Istri Sang Pewaris

          " Eeehh....ibu.. " lengkuh an gadis yang tertidur di atas ranjang , membuat Fardhan segera meletakkan laptop nya, dan bergegas menghampiri gadis itu.

" Sayang... " panggilnya dan mengusap lembut rambut gadis itu.

" Ibu.. ibu... sakit.. " ternyata gadis itu mengigau. air matanya menetes dari pelupuk matannya. Hati Fardhan semakin nyeri rasa bersalahnya semakin besar, Ia raih jari lentik Lovina dan menciumnya berulang kali.

" Maaf..... " ucap lirih Fardhan.

" Bangunlah sayang, pukul aku sepuas mu, hajar aku seperti kamu menghajar para preman , hukum aku sepuasmu...jadi ayo bangunlah" .

" Jangan menghukum ku seperti ini, Ayo bangunlah Sayang, Ayo kita menikah, Ayo kita pulang kampung dan menikah di sana, dulu kamu bilang kalau kamu menikah, ingin ada tontonan kuda lumping dan barongsai 3 hari 3 malam "

" Oh.. iya katanya kamu juga ingin diarak naik kepalanya singa - singaan, apa itu namanya???... Reog iya Reog kan " Fardhan tersenyum saat mengingat dulu cerita Lovi yang ingin menikah diarak sama kuda lumping dan naik diatas kepala reog.

" Bangunlah sayang.... maafkan aku " kepala Fardhan tertelungkup di samping tubuh Lovina yang masih terpejam.

Fardhan tersentak saat merasakan usapan lembut di kepalanya, ia segera mengangkat kepalanya seketika ia melihat Lovina sudah membuka matanya.

" Sayang kamu sudah sadar... " ucapnya penuh kebahagiaan.

" Terimakasih sayang... " tanpa sadar Ia langsung menciumi seluruh wajah Lovi.

Deg... jantung Lovi berdetak kencang , rasanya ingin kembali pingsan saat mendapat ciuman bertubi tubi di wajahnya. Ia ingin menghajar langsung muka Fardhan, tapi apa daya tubuhnya masih lemah.

" Fardhan... Apa yang kamu lakukan..... !!!" teriak seseorang dari arah pintu masuk .

" Ma... lihatlah Lovi sudah sadar. " katanya bahagia dan Ia belum sadar dengan apa yang barusan ia lakukan.

" Bude, Nenek, kalian sudah datang, lihatlah lovi baru saja sadar. " ucap Fardhan yang mendekati mereka, tidak hanya mereka yang berdiri di situ dan terkejut dengan apa yang mereka lihat, ada juga Raka dan Aliyah yang masih terbengong bengong.

" Sayang... lihatlah mereka sudah datang. " kata Fardhan dan kembali mendekati Lovina. kembali mereka terkejut dengan panggilan yang disematkan Fardhan kepada Lovina. mereka ber lima menatap Lovina seperti mau menuntut penjelasan.

" Apa aku pingsan lagi saja ya, dasar si Fardhan... pingin aku bejek bejek tu mulut " batin Lovina saat melihat tatapan ke lima orang itu.

" Ibu... " panggil lirih Lovina.

" Nak.... " ibu hasna memeluk tubuh Lovina.

Mama sasti memukul punggung Fardhan saat melewatinya. " bisa - biasanya menciumi anak orang didepan orang tuanya, mau mati kamu!! " ucap mama sasti pelan. Fardhan terkejut dan baru menyadari apa yang dilakukan nya tadi.

" Aku akan panggil dokter " kata Fardhan salah tingkah.

" Ka... ikut aku sebentar " mereka berdua pergi dari ruangan itu, tapi tidak ke ruangan Dokter, tapi ke kantin.

" Dhan sebenarnya apa yang terjadi.. " Fardhan menceritakan semuanya kenapa Lovi sampai di rawat di rumah sakit. tangan raka terkepal menahan kemarahannya. Fardhan kemarin memang menghubungi Raka untuk segera kembali ke kota dan mengajak Orang tuannya Lovina, Fardhan hanya bilang kalau Lovina sakit.

" Aku akan menikahi Lovi setelah dia keluar dari rumah sakit "

" Sekarang tugas kamu... bantu Uncle di perusahaan untuk menghancurkan perusahaan keluarganya selin. "

" Trus kamu ngapain, "

" Aku... tentu saja aku akan menjaga my Lovi "

" Ciihh... enak sekali " .

