Setelah memergoki pacarnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Kinara aurora tercebur ke sebuah danau setelah di dorong oleh selingkuhan kekasih nya, namun bukannya tenggelam jiwa kinara justru berpindah dimensi ruang dan waktu ke tubuh pemeran wanita di sebuah novel yang ia baca sebelumnya.
Masalahnya di sini jiwanya memasuki tubuh pemeran wanita yang lemah dan selalu di injak- injak, dan berakhir mati tragis karena menyelamatkan suami yang bahkan tak pernah melihat ke arahnya.
Bagaimana caranya kinara merubah takdir istri yang teraniaya itu? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 01: Memasuki tubuh istri yang teraniaya
Di pinggiran kota kecil yang ramai, hiduplah Kinara aurora, gadis berusia duapuluh dua tahun itu adalah sosok yang energik dan ceria, dia selalu percaya bahwa cinta sejati akan datang pada waktunya, namun semua harapannya hancur saat ia menemukan pacarnya Dimas, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Hati Kinara hancur, air matanya mengalir tiada henti. Rasa sakitnya yang mendalam membuat dia pergi ke tempat favoritnya, untuk memenangkan diri, sebuah taman kecil di pinggir danau. Di sana ia meraung mengingat kenangan indahnya yang kini terasa seperti racun.
Tepat di hari jadian mereka yang kedua tahun, niat hati ingin memberikan kejutan pada sang kekasih, malah dia yang di buat terkejut dengan terbongkarnya perselingkuhan yang sudah lama di tutup rapat- rapat.
Beralih ke beberapa jam sebelumnya, Kinara mengingat kembali kejadian kala ia datang diam- diam ke apartemen dimas, dengan membawa kue berisi ucapan anniversary mereka, juga hadiah hoodie dan sepatu branded untuk sang pujaan hati. Kinara berjalan mengendap-endap sengaja ingin membuat kejutan untuk momen mereka berdua, namun belum sempat dirinya masuk ke dalam, suara dua orang yang paling di kenalnya seketika menggema di gendang telinga.
"Kapan kamu mutusin si Kinara? aku gak mau hubungan kita ini terus di tutup- tutupi, sudah seperti bangkai saja, aku ingin di akui!"
Suara Yuni, sahabatnya yang sangat ia kenal membuat kinara mengernyit heran, seketika otaknya langsung berfikir ada sesuatu yang di sembunyikan darinya selama ini.
Meredam gemuruh dalam dada, kinara menajamkan telinga demi mendengar jawaban dari pria itu.
"Bersabarlah sebentar lagi sayang, setelah aku puas memanfaatkannya aku pasti akan meninggalkan nya. Cuma kamu yang ada di hati aku. "
"Janji ya? "
"Janji sayang. "
Brakk! dengan perasaan angkara murka Kinara langsung membuka lebar pintu apartemen pria itu yang sebelumnya memang sedikit terbuka.
Matanya semakin membulat, melihat pemandangan yang tersaji di depannya saat ini, ia bergidik jijik sekaligus muak.
Dimas dan yuni yang sedang bergerumul mesra seketika terkejut dengan kehadirannya, bahkan dimas sudah tergagap di tempat.
"Sayang kapan kamu kesini? "
Kinara mencebik, hatinya sakit tapi dia berusaha untuk tetap kuat. "suprise! begini ya ternyata kelakuan kalian berdua di belakang ku? dasar bina*tang kalian, enggak punya hati! "
Dimas melangkah mendekat, pria itu semakin gelagapan. "A-aku bisa jelaskan sayang, ini semua tidak seperti yang kamu lihat! "
"Alah basi! cowok breng*sek lo! " umpat Kinara dengan penuh emosi, rasa cintanya seketika lenyap begitu saja di gantikan dengan rasa benci, namun rasa kecewa itu tetap tergambar jelas di wajahnya. Di tepisnya tangan dimas yang hendak menyentuhnya, selama dua tahun berpacaran Kinara sudah memberikan segalanya untuk pria itu dan ternyata beginilah balasan yang dia terima, sebuah penghianatan yang tak termaafkan sama sekali.
"Lo juga, dasar temen penghianat lo! " hardiknya pada Yuni, padahal selama ini yuni lah tempat dia bercerita tentang dimas, ternyata di balik dukungan wanita itu untuk hubungannya, yuni malah diam- diam mengincar dimas.
Dengan emosi yang menggebu-gebu, Kinara maju hendak memberikan pelajaran padanya, pertemanan yang sudah terjalin sejak SMA serasa sudah tak ada artinya karena penghianatan itu.
Namun belum sempat dia menyentuh yuni, Dimas dengan lebih dulu pasang badan untuk melindungi nya, alhasil Kinara terjerembab di lantai karena dorongan dari dimas.
