‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Tuan zack kembali terdiam, bukan, bukan dia yang mengusir ale dari kediaman nya melainkan sang istri, tapi itu pun juga kesalahan nya karena saat itu hanya diam saja melihat ale pergi dan tidak pernah sekalipun berusaha mencegah putri nya pergi.
"Dad minta maaf, sayang. Dad mohon pulanglah, kembali kerumah kita lagi.."
"TIDAK!!" tegas ale dengan tatapan tajam dan menepis tangan tuan zack, kasar.
Tiba tiba..
"AKHHH!!" Tuan zack terjatuh sambil memegang dada kiri nya..
"Astaga, tuan.." damar yang sigap langsung menahan agar tubuh tuan nya itu tidak sampai menyentuh aspal jalan..
"Dad..." ale pun ikut panik "Damar, daddy kenapa ??" tanya ale pada asisten pribadi tuan zack
"Tidak tau, non. Mungkin jantung nya kumat lagi.."
Ale mengernyitkan kening nya.. "Hah ? Sejak kapan daddy punya riwayat penyakit jantung ??" tanya ale dengan wajah khawatir
Tanpa menjawab pertanyaan ale, damar langsung membawa tuan zack ke dalam mobil dan tentu saja sebagai anak ale pun ikut menemani daddy nya di kursi belakang. Ale benar benar panik, selama hidup nya baru kali ini melihat daddy nya begitu lemah.
"Dad, bangun dad. Jangan seperti ini..." Ale terus berusaha membuat daddy nya tetap sadar dan membuka mata nya, namun usahanya itu sia sia. Tuan zack sangat lemah, kedua matanya sudah terpejam sempurna. Dia pingsan.
Mobil yang di kendarai damar pun sudah tiba di salah satu rumah sakit di kota Bandung. Tuan zack langsung di beri penanganan oleh dokter dan petugas medis lain nya.
🌼Tiga puluh menit kemudian di ruang perawatan..
Ale sama sekali tidak melepaskan genggaman tangan nya yang erat memegang tangan tuan zack.
Air mata nya tidak berhenti mengalir saat mendengar fakta dari dokter bahwa harus di lakukan operasi untuk memperbaiki posisi ring yang tertanam di jantung daddy nya.
Entah sejak kapan daddy nya ini memiliki penyakit jantung. Namun yang pasti menurut pengakuan damar, sejak kepergian ale lah jantung tuan zack menjadi lemah dan terpaksa harus dipasang ring beberapa bulan yang lalu.
Ale jadi semakin merasa bersalah karena sama sekali menutup akses diri nya dari siapapun termasuk daddy nya. Dan tidak tau informasi yang sepenting ini.
Sreekkk..
Terdengar suara pintu ruangan di geser
"Astaga, zack. Kenapa bisa seperti ini!!" Suara seseorang yang paling ale benci datang dan membuyarkan lamunan nya.
Ale langsung menghapus sisa air mata nya dengan kasar.
"Heh!! Anak tidak tau di untung!! Sedang apa kamu di sini, hah ??"
Ale tidak menggubris ucapan itu, lagi pula ale sudah berniat pergi setelah memastikan daddy nya kembali siuman.
"Daddy..." Suara satu orang lagi yang juga malas ale dengar.
"Bu, untuk apa dia disini ??" tanya seseorang itu sama terkejut nya dengan sang ibu melihat alexandra ada di ruang perawatan tersebut
"Tidak tau! Mungkin dia ingin merebut apa yang sudah menjadi milik kita..!!" jawab wanita itu membuat ale memutar bola mata nya malas.
Tidak berniat menanggapi, akhirnya ale memilih untuk keluar dari ruangan. Meladeni mereka sama saja artinya dengan menghabiskan energi.
"Non..?" Damar langsung berdiri saat melihat ale keluar dari ruang perawatan sang majikan
"Duduklah.." Ale meminta damar untuk duduk di samping nya..
"Bagaimana ini bisa terjadi, damar ? Kenapa kamu tidak bisa menjaga daddy ku!!" Ale tertunduk lesu seraya menjambak rambutnya kasar. Sungguh, meskipun ale sangat amat kecewa dengan daddy nya selama ini, tapi jika harus kehilangan orang tua lagi ale merasa tidak sanggup..
"Maafkan saya, non." hanya itu yang bisa damar katakan..
"Ini..." damar memberikan sesuatu pada ale
Ale pun menerima ponsel yang di berikan damar. Ponsel milik daddy nya.
"Apa ini ??" tanya ale masih tidak mengerti
"Tuan zack mengatakan beberapa bulan yang lalu, jika terjadi sesuatu padanya dia meminta non evelyn yang harus menjalankan perusahaan!!" Evelyn adalah panggilan kecil ale sebelum dia pergi dari rumah nya. Sementara ale adalah panggilan yang dia buat sendiri agar terdengar lebih merakyat.
Di layar ponsel itu terlihat video yang menampilkan daddy nya berbicara dan meminta evelyn untuk melanjutkan perusahaan.
"TIDAK!!" Ale langsung menolak, karena jika dia menerima, itu artinya dia mendoakan agar terjadi sesuatu yang lebuh buruk terhadap daddy nya
"Tapi, non....,"
Ale menggeleng seraya memberikan tatapan tajam pada damar "Daddy akan sembuh!! Dan dia akan mengurus perusahaan seperti sebelum nya..!!" tegas alexandra pada sang asisten pribadi daddy nya
Damar pun tidak bisa membantah lagi sebab saat ini nona nya itu mungkin masih shock mendengar kenyataan pahit yang menimpa tuan zack...
Setelah itu, ale memilih untuk keluar dari sana tapi bukan untuk pergi atau pulang kembali ke rumah sewaan nya, melainkan duduk di taman rumah sakit untuk menghirup udara segar, sekedar mengembalikan nafasnya yang terasa sesak.
"Mami, tolong ale mi..." batin ale menangis sambil menatap langit biru siang itu..
Ale sengaja mendongakkan kepalanya agar air matanya itu tidak jatuh lagi membasahi pipi nya. Dia tidak mau terlihat lemah oleh siapapun.