Melihat pengkhianatan sang kekasih bersama dengan adiknya sendiri, membuat Sienna begitu terpukul. SIenna dikhianati oleh dua orang sekaligus, dan karena merasa begitu patah hati, Sienna memutuskan untuk pergi ke bar, bermaksud untuk melupakan rasa sakitnya. Tapi siapa sangka, datang ke club itu, justru mempertemukan Sienna dengan penguasa bisnis, Devano ALexanders, lelaki yang dingin dan misterius. Pertemuan itu membawa Sienna dan Devan pada malam panjang yang tidak pernah dilupakan oleh keduanya.
Pertemuan antara Sienna dan Devan, yang sama-sama memiliki sisi rapuh antara keduanya, membuat cerita ini menjadi penuh dramatis dan romantis. Pada akhirnya, pengkhianatan yang Sienna alami, mengantarkan Sienna menemukan cinta sejatinya, meskipun tidak mudah namun perjalanan cintanya wajib dibaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.prast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal mula pertemuan
Flashback berakhir
Sienna masih terisak dari dalam mobilnya, dia begitu frustasi, tangannya gemetar setelah mengingat semua kejadian semalam. Sienna bingung bagaimana nantinya dirinya akan bersikap ketika bertemu dengan kedua orang tuanya.
"Ini semua karena Alvin dan Felly, andai saja mereka tidak menyakiti aku sedalam ini, aku tidak akan pergi ke sana!" ucap Sienna, dia benar-benar menyesal, andai saja Sienna bisa mengontrol emosinya, mungkin Sienna akan mecari tempat lain untuk menenangkan diri dan pikirannya.
"Alvin dan Felly, kalian juga harus sama hancurnya seperti ku, aku akan bongkar perselingkuhan kalian di depan semua keluarga!" geram Sienna, dia benar-benar sudah membenci kekasih dan juga adiknya, Sienna berpikir bahwa Alvin dan Felly yang seharusnya bertanggung jawab atas semua yang terjadi pada Sienna semalam.
"Tapi sekarang, bagaimana cara aku menghadapi Mama dan Papa?" gumam Sienna, dirinya terlalu takut untuk bertemu dengan kedua orang tuanya, Sienna juga khawatir kalau kedua orang tuanya akan mengetahui apa yang sudah terjadi dengan dirinya, tentunya Mayra dan Jasson akan sangat marah dan kecewa.
Siena mencoba menenangkan diri sebelum masuk ke dalam rumah, dia mengatur napas dengan perlahan, lalu memegang handle pintu.
"Aku pasti bisa," gumam Sienna, dia masuk ke dalam dan benar saja, Mayra dan Jasson sudah duduk di ruang tamu sambil menatap Sienna dengan tajam.
"Masih ingat pulang kamu?" sentak Jasson menatap Sienna dengan tatapan kecewa. Sienna hanya bisa menghela napas, dirinya memang sudah mempersiapkan diri untuk ini.
"Sienna, kamu ini dari mana saja? Semalaman tidak pulang dan tidak ada kabar, dan ..." Mayra menyadari sesuatu, "kamu minum alkohol?" tanya Mayra dengan tatapan tajam. Sienna memundurkan langkahnya, dirinya takut kalau mungkin Mayra akan menyelidiki tubuh Sienna.
"Apa!" Jasson yang mendengar perkataan Mayra seketika menjadi marah.
"Sudah mulai liar ya kamu, minum alkohol dan semalaman tidak pulang!" Jasson dan Mayra sama sekali tidak memberikan ruang untuk Sienna menjelaskan.
"Sienna, kamu seharusnya bisa menjaga sikap, kamu akan segera menikah, bagaimana tanggapan orang tua Alvin, jika mereka tahu calon menantu mereka memiliki sikap liar selayaknya pelacur," perkataan Mayra sontak membuat Sienna tersinggung, bagaimana bisa perkataan kasar itu keluar dari mulut orang tua sendiri. Sienna menatap Mayra dengan tatapan tidak percaya.
"Mama, maksud Mama apa berkata begitu, aku ini anak Mama dan tidak seharusnya Mama berbicara buruk seperti itu," ucap Sienna merasa tidak terima. Siena mencoba mengepalkan tangannya menyalurkan kekuatannya dan menahan rasa sakit hatinya.
"Lagi pula, ini pertama kalinya aku tidak pulang, aku menginap di rumah teman ku karena kepala ku pusing, kenapa kalian bisa semarah ini sampai mengatai aku seburuk itu? Sedangkan Felly, dia juga sering kan tidak pulang ke rumah," Sienna membandingkan dirinya dengan Felly, di mana Sienna juga sudah muak karena merasa sikap kedua orangtuanya jauh berbeda dengan Felly.
"Kamu ini, orang tua sedang menasehati bukannya introspeksi diri, malah menyalahkan adik kamu!" bentak Jasson.
"Memang benar kan Pa? Felly bisa pulang kapanpun Felly mau, tanpa Mama dan Papa pusingkan, bahkan kalian sangat memanjakan dia. Felly bebas pergi ke bar dan tidak pulang berhari-hari, bukankah yang terlihat seperti pelacur itu Felly!" teriak Sienna tampak menggebu-gebu.
"Kurang ajar!" Mayra menampar pipi Sienna, sampai Sienna jatuh tesungkur. Sakit dan panas yang Sienna rasakan di pipinya, tidak sebanding dengan sakit hati yang Sienna rasakan.
"Pelayan!" seru Jasson memanggil pelayan di rumahnya, tidak menunggu lama 2 pelayan datang menghadap.
"Kurung anak tidak tahu diri ini, jangan beri dia makan, biarkan dia kelapan dan introspeksi diri!" titah Jasson.
"Dengar Sienna, Papa akan memberikan kamu makan dan akan membebaskan kamu jika kamu sudah meminta maaf kepada Papa, Mama dan juga terutama Felly, karena kamu sudah berkata buruk pada adik mu," ucap Jasson dengan nada penuh penekanan. Sienna tidak bergeming, dia hanya menatap kedua orang tuanya dengan tatapan kecewa.
Sedangkan di sisi lain, Devano Alexander tengah duduk di sofa yang menghadap kamar hotel sambil memegang sebuah liontin. Liontin milik Sienna, yang sepertinya tidak sengaja terjatuh di sana. Devano tersenyum mengingat kejadian semalam, tanpa sadar Devan memegang bibirnya yang sudah sempat melakukan ciuman singkat dengan Sienna.
"Gadis kecil itu, melarikan diri lagi?" gumam Devan sambil tersenyum tipis.
"Tidak masalah, gadis itu pasti akan datang lagi pada ku," ucap Devan dengan yakin.
#Empat tahun lalu
Tepat pada hari ulang tahun Felly, Sienna dan keluarganya pergi berlibur ke salah satu puncak, tapi pada sore hari Sienna mendapati di Villa itu sepi karena kedua orang tuanya sedang mengajak Felly untuk pesta kejutan tanpa mengajak Sienna, di Villa itu pun hanya menyisakan beberapa pelayan. Sienna sangat kecewa dan juga sedih, karena salah satu pelayan merasa tidak tega melihat keadaan Sienna, pelayan pun berinisiatif membawa Sienna jalan-jalan di sekitaran Villa. Dalam perjalanan Sienna melihat seekor kelinci, dan tanpa sepengetahuan pelayan, Sienna mengikuti kelinci itu sampai tidak sadar masuk ke dalam hutan.
"Ke mana kelinci itu?" gumam Sienna, hingga tiba-tiba Sienna mendengar suara tembakan, dan Sienna segera mencari di mana sumber suara.
"Akkkhhh!" jerit Sienna, dia terisak melihat keadaan kelinci yang baru saja dikejarnya sudah tergeletak dengan berlumuran darah.
"Siapa yang tega melakukan ini?" ucap Sienna sambil terisak.
"Apa yang kau lakukan di sini gadis kecil?" Sienna menghentikan isak tangisnya, dia langsung gemetar takut mendengar suara di belakang tubuhnya saat ini. Sienna perlahan membalikkan tubuhnya, melihat dari bawah dan Sienna dibuat terkejut karena dirinya langsung melihat seorang pemuda membawa sebuah senapan. Dengan susah payah Sienna menelan salivanya, perlahan Sienna memberanikan diri untuk menatap siapa sosok lelaki di hadapannya. Tapi, karena cuaca masih cerah, pemuda itu berdiri membelakangi sinar matahari, membuat Sienna tidak bisa melihat wajah lelaki itu, Sienna hanya bisa melihat samar mata tajam lelaki dan suaranya.
"Apa kau tersesat gadis kecil?" lagi-lagi pria itu bertanya dan Sienna tidak menjawab sama sekali, Sienna masih cukup ketakutan karena pemuda itu membawa senapan dan Sienna sadar saat ini dirinya tidak bisa melawan lelaki itu, Siena juga tidak bisa meminta tolong karena dirinya sudah jauh dari pelayan. Sienna hanya mencoba memastikan seperti apa wajah lelaki di hadapannya, sampai pada akhirya kedua mata mereka saling bertemu dan hembusan angin yang lembut seolah sudah mengikat mereka dengan benang merah yang sudah terikat satu sama lain.
ngehaluin perjalanan kisah cinta bang devan dan sienna yg penuh drama,seru,lucu,konyol,bikin emosi paket komplit intriknya 😘😘😘
cemburunya bang devan bikin gemesh athi thorrr 😅😅😅
gemesh pengen q tenggelamin ke laut thorrr🤪😂😂😂
bang devan masih waras dan gak nyakitin sienna dgn olah raga ranjang 😍😍😍
jangan khawatir ya bang karena sienna jodoh masa depanmu 😘😘😘
bang devan jgn di apa"in ya sienna 😅😅😅
mampir absen donk😉😍
boleh donk ikut ngehaluin kisah cinta sienna 🥰🥰
Devano galau 🤭🤭🤭🤭🤭