"Jangan berani- beraninya sentuh dia! "
Wajah Kinara melongo tak percaya, dia terkekeh sumbang. "Setelah semua yang terjadi kamu masih belain dia?! "
Kinara sempat melirik ke arah Yuni yang ia lihat sempat menunjukkan senyum penuh kemenangan padanya, membuat nya semakin geram saja.
"Ya, dia lebih baik dari lo, dan gue menemukan kenyamanan yang belum pernah gue dapatkan selama ini dari lo, dan itu ada di Yuni! "
Kinara semakin tercengang, tak percaya,dia bangkit dan memukuli pria itu. "Setelah semua yang gue lakukan selama ini untuk lo, dan lo ngasih balasan kaya gini ke gue? dasar lo breng sek, bajing*an! "
"Cukup!" suara dimas mulai meninggi. "berhubung semuanya udah terbongkar dan gue emang berniat buat mutusin lo, sekarang kita putus! jujur udah lama gue pengen bilang ini karena gue udah bosen sama lo!"
Kinara mengusap pipinya yang basah, sekarang menangisi semuanya pun tak ada guna, dia tak ingin terlihat menyedihkan di mata dua pengkhianat itu.
"Oke fine, kita putus, lelaki breng sek kaya lo emang gak pantes buat dapet cinta tulus gue! "
Mata Kinara beralih pada Yuni. "Dan buat lo temen pengkhianat, selamet buat hubungan lo, makan tuh cowok tukang selingkuh! "
"Fu*ck you bit*ch!" makinya, sebelum pergi kinara sempat memberikan jari tengah nya langsung di depan wajah dua orang itu.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Begitulah kilas balik sampai akhirnya Kinara berada di tempat ini. Hari sudah mulai sore, sang gadis masih duduk di taman itu dengan sesekali mengusap air matanya. Sampai tiba-tiba kinara mendengar suara yang familiar dan ketika ia menoleh, Yuni sudah ada di depannya saat ini.
"Mau apalagi lo cewek murah*an?! " Kinara bicara blak-blakan.
Yuni menggeram. "Lo yang mura*han, gue bilangin ya, lo pikir dimas selama ini beneran tulus sama lo? enggak, dia cuma manfaatin uang dan otak encer buat tugas kuliahnya aja. " yuni tertawa.
Kinara menengadah. "lo pikir gue peduli?" ucapnya meski dalam hatinya berkata lain, tapi dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan teman penghianat itu. "Harusnya lo yang sadar, udah ngambil bekas gue!"
"Sialan lo! " tangan Yuni terkepal erat, wajahnya memerah padam, niat hati datang menyusul kesini untuk memanasi gadis itu malah dia yang di buat kesal.
Ekor mata Yuni melirik ke arah danau dengan permukaan air yang tenang di samping nya, tanpa pikir panjang dia mendorong tubuh Kinara hingga terjerembab jatuh ke dalam danau.
Permukaan Danau yang tenang seketika riuh, saat tubuh nya menyentuh air Kinara merasa dadanya sesak namun alih- alih tenggelam dia justru merasakan sensasi aneh. Sebuah cahaya menyilaukan mengelilinginya, dan saat ia membuka mata semua terasa berbeda.
Ia tidak lagi berada di pinggir danau kota kecilnya, melainkan tenggelam di dalam sebuah kolam pesta yang megah. Ia membuka matanya yang terasa pedih, suara musik dan tawa mengisi udara. Dia melirik ke sekeliling dan terkejut melihat gaun malam yang indah melingkupi tubuhnya. Pandangannya beralih pada diri sendiri-- dia tidak seperti dirinya yang dulu.
Kinara menyadari bahwa dia berada di dalam tubuh seseorang yang tidak di kenalnya. Dalam kaca samping kolam, dia melihat bayangan nya, wajah seorang wanita yang cantik namun begitu menyedihkan.
Lalu entah bagaimana ceritanya, kini berbondong-bondong orang datang menghampiri.
"Nyonya Kinara! nyonya kinara! astaga anda tidak apa- apa? " seorang pelayan wanita datang langsung masuk ke dalam kolam menghampiri nya.
"Ayo nyonya saya bantu untuk naik. "
Kinara yang masih mencerna semua yang terjadi hanya diam saja saat pelayan itu membantu nya untuk naik dari dalam kolam.
"Kinara wijaya! " seseorang tiba-tiba memanggilnya begitu keras.
Tunggu? Kinara Wijaya? kinara mengerjap, seketika dia menyadari bahwa ternyata jiwanya telah memasuki tubuh seorang gadis yang bernama sama dengannya, dia adalah tokoh dalam novel romantis yang pernah Kinara baca.
Tapi masalahnya disini Kinara wijaya adalah tokoh wanita yang begitu lemah, dia mati konyol karena berusaha melindungi suami yang bahkan tak pernah melihat kehadirannya.
"Astaga! bagaimana ini?! "
semangatt...., 💪💪💪