Wanita Warisan Kakak
Bismillah
Sebelumnya maaf kalau ada kesamaan nama tokoh, alamat, ataupun yang lain. Jujur memang ada inspirasi tempat-tempat tertentu, tapi untuk cerita ini murni imajinasi author ya..
Terimakasih,
Enjoy the story...
.
"Tok"
"Tok"
"Tok"
Terdengar ketukan pintu di saat seorang Dokter tengah sibuk berkutat dengan laporan didepannya.
"Masuk". Ucap Dokter cantik yang di ketahui bernama Zevana.
Kemudian, seorang suster terlihat dibalik pintu. Zevana mendongak melihat siapa yang masuk keruangannya.
"Ada apa, Sus?". Tanya Zevana.
"Dok, ada pasien VIP masuk." Jawab Suster sedikit gusar.
"Lahh, Jetpam kemana? Harusnya dia udah masuk gantiin aku." Ujar Dokter cantik itu.
"Nggak tau Dok, dari tadi belum kelihatan." Saut Suster itu dengan raut muka yang sudah panik.
Mengerti tengah dalam kondisi darurat, akhirnya Zevana berlari menuju ruang IGD. Sesampainya diruangan itu, terlihat seorang pria terbaring. Zevana mendekati brangkar, netranya menatap wajah pria itu.
Zevana dengan gesit mengecek keadaan pasien. Tangannya mengarah pada kening pasien. Setelah itu Ia melihat tangan pasien yang menekan perut bagian kanan bawah.
"Apa anda mual dan muntah?" Tanya Sang Dokter pada pasiennya yang hanya mendapat anggukan.
"Pasien mengalami demam, nyeri di perut bagian kanan bawah, pasien juga mengalami mual dan muntah. Kita harus lakukan CT Scan segera, dari gejala sepertinya pasien menderita usus buntu." Terang Zevana pada Suster di dekatnya.
"Cepat minta persetujuan wali untuk tindakan selanjutnya." Imbuh Dokter berparas ayu itu.
"Baik, Dok." Saut Suster tadi seraya melangkah keluar ruangan dengan berkas di tangannya.
Penangan pasien di RS Hermina memang sudah tidak diragukan lagi. Apa lagi untuk pasien naratama. Pasien yang di beri fasilitas plus termasuk bisa memilih Dokter yang disegani.
Seperti saat ini, Zavina baru akan masuk ke ruang OK namun, tangannya dicekal oleh seorang Suster.
"Dok." Ucap Suster.
"Kenapa, Sus?" Tanya Zavina seraya mengernyitkan dahi.
"Emm, itu pasien VIP yang tadi pagi anda tangani tidak mau meminum obatnya." Jelas sang Suster.
Zevana nampak menarik nafas dalam-dalam lalu dihembuskan secara berlahan. Jujur dia sangat lelah dengan kelakuan pasien VIP yang rata-rata banyak maunya.
"Lalu, hubungannya dengan ku?" Tanya Zevana kembali.
"Beliau hanya ingin minum obat dari tangan anda, Dok." Tutur Suster yang masih stay berdiri didepan Zevana.
"Ya Salam, tua bangka kagak inget umur." Umpat Zevana dengan nada kesal.
"Dah, biarin aje. Aku ada operasi darurat, ntar kalo sempet aku kesana." Ucap Zevana seraya melangkah masuk ruang OK.
Nampak Suster itu menghela nafas kasar. Entah apa yang akan pasien itu lakukan padanya nanti. Tadi saja dirinya sudah mendapat bentakan.
...----------------...
Usai melakukan operasi kecil, Zevana keluar dari ruang OK. Ia lanjut mengisi laporan perkembangan pasien. Putri pemilik RS Hermina itu melihat lembar identitas pasien.
"Rayhan Alfarizi William? Rupanya trah William, pantes jadi pasien naratama. Wong ortunya saja temen ayah." Gumam Zevana dalam hati.
Setelah observasi berkala, pasien di pindahkan ke bangsal VIP. Zevana melakukan visit terkahir sebelum perpindahan sift. Dilihatnya pria tampan yang masih menutup mata dan terkulai di atas brangkar rumkit. Ia segera mengecek kondisi pasien lalu meminta Suster mencatatnya. Saat hendak keluar ruangan, Zevana terhenti sejenak. Ia memandangi wajah yang terlelap karena efek obat bius itu.
"MaaSyaaAllah, ganteng sih.. Tapi terkenal dingin, xixixi maaf yak.. Tadi roti sobeknya aku sobek-sobek." Celoteh Zevana dalam hatinya sembari mengukir senyum geli di bibirnya.
Zevana segera keluar dari ruang perawatan dan menyerahkan tugas pada Dokter jaga berikutnya.
"Ck... Elahhh, Jetpam nggak pernah ontime. Kek gitu minta hilal jodoh, yang di atas juga jadi ogah-ogahan." Kesal Zevana ketika melihat kembarannya.
To Be Continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments