Aku Bukan Selingkuhanmu
Serena berjalan menuju restoran Sushi yang ada di sebuah Mall, ia sedikit terburu-buru untuk menyusul yang lain karena tadi ia terjebak macet.
Ketika Serena sampai di meja yang telah di pesan oleh teman-temannya, ia segera duduk di kursi yang kosong dan mengucapkan maaf atas keterlambatannya.
"Maaf terlambat, tadi macet," ucap Serena kepada teman-temannya.
"Lah bawahan lu aja udah di sini dari tadi, harusnya lu lebih manfaatin bawahan lah. Jangan apa-apa sendiri!" celetuk salah seorang teman Serena di sana. Namanya Surya, dia memang yang paling banyak tingkah di dalam pertemanan mereka.
"Ya kan gue manager yang baik, ngga akan manfaatin bawahan cuma-cuma!" Serena menanggapi dengan senyuman.
"Untung bukan lu yang jadi atasan Yuan, kalo lu yang jadi atasannya pasti mati muda!" kali ini wanita yang menimpali perkataan Surya. Namanya Tina, dia memiliki seorang kekasih namun bukan dalam lingkup pertemanan mereka, kekasihnya juga bekerja di perusahaan yang berbeda. Ia juga pernah menjalin hubungan tanpa status dan kejelasan bersama Yuan sebelum akhirnya Yuan meninggalkannya demi Sarah.
Yuan 'bawahan' yang menjadi perbincangan hanya diam saja sedari tadi, dia mengunyah Sushi nya tanpa memperdulikan ocehan dari teman-temannya dan sesekali meneguk Sake yang di pesan oleh Surya.
"Kasihan loh yang kalian bicarain kayak lagi cidro tuh!" salah seorang wanita di grup itu menyadari muka masam Yuan. Nama gadis itu Sarah, dia adalah kekasihnya Surya. Dulu Sarah sempat menjalin kasih dengan Yuan sampai akhirnya lelaki itu meninggalkannya demi kekasihnya yang sekarang.
Sarah dan Tina memanglah korban dari Yuan, bukan Sarah yang merebut Yuan dari Tina, melainkan Yuan sendiri yang meninggalkannya. Namun mereka menghadapinya dengan cara yang damai sehingga pada akhirnya mereka malah berteman dan terbentuklah pertemanan enam orang.
Serena, Yuan, Surya, Tina, Sarah, dan satu lagi adalah Lucas.
Lucas adalah orang yang paling dewasa di antara mereka, bahkan Lucas sering menjadi tempat curhat untuk teman-temannya ketika merasa lelah dengan pekerjaan atau percintaan, padahal dia satu-satunya lelaki yang jomblo di sini. Kalo wanita, hanya Serena yang jomblo.
"Kayaknya lagi ada masalah yang berat, abis tengkar sama Maudy ya?" tanya Lucas dibarengi dengan tepukan ringan pada pundak Yuan.
"Begitulah, lama-lama juga gedeg gue. Posesif betul, padahal gue juga udah izin buat keluar sama kalian. Toh dia udah tau gimana kalian, dan juga gue ngga bakalan macem-macem!" ucap Yuan.
Kedekatan Yuan dengan Tina dan Sarah di anggap hanya rumor belaka, meskipun mereka dulu terlihat mesra ketika sedang bersama, Yuan selalu mengelak bahwa mereka memiliki hubungan sehingga Tina dan Sarah pun tidak mengakui kedekatan mereka juga. Maudy (Kekasih Yuan) juga di yakinkan bahwa ia tidak pernah dekat dengan dua wanita itu olehnya.
"Ya kenapa ngga lu ajak aja?" tanya Surya.
"Masalahnya dia lagi ada acara keluarga malam ini, jadi dia ngga bisa ikut gue, tadi aja dia izin pulang awal," ucap Yuan sembari meneguk Sake lagi.
"Udahlah kalo gitu, kita mabuk aja malam ini. Gue juga lagi stress, pekerjaan ngga kelar-kelar," ucap Surya.
"Izin Pak Lucas dulu dong. Gimana, Pak? Boleh ngga?" tanya Tina.
"Sesekali ngga papa lah ya. Tapi jangan terlalu mabuk ya anak-anak!" ucap Lucas yang mendapatkan sorakan gembira dari yang lainnya.
Mereka memang selalu membuat keributan ketika berkumpul, tak jarang pihak restoran maupun tempat umum lainnya yang mereka tempati untuk berkumpul, menegur mereka karena sangking berisiknya.
Serena mulai menyantap Sushi yang ada di meja. Sushi berada dalam satu kotak berukuran satu meter, berisi macam-macam Sushi yang sangat menggugah selera. Di padukan dengan beberapa botol Sake yang ditraktir oleh Surya.
