NovelToon NovelToon
Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam

Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:4.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Roro Halus

Karena hutang ayahnya, Ervina terpaksa menikah dengan seorang CEO yang terkenal dingin, kejam dan tak tersentuh. Kabarnya sang CEO tidak bisa melupakan mantan istri pertamanya.

Narendra Bimantara, Seorang CEO yang membenci sebuah pernikahan karena pengalaman buruk di masa lalu. Namun, karena putri semata wayangnya yang selalu meminta Ibu, Naren terpaksa menikahi Ervina sebagai pelunas hutang rekan kerjanya.

Namun, Naren tak pernah berfikir menjadikan Ervina istri sungguhan, dia berfikir akan menjadikan Ervina baby sister putrinya saja.

Dan membuat perjanjian pernikahan dengan Ervina.

Ikuti kisah IPHMDK
karya Roro Halus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Penawaran

"TIDAK MUNGKIN" teriak Candra Prasojo, saat asisten pribadinya menghadap untuk menyampaikan kabar, jika tender besarnya kali ini mangkrak dan rugi besar, "Bagaimana bisa terjadi?" cecarnya lagi.

"Maaf Tuan, tanah pada pembangunan wahana bermain ini ternyata masih dalam sengketa! pemilik asli mengakui tidak pernah menjual tanahnya, beserta bukti sertifikat kepemilikan yang asli!" jawab asisten pribadinya takut- takut.

"Siapa yang bertanggung jawab dalam pembelian tanah?" tanya Candra dengan dada yang sudah naik turun.

Pasalnya, bukan hanya kerugian tanah saja, seluruh uang sudah masuk ke dalam proyek besar ini dan pembangunan sudah hampir 70%.

"Marvin, Tuan! tapi Marvin sudah resign dua bulan yang lalu, Tuan!" jawabnya.

Brak!

"KEPARAT! Cari Marvin sampai dapat walaupun harus masuk ke lubang tikus sekalipun!" teriak Candra sambil menggebrak mejanya.

"B—baik, Tuan!" ucapnya sambil permisi undur diri...

"Bangsat Marvin!" kesal Candra.

Pikirannya kalut!

Tender ini satu-satunya kesempatan untuk perusahaannya yang sudah di ujung tanduk untuk bangkit lagi, karena perkiraan wahana itu akan rame dan nama perusahaan Trefitija Baja akan kembali naik.

Namun, bukannya naik, justru kini semakin membuatnya hancur, karena oknum yang tidak bertanggung jawab.

Candra hanya bisa meremas rambutnya dengan keras sambil menumpukan dahinya di meja, mencoba berfikir bahagia cara penyelesaian juga tanggung jawabnya terhadap P. T Bimantara.

Pasalnya, Candra menggunakan produk Beton dan bata ringan dari perusahaan itu dan menjanjikan uangnya jika proyek sudah selesai dan memboyong nama perusahaannya saat launching wahana tersebut karena sudah mensupport sebagian beton dan baja ringan.

Brak!

"Arghhhh!" erang Candra sambil membuang berkas-berkas didepannya.

Candra sangat frustasi! pikirannya buntu dan tak tau harus mencari jalan keluar kemana lagi, perusahaannya sudah tak dipercaya lagi. Satu-satunya yang memberi kesempatan adala P. T Bimantara yang masih mau bermitra dengannya dan menggelontorkan banyak dana.

Disaat otaknya benar-benar kalut, ponsel Candra berbunyi, dan dengan cepat Candra meraih ponsel itu.

Deg!

Jantung Candra berdetak kencang saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya, — Narendra Bimantara, CEO sekaligus pewaris utaman dari P. T Bimantara yang sedang bekerjasama dengannya.

Nama yang sangat Candra hindari saat ini, dan itu membuat Candra bergetar ketakutan.

Tut!

"Hallo, Tuan Naren! Ada yang bisa saya bantu?" kata Candra mengangkat panggilan akhirnya setelah menenangkan diri.

"Jangan basa-basi, Tuan Candra! Wahana sudah mulai dirobohkan pemilik tanah sekarang ... Apa Anda masih akan terus membohongi, saya?" ketus Naren begitu dingin membuat Candra lemas seketika.

"Anda sebaiknya tenang dulu, Tuan Naren! saya akan berusaha menyelesaikan masalah sengketa ini!" ucap Candra berusaha menenangkan Naren

"OMONG KOSONG!" teriak Naren, "Aku bahkan sudah menanyakan langsung pada pemilik tanah, dan sampai mati dia tak akan melepaskan tanah milik buyutnya itu!" lanjut Naren geram.

Deg!

Jantung Candra semakin tak karuan, karena sekelas Narendra saja ditolak oleh pemilik tanah, apalagi dirinya.

Seketika Candra terduduk karena limbung.

Selesai! Semua sudah selesai! Perusahaan yang Candra bangun telah hancur!

Candra sudah hancur!

"BAYAR SELURUH HUTANGMU, TUAN CANDRA! SAYA BERI WAKTU SAMPAI BESOK, ATAU KAU TAU SENDIRI AKIBATNYA!" teriak Naren akhirnya karena tak mendapati jawaban apapun dari Candra kemudian menutup panggilan secara sepihak.

Jantung Candra kian mencelos!

Hal itu membuat asisten pribadinya yang ada di ambang pintu merasa iba, karena sekuat tenaga dia berusaha mereka tetap tak bisa mendapatkan tanah itu.

Pemiliknya bersikukuh merobohkan wahana bermain itu yang sudah 70 % jadi seluas satu hektar itu.

"Ada apa?" tanya Candra setelah menyadari ada asisten pribadinya.

"Maaf, Tuan! Marvin adalah penipu, saat saya datang ke alamatnya ternyata Marvin yang asli adalah seorang laki-laki yang autis dan cacat sejak bayi!" ucap assisten pribadinya.

Pyar!

Candra tak bisa lagi menahan amarahnya, vas bunga yang ada di depannya telah melayang membentur lantai dan berhamburan sebagai pelampiasan amarahnya.

hancur lebur seperti perusahaannya saat ini, "BAJINGAN! Marvin Keparat!" teriaknya lagi.

"Dan saat ini, para investor yang masih tersisa menarik semua uangnya yang sudah masuk, Tuan!" ucapnya lagi.

Candra menarik kuat rambutnya, berharap bisa berfikir dan mencari solusi akan masalahnya, "Suruh ambil perusahaan ini sebagai ganti uang mereka!" ucap Candra.

Tak ada apapun lagi selain bangunan delapan lantai ini yang berharga! Dan Candra merelakan bangunan itu untuk mengembalikan uang para investor juga pesangon untuk para karyawannya.

Setidaknya Candra bertanggung jawab sampai akhir.

Candra kemudian mengambil jasnya dan pergi untuk pulang, berharap dirumah dia akan tenang dan bisa mencari penyelesaian dari masalahnya.

Namun saat masih ada di perjalanan, ponsel Candra kembali berdering, Candra dengan cepat mengangkat panggilan nya, "Ada apa, Tuan?" tanya Candra.

"Perusahaanmu sudah habis untuk uang investor dan pesangon karyawan, lalu dengan apa kamu membayar hutangmu padaku, Tuan Candra!" ucap Naren dingin.

Narendra tak dibiarkan berfikir sejenak, semua bertubi-tubi datang tanpa jeda padanya.

"Saya akan usahakan, Tuan!" ucap Candra.

"Aku yakin, rumahmu pun tak bisa menutupi hutangmu! maka dari itu aku memberikan penawaran yang menarik, untukmu?" ucap Naren.

Candra tampak cerah dan seakan mendapat angin segar mendengar ucapan Naren yang akan memberikan penawaran untuk hutang milyaran nya, "Apa itu, Tuan?" ucapnya.

"Putrimu! Aku mau putrimu sebagai bayarannya!" ucap Naren

Deg!

"Kau gila, Tuan Naren! Aku bukan Ayah yang akan menjual putrinya padamu!" ucap Candra geram karena penawaran yang tidak masuk akan dari Naren.

Siapa ayah yang akan menjual putrinya pada seorang laki-laki yang dingin, kejam dan tak tersentuh seperti Narendra. Bahkan kabarnya, Naren belum bisa melupakan mantan istrinya itu.

"Pikirkan baik-baik!" jawab Naren kemudian menutup panggilan sepihak.

Jantung Candra berdetak kencang setelah itu, bersamaan dengan mobilnya yang berhenti di depan rumah, hatinya bingung, pikirannya kalut, dan emosi masih memenuhi hatinya.

Cklek!

"Ayah! Sudah pulang?" tanya Ervina saat melihat Candra masuk.

Candra menoleh, "Kamu, Na! Sudah ... Tumben juga Na ada dirumah, biasanya Na keluar sama temen-temen Na!" jawab Candra.

"Teman-teman Na sibuk cari tempat kuliah, Yah! Na katanya suruh nunggu Ayah!" ucap Ervina.

Deg!

Candra sampai lupa jika berjanji akan mencarikan putri bungsunya kuliah, karena Ervina baru saja selesai pesta kelulusan SMA, tapi bagaimana bisa kuliah saat kehidupannya sedang kacau seperti ini.

Candra tak bisa lagi mengucapkan apapun pada putri bungsunya itu, seketika penawaran Naren kembali terngiang di pikirannya, namun di sisi lain, Candra berfikir jika putrinya baru berusia 19 tahun, masih sangat muda untuk menghadapi dunia pernikahan yang kejam.

Tapi nyatanya semua seolah menghimpit Candra!

Darimana mengembalikan uang Naren? Darimana uang untuk kuliah Na? Tidak bisa! Tidak ada! bingung Candra.

"Ayah kenapa? Apa ada masalah, Yah?" tanya Ervina.

"DIAM, Na! Besok siapkan dirimu! kamu tidak akan kuliah, besok Ayah akan nikahkan kamu dengan teman Ayah!" ucap Candra tanpa menoleh pada putrinya.

"Ayah, Na masih mau kuliah! Na mau kejar cita-cita Na, Ayah!" tolak Ervina.

"TIDAK ADA BANTAHAN! BESOK KAMU AKAN MENIKAH!"

Jder!

Bersambung...

1
Nuraida Wazni
Luar biasa
Ayu
trima ksh crita nya. the best pokok nya. di tunggu crita lain nya yg lbh seru thor. smgt
Ayu
ervina pingsan. psti ervina lg hamil tuh
Ayu
thor. .crita mu ini.
btl2 menusuk dlm sanubari yg paling dlm. buat aku nangis. ketawa jg gemes. knp jg author buat hidup calusta menderita. dr kecelakaan trs koma. pencakokan ginjal buat menyambung hidup nya. trs di ksh sakit yg ssh di sembuh kan. knp harus meninggl dgn cr yg tragis si thor
Ayu
semoga pembunuh calista bs cpt di temukan dan di hukum mati jg. aku yg bc ikut sakit thor. aku cm bs nangis. bnr2 km ya thor buat kita emosi
Ayu
apakah mgkn perempuan itu kk tiri nya ervina. si neola
Ayu
thor.. kejam nya dikau.. knp jg calista nya di buat meninggal. kshn narendra sm ervina br mau merasakan bhgia. ini sdh di buat sedih lg hu.. hu.. hu.. kshn ya calista
Glorya Raya
Luar biasa
Saha Weh
kenapa tuh chalisa Melarang na Untuk masuk ya
Saha Weh
pohon kenitu pohon apa ya 🤔 baru denger deh
Yulia
Ceritanya bagus alurnya juga bagus,,terima kasih othor 👍👍
wan hasma
Lumayan
Royhan
Luar biasa
Ari_nurin
kok noela bs keluar? bukannya tdk dikabulkan keinginannya dibebaskan oleh Ervina?
Ari_nurin
astaghfirullah ikutan sesak rasa dada .. nagis terus ini mata 😭😭😭😭😭
Ari_nurin
aduh part ini aku nangis terus 😭😭😭😭
Ari_nurin
😭😭😭😭
Ari_nurin
hb segitu apa tdk transfusi darah??
Ari_nurin
sepuluh jari kali yg benar ya hehehe
Tis Na
garang jga othor nya 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!