"Serah, ente. Jangan ngarep ane jenguk kesana ya. Ogah, ane belum kawin soalnya." Ucap Zevan seraya menyesap kopi miliknya. Zevana hanya menggeleng pelan mendengar kalimat kembarannya barusan.

"Ehh, ane baru inget... Gimane soal cowo entu?" Tanya Zevan.

"Cowok?" Zevana memastikan.

"Halah, Rayhan." Ucap Zevan dengan nada sedikit berbisik tubuhnya pun agak condong kedepan agar lebih dekat dengan adik lewat lima menitnya.

Zevana manggut-manggut, "Cuman penasaran aja, lagian Kakek itu nggak mungkin serius kan? Mana ada CEO muda masih single dijaman now?"

"Tapi Je, ane pernah denger babeh terima beberapa proposal buat ente." Zevan ingat betul, beberapa kali ada orang datang untuk mengajukkan proposal lamaran.

Zevana menaik turunkan bahunya, "Udahlah, nggak usah bahas itu. Perjalanan kita masih panjang, JetPam."

"Ente pulang kan pas wisuda nanti?" Kali ini Zevan menatap manik mata Zevana.

"InSyaaAllah, ane usahain kembaran ane terzeyeengggg" Zevana mencubit pipi Zevan sampe merah. Siempunya pun kesakitan dibuatnya.

"Dih, Je... Geli ane dengernya." Seketika bulu kudu Zevan berdiri.

Mereka terus berbincang sembari menikmati kopi, hingga tak terasa waktu bergulir begitu cepat. Sudah saatnya Zevana melepas kesibukannya di IGD. Ia akan berangkat bersama relawan lainnya ke negara tujuan. Untaian do'a Yai Halim dan direktur Hermina panjatkan untuk Putri satu-satunya mereka.

"Janji selamat di sono ye, Je?" Ucap Zevan sendu.

Zevana lalu memeluk kembarannya sekaligus teman curhatnya sedari kecil itu. "Elahh... Bukannya seneng? Nggak ada yang ngerecokin lagi?" Saut Zevana di sela-sela pelukannya.

"Nggak ada yang bisa ane mintai overtime dong, Je. Ntar siape yang jaga IGD kalo ane telat?" Rancau Zevan.

Zevana malah terkikik, "Yolo, JetPam. Kaya dokter di Hermina cuman ente sama ane aje. Enyak ente kemanain?"

Seruan untuk penumpang pun terdengar, mereka akhirnya melepas Zevana pergi. Entahlah, ada firasat tidak enak di hati Zevan. Tapi Zevan tetap akan berdo'a yang terbaik untuk kembarannya itu.

To Be Continued...

1
anggita
iya.. bener itu😑 .... 💪🇮🇩 🇵🇸
anggita
like iklan👍☝... moga novelnya lancar.
Hikari_민윤기: aamiin Yaa Allah, makasih Kak supportnya...
total 1 replies
anggita
iku boso jowo... bhs Inggrisnya more easy🤭
Hikari_민윤기: haduh ndak bisa saya bahasa inggris cuman bisa yes or no 🤭🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!