" Itu tugas sangat berat Ka... "

" Berat apanya.... kesenengan iya "

" Seneng apanya... tersiksa iya, bayangin jantung ku ini terus berdetak kencang seperti mau copot saat dekat Lovi, apalagi lihat bibirnya yang merah, rasanya pingin... "

Plakkk... " Dasar mesum " . Fardhan tertawa lepas.

" kita kembali ke kamar dulu habis itu kita ke kantor " Raka mengangguk .

******

Sedangkan di sebuah perusahaan terjadi kekacauan yang sangat besar, seorang Pria setengah baya mengamuk dengan melempar semua benda yang ada di dekatnya.

" Sia**n apa yang sebenarnya terjadi kenapa Tuan Angga memutuskan semua kontrak kerjanya. " Teriak pria itu dan menatap tajam dua orang yang ada di hadapannya .

" Dan ini apa lagi ...ia menarik semua saham yang ada di perusahaan. " Ia melempar berkas ke lantai.

" Tama bisa kamu jelaskan "

" Maaf Tuan, kami belum tahu apa alasan Tuan Angga memutuskan semua ini, " jelas Tama yang menjabat sebagai asisten, kemudian pria setengah baya itu menatap sekretarisnya yang saat ini menggunakan baju yang begitu minim , untuk meminta penjelasan.

" Untuk semua pertemuan sudah di batalkan oleh tuan Juan , Tuan Yuda " Kata sekretaris nya. Pria itu memijat pelipisnya.

" Pa... hari ini mama sama selin mau shopping, bisa transfer gak Pa " Tiba - tiba dua orang perempuan berbeda usia itu masuk ke ruangan tanpa permisi dulu.

Ke duanya terkejut melihat ruangan itu berantakan.

" Pa... ada apa ini" Tanya wanita setengah baya itu. Iya mereka adalah ayah dan ibu selin. perusahaan yang sedang kacau itu adalah perusahaan milik keluarga Selin.

" Tuan Angga memutuskan semua kerja sama dan menarik sahamnya. " jelas papa selin.

" Apa!!! " kedua perempuan itu terkejut. Mama selin langsung menatap Selin, gadis itu langsung menggeleng. ada rasa takut di hatinya.

" Apa ini karena kejadian kemarin ya... ah tidak mungkin.. kan kemarin tidak terjadi apa - apa " Batin selin ketakutan.

" Tapi kalau iya bisa tamat riwayat ku, papa pasti murka kepadaku " .

" Tama tolong hubungi Tuan Angga langsung. konfirmasi apa yang sebenarnya terjadi. " Perintah tuan yuda.

" Maaf tuan perusahaan Global Angkasa sekarang sudah di pegang sama putra pertama Tuan Angga. "

" Kemungkinan keputusan ini berasal dari Tuan Fardhana putra pertama tuan Angga. "

Deg.... Dada Selin berdetak kencang, mukanya pucat dan tubuhnya sedikit bergetar. ia meremat ujung bajunya.

" Kalau begitu hubungi dia...dasar bocah tengik, berani beraninya dia mempermainkan ku " Umpat tuan yuda.

Ting.... belum sempat Tama menekan nomer Fardhan. sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya, Tama membuka pesan itu dan membacanya, sejenak Ia melihat ke arah nona mudanya itu, dan menghembuskan nafasnya. Selin semakin salah tingkah saat Tama memperhatikannya.

" Maaf tuan ini ada pesan dari Tuan Fardhana, " tama menyerahkan Ponselnya.

" Jika kamu ingin tahu kenapa kami memutuskan kerjasama kita , dan kenapa kami harus menarik semua saham kami....maka tanyalah kepada putri jalangmu itu. " Deg... Tuan yuda langsung menatap tajam Putrinya saat setelah membaca pesan itu.

Ting... sebuah pesan masuk lagi. Tuan yuda Langsung membacanya.

" Jangan pernah mencoba untuk bermain - main denganku, atau kalian akan menyesal, ini hanyalah peringatan awal,"

Tuan yuda menatap tajam kepada putrinya, tubuh selin semakin bergetar saat tuan yuda melempar ponsel ke arahnya.

" Selin apa yang sudah kamu lakukan " ...

####///###