"Kali ini yang bayar Sushinya Serena, bos besar kita ini kan pasti gajinya naik karena habis gaet perusahaan besar buat kerjasama dengan perusahaan kita!" celetuk Tina.
"Setuju!" seru yang lainnya.
"Iya deh iya!" Serena hanya bisa menggeleng pasrah, toh dia juga ngga bisa bantah keinginan teman-temannya yang begitu ia cintai.
Mereka terlihat mulai sedikit mabuk, apalagi Serena yang toleransi alkoholnya sangat buruk.
Serena jarang meminum alkohol, bahkan kadang ketika temannya minum pun dia memilih untuk memesan yang lain saja seperti jus atau teh. Tapi entah kenapa malam ini ia ingin sekali mencicipi Sake yang di beli oleh Surya.
Satu persatu mulai kehilangan kesadarannya. Shandy yang takut pacarnya kenapa-kenapa pun memutuskan untuk pulang duluan bersama Sarah dan memesan ojek mobil online, karena dia tidak ingin mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.
Tersisa Serena, Yuan, Tina, dan Lucas di sana. Mereka masih terlihat sangat tepar, sedangkan restoran sudah hampir tutup.
"Yuan kamu antar Serena pulang aja ya, kalian kan searah. Tina lebih baik kamu suruh Devan jemput, jangan nyetir sendiri," ucap Lucas yang berusaha menyadarkan dirinya.
"Hmm," Yuan mengangguk dan mulai membuka matanya, ia menggoyangkan lengan Serena dan mencoba membangunkannya.
"Lu mau pulang ngga?" Yuan dengan suara lemasnya khas orang mabuk berat.
"Hmm ngga kuat jalan," Serena mengerutkan dahinya, tampak pipinya memerah karena mabuk berat.
"Tolong ya, Yuan! Kalo bisa kalian jangan naik motor Serena, pesan ojek online saja." Lucas berdiri dengan sempoyongan, dia juga hendak memesan ojek online.
"Aku juga pulang dulu guys, Devan udah di depan katanya," Tina pergi terlebih dahulu.
"Ayo pulang!" Yuan kembali menggoyangkan lengan Serena.
Karena tidak ada respon, Yuan terpaksa membopong tubuh Serena. Lucas yang melihatnya pun membantu Yuan dan membawa gadis itu keluar dari restoran.
Saat kendaraan yang mereka pesan telah tiba, Serena pun di masukkan kedalam kursi penumpang belakang bersama dengan Yuan yang duduk di sampingnya. Lucas yang memang berbeda arah pun memasuki mobil yang telah ia pesan juga.
Selama perjalanan hanya ada keheningan, bahkan pengendara mobil yang mereka tumpangi juga tidak menanyai karena mereka tertidur.
Saat sampai di depan kos tempat Yuan tinggal, pengemudi ojek online yang menghantar mereka terpaksa membangunkan kedua orang itu.
Yuan dan Serena pun terbangun dan turun dari mobil, mereka tidak membayar cash karena memang sudah di bayar via transfer.
Keduanya turun dan berjalan menuju ke arah kos Yuan dan masuk ke dalam kosan itu.
Serena tidak menyadari bahwa ia berada di kos Yuan, dia sangat mabuk saat ini. Begitu juga dengan Yuan yang tidak menyadari bahwa Serena masuk kedalam kos an nya.
Yuan membuka kemejanya yang sedikit basah karena gerah, ia ingin sekali mandi namun badannya sudah terasa berat dan akan limbung jika digunakan terlalu banyak bergerak.
Serena berbaring di atas kasur kecil yang ada di ruangan sempit itu, ia sudah tidak perduli dengan sekitarnya dan memilih untuk berbaring saja karena badannya lemas.
Kos Yuan tergolong kecil karena kamar dan dapur tidak memiliki pembatas, hanya kamar mandi di dalamnya saja yang memiliki ruang khusus.
Yuan meneguk air minumnya dan bergegas untuk berbaring di atas kasurnya, badannya sudah terlalu lelah untuk hanya sekedar mandi.
Ketika ia berbaring, Yuan merasa kasurnya sempit dan tidak seperti biasanya. Ia pun mencoba membangunkan kesadarannya, matanya pun terpaku melihat Serena yang terlelap dengan bibir menganga lucu, matanya teduh, pipinya memerah semu, rambutnya acak-acakan, sungguh godaan yang sangat sayang jika di anggurkan. Apalagi kancing kemeja wanita itu terbuka dua, membuat Yuan yang menurunkan pandangannya jadi menelan ludahnya kasar karena melihat belahan dada Serena.
Yuan tidak tahan, tanpa pikir panjang ia melakukaknnya, tanpa seizin Serena dia memaksanya, dengan setengah sadar dia telah merenggut kesucian Serena malam itu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments