Selena diusir dari rumah karena dia lebih memilih menjadi penulis novel online daripada mengurus perusahaan keluarganya. Kedua orang tuanya tidak setuju dia menulis novel karena hampir seluruh novel yang dia tulis adalah novel dewasa.
Dia kira hidupnya akan tenang setelah menyewa apartemen sendiri tapi ternyata tidak. Dia justru diganggu oleh komentar negatif secara terus menerus. Merasa jengkel, Selena melacak keberadaan pemilik komentar negatif itu dan ternyata berada di sebuah perusahaan film.
Selena berpura-pura menjadi cleaning service dan bekerja di perusahaan itu. Dia curiga pada Regan, CEO di perusahaan itu. Berniat mengganggu Regan tapi dia justru yang merasa kesal dengan tingkah Regan yang sangat menyebalkan.
Apakah memang Regan yang menulis komentar negatif di novel Selena?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
"Selena ...." Adi menghentikan langkah Selena yang keluar dari perusahaan lewat pintu samping. Dia buru-buru menyusul langkahnya.
"Aku kira kamu sudah duluan. Kita makan di kafe depan perusahaan saja ya. Aku yang traktir karena kamu sudah berikan bekal untukku tadi." Tanpa menunggu jawaban, Selena melangkahkan kakinya ke tepi jalan raya dan bersiap untuk menyeberang.
"Tidak usah. Aku saja yang traktir kamu," kata Adi. Dia menggandeng tangan Selena saat menyeberang jalan.
Sedangkan Regan urung menaiki mobilnya saat melihat Selena sedang menyeberang jalan bersama Adi. Dia penasaran lalu berjalan ke tepi jalan. "Ivan, kita makan di kafe saja."
Regan menyeberang jalan lalu masuk ke dalam kafe itu. Entah mengapa tiba-tiba dia ingin tahu apa yang dilakukan Selena. Dia memilih tempat duduk yang tak jauh dari Selena dan Adi.
Ivan mengikuti bosnya dan duduk di depannya. "Pak Regan, mengikuti Selena?"
Regan menganggukkan kepalanya. "Siapa tahu, dia punya komplotan di perusahaan."
Ivan merasa aneh dengan tingkah bosnya. Kemudian dia mengambil menu dan memesan makanan yang sudah biasa dimakan bosnya tanpa disuruh.
"Jadi kamu tidak suka seafood?" tanya Adi saat makanan mereka datang.
Selena menganggukkan kepalanya. "Sebenarnya aku alergi udang. Untuk seafood yang lainnya aku tidak suka bau amisnya. Aku paling suka ayam bakar pedas manis." Selena tersenyum saat makanan dan minumannya datang.
Regan hanya terdiam saat mendengar semua perkataan Selena. "Alergi udang, tidak suka seafood."
"Kamu sudah berapa lama kerja di sini?" tanya Selena sambil menikmati makanannya.
"Sudah tiga tahun. Aku hanya lulusan SMA jadi hanya bisa jadi cleaning service."
"Aku juga lulusan SMA." Selena tersenyum kecil. Sebenarnya dia juga terpaksa masuk ke dalam perusahaan itu untuk membalas hate comment yang menerornya tapi yang dia balas tidak juga jera.
"Sebelumnya bekerja dimana?" tanya Adi.
"Rumah makan," jawab Selena singkat.
Regan semakin menautkan alisnya mendengar jawaban Selena karena sebelumnya Selena bilang padanya bekerja sebagai ART di perumahan elit. Apa setelah jadi ART, Selena bekerja di rumah makan lalu di perusahaannya. Ya, seharusnya dia punya banyak pengalaman jika sudah bekerja mulai SMA.
"Kamu kos dimana?" tanya Adi.
Selena terdiam beberapa saat. "Hmm, di dekat kampus cari kos yang murah soalnya aku harus kirim uang pada orang tuaku."
Regan tidak bisa menahan tawanya. Dia tahu jelas jika sekarang Selena tinggal di apartemen dekat tower apartemennya. "Dasar wanita penuh tipu muslihat."
Ivan mendekatkan makanan milik bosnya. "Pak Regan kenapa tertawa?"
"Hmm, tidak." Regan mulai menyantap makanannya sambil tetap memasang telinganya untuk mendengarkan percakapan Selena.
Selena dan Adi mengobrol panjang lebar, tapi Regan merasa semua yang dikatakan Selena adalah bohong. Regan melihat jam di tangannya. Waktu istirahat tinggal 10 menit tapi mereka belum juga keluar dari kafe.
"Kita kembali sekarang ya." Selena mengeluarkan dompetnya tapi Adi mencegahnya.
"Biar aku saja." Adi segera berjalan menuju kasir.
Selena kini berdiri dan tatapannya tanpa sengaja melihat Regan yang sedang duduk sambil menatapnya.
Si duda sengaja mengikutiku?
Tapi Selena tak peduli, bahkan dia tak menyapa Regan sama sekali. Dia keluar dari kafe itu yang langsung diikuti Regan.
Selena melipat kedua tangannya di pinggir jalan sambil menunggu Adi, tapi Regan kini berdiri di sampingnya. Seharusnya dia yang meneror Regan tapi kenapa justru Regan yang sekarang seolah sedang menerornya.
"Semua yang kamu katakan sama Adi itu bohong kan? Kamu tinggal di apartemen, tapi bilangnya di tempat kos murah."
Selena mengepalkan tangannya. Dia menatap kesal pada Regan. "Apa urusan Pak Regan? Hem?"
"Jadi ini tipu muslihat kamu untuk mendapat simpati dari pria. Jangan-jangan kamu bisa menyewa apartemen mahal karena dibayar sama pria kaya."
Selena tertawa mendengar hal itu "Semenarik itu ya kehidupan saya di mata Pak Regan." Selena semakin mendekati Regan dan menatapnya tajam. "Pak Regan sebenarnya mau apa?"
"Mau apa? Kamu yang mau apa terus menerorku."
"Pak Regan yang terus menerorku!" Mereka saling bertatap tajam.
Tiba-tiba ada yang menyenggol tubuh Selena hingga membuatnya terjatuh dalam pelukan Regan. Untuk kedua kalinya, tangan Selena menapak pada dada bidang Regan. Dia menelan salivanya menyentuh otot keras itu.
Regan melepas pelukannya lalu menjentikkan jarinya di dahi Selena. "Hentikan obsesi kamu padaku!" Kemudian Regan menyeberang jalan bersama Ivan setelah Ivan muncul.
Selena melipat kedua tangannya sambil tersenyum miring. "Obsesi? Siapa yang terobsesi sama kamu."
...***...
Selena terkejut melihat notif komentarnya meledak. Dia tidak menyangka ada banyak akun yang sekarang menghujatnya dan sepertinya bersekongkol dengan Mister R. Dia urung membuka laptopnya dan terus menggulir ponselnya.
Aku dengar novel kamu dipilih tim produksi LCE. Kalau kamu menerimanya, siap-siap aku akan menggagalkan penayangan.
Selena menjatuhkan ponselnya. Dia duduk dengan lemas di atas sofanya. "Mister R sudah berani mengirim DM. Menggagalkan penayangan? Iya, dia memang berkuasa. Tenang saja, aku tidak akan menerima tawaran itu."
Selena mengambil ponselnya. Dia kembali membaca hate comment yang ditinggalkan untuknya. Entah mengapa, kali ini perasaannya benar-benar sensitif. Dia sudah sangat lelah menghadapinya. Serangan hujatan itu terus-menerus merusak mentalnya.
"Kalau kayak gini terus, aku benar-benar akan block writer. Aku butuh teman curhat, Kak Saga sibuk tidak ya?"
Selena kini mengirim pesan pada kakaknya. Sambil menunggu, dia berganti pakaian terlebih dahulu lalu mengambil tasnya. Kakaknya pasti akan segera datang saat dia butuhkan.
"Kebetulan aku berada di dekat apartemen kamu. Aku ke sana sekarang."
Selena tersenyum membaca pesan singkat itu. Dia segera membalas pesan itu lalu keluar dari unit apartemennya.
Setelah sampai di lantai dasar, dia berjalan keluar dari apartemen dan menuju jalan raya.
"Kak Saga memang selalu ada untukku."
Selena berlari kecil menghampiri kakaknya yang kini keluar dari mobilnya. "Kak Saga." Dia memeluk kakaknya dengan manja.
"Ada apa? Malu sama Mama dan Papa kalau kamu cengeng gini." Sagara melepas pelukannya lalu membuka pintu mobilnya untuk Selena.
"Nanti aku ceritakan." Selena masuk ke dalam mobil kakaknya.
Setelah Sagara juga masuk ke dalam mobil, mobil itu segera melaju.
Tak jauh dari tempat itu, ada yang diam-diam menyaksikan pelukan Selena dan Sagara serta mengartikan lain pelukan itu.
"Tadi siang makan bersama teman cowok di tempat kerja, sekarang pelukan dengan cowok kaya. Sepertinya hidup Selena memang penuh tipu muslihat. Aku harus hati-hati."
💞💞💞
Komen dong. 😌
adududu sepeda baru....
waduh....ada yang cemburu....
wkwkwkwkwkwk....
mantap... Selena diperebutkan kakak beradik.... ahay.
gimana ya besok reaksi Selena ketika dia tau.... nggak sabar nungguin besok....
jadi diem-diem suka baca novel Selena...he he